Definisi insomniaInsomnia adalah kondisi saat Anda merasa sangat sulit untuk tidur, tidak bisa tidur nyenyak, atau keduanya. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan Anda terbangun tengah malam dan tidak bisa kembali tidur. Show
Pada kondisi tertentu, orang dewasa mungkin mengalami insomnia akut yang berlangsung hingga berhari-hari atau berminggu-minggu. Biasanya, hal ini terjadi sebagai dampak dari situasi yang menyebabkan stres. Namun, ada pula yang mengalami insomnia kronis, yaitu saat kondisi ini berlangsung lama. Jika sudah demikian, Anda mungkin mengalaminya karena masalah kesehatan tertentu atau efek pengobatan yang sedang dijalani. Jika mengalami gangguan tidur ini, Anda akan bangun tidur dalam keadaan lelah. Hal ini tentu akan berdampak pada aktivitas Anda keesokan harinya. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami kondisi ini, lebih baik segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter. Seberapa umumkah insomnia?Sebuah studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa 27% pasien yang mengikuti survey menyatakan “kesulitan tidur”. Kondisi ini juga lebih banyak terjadi pada pasien perempuan daripada pasien laki-laki. Hal ini diduga karena perempuan lebih sensitif terhadap perubahan, sehingga lebih rentan dengan gangguan kecemasan dan depresi. Nah, kedua hal tersebut merupakan masalah kesehatan medis yang berpotensi menyebabkan insomnia. Meski demikian, insomnia bisa memengaruhi pasien pada kelompok usia berapa pun. Namun, peluangnya semakin meningkat pada orang yang sudah berusia lanjut. Untuk mengatasinya, cobalah mengurangi faktor risiko yang mungkin Anda miliki. Tanda & gejala insomniaGangguan tidur ini memang ditandai dengan kesulitan untuk tidur. Namun, ada pula gejala lain yang mungkin menyertai. Tanda dan gejala insomnia yang umum terjadi, meliputi:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda. Kapan harus periksa ke dokter?Untuk kondisi yang tidak terlalu serius, insomnia dapat hilang hanya dalam kurun waktu beberapa hari. Apalagi, jika Anda sudah mengetahui penyebab insomnia dan cara tepat mengatasinya. Namun, Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika:
Jika pada akhirnya kondisi ini menyebabkan Anda tidak dapat beraktivitas pada siang hari, segera periksakan kondisi ke dokter untuk melakukan diagnosis tepat. Dengan begitu, Anda akan mengetahui apa penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Penyebab insomniaAda banyak hal yang bisa menyebabkan Anda sulit tidur, antara lain: 1. StresSalah satu penyebab utama dari insomnia adalah stres atau banyak pikiran. Jika sedang memikirkan banyak hal, mulai dari pekerjaan, kesehatan, masalah keuangan, hingga masalah keluarga, ada kemungkinan Anda terjaga dan tidak bisa tidur pada malam hari. Tak hanya itu saja, kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda baru mengalami situasi penyebab stres. Contohnya, kehilangan orang tersayang, perceraian, atau keluar dari pekerjaan. 2. Jadwal aktivitas yang berubahRitme sirkadian atau jam biologis tubuh mengatur ‘jam kerja’ dari organ tubuh. Ini artinya, tubuh Anda sudah terbiasa dengan ritme tertentu, seperti kapan waktu tidur dan bangun, kapan metabolisme tubuh berlangsung, hingga suhu tubuh. Ritme sirkadian yang terganggu dapat menyebabkan Anda mengalami insomnia. Biasanya, kondisi ini terjadi saat terjadi perubahan jadwal aktivitas Anda. Contohnya, bepergian keluar negeri, mengubah pola tidur karena pergantian kerja, dan masih banyak lagi. 3. Kebiasaan tidur yang burukAnda mungkin tidak menyadari, tetapi kebiasan tidur yang buruk bisa menjadi penyebab insomnia. Contohnya, jadwal tidur yang tak tentu, kondisi tidur yang tidak nyaman, hingga kebiasaan bekerja di tempat tidur. Ya, aktivitas seperti menggunakan laptop, menonton televisi, bermain game, atau kegiatan lain yang membuat Anda menatap layar terus-menerus bisa mengganggu siklus tidur. Jika terjadi secara berkelanjutan, Anda bisa mengalami insomnia. 4. Terlalu banyak makan pada malam hariSebenarnya, tidak ada yang salah dengan mengonsumsi makanan ringan sebelum tidur. Akan tetapi, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dapat membuat Anda tak nyaman saat berbaring. