Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

Gerakan partikel koloid yang bergerak terus menerus sehingga dapat mengimbangi gaya gravitasi, sehingga koloid tidak akan mengendap (Ogemdi, 2019). Koloid dapat mengadsorpsi hal ini disebabkan oleh ukuran partikelnya yang kecil sehingga luas permukaannya besar dan menyebabkan kemampuan adsorbsinya besar.

Apakah faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid?

Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

Bagaimana partikel koloid mendapatkan muatan listrik?

Partikel-partikel koloid mendapat muatan listrik melalui dua cara, yaitu dengan proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikelnya. mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya sehingga bermuatan negatif.

Mengapa sistem koloid stabil tidak mudah mengendap?

Pembahasan. Gerak Brown adalah gerak terus menerus pada partikel di koloid. Akibat gerak ini, partikel penyusun koloid terus menerus berpindah, tidak menggumpal dan akibatnya tidak mengendap dan terpisah anatr pelarut dan zat terlarut.

Mengapa koloid tidak dapat disaring?

sebab partikel larutan dan koloid lebih kecil dari suspensi. partikel yg dapat disaring oleh kertas saring hanya partikel besar seperti suspensi.

Apa yang menyebabkan terjadinya koagulasi pada partikel koloid?

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya koagulasi pada koloid adalah pemanasan, pendinginan, penambahan koagulan, elektroforesis, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan aktivitas enzim atau mikroba.

Bagaimana Cara Pembuatan sistem koloid?

Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara dispersi dan kondensasi. Dispersi adalah proses pembuatan yang berasal dari partikel yang lebih kasar dari koloid. Pembuatan dengan cara dispersi terdiri dari tiga jenis, yaitu mekanik, busur bredig, dan peptisasi.

Mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan elektrolit?

Jawaban. koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi karena koloid bermuatan positif menarik ion negative dan koloid bermuatan negative menarik ion positive.

Apakah koloid dapat disaring dengan kertas saring?

Partikel larutan dan koloid dapat melewati kertas saring karena berukuran kecil dibandingkan suspensi sehingga tidak dapat disaring.

Jawaban:Faktor-faktor apa saja yang dapat mengganggu kestabilan koloid?

  • Pemanasan.
  • 2.Proses sentrifugasi.
  • Penambahan kation pada permukaan partikel koloid yang bermuatan negatif.
  • 4.Muatan permukaan koloid.
  • Pendinginan.
  • 6.Penambahan zat elektrolit.
  • 7.Pengrusakan zat pengemulsi.
  • Apa yang menyebabkan partikel koloid tidak stabil?

    Stabilitas koloid dapat terganggu karena pemanasan dan pendinginan yang akan merupak gerak Brown partikel, dan pencampuran elektrolit. Pencampuran atau penambahan elektrolit akan mengurangi stabilitas koloid karena pada dasarnya, koloid dapat mengadsorbsi ion.

    Apakah faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid?

    Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

    Cara pembuatan koloid dengan menggumpalkan partikel larutan yang terlalu kecil menjadi partikel berukuran koloid disebut dengan apa?

    (a) Cara kondensasi Pada proses ini, molekul-molekul dari larutan direaksikan menghasilkan suatu senyawa yang sukar larut dalam air dan membentuk partikel koloid. Dengan kata lain, proses ini menggabungkan partikel-partikel berukuran lebih kecil sehingga terbentuk partikel-partikel koloid.

    Apa yang dimaksud dengan sistem koloid sebutkan jenisnya?

    Sistem koloid merupakan campuran antara dua zat yang memiliki perbedaan fase dengan partikel terdispersinya (terlarut) tersebar merata di dalam fase pendispersi (pelarut). Koloid termasuk dalam campuran metastabil. Artinya, campuran ini seolah-oleh stabil, tetapi akan memisah dalam waktu tertentu.

    Mengapa sistem koloid stabil tidak mudah mengendap?

    Dengan adanya sifat gerak Brown, maka partikel koloid terhindar dari pengendapan karena bergerak terus-menerus dan tidak dipengaruhi oleh gravitasi sehingga koloid menjadi stabil.

    Apa yang dimaksud koloid itu stabil?

    1.Koloid bersifat stabil artinya tidak terpisah komponen campurannya ketika didiamkan dalam waktu yang lama,Bagaimana hubungan kestabilan koloid dengan sifat koloid Gerak Brown! ​

    Apa penyebab terjadinya partikel koloid bermuatan?

    Dilansir dari Encyclopedia Britannica, salahsatu penyebab partikel koloid bermuatan adalah adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid.

