Perubahan suara yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah

Perubahan suara yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah

Perubahan suara yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah
Lihat Foto

shutterstock.com

Masa pubertas adalah periode yang unik dan khusus, ditandai dengan perubahan-perubahan pada perkembangan tertentu yang tidak terjadi pada periode sebelumnya dalam rentang kehidupan manusia.

KOMPAS.com - Memasuki masa pubertas tentu membuat terjadinya perubahan pada tubuh seorang anak, tak terkecuali pada suara. Pubertas membuat suara seorang pria terdengar lebih dalam dan berat atau sering disebut nge-bass, ketimbang perubahan suara pada perempuan.

Tubuh pria mulai memproduksi banyak hormon testosteron pada masa pubertas, yang menyebabkan perubahan di beberapa bagian tubuh, termasuk suara. Sebagai permulaan, laring pria atau dikenal sebagai kotak suara, jadi tumbuh lebih besar.

Laring ini terletak di tenggorokan, di bagian atas trakea atau batang tenggorokan. Bentuknya seperti pipa berongga dengan tinggi sekitar 5 sentimeter. Laring inilah yang berperan penting dalam menciptakan suara.

Seperti dilansir dari Kids Health, Rabu (6/5/2020), di sepanjang laring tersebut terdapat dua otot pita suara yang saling berdampingan. Ketika bernapas, pita suara akan rileks pada dinding laring dan terbuka untuk memungkinkan masuk-keluarnya udara dari paru-paru.

Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan Pubertas Dini

Sebaliknya, ketika berbicara maka pita suara akan merenggangkan laring, sehingga udara di paru-paru dipaksa untuk keluar di antara pita suara, membuatnya bergetar dan menghasilkan nada suara.

Nah, saat laring tumbuh, pita suara akan tumbuh lebih panjang dan lebih tebal. Selain itu, tulang wajah juga akan mulai tumbuh; membuat rongga di sinus, hidung, dan bagian belakang tenggorokan tumbuh lebih besar. Alhasil, ada lebih banyak ruang bagi suara untuk bergema.

Semua faktor inilah yang menyebabkan suara Anda menjadi lebih dalam.

Hal ini ibarat senar pada gitar. Ketika senar tipis yang dipetik, maka nada yang dihasilkan terdengar lebih tinggi. Sebaliknya, ketika senar yang tebal dipetik, nada terdengar lebih rendah dan dalam.

Itu pula yang terjadi pada suara Anda. Sebelumnya, suara terdengar lebih tinggi dan seperti anak-anak, namun seiring pertumbuhan tulang pada wajah dan pita suara maka berubah menjadi terdengar lebih dalam seperti orang dewasa.

Pubertas juga membuat perubahan bentuk pada tenggorokan. Untuk pria laring tumbuh menjadi lebih besar dan miring ke sudut yang berbeda di leher, sehingga membentuk jakun. Semantara untuk perempuan, pertumbuhannya tidak sebesar pria sehingga tak memiliki jakun.

Baca juga: Tak Cuma Orang Dewasa, Bayi Juga Suka Mendengar Suara Tawanya

Perubahan suara yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah
Sudah beberapa minggu ini suara Raffa (10) mulai berubah ‘pecah’. Kini suara itu tidak lagi bening seperti sebelumnya. Semula Rianti, mamanya, dari Kalibata, Jakarta, menganggap hal itu sebagai hal wajar yang pasti dialami semua anak laki-laki dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Tapi rupanya, Raffa tidak menganggap hal ini sesuatu yang mudah. Ia jadi pemurung, menarik diri, dan enggan bergaul.Di usia sekitar 10 tahun (ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat), anak laki-laki biasanya mulai memasuki masa pubertas. Pada masa inilah ia mengalami berbagai perubahan, termasuk perubahan fisik seperti munculnya kumis halus, keringat yang mulai berbau, dan suara yang mulai ‘pecah’. Ini terjadi karena otak mengirimkan pesan ke testikelnya bahwa inilah saat bagi tubuhnya untuk mengalami perubahan. Testikelnya kemudian memproduksi hormon testosteron, yang membuat tubuhnya berkembang pesat, bahunya melebar, dan produksi spermanya mulai aktif. Hormon ini juga membuat larynx atau kotak suaranya berkembang, pita suaranya menebal dan menjadi lebih panjang. Akibatnya, suaranya ‘pecah’ dan terdengar lebih besar dan nge-bas.  Setelah pita suaranya berkembang optimal barulah suaranya tidak lagi ‘pecah’ tetapi menjadi lebih rendah, lebih dalam, dan lebih mantap seperti suara orang dewasa pada umumnya.Nah, saat suaranya berubah seperti inilah, beberapa anak merasa malu atau takut ditertawakan sehingga cenderung menarik diri. Apalagi selain hanya mengalami perubahan fisik, ia juga mengalami perubahan emosi sehingga timbul rasa bingung dan canggung. Mungkin saja ia juga jadi lebih mudah tersinggung dan suka marah-marah tanpa sebab yang jelas. Semua ini normal selama masih dalam batas wajar. Tapi kalau sudah berlebihan, misalnya ia terlihat sedih berkepanjangan, sebaiknya ia ‘bicara’ dengan seseorang karena mungkin saja ia mengalami depresi. Siapkan diri untuk menjadi sahabat terpercaya baginya, Ma. Anda juga bisa meminta papanya untuk lebih banyak meluangkan waktu agar bisa melakukan “kegiatan laki-laki” yang seru bersamanya. Jelaskan padanya, suara yang pecah itu hanya akan sementara, dan sesudah itu ia justru akan memiliki suara yang lebih mantap, yaitu suara pria dewasa seperti papanya.



