Perbedaan ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern perlu diketahui. Apalagi sekarang perkembangannya cukup pesat. Bioteknologi adalah upaya pemanfaatan teknik rekayasa atau sering disebut dengan proses biologis.

Tujuannya agar bisa meningkatkan potensi makhluk hidup atau menghasilkan jasa untuk kehidupan manusia. Selain itu, bioteknologi juga bisa diartikan sebagai prinsip dari ilmu teknologi dalam memproses materi atau agen biologi supaya bisa meningkatkan nilai tambah.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat manusia bisa mengolah sumber daya alam menjadi sebuah produk dengan nilai tinggi sebagai hasil dari bioteknologi.

Pada umumnya, bioteknologi bisa dikategorikan sebagai bioteknologi konvensional atau tradisional serta bioteknologi modern. Umumnya bioteknologi konvensional dilakukan dengan menggunakan cara yang sederhana.

Bioteknologi konvensional ini diproduksi dengan jumlah kecil atau tidak diproduksi secara massal. Disamping itu, tidak memakai prinsip keilmiahan.

Bioteknologi yang termasuk dalam kategori konvensional hanya bisa menghasilkan produk atau barang dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dari bioteknologi modern.

Selain itu, bioteknologi konvensional juga tidak bisa memodifikasi agen biologis. Sementara pada biologi bioteknologi modern seringkali melakukan modifikasi agen biologis yang digunakan.

Bioteknologi konvensional tidak dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesesuaian genetik. Sedangkan bioteknologi modern sudah dapat mengatasi hal tersebut.

Agar anda lebih paham dan mengerti tentang perbedaan dari kedua jenis bioteknologi tersebut, maka di bawah ini akan disampaikan ulasan mengenai keduanya.

Bioteknologi Konvensional

Untuk bisa mengetahui perbedaan bioteknologi konvensional dan modern, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui seperti apa pengertian bioteknologi konvensional itu.

Pengertian dari bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang di dalam pelaksanaannya masih memanfaatkan mikroba atau organisme yang bisa menghasilkan sebuah produk. Seperti senyawa kimia atau produk lain dengan memanfaatkan aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.

Ciri dari bioteknologi konvensional diantaranya sudah dikenal sejak awal peradaban manusia. Jenis bioteknologi ini menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh mikroorganisme maupun organisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang memberikan manfaat untuk manusia.

Mikroorganisme yang digunakan relatif terbatas dan peralatan yang dipakai juga sederhana. Inilah yang menjadi perbedaan bioteknologi konvensional dan modern. Contoh dari bioteknologi konvensional diantaranya adalah pembuatan tape, kecap, tempe, dan tuak.

Di dalam bioteknologi konvensional, umumnya proses produksi ini hanya memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.

Pengertian Bioteknologi Modern

Setelah mengetahui pengertian dan contoh bioteknologi konvensional, maka akan lebih baik bila anda juga mengetahui seperti apa bioteknologi modern itu. Tujuannya agar anda bisa mengetahui perbedaan dari keduanya.

Umumnya bioteknologi modern dilakukan dengan memanfaatkan peralatan yang lebih canggih atau lebih modern. Diproduksi dalam jumlah besar serta menerapkan prinsip-prinsip ilmiah.

Disamping memanfaatkan mikroorganisme bioteknologi modern juga bisa menggunakan bagian tubuh organisme seperti hewan dan tumbuhan. Ini menjadi salah satu perbedaan bioteknologi konvensional dan modern berdasarkan dari bahan pembuatannya.

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang menggunakan biologi sel dan molekuler agar bisa menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa biokimia dan rekayasa genetika.

Rekayasa genetika merupakan sebuah metode pengambilan gen tertentu agar bisa menghasilkan organisme yang memiliki kelebihan atau keunggulan secara genetik. 

Sementara yang dimaksud dengan rekayasa biokimia misalnya pada penggunaan tangki reaktor yang bisa menumbuhkan mikroorganisme dalam proses biologis tertentu. Supaya tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang lain.

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern juga terlihat pada ciri-cirinya. Adapun berbagai macam ciri bioteknologi modern diantaranya mulai berkembang sejak ditemukannya DNA.

Organisme atau mikroorganisme yang digunakan bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik dari suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.

Dalam bioteknologi modern, peralatan yang digunakan lebih modern dan canggih. Pemanfaatan mikroorganisme juga telah menerapkan teknologi yang modern.

Berbagai macam contoh produk bioteknologi modern diantaranya adalah pada produksi asam amino, vaksin, pengolah limbah, obat pembasmi hama tanaman, serta penghasil logam.

