Apa perbedaan antara mesin bensin dengan mesin diesel?

Saat mengisi bahan bakar mobil, umumnya seseorang langsung tahu apakah harus memilih bensin atau solar.

Pemilihan bahan bakar akan ditentukan oleh jenis mesin kendaraan.

Lantas apakah perbedaan antara cara kerja mesin berbahan bakar bensin dan solar?

Artikel ini akan mengupas segala sesuatu yang terkait dengan mesin bensin vs. mesin diesel.

Apa perbedaan antara mesin bensin dengan mesin diesel?

Penemuan Mesin Bensin dan Diesel

Perbedaan antara mesin diesel dan bensin dimulai dari penemuannya.

Pada tahun 1876, Nikolaus August Otto menemukan mesin bensin. Mesin pembakaran empat langkah yang dia temukan ternyata tidak terlalu efisien.

Hanya sekitar 10% bahan bakar yang benar-benar digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Sisa bahan bakar hanya menghasilkan panas.

Namun, mesin bensin ini menawarkan cetak biru dasar untuk mesin mobil modern.

Pada tahun 1878, Rudolf Diesel sedang belajar teknik di Sekolah Menengah Politeknik ketika dia mengetahui tentang efisiensi yang buruk dari mesin bensin.

Dia meyakini terdapat solusi yang lebih efisien dan tergerak untuk mencari solusinya.

Pada tahun 1892, Rudolf Diesel menemukan dan mematenkan apa yang pada saat itu disebut mesin tenaga pembakaran. Saat ini, kita mengenalnya sebagai mesin diesel.

Cara Kerja Mesin Bensin vs. Mesin Diesel

Pada dasarnya, mesin berbahan bakar bensin dan solar bekerja dengan prinsip yang sama.

Keduanya mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi mekanik untuk menghasilkan gerakan.

Pada setiap jenis mesin, konversi ini terjadi melalui proses yang disebut pembakaran internal (internal combustion).

Pada proses ini, campuran bahan bakar dan udara dikompresi di dalam silinder mesin sehingga menghasilkan ledakan kecil yang disebut pembakaran yang menghasilkan tenaga.

Pada kedua tipe mesin, proses pembakaran dapat dibagi menjadi empat langkah: intake, compression, ignition dan exhaust.

Apa perbedaan antara mesin bensin dengan mesin diesel?
Langkah kerja mesin bensin (atas) vs. mesin diesel (bawah)

1. Intake

Pada langkah pertama ini beberapa komponen dimasukkan ke dalam silinder mesin.

Pada mesin bensin, komponen yang dimasukkan adalah campuran udara dan bahan bakar.

Namun, mesin diesel hanya mengalirkan udara ke dalam silinder pada fase ini.

2. Compression (Kompresi)

Sebelum pengapian dapat terjadi, isi silinder harus dipanaskan terlebih dahulu dengan menekannya ke dalam volume ruang yang kecil.

Karena mesin bensin telah terisi udara dan bahan bakar, hanya diperlukan kompresi rendah.

Jika kompresi terlalu tinggi, suhu di dalam silinder dapat naik terlalu tinggi dan menyebabkan bahan bakar menyala dengan sendirinya sehingga mengakibatkan kerusakan mesin.

Tetapi karena mesin diesel hanya berisi udara di dalam silindernya, kompresi harus dilakukan jauh lebih tinggi agar bisa terjadi pengapian.

3. Ignition (Pengapian)

Salah satu perbedaan terbesar antara kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel adalah cara pengapiannya.

Pada mesin bertenaga bensin, busi menciptakan percikan api yang menyalakan campuran udara-bahan bakar di dalam silinder.

Mesin diesel, di lain sisi, tidak memiliki busi. Karena silinder dalam mesin diesel memampatkan udara melebihi suhu penyalaan, bahan bakar menyala dengan sendirinya karena kombinasi panas dan tekanan yang tinggi.

4. Exhaust (Pembuangan)

Langkah terakhir ini terbilang sama antara mesin bensin dan diesel.

Setelah bahan bakar terbakar untuk menghasilkan tenaga, asap yang dihasilkan dikeluarkan melalui katup.

Seluruh proses kemudian dimulai lagi, berulang beberapa kali setiap detik.

Output Daya

Saat berbicara tentang mesin kendaraan, istilah tenaga kuda (horsepower) dan torsi (torque) akan sering terdengar.

Horsepower adalah ukuran tenaga dan torsi adalah ukuran gaya puntir pada driveline di dalam mesin.

Jika memiliki horsepower besar tetapi torsi kecil, suatu kendaraan akan lambat untuk bergerak.

Torsi adalah yang menggerakkan kendaraan. Mesin diesel cenderung memiliki torsi lebih tinggi tetapi horsepower lebih kecil.

Inilah sebabnya mengapa mobil sport biasanya menggunakan mesin bensin dan truk besar biasanya menggunakan mesin diesel.

Mobil sport membutuhkan horsepower ekstra yang ditawarkan bensin, dan truk besar membutuhkan torsi ekstra dari mesin diesel untuk memindahkan beban berat.

Umur dan Keawetan Mesin Bensin vs. Diesel

Pembeda lain antara mesin bensin dan diesel adalah masa pakainya.