Halodoc, Jakarta - Ketika membicarakan masa pubertas pada remaja laki-laki, apa yang pertama kali muncul dalam benak ibu? Mungkin setiap orangtua memiliki jawaban yang berbeda-beda. Hal yang perlu dipahami, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pubertas pada anak laki-laki mulai lebih lambat dibandingkan dengan anak perempuan.

Anak laki-laki umumnya mulai memasuki masa pubertas di antara usia 9 sampai 14 tahun. Nah, mengetahui tanda-tanda pubertas pada anak terbilang penting. Tujuannya untuk mengetahui normal atau tidaknya pubertas itu terjadi. 

Lantas, seperti apa sih tanda remaja laki-laki mengalami pubertas? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas

1. Perubahan Pada Testis

Menurut IDAI, tanda awal pubertas pada anak lelaki bukanlah tumbuhnya kumis atau rambut pubis atau mimpi basah atau tumbuhnya jakun. Tanda-tanda remaja laki-laki mengalami pubertas diawali dengan mulai berubahnya volume testis. 

Meski begitu, perubahan ini bisa terjadi dalam waktu yang berbeda pada tiap remaja laki-laki. Namun, jika pada usia 14 tahun anak belum mengalami pertambahan volume testis, maka anak lelaki disebut mengalami keterlambatan pubertas. Sementara itu, bila sebelum 9 tahun sudah terdapat tanda-tanda seks sekunder maka disebut mengalami pubertas prekoks.

2. Alami Mimpi Basah

Masih menurut IDAI, terjadinya mimpi basah ini menunjukkan mulai aktifnya proses spermatogenesis. Namun, mimpi basah bukan tanda awal pubertas. 

Mimpi basah adalah ejakulasi yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Hal ini terjadi ketika kantung sperma telah penuh dan akhirnya dikeluarkan saat sedang tidur karena sudah tidak bisa menampungnya lagi.

Kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon testosteron dalam tubuh. Namun, ketika usia anak makin bertambah, intensitas mimpi basah pun lama-kelamaan akan berkurang.

Baca juga: Ini Tanda Pubertas pada Remaja Perempuan

3. Perubahan Suara

Tanda remaja laki-laki mengalami pubertas lainnya adalah perubahan suara. Di masa pubertas, remaja laki-laki akan mengalami perubahan suara, menjadi lebih berat.

Banyak orang menyebutnya dengan suara “pecah”. Perubahan suara ini biasanya terjadi ketika anak berusia 11-15 tahun. Suara akan terus berkembang selama beberapa bulan hingga sempurna. Umumnya, perubahan suara ini berlangsung tanpa mereka sadari. 

4. Tinggi Badan Bertambah

Di masa pubertas, remaja laki-laki juga mengalami fase pacu tumbuh atau growth spurt. Pada masa ini, pertambahan tinggi badan maksimal pada anak lelaki adalah 10 cm/tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas adalah 25-30 cm. Pertambahan tinggi badan pada masa pubertas ini pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan.

5. Munculnya Jerawat

Timbulnya jerawat juga bisa menjadi tanda pubertas pada remaja laki-laki. Hal yang perlu dicatat, tidak semua remaja laki-laki mengalami masalah jerawat di masa pubertas. Untuk mengatasi masalah kulit ini, ibu bisa mengingatkan mereka untuk memastikan rajin mencuci wajah dan mengonsumsi makanan-makanan sehat. 

Baca juga: Masuk Usia 40, Pria Alami Puber Kedua?

6. Tumbuhnya Rambut Halus pada Kemaluan

Tanda remaja laki-laki mengalami pubertas lainnya adalah pertumbuhan rambut halus pada kemaluan atau ketiak. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh remaja laki-laki saja, tapi juga dialami oleh remaja perempuan. 

7. Pertumbuhan Otot Tubuh

Bila tanda pubertas pada remaja perempuan ditandai dengan jumlah massa lemak yang lebih banyak, sedangkan pada laki-laki ditandai dengan massa otot yang kian membesar. Di samping itu, umumnya bentuk dada mereka juga membesar, mengarah seperti lelaki dewasa. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masa pubertas pada remaja? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Kamu juga bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Perubahan suara yang dialami anak laki-laki ketika masa pubertas adalah

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2021. Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
Family Doctor - For Parents. Diakses pada 2021 What to Expect When Your Child Goes Through Puberty
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Puberty. 
National Health Service - UK. Diakses pada 2021. Stages of puberty: what happens to boys and girls