Show
Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar
pencatatan kedalam jurnal atau buku pembantu. Dokumen sumber di dalam perusahaan
manufaktur biasanya berupa faktur penjualan, faktur pembelian, bukti kas keluar,
bukti kas masuk, dan bukti memorial.
Sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti shahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber. Contoh untuk faktur penjualan sebagai dokumen sumber, maka dokumen pendukungnya adalah Surat Order Pengiriman, Surat Order Produksi, Daftar Kebutuhan bahan, Daftar Kegiatan Produksi, Laporan Pengiriman Barang dan Surat Muat sebagai pendukung retur penjualan. Surat Order Pengiriman membuktikan bahwa transaksi penjualan telah diotorisasi oleh bagian order penjualan. Laporan Pengiriman barang membuktikan telah dilaksanakannya pengiriman barang kepada pembeli sesuai dengan perintah yang tercantum dalam surat order pengiriman. Dengan dilampirkannya berbagai dokumen pendukung tersebut maka faktur penjualan sebagai dokumen sumber dalam akuntansi menjadi lebih valid dan dapat diandalkan keshahihannya. Selanjutnya dalam faktur pembelian bahan baku sebagai dokumen sumber pencatatan kedalam jurnal dan kartu persediaan dilampiri dengan bukti pendukung berupa bukti penerimaan barang dan pesanan pembelian. Bukti penerimaan barang membuktikan bahwa bahan baku yang dibeli telah diterima oleh bagian gudang. Pesanan pembelian membuktikan bahwa bagian pembelian sudah melakukan pesanan atas bahan baku tersebut. Dokumen sumber yang lain yang memerlukan dokumen pendukung adalah
dokumen kas keluar. Dokumen yang terkait dengan pengeluaran kas ini adalah
sebagai berikut:
Dokumen yang berkaitan dengan transaksi penjualan tunai pada
perusahaan diantaranya adalah faktur penjualan tunai, pita register kas, credit
card sales slip, bill of lading, faktur penjualan OCD, bukti setor bank dan
rekapitulasi harga pokop penjualan.
Kenali berbagai jenis bukti transaksi dalam pencatatan keuangan baik ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal atau juga digunakan dalam kas masuk ataupun keluar. Baca terus di Blog Mekari Jurnal! Dalam kegiatan bisnis, pasti Anda akan menemukan berbagai transaksi keuangan. Dimana dalam kegiatan ini terdapat perpindahan kas berupa penjualan, pembelian, pembayaran biaya operasional dan non operasional. Pada kegiatan ini, ada baiknya Anda memiliki bukti transaksi sebagai acuan yang sah bahwa telah terjadi transaksi antara pihak penjual dan pembeli. Aplikasi bisnis seperti aplikasi penjualan barang dapat membantu Anda. Catatan transaksi akan lebih mudah didata ketika terdapat bukti fisik yang bisa menjadi referensi dalam laporan keuangan sederhana. Mari kita pelajari lebih lanjut apa saja fungsi yang dimiliki oleh bukti transaksi, jenis-jenis, contoh hingga bagaimana cara menganalisanya. Pengertian Bukti TransaksiYang dimaksud dengan bukti transaksi adalah dokumen tertulis yang mencatat dan merekam seluruh transaksi yang terjadi pada kegiatan bisnis. Hal ini penting karena dapat mencegah timbunya masalah dalam hal keuangan dengan pihak yang terkait di waktu mendatang. Tidak hanya itu saja, bukti transaksi juga digunakan oleh akuntan untuk menyusun laporan keuangan. Fungsi Bukti TransaksiSetiap transaksi yang terjadi pada perusahaan pasti membutuhkan pencatatan keuangan. Dalam proses pencatatan ini lah, bukti transaksi dibutuhkan, apa saja fungsinya dalam akuntansi dan bisnis?
