Sebutkan peralatan-peralatan yang dipakai dalam membuat bel sederhana beserta fungsi masing-masing

Sebutkan peralatan-peralatan yang dipakai dalam membuat bel sederhana beserta fungsi masing-masing

Sebutkan peralatan-peralatan yang dipakai dalam membuat bel sederhana beserta fungsi masing-masing

Sebutkan peralatan-peralatan yang dipakai dalam membuat bel sederhana beserta fungsi masing-masing
Arus listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik searah yang dihasilkan oleh sumber daya seperti baterai, akumulator (accu / aki), dan dinamo. Disebut sebagai arus listrik searah karena arus listrik jenis ini mengalir terus menerus dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik yang berasal dari sumber seperti ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh misalnya digunakan pada mobil, motor, sepeda, atau barang elektronik yang lainnya.

Disamping itu perlu diketahui pula bahwa dalam kehidupan sehari-hari arus listrik DC juga dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk membuat suatu produk sederhana penghasil gerak dan bunyi. Dalam hal ini sebagai contoh dari produk sederhana yang dimaksud misalnya yaitu kipas angin mini, bel listrik, dan lain sebagainya.


Berbicara tentang bel listrik, berikut ini merupakan contoh cara pembuatan produk sederhana penghasil gerak dan bunyi berupa bel dengan memakai sumber arus listrik DC.

Alat dan Bahan:

  1. Motor listrik
  2. Baterai
  3. Tempat baterai
  4. Papan kayu
  5. Paku
  6. Kawat
  7. Palu
  8. Gergaji
  9. Tali karet
  10. Tang
  11. Gunting seng
  12. Pelat bekas
  13. Kaleng bekas
  14. Pensil
  15. Meteran
  16. Saklar

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Ukurlah papan kayu yang akan digunakan sebagai rangka bel dengan memakai meteran dan kemudian potong kayu yang telah diukur tersebut dengan memakai gergaji;

  2. Gunakan palu dan paku untuk menggabungkan papan kayu yang telah dipotong sehingga menjadi rangka sesuai dengan model yang diinginkan dan atau direncanakan sebelumnya;

  3. Pasang kaleng bekas serta tempat baterai pada rangka dengan cara ditali atau dipaku;

  4. Guntinglah pelat bekas dengan ukuran 6 x 3 cm atau dengan ukuran yang sesuai dengan motor listrik yang dipakai;

  5. Pasang motor listrik pada rangka. Caranya yaitu dengan dijepit memakai pelat yang telah dipersiapkan sebelumnya dan kemudian paku pelat tersebut untuk mengencangkannya;

  6. Potonglah kawat secukupnya dengan menggunakan tang dan kemudian ikatkan kawat tersebut pada ujung motor listrik yang telah terpasang sebelumnya;

  7. Bengkokkan satu buah paku dengan memakai tang serta palu dan kemudian ikatkan pada kawat yang telah terpasang pada motor listrik dengan memakai tali karet. Paku yang diikat pada kawat tersebut nantinya akan berfungsi sebagai pemukul kaleng apabila motor telah dialiri arus listrik dan kemudian berputar;

  8. Pasanglah kabel untuk menghubungkan baterai dengan motor listrik dan kemudian pasangkan pula baterai pada tempatnya sehingga akhirnya bel listrik sederhana dengan memakai arus listrik DC pun dapat berfungsi seperti video di bawah ini.
    *) Saklar diperlukan dan difungsikan sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan dan memutus arus listrik apabila bel tersebut dipasang dan dipakai di rumah dalam kehidupan sehari-hari.


Contoh  Bel Listrik Sederhana yang Sudah Jadi (Video):

---

Home » Kelas V » Membuat Bel Listrik Sederhana

Bel listrik sederhana merupakan  suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil suara. Bel listrik yang dibuat, memiliki dua bagian utama yaitu; sebuah besi/paku yang dililiti kumparan, dan sebuah sumber bunyi (digunakan bel/lonceng sepeda). Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan, maka kumparan akan bersifat magnet sehingga dapat menarik pemukul lonceng, dan pemukul tersebut akan memukul bel sehingga terjadilah bunyi. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk membuat bel listrik sederhan, beberapa bahan dan peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

  1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30 x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm). 
  2. Kawat tembaga berdiameter 1 mm, panjang sekitar 11 m. 
  3. Sebuah buah saklar sebagai peyambung dan pemutus arus 
  4. Sebuah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. 
  5. Sebuah paku besi 9 inci (paku usuk). 
  6. 10-15 buah sekrup kecil atau paku kecil (paku triplek) secukupnya.
  7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng.
  8. Sepotong kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm). 
  9. Sebuah sekrup berukuran 1,5 inci. 
  10. Sebuah buah bel atau lonceng. 
  11. Selembar pelat besi tipis ukuran 1x15 cm
  12. Selembar pelat baja tipis ukuran 1 x 7 cm (cutter bekas). 
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel listrik yaitu: tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat.

Sebutkan peralatan-peralatan yang dipakai dalam membuat bel sederhana beserta fungsi masing-masing

Cara Membuat
  1. Langkah pertama adalah pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah sekitar 200-300 lilitan.
  2. Pada bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada saat bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
  3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. Penahan ini dapat dibuat dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium.
  4. Pasang baterai dekat dengan saklar, sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu positif dengan saklar.
  5. Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan dapat dilakukan dengan menggunakan sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak goyah.
  6. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) pada bagian atas (lihat gambar). Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
  7. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut supaya menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
  8. Letakan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
  9. Pasang bel/atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan (lihat gambar).

Cara Kerja Bel Listrik Setelah bel berhasil dibuat silahkan cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan segera diperbaiki. Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off)

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 7:07 PM