    Apa sajakah jenis jenis sistem koloid?

    Jenis-jenis Koloid

    • Sol Padat. Sol padat memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi yang padat juga.
    • 2. Sol. Sol memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair yang tidak mudah berubah sifatnya.
    • 3. Aerosol Padat.
    • 4. Aerosol.
    • Emulsi Padat.
    • 6. Emulsi.
    • 7. Buih Padat.
    • Buih.

    Makalah
    Sifat Koloid (Gerak Brown)

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Disusun Oleh:

    1. Meliya Komalasari
    2. M. Fathan Mustaqim
    3. Mohamad Faizal
    4. Nabilah Nurfazrina
    5. Neng Susi Susilawati
    6. Novi Safitri
    7. Nuris Mawardi
    8. Nursupiah

    Kelas: XII TKJ 3

    SMK NEGERI RAJAPOLAH Jl. Ciinjuk No.1 Ds. Sukaraja Kec. Rajapolah Kab. Tasiklmalaya

    Telp. (0265) 2424626 Kode Pos. 46155

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Contohnya, lem, jeli dan santan. Nama koloid diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kolla” dan “oid” , kola artinya lem, sedangkan oid berarti seperti. Dalam hal ini, yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya, sebab sistem koloid mempunyai nilai difusi rendah, seperti lem. Larutan biasa, misalnya larutan garam, yang mempunyai nilai difusi lebih besar disebut kristaloid. Koloid mempunyai nilai difusi yang rendah karena partakelnya berukuran lebih besar daripada molekul, yaitu berukuran maksimum 1 mikrometer. Sedikit ulasan tentang pengertian koloid yang telah dibahas diatas. Sifat-sifat koloid di alam koloid merupakan sistem campuran yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh campuran heterogen dan homogen. Seperti efek tyndall, gerak Brown, muatan koloid dibagi dua yaitu Adsorpsi dan elektroforesis dan Koagulasi.

    Pada makalah ini akan dikhususkan membahas sifat koloid dari Gerak Brown.

    B. Batasan Masalah Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penulisan makalah ini, maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah: 1. Penemuan gerak Brown 2. Pengertian gerak Brown 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gerak Brown

    4. Contoh Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari

    C. Rumusan Masalah Untuk memudahkan pembahasan, kami membagi masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana penemuan gerak Brown? 2. Apa itu gerak brown? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi gerak Brown?

    4. Apa contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari?

    D. Tujuan Penulisan Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Kimia 2. Untuk mengetahui bagaimana penemuan gerak brown 3. Untuk mengetahui apa itu gerak Brown 4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Gerak Brown

    5. Untuk mengetahui contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari

    E. Metode Penulisan Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode sebagai berikut: 1. Mencari informasi dari internet 2. Mengumpulkan berbagai data/informasi

    3. Berdiskusi dengan anggota kelompok

    BAB II
    ISI
    A. Awal mula gerak Brown Pada tahun 1827, ahli Botani bernama Robet Brown berkebangsaan Inggris menggunakan mikroskopnya mampu mengamati pergerakan yang menarik dari serbuk bunga (yang menyebabkan gerakan tersebut) pastilah hidup. Akan tetapi, ketika ia mengganti serbuk bunga dengan serbuk lainnya yang mati, ternyata ia mendapati gerakan yang sama persis.

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Dari penelitiannya ini, Brown mendapatkan beberapa fakta menarik terkait sifat gerakan partikel di dalam cairan yang ia teliti, antara lain: 1) Gerak partikel tidak pernah berhenti 2) Gerak partikel tidak bergantung pada sifat hidup/mati dari medium penampungnya 3) Seluruh partikel bergerak secara acak, bahkan dua partikel yang sangat dekat pun tampak independen satu sama lain 4) Gerakan yang muncul akan semakin aktif jika ukuran partikel semakin kecil, atau temperatur semakin besar, atau cairan penampung sangat encer Hanya saja, meskipun Brown mampu menemukan faktor-faktor penting yang mempengaruhi gerak partikel tersebut, ia tidak mengerti apa yang menjadi sebab partikel-partikel berkelakuan seperti yang ia amati Jauh sebelum Brown, sekitar tahun 1785, ilmuwan Belanda Jan Ingenhousz sebenarnya pernah mengamati gerakan serupa pada partikel batuan yang ditempatkan diatas alkohol. Namun, saat itu Ingenhousz belum menemukan faktor-faktor penting yang mempengaruhi aktivitas gerakan partikel. Oleh karenanya, gerakan partikel yang acak ini dinamai sebagai gerak Brown untuk lebih menghargai kontribusi Brown.