Dari sini Anda dapat mengetahui bahwa mencatat bukti transaksi merupakan hal yang penting untuk semua bisnis. Setiap transaksi bisnis yang tercatat akan memudahkan pembuatan laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Baca Juga : Cara Mudah Membuat Laporan Keluar Masuk Barang Jenis-Jenis Bukti TransaksiDilihat dari sumbernya, bukti transaksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu: 1. Bukti Transaksi InternalBukti ini dibuat oleh pihak di dalam perusahaan dan digunakan untuk keperluan internal perusahaan. Sederhananya adalah berupa memo dari pimpinan ataupun orang tertentu. Yang termasuk dalam bagian ini yaitu bukti kas masuk, kas keluar, dan memo. 2. Bukti Transaksi EksternalSebaliknya, bukti ini ditujukan untuk berbagai pihak di luar perusahaan. Yang termasuk sebagai bukti transaksi eksternal yaitu kwitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit, cek, bilyet giro, dan rekening koran. Baca Juga : Pengertian, Tujuan, Metode dan Contoh Kas Kecil Contoh Bukti TransaksiBerikut adalah penjelasan lebih lanjut beberapa contoh jenis bukti transaksi: 1. Bukti Kas MasukMenyatakan bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai. 2. Bukti Kas KeluarMenyatakan bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk membayar gaji karyawan, utang, dan lain-lain. 3. MemoMerupakan bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi yang ada di lingkungan perusahaan. 4. KwitansiKwitansi adalah alat bukti penerimaan sejumlah uang atas pembayaran yang dilakukan secara tunai atau kontan. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak baik pihak yang menerima uang maupun pihak yang sudah melakukan pembayaran. Buku kwitansi biasanya dilengkapi dengan keterangan tempat, tanggal, dan alasan penyerahan sejumlah uang tersebut. Untuk membuat kwitansi yang tepat, saat ini sudah banyak yang menyedikan berbagai contohtemplate dalam format Word (doc) maupun Excel (xls) atau pdf. Selain itu, Anda juga bisa download aplikasi kwitansi gratis. 5. Faktur (Invoice)Faktur adalah dokumen yang digunakan sebagai pencatatan bukti pembayaran transaksi kredit. Dokumen ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu faktur pembelian dan faktur penjualan. Biasanya, tagihan dibuat rangkap tiga oleh penjual untuk pembeli. Dimana, salinan pertama diberikan kepada pembeli, salinan kedua disimpan penjual untuk lampiran saat penagihan, dan lamporan ketiga disimpan di dalam buku faktur. Pada faktur/invoice, biasanya terdapat beberapa informasi seperti info penjual, rincian daftar barang, tanggal pesanan, harga, jumlah yang harus dibayar, syarat pembayaran, dan lain sebagainya. Baca juga: Contoh Faktur Penjualan dan Komponen Penting di Dalamnya 6. Nota KontanNota kontan adalah bukti transaksi yang diberikan penjual pada pembeli yang melakukan pembayaran secara tunai. Biasanya, perusahaan akan membuat nota kontan rangkap dua, di mana yang asli diberikan kepada pembeli, dan rangkap kedua dipegang pihak penjual atau perusahaan. 7. Nota KreditNota kredit adalah bukti penerimaan kembali barang yang telah dijual dan dikeluarkan oleh pihak penjual. Ini digunakan sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli. Hal ini terjadi karena barang yang diterima pembeli mengalami kerusakan ataupun tidak sesuai dengan pesanan. 8. Nota DebetNota debit adalah bukti transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada penjual yang berisi informasi yang menyatakan tentang pengiriman barang tidak sesuai pesanan atau rusak. Bukti ini juga sebagai pemberitahuan yang dikirimkan perusahaan kepada konsumennya untuk menginformasikan bahwa akunnya telah di debit dengan jumlah dan nominal tertentu. 9. CekSurat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut oleh pemilik rekening. Cek ditandatangi oleh pihak yang menjadi nasabah, kemudian nasabah tersebut memiliki simpanan pada bank dalam bentuk giro. 10. Bilyet GiroSurat perintah dari nasabah bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lain. 11. Rekening KoranBukti transaksi mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola kas dan transaksi perusahaan lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Cara Menganalisis Bukti Transaksi AkuntansiDalam rangka melakukan proses analisis terhadap kegiatan akuntansi, ada beberapa macam tahapan yang harus dilakukan agar bukti transaksi akuntansi bisa dikatalan valid, berikut tahapannya: Identifikasi Keabsahan FisikLangkah pertama adalah melakukan identifikasi keabsahan fisik dari dokumen tersebut. Setiap transaksi yang terjadi pasti memiliki bukti yang diterima oleh kedua pihak. Untuk bentuk buktinya sendiri, saat ini bisa dalam bentuk transaksi digital