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern membuktikan bahwa ilmu bioteknologi sudah lama dikenal. Sampai saat ini teknologi sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan di zaman yang serba modern ini, manfaat bioteknologi tidak dapat dipungkiri bagi manusia. (R10/HR-Online)

Seiring dengan perkembangan zaman, dimulai dengan penemuan teknologi berupa bioreaktor atau penemuan rekayasa genetika, maka berkembanglah ilmu yang disebut sebagai bioteknologi. Bioteknologi sendiri merupakan bagian dari ilmu biologi yang mempelajari mengenai pemanfaatan makhluk hidup, baik makhluk mikroorganisme maupun makroorganisme, dan terbagi menjadi bioteknologi konvensional dan modern. Bioteknologi dimaksudkan agar nantinya pemanfaatan makhluk hidup ataupun produk dari makhluk hidup itu sendiri akan menghasilkan barang atau jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Sebagai contoh bioteknologi modern adalah hasil dari rekayasa genetika. Produk yang dihasilkannya lebih baik, dengan kualitas yang unggul dan memiliki daya tahan yang bagus dibandingkan dengan aslinya.


Perbedaan ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern

-

Ciri-ciri dari bioteknologi yaitu menggunakan makhluk hidup, seperti jamur, bakteri, hewan, dan tumbuhan. Yang kedua, bioteknologi sendiri harus didasari dengan ilmu, seperti ilmu pangan, genetika, mikrobiologi, biokimia, dan sebagainya. Karena produk yang diasilkan diupayakan lebih baik dari sebelumnya, sehingga harus dilakukan dengan benar.


  • Bioteknologi konvensional

Jenis bioteknologi ini menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil dengan jasa mikroba secara langsung tanpa adanya proses rekayasa. Tujuan dari bioteknologi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.  Bioteknologi konvensional mulanya hanya di terapkan pada sektor pertanian saja, namun berjalannya waktu penggunaan biteoteknologi konvensional digunakan untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dinikmati oleh manusia seperti tempe, tape, kecap, brem, yoghurt, keju, dan juga oncom. Selain dalam hal pangan, bioteknologi konvensional ini dapat diterapkan pada pertanian (hidroponik) dan antibiotik (kedokteran dan farmasi).


Jenis bioteknologi ini menggunakan rekayasa genetika atau DNA. Penggunaan makhluk hidup atau mikroba hanya berperan sebagai agen atau penyalur. Sehingga pada bioteknologi modern ini lebih memerlukan alat dan perlengkapan yang lebih modern dan canggih dibandingkan dengan konvensional. Pemanfaatan bioteknologi modern dapat berupa pembuatan bayi tabung, pembuatan hormon insulin, pembuatan vaksin, dan tumbuhan transgenik.


Bioteknologi modern dapat dilakukan dengan cara seperti :


Page 2


Page 3

Seiring dengan perkembangan zaman, dimulai dengan penemuan teknologi berupa bioreaktor atau penemuan rekayasa genetika, maka berkembanglah ilmu yang disebut sebagai bioteknologi. Bioteknologi sendiri merupakan bagian dari ilmu biologi yang mempelajari mengenai pemanfaatan makhluk hidup, baik makhluk mikroorganisme maupun makroorganisme, dan terbagi menjadi bioteknologi konvensional dan modern. Bioteknologi dimaksudkan agar nantinya pemanfaatan makhluk hidup ataupun produk dari makhluk hidup itu sendiri akan menghasilkan barang atau jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Sebagai contoh bioteknologi modern adalah hasil dari rekayasa genetika. Produk yang dihasilkannya lebih baik, dengan kualitas yang unggul dan memiliki daya tahan yang bagus dibandingkan dengan aslinya.


Perbedaan ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern

-

Ciri-ciri dari bioteknologi yaitu menggunakan makhluk hidup, seperti jamur, bakteri, hewan, dan tumbuhan. Yang kedua, bioteknologi sendiri harus didasari dengan ilmu, seperti ilmu pangan, genetika, mikrobiologi, biokimia, dan sebagainya. Karena produk yang diasilkan diupayakan lebih baik dari sebelumnya, sehingga harus dilakukan dengan benar.


  • Bioteknologi konvensional

Jenis bioteknologi ini menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil dengan jasa mikroba secara langsung tanpa adanya proses rekayasa. Tujuan dari bioteknologi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.  Bioteknologi konvensional mulanya hanya di terapkan pada sektor pertanian saja, namun berjalannya waktu penggunaan biteoteknologi konvensional digunakan untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dinikmati oleh manusia seperti tempe, tape, kecap, brem, yoghurt, keju, dan juga oncom. Selain dalam hal pangan, bioteknologi konvensional ini dapat diterapkan pada pertanian (hidroponik) dan antibiotik (kedokteran dan farmasi).


Jenis bioteknologi ini menggunakan rekayasa genetika atau DNA. Penggunaan makhluk hidup atau mikroba hanya berperan sebagai agen atau penyalur. Sehingga pada bioteknologi modern ini lebih memerlukan alat dan perlengkapan yang lebih modern dan canggih dibandingkan dengan konvensional. Pemanfaatan bioteknologi modern dapat berupa pembuatan bayi tabung, pembuatan hormon insulin, pembuatan vaksin, dan tumbuhan transgenik.


Bioteknologi modern dapat dilakukan dengan cara seperti :