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Albert Einstein

    Permasalahan ini akhirnya dipecahkan oleh Albert Einstein pada 1905 di dalam makalahnya. Einstein menyadari bahwa gerakan acak dari partikel serbuk bunga (atau partikel lainnya) di dalam cairan sebenarnya terjadi karena tumbukan antara partikel serbuk (yang dapat terlihat, karena ukurannya cukup besar untuk diamati mikroskop) dengan molekul cairan (yang tidak dapat terlihat karena saking kecilnya).

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Partikel terdispersi menabrak medium pendispersi

    Karena penerbitan makalah Albert Einstein inilah yang membawa penomena ini menjadi perhatian ilmuwan fisika, dan membuat gerak brown menjadi terkenal.
    Berbekal pemahaman terhadap gerak Brown dan konsep matematika gerak acak, ilmuwan Perancis bernama Jean Perrin kemudian menghitung ukuran atom dan memprediksi bilangan Avogadro dengan cukup akurat.

    B. Pengertian Gerak Brown

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Robert Brown dan Gerak Brown

    Sistem koloid juga mempunyai sifat kinetik, selain sifat optik (seperti efek Tyndall). Sifat kinetik ini dapat terjadi karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi.

    Gerak brown mempunyai hubungan dengan Efek Tyndall, karena menjelaskan penyebab mengapa koloid menyebarkan sinar. Misalnya, bila seberkas sinar dipusatkan pada suatu disperse koloid yang diamati melalui suatu mikroskop berkekuatan tinggi (ultramikroskop), maka akan tampak partikel koloid sebagai partikel kecil uang memantulkan sinar dan bergerak secara acak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak karena adanya benturan/tumbukan tidak teratur atau tidak seimbang dari partikel koloid terdispersi dengan medium pendispersi. Tumbukan antara partikel-partikel tersebut terjadi secara acak dan berlangsung ke segala arah. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukkan dengan partikel-partikel itu sendiri.

    Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya. Partikel-partikel koloid bergerak dengan kecepatan berbeda-beda. Gerakan partikelnya akan selalu lurus dan akan patah jika bertabrakan dengan partikel lainnya. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel dan kecepatannya, sehingga terjadi gerak zig-zag (gerak Brown). Peristiwa ini bisa kita amati dengan mikroskop ultra.

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Partikel koloid bergerak Zig-zag

    Gerakan ini terjadi terus menerus, artinya patikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam. Peristiwa inilah yang menyebabkan koloid cukup stabil dan tidak mudah mengendap meskipun didiamkan dalam waktu yang lama, sehingga partikel koloid ini dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga partikel-partikel ini tidak memisahkan diri dari medium pendispersinya jika tidak di diamkan.

    C. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak Brown 1. Suhu (T) : semakin tinggi susu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown akan semakin lambat. 2. Partikel (α) : semakin kecil ukuran partikel koloid, maka semakin cepat gerak brown. Sebaliknya semakin besar ukuran partikel koloid, maka semakin lambat gerak Brown. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).

    3. Visikositas (η) : semakin kecil visikositas /kekentalan maka gerak Brown semakin cepat. Sebaliknya semakin besar visikositas kekentalan maka gerak Brown semakin lambat.

    D. Contoh Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari
    1. Susu

    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya gerakan partikel-partikel koloid

    Gerak Brown yang paling mudah dipahami adalah pada susu. Apabila susu didiamkan untuk waktu beberapa lama, tidak akan didapati endapan.

    BAB III
    PENUTUP
    A. Kesimpulan 1. Sistem koloid juga mempunyai sifat kinetic, selain sifat optic. Sifat kinetik ini dapat terjadi karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi. 2. Gerak brown menjelaskan penyebab koloid menyebarkan cahaya, sehingga memiliki hubungan dengan Efek Tyndall 3. Ternyata jika diamati dengan mikroskop ultra, partikel koloid senantiasa bergerak dengan patah-patah atau zig-zag 4. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi.

    5. Karena gerak aktif yang terus menerus, partikel koloid tidak memisah jika di diamkan.

    DAFTAR PUSTAKA
    http://www.google.com
    http://www.majalah1000guru.net/2013/04/gerak-brown-keteracakan/
    http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid=20101124183706AAsyatr
    http://www.sriactivity.blogspot.com/2012/05/gerak-brown.html?m=1