atau fisik (cetak). Jika perlu, lakukan cek antara kedua belah pihak intern dan pihak ekstern, karena saat ini zaman sudah canggih banyak bukti-bukti yang bisa dipalsukan oleh siapa saja. Identifikasi ProsedurLangkah yang kedua adalah mengidentifikasi prosedur transaksi yang sudah ditetapkan apakah sudah sesuai atau belum. Biasanya dalam setiap prosedur transaksi ada bukti stempel atau tanda tangan seseorang jika sudah melewati setiap tahap. Jika tidak memenuhi prosedur yang telah ditetapkan Anda bisa memintanya mengulangi sampai benar sesuai dengan prosedur yang telah dibuat sebelumnya. Menentukan Kebenaran NilaiLangkah yang terakhir dalam menganalisis bukti transaksi setelah melakukan identifikasi bukti fisik dan prosedur adalah melakukan perhitungan nilai transaksi. Caranya dengan mengecek detail satu per satu dan melakukan penjumlahan ulang apakah ada kesalahan dalam penjumlahan atau tidak. Baca juga:Cara Mencatat Transaksi Keuangan Bisnis dengan Rapi dan Mudah Simpan Bukti Transaksi dengan Mudah Menggunakan Jurnal SnapAda cara mudah dan praktis untuk menyimpan data transaksi bisnis. Selain menggunakan beberapa jenis bukti transaksi di atas, Anda juga bisa menggunakan Jurnal Snap yang memudahkan pengguna untuk mencatat setiap transaksi bisnis. Jurnal Snap adalah salah satu fitur yang terdapat pada aplikasi akuntansi Mekari Jurnal yang berfungsi untuk menyimpan semua bukti transaksi seperti tanda terima, faktur, bukti bayar, nota, kuitansi, dan lampiran lainnya. Dengan menggunakan Jurnal Snap, semua dokuemn yang Anda simpan atau upload, akan secara otomatis tersimpan pada akun Jurnal dan dapat diakses secara realtime pada laporan keuangan Anda. Melalui Jurnal Snap, Anda tidak perlu lagi khawatir akan kehilangan bukti transaksi. Hanya dengan mengupload bukti transaksi dengan Jurnal Snap, Anda dapat membantu akuntan dalam melakukan proses audit dan validasi keuangan perusahaan lebih mudah. Bagaimana Cara Menggunakan Jurnal Snap? 1. Download dan install aplikasi Jurnal Snap melalui Google Play Store. 2. Buka aplikasi Jurnal Snap pada smartphone Anda. 3. Login dengan memasukkan alamat email dan password akun Jurnal Anda. 4. Untuk mengambil foto bukti transaksi, arahkan kamera dan tekan icon kamera pada bagian bawah layar smartphone Anda. 5. Anda bisa mengambil foto berikutnya dengan menekan tanda (+) atau pilih ‘Multi Page’ di bagian kiri atas layar. 6. Setelah selesai mengambil semua foto, Anda dapat menyimpan dan mengganti nama dokumen dengan pilih ‘Save’ pada kanan atas layar. 7. Anda dapat menyimpan bukti transaksi tersebut dengan memilih format PDF (beberapa dokumen digabung dalam 1 file) atau dalam format JPG ( dipisah per dokumen). 8. Setelah berhasil, Anda akan melihat semua bukti yang telah Anda ambil.
9. Jika status upload telah sukses, Anda dapat melihatnya melalui aplikasi Jurnal pada menu Daftar Lainnya > Daftar Lampiran. 10. Untuk menghubungkan lampiran dengan transaksi di Jurnal, klik Hubungkan dan pilih nomor transaksi yang ingin dihubungkan. Kemudian, klik “Simpan”. 11. Jika telah selesai, Anda akan melihat lampiran tersebut telah berhasil dihubungkan dengan transaksi yang dipilih. Mudah sekali mencatat setiap transaksi bisnis dengan Jurnal Snap yang pastinya akan membantu pemilik usaha untuk lebih detail terhadap transaksi bisnis yang terjadi di dalam perusahaan. Software invoice Mekari Jurnal membantu bisnis makin optimal. Daftarkan bisnis Anda di Jurnal, dapatkan gratis 14 hari! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Nah, itulah penjelasan tentang berbagai jenis bukti transaksi dalam pencatatan keuangan baik ditujukan untuk pihak internal maupun eksternal atau juga digunakan dalam kas masuk ataupun keluar serta cara menganalisanya agar terhindar dari penipuan. Sekarang Anda juga bisa menjawab beberapa pertanyaan terkait hal ini seperti :
Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda yang memerlukannya. Bagi Anda yang membutuhkan aplikasi pencatat keuangan usaha, Jurnal menyediakan aplikasi pencatatan berbasis web yang dapat memudahkan dalam pengelolaan transaksi bisnis secara cepat dan akurat. Jangan lupa dibagikan ke teman atau kerabat yang mungkin juga memerlukan informasi ini.
Kategori : KeuanganKeuangan Bisnis
Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Related Articles
Keuangan Bisnis Cara Pembayaran Proyek dengan SKBDN
Keuangan,Keuangan Bisnis Cara Mewujudkan Prinsip Keuangan Berkelanjutan
Keuangan Bisnis Tabel RAB: Pengertian, Perbedaannya dengan RAP, Cara Buat
Keuangan Bisnis Pahami Pengertian Fair Value, Cara Hitung, Contoh dan Fungsinya Bagi Perusahaan
Nama Lengkap Subscribe WhatsappFacebookTwitterLinkedinEmail |