Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat
Lihat Foto

NASA

Wajah Pluto hasil jepretan New Horizon pada Selasa (14/7/2015) beberapa waktu sebelum melintas dekat.

KOMPAS.com - Pluto yang dulu dikenal sebagai planet terkecil dan terjauh, sudah tak lak lagi dianggap sebagai planet

Pluto ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh, seorang Astronom Amerika Serikat.

Sejak saat itu Pluto disebut sebagai planet kesembilan di tata surya kita. Sebelumnya sudah ada, planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Bukan lagi planet

Tapi pada tahun 2006 status Pluto bukan lagi disebut sebagai planet. Ini merupakan hasil dari pertemuan umum International Astronomy Union (IAU).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Planet Pluto Terekam untuk Kali Pertama

Dilansir dari Live Science, untuk menjadi planet, benda langit harus memenuhi tiga kriteria. Kriteria itu yakni:

  1. Planet harus mengorbit matahari.
  2. Planet harus membersihkan lingkungan dari orbit dan ini gravitasinya menyapu dan membersihkan ruang di sekitarnya dari benda-benda lain.
  3. Planet harus bulat.

Tapi Pluto tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Pluto hanya mengikuti dua kriteria, yakni bulat dan mengorbit matahari.

Pluto dikelilingi oleh ribuan benda langit lainnya dan bongkahan puing. Ia belum membersihkan lingkungan disekitar orbitnya.

Baca juga: Terungkap, Ini Sebab Planet Pluto Menjadi Lebih Adem

Dilansir dari Kompas.com (21/1/2016), astronom menemukan petunjuk keberadaan planet kesembilan. Planet itu bukan Pluto yang sudah dikeluarkan dari posisinya sebagai planet.

Penemuan ini berpotensi kembali menggoyang pemahaman tentang tata surya. Michael E Brown dan Konstantin Batygin dari California Institute of Technology mengungkap riset yang menunjukkan adanya planet kesembilan itu dalam publikasi di Astrophysical Journal pada Rabu (20/1/2016).

"Kami cukup yakin ada satu lagi planet di luar sana," kata Brown seperti dikutip New York Times.

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi planet-planet di Tata Surya

KOMPAS.com – Benda astronomi harus memenuhi sejumlah kriteria agar bisa disebut sebagai planet.

Kriteria tersebut adalah mengorbit sebuah bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah “membersihkan” lingkungan sekitar orbitnya.

Terdapat delapan planet dalam tata surya, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Sebelumnya, Pluto diklasifikasikan sebagai planet sehingga terdapat sembilan planet dalam tata surya.

Namun, sejak tahun 2006, The International Astronomy Union (IAU) tidak lagi menyebut Pluto sebagai planet.

Baca juga: 5 Karakteristik Planet Mars dan Fakta-fakta Unik Si Planet Merah

Dilansir dari NASA, 15 Februari 2021, Pluto tidak lagi disebut planet karena belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain.

Namun, Pluto memenuhi kriteria IAU untuk diklasifikasikan sebagai dwarf planet atau planet kerdil.

Menurut IAU, planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit langsung Matahari sehingga bentuknya dikendalikan oleh gaya gravitasi, namun belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain.

Lantas, apa yang dimaksud dengan belum “membersihkan” lingkungan orbitnya dari objek lain?

Dilansir dari Library of Congress, 19 September 2019, kriteria tersebut berarti planet harus menjadi dominan secara gravitasi sehingga tidak ada benda lain dengan ukuran sebanding, selain satelitnya sendiri atau benda di bawah gravitasinya, di sekitar ruang orbitnya.

Baca juga: Urutan Planet dari yang Terdekat dengan Matahari hingga yang Terjauh

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat
“Berapa sering lagi kita harus mengagumi karya Tuhan yang luar biasa,yang menciptakan langit dan bumi dari sebuah hakikat primat dari sebuah rincian yang demikian indah sehingga dengannya Ia dapat menciptakan otak dan pikiran yang bernyala dengan berkah kemampuan meramal yang ilahiah untuk menerobos misteri ciptaan-Nya sendiri. Jika pikiran dari seorang Bohr atau Einstein membuat kita terkagum-kagum dengan kekuatannya, bagaimana kita mulai memuja keagungan Tuhan yang menciptakannya?”

“Banesh Hoffmann”

Bintang…Bulan…Matahari…berbagai macam nama planet tentunya sudah tidak asing di telinga kita bukan? Namun seberapa pahamkah kita tentang sistem tata surya?…Apakah anda tahu penyebab dari dikeluarkannya pluto dari jajaran planet dalam tata surya?

Artikel ini akan membantu anda dalam mempelajari sistem tata surya beserta benda langit lainnya yang begitu misteri dan sangat menakjubkan. Artikel ini tidak hanya akan mengupas karakteristik setiap planet maupun benda langit lainnya, tetapi juga akan mengupas segala hal yang tentunya sangat berguna untuk memperluas wawasan kita.

Definisi Tata Surya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek – objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/ katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Anggota tata surya tersebar di sekitar matahari dan beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama. Beredar artinya sama dengan mengorbit dan lintasan peredaran disebut lintasan orbit.

Pada waktu mengedari matahari di lintasan orbitnya, setiap anggota tata surya pada satu waktu berada dekat dengan matahari dan pada lain waktu akan jauh dari matahari. Titik atau tempat pada lintasan orbit yang terdekat dengan matahari disebut titik perihelion. Titik yang terjauh dari matahari disebut titik aphelion.

Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu melalui beberapa teori pembentukan tata surya sebagaimana disampaikan para ahli. Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225-250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20-25 kali dari semenjak terbentuk.

Matahari

Matahari merupakan bintang terbesar di sistem tata surya yang menjadi pusat dari pergerakan planet. Bintang ini mempunyai suhu permukaan kurang lebih sebesar 6000 °C dan pada bagian tengah dari bola matahari suhunya bisa mencapai 15 juta °C.Terdapat beberapa pendapat para ahli astronomi tentang alasan tingginya temperatur pada matahari.

  1. JR Meyer mengatakan bahwa panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari.
  2. Teori kontraksi H Helhols, menyebutkan bahwa panas itu berasal dari menyusutnya bola gas.
  3. Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen heluim sintesis.

Planet

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat
Planet adalah bintang berpindah atau pengembara dan letak planet selalu berubah-ubah, karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat memancarkan cahaya seperti matahari dan bintang. Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak terang seperti bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit planet berbentuk elips. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler (1571-1630) membuktikan bahwa lintasan orbit planet-planet berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik fokus elips.

Sebuah benda langit dapat disebut sebagai sebuah planet apabila memenuhi syarat-syarat suatu planet. Pada tanggal 24 Agustus 2006 IAU (International Astronomy Union) menerbitkan resolusi yang memuat syarat-syarat dimana obyek benda langit layak mempunyai status planet, syarat tersebut yaitu :

  1. Objek harus mengorbit matahari.
  2. Objek harus mempunyai massa yang cukup untuk bergravitasi sendiri sehingga mempunyai bentuk yang relatif bulat
  3. Tidak ada benda langit lain di sekitar orbit dari obyek yang dimaksud.

Dalam sistem Tata Surya benda langit yang mempunyai status sebagai planet berjumlah 8 yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pada tahun 2006 Pluto tidak lagi mendapat julukan sebagai planet karena tidak memenuhi syarat nomor tiga.

Asteroid

Sebuah benda langit dikatakan planet apabila memenuhi syarat
Asteroid adalah planet-planet kecil yang beredar mengelilingi matahari. Asteroid (artinya “seperti bintang”) disebut juga planetoid (artinya “planet kecil”). Tempat peredaran asteroid menyebar di antara lintasan peredaran planet Mars dan Yupiter, dan membentuk sabuk yang bagian tengahnya berjarak lebih kurang 2.8 satuan astronomi (sa) dari matahari. Asteroid tersusun dari batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid utama terletak diantara Planet Mars dengan Planet Yupiter, benda langit ini yang membagi planet menjadi 2 bagian yaitu planet dalam yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, serta Mars dan planet luar yang terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, serta Neptunus.

Komet

Komet mempunyai arti “si rambut panjang”. Di Indonesia, komet dikenal dengan sebutan bintang berekor, bintang sapu, atau bintang kemukus, karena sesuai dengan penampakannya. Komet mengedari matahari dengan lintasan peredaran bentuk elips yang pipih. Bagian-bagian sebuah komet adalah inti, koma, awan hidrogen dan ekor.

Komet tampak paling terang dengan ekor paling panjang ketika berada di titik terdekat (titik perihelium) dari matahari. Setelah mencapai perihelium, komet bergerak menjauhi matahari. Dalam perjalanannya di ruang angkasa, komet kehilangan sebagian massanya sehingga ekornya semakin pendek dan memudar secara perlahan, akhirnya komet kehilangan sebagian massanya dan menghilang di angkasa (langit) sebagai bongkahan batuan komet. Tetapi bongkah batuan terus berlanjut mengitari matahari. Jadi, ekor komet berubah-ubah panjangnya sesuai dengan jaraknya dari matahari.

Salah satu komet yang berukuran besar dan terkenal adalah komet Halley. Komet ini mengelilingi matahari 76 tahun sekali dan terakhir tampak dari bumi pada tahun 1986. Edmund Halley adalah orang pertama yang membuktikan bahwa komet beredar mengelilingi matahari seperti planet-planet dengan lintasan berupa elips yang sangat pipih.

Meteor dan Meteorit

Di dalam ruang antarplanet, terdapat benda-benda kecil berupa batu, khusunya di sepanjang lintasan bumi. Jumlahnya banyak serta bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Bumi sering berpapasan dengan kelompokkelompok batu ini. Gaya tarik gravitasi bumi dapat membuat sebagian di antara batu-batu dalam suatu kelompok bergerak menuju ke permukaan bumi. Akibat gesekan udara di dalam atmosfer bumi terhadap batu, timbullah panas dan terjadilah api yang membakarnya. Cahaya api itulah yang disebut meteor. Batu-batu yang berada di luar atmosfer disebut meteoroid dan yang jatuh ke permukaan bumi disebut meteorit.

Klik disini untuk memperoleh materi Tata Surya lebih lengkap.

Setelah anda mempelajari materi Tata Surya, berikut adalah evaluasi Tata Surya untuk menguji seberapa pahamkah anda tentang materi Tata Surya. User name untuk masuk dalam evaluasi ini telah ibu beritahukan pada pertemuan pertama, sedangkan password yang digunakan adalah rahasia.

Untuk siswa yang bernama Sabar Nurrahman, username yang digunakan adalah sabar999