Posisi tidur agar tidak sesak nafas saat hamil

Pernah merasakan sesak napas saat hamil apalagi saat tidur? Sebagian besar ibu hamil memiliki problem ini baik di awal atau akhir kehamilannya.

Umumnya, sesak napas pada ibu hamil ini tidak berbahaya dan tidak mempengaruhi asupan oksigen kepada janin.

Ada beberapa penyebab ibu hamil bisa sesak napas. Meski tidak berbahaya, kita juga harus tetap berhati-hati.

Sebab jika gejalanya parah atau disertai tanda-tanda lain, ibu hamil tersebut harus di bawa ke dokter.

Dikutip dari What to Expect, sesak napas mulai dirasakan ibu hamil di trimester kedua kehamilan. Pada trimester ketiga, gejala sesak napas ini bisa meningkat seiring perkembangan bayi di dalam kandungan.

Pada awal kehamilan, gejala sesak napas ini bisa dirasakan beberapa ibu hamil. Mungkin juga terjadi saat kita tidur dan beristirahat. Apakah berbahaya jika terjadi di trimester awal kehamilan?

Berikut Popmama.com rangkum cara mengatasi sesak napas pada ibu hamil saat tidur.

1. Penyebab ibu hamil mengalami sesak napas

Posisi tidur agar tidak sesak nafas saat hamil
Freepik/kamranaydinov

Dikutip dari Medical News Today, sesak napas selama kehamilan tampaknya disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari pertumbuhan janin dalam perut hingga perubahan ritme pada jantung selama kehamilan.

Beberapa ibu hamil mungkin tampak segera menyadari perubahan dalam pernapasan mereka. Sementara yang lain baru menyadari hal ini saat ada di trimester kedua dan ketiga.

Diafragma, pita jaringan otot yang memisahkan jantung dan paru-paru dari perut, naik sebanyak 4 sentimeter selama trimester pertama kehamilan.

Gerakan diafragma membantu paru-paru terisi udara. Beberapa ibu hamil mungkin tidak menyadari perubahan mereka saat bernapas dan baru sadar saat menarik napas dalam-dalam.

Ini bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan seolah sesak napas. Apalagi saat tidur atau beristirahat. Hal ini umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja.

Selain perubahan pada diafragma, ibu hamil sering kali bernapas lebih cepat karena peningkatan hormon progesteron .

Progesteron memainkan peran penting dalam perkembangan janin. Hormon ini juga merupakan stimulan pernapasan. Sehingga bisa menyebabkan pernapasan ibu hamil menjadi lebih cepat seolah sesak napas.

Jumlah progesteron dalam tubuh ibu hamil akan meningkat sepanjang kehamilan. Bernapas lebih cepat tidak selalu menyebabkan sesak napas dan beberapa ibu hamil sudah bisa merasakan ini dari awal kehamilannya.

2. Cara mengatasi sesak napas pada ibu hamil terutama saat tidur

Posisi tidur agar tidak sesak nafas saat hamil
Freepik/cookie-studio

Merasa sesak napas bisa membuat tidak nyaman dan membatasi aktivitas fisik ibu hamil sehari-hari. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan ibu hamil agar bisa bernapas lebih nyaman, berikut di antaranya:

  • Melatih postur tubuh yang baik akan memungkinkan rahim sedikit menjauh dari diafragma. Bantuan sabuk penyangga kehamilan bisa membuat agar ibu hamil memiliki postur yang baik menjadi lebih mudah.
  • Tidur dengan bantal yang menopang punggung bagian atas. Ini memungkinkan gravitasi menarik rahim ke bawah dan memberi paru-paru lebih banyak ruang.
  • Memiringkan badan sedikit ke kiri dalam posisi ini juga dapat membantu menjauhkan rahim dari aorta yang merupakan arteri utama yang menggerakkan darah beroksigen ke seluruh tubuh.
  • Mempraktikkan teknik pernapasan yang biasa digunakan dalam persalinan, seperti pernapasan Lamaze. Ini membantu ibu hamil bernapas lebih mudah terutama di kehamilan trimester akhir. Cara ini juga membantu latihan pernapasan saat persalinan kelak.
  • Pelankan aktivitas saat hamil. Sangat penting untuk beristirahat pernapasan lebih cepat dan seolah makin sulit. Pada tahap akhir kehamilan, beberapa ibu hamil mungkin tidak dapat melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang sama seperti sebelumnya.
  • Jika ibu hamil memiliki kondisi medis lain yang mendasari yang menyebabkan sesak napas, penting untuk mengikuti rekomendasi dokter untuk segera diobati.

Kapan ibu hamil bisa tidak sesak napas?

Sesak napas pada ibu hamil bisa signifikan berkurang pada akhir kehamilan. Yakni saat bayi turun ke panggul dan memberikan ruang yang cukup bebas untuk paru-paru bernapas.

3. Sesak napas selama kehamilan, perlukah ke dokter?

Posisi tidur agar tidak sesak nafas saat hamil
Freepik/user18526052

Melansir dari What to Expect, Jika terus-menerus merasa sesak napas, bicarakan dengan dokter segera. Sesak napas terkadang dapat disebabkan oleh anemia selama kehamilan karena penipisan sel darah merah pembawa oksigen.

Konsultasikan juga dengan dokter jika ibu hamil memiliki penyakit asma. Jika mengalami kesulitan bernapas hingga bibir atau ujung jari tampak membiru, mengalami nyeri dada dan denyut nadi cepat, segera hubungi dokter terdekat.

Itulah tadi informasi mengenai cara mengatasi sesak napas pada ibu hamil saat tidur. Semoga informasi ini membantu Mama yang membutuhkan!

Bagaimana posisi tidur ibu hamil agar tidak sesak nafas?

Cara Mengatasi Sesak Napas pada Ibu Hamil saat Tidur.
Mengganti posisi tidur. Ketika rasa sesak muncul saat tidur telentang, cobalah berganti posisi tidur dengan berbaring miring. ... .
Meninggikan kepala. Agar napas lebih lega, posisikan kepala lebih tinggi dengan meletakkan beberapa bantal. ... .
Menggunakan bantal hamil..

Kenapa ibu hamil susah tidur dan sesak nafas?

Pada usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga, keluhan berupa sesak nafas hingga merasa kesulitan untuk tidur merupakan hal yang wajar terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh janin yang semakin besar sehingga menekan diafragma atau otot pernafasan sehingga mengganggu proses bernafas.

Bagaimana posisi tidur saat sesak napas?

Mengubah posisi tidur diketahui bisa membuat napas lebih lega, terutama ketika Anda mengalami sesak napas, hidung tersumbat, atau batuk saat tidur..
Telentang dengan posisi kepala lebih tinggi. ... .
2. Telentang dengan bantal di bawah lutut. ... .
3. Berbaring miring..

Kenapa tidur terlentang saat hamil sesak nafas?

Telentang Kenapa? Tidur dengan posisi telentang akan memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah yang ada di sepanjang punggung Anda. Pembuluh yang terhimpit akan membuat Anda lebih rentan untuk mengalami sesak napas, sakit punggung, ambeien, hingga tekanan darah rendah.