Baca juga:  11 Cara Meningkatkan Keamanan Web Hosting

Ketika mesin bensin mencapai jarak 190.000-240.000 km, silinder akan mulai mengalami keausan sehingga menurunkan efisiensi.

Mesin diesel, di sisi lain, dikenal karena siklus hidupnya yang panjang, bahkan ada yang bisa mencapai 1,5 juta km.

Sementara mesin diesel didesain mirip dengan mesin bensin, silinder pada mesin diesel memiliki liner yang dapat dilepas.

Saat mesin diesel mencapai jarak tempuh 300.000 atau 450.000 km, liner dapat diganti tanpa harus mengganti seluruh mesin.

Mesin diesel juga dicirikan dengan RPM rendah, tetapi memiliki torsi tinggi.

Mesin bensin akan bergerak dua kali lebih banyak putaran per menit dibandingkan mesin diesel.

Ini berarti kendaraan bermesin diesel mengalami keausan setengah kali lebih lambat dari mesin bensin sehingga memiliki umur pakai lebih lama.

Terakhir, mesin diesel dibuat dengan sangat kuat sehingga memungkinkannya bertahan lebih lama.

Pengecoran badan mesin dibuat lebih tebal, dinding silinder juga dibuat lebih tebal dan sistem pelumasan oli memiliki volume yang lebih tinggi.

Itu sebab, mesin diesel benar-benar dibuat untuk jangka panjang.

Kesalahpahaman tentang Mesin Bensin vs. Mesin Diesel

Masih terdapat berbagai kesalahpahaman tentang mesin bensin dan diesel.

Namun, seiring kemajuan teknologi, banyak dari kesalahpahaman tersebut terbukti tidak benar.

– Polusi

Pemerintah berbagai negara terus memberlakukan peraturan yang lebih ketat pada produsen diesel terkait polusi.

25 tahun yang lalu mungkin masih umum terlihat truk bermesin diesel mengeluarkan asap hitam dari pipa knalpot.

Namun, berkat teknologi saat ini, mesin diesel mampu bekerja lebih bersih dari sebelumnya.

Bahkan terdapat anekdot yang menyatakan bahwa udara yang keluar dari mesin diesel saat ini lebih bersih dari pada udara yang masuk.

– Kebisingan

Satu hal pertama yang mungkin terbayang saat memikirkan mesin diesel adalah kebisingan yang dihasilkannya.

Teknologi modern diketahui telah mampu menghilangkan gemuruh keras yang terdengar saat menyalakan mesin diesel.

Faktanya, dari dalam kabin kebanyakan kendaraan bertenaga diesel, penumpang tidak akan menyadari apakah sedang berada di mobil yang menggunakan mesin bensin atau diesel.

– Biaya

Dengan asumsi harga bakar yang mirip, bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi potensial.

Hal ini berarti dibutuhkan lebih sedikit solar untuk menyelesaikan jumlah pekerjaan yang sama dengan bahan bakar bensin.

Namun, semua juga akan tergantung pada kendaraan, gaya mengemudi, dan beberapa faktor lainnya.

– Turbocharger

Teknologi turbocharger banyak diakui mampu mengangkat kinerja mesin bensin dan diesel.

Kesalahpahaman yang umum menyatakan semakin besar turbo maka akan membuat kendaraan lebih cepat, baik itu mobil bertenaga bensin atau truk bertenaga diesel.

Namun, penting untuk dicatat bahwa turbo yang lebih besar saja tidak akan otomatis menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Serangkaian hal lain juga harus ditingkatkan agar turbocharger bekerja secara efisien dan benar-benar menghasilkan tenaga lebih besar.

Apa yang Terjadi Jika Salah Mengisi Solar ke Mesin Bensin?

Mesin bensin tidak dirancang untuk membakar bahan bakar solar sehingga bisa membuat mobil berhenti beroperasi.

Secara tidak sengaja salah mengisi solar ke dalam mesin bensin dalam jumlah sedikit mungkin tidak berbahaya seperti ketika mengisinya secara penuh.

Mobil akan berkinerja buruk, berasap, dan kemungkinan besar akan berhenti berjalan atau mogok.

Jika seluruh tangki terisi solar, maka pompa bahan bakar, filter bahan bakar, saluran bahan bakar, dan komponen lainnya dapat rusak secara permanen.

Apa yang Terjadi Jika Salah Mengisi Bensin ke Mesin Diesel?

Saat salah mengisi bensin ke mesin diesel, hindari untuk menyalakan mobil sepenuhnya.

Jika dinyalakan, mesin berpotensi mengalami kerusakan parah dan tidak dapat diperbaiki.

Kendaraan harus diderek ke bengkel terpercaya tanpa menghidupkan mesin.

Ringkasnya, dalam kedua kasus tersebut, jika menyadari telah salah memasukkan bahan bakar ke dalam tangki kendaraan, segera hentikan pengisian bahan bakar, hindari menyalakan mobil, lepaskan aki, dorong mobil menjauh dari pompa bahan bakar, dan minta kendaraan untuk diderek ke bengkel terpercaya.

Di bengkel, bahan bakar yang salah harus dikosongkan dan saluran bahan bakar dibilas sepenuhnya.

Jika terlanjur menyalakan mesin dan baru menyadari mengisi bahan bakar yang salah ke dalam tangki, segera menepi, matikan mesin, dan panggil truk derek agar kerusakan tidak menjadi parah.[]