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengalami heartburn, hingga muntah karena berbaring setelah makan. Oleh sebab itu, makan terlalu banyak pada malam hari bisa menjadi salah satu penyebab dari insomnia. 5. Gangguan mentalTahukah Anda bahwa mengalami gangguan mental juga bisa menjadi penyebab dari insomnia? Ya, beberapa gangguan mental seperti gangguan kecemasan dan post-traumatic stress disorder (PTSD) dapat mengganggu tidur Anda. Tidak bisa tidur nyenyak juga bisa menjadi pertanda Anda mengalami depresi. Anda mungkin perlu memeriksakan kondisi kesehatan mental ke dokter saat mengalami insomnia. 6. Penyakit kronis dan penyakit lainAda beberapa masalah kesehatan yang juga sering berkaitan dengan insomnia. Contohnya, penyakit kronis, kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Namun tak hanya itu, penyakit asma, gastroesophageal reflux disease (GERD), kelenjar tiroid yang overaktif, Parkinson, dan Alzheimer juga bisa menjadi penyebab dari sulit tidur. 7. Kebiasaan mengonsumsi kafein, nikotin, dan alkoholMengonsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda dapat menyebabkan Anda mengalami insomnia. Pasalnya, minuman tersebut mengandung kafein yang bersifat stimulan sehingga dapat membuat Anda terjaga dan tak bisa tidur. Selain itu, nikotin yang terdapat pada produk rokok juga memberikan dampak yang sama. Sementara itu, alkohol mungkin dapat membuat Anda tertidur, tetapi tidak bisa nyenyak. Bahkan, alkohol dapat membuat Anda sering terbangun tengah malam. 8. Penggunaan obat-obatanAda beberapa jenis obat yang dapat mengganggu tidur Anda. Beberapa di antaranya termasuk antidepresan dan obat untuk mengatasi asma dan tekanan darah. Selain itu, obat-obatan pereda rasa sakit, alergi, dan obat flu juga bisa menyebabkan Anda susah tidur malam. 9. Pertambahan usiaPercaya atau tidak, insomnia bisa saat Anda bertambah tua. Pasalnya, saat memasuki usia lanjut, terdapat banyak perubahan yang akan Anda alami. Mulai dari perubahan kondisi kesehatan, perubahan aktivitas, hingga kebiasaan tidur. Oleh karena itu, daripada anak muda, lansia lebih rentan mengalami insomnia. Untuk mencegahnya, terapkan gaya hidup sehat untuk lansia yang dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. Faktor risiko insomniaAda banyak faktor risiko untuk insomnia, seperti: 1. Jenis kelaminPerubahan hormon selama siklus menstruasi dan menopause dapat menimbulkan beberapa gejala, salah satunya adalah insomnia. Selain itu, kondisi ini juga sering muncul saat wanita sedang hamil. Ini tandanya, insomnia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. 2. UsiaPada dasarnya, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko mengalami sulit tidur lebih tinggi saat Anda memasuki masa lansia. Biasanya, kondisi ini sering terjadi pada lansia yang sudah berusia 60 tahun ke atas karena perubahan pola tidur dan masalah kesehatan. 3. Faktor keturunanJika salah satu anggota keluarga, khususnya orangtua, mengalami insomnia, risiko Anda mengalami kondisi serupa lebih besar daripada orang lain. Ya, kondisi ini bisa terjadi secara turun-temurun di dalam keluarga. 4. Gaya hidupAda beberapa gaya hidup yang mungkin meningkatkan risiko Anda mengalami insomnia, termasuk kebiasaan dan aktivitas sehari-hari. Jika Anda sering tidur saat siang hari atau menonton televisi saat mendekati jam tidur, risiko mengalami kondisi ini akan semakin besar. Komplikasi insomniaTidur adalah kebutuhan yang harus Anda penuhi supaya sistem dalam tubuh dapat bekerja secara normal. Jika gangguan tidur terus terjadi, bukan hanya kesehatan fisik yang akan mendapatkan dampak negatifnya, tetapi kesehatan jiwa juga ikut terganggu. Ini menyebabkan kualitas hidup orang dengan gangguan tidur menjadi menurun. Beberapa komplikasi insomnia yang mungkin terjadi, meliputi:
Diagnosis & pengobatan insomniaInformasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk insomnia?Biasanya, sebelum melakukan tes untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan. Pada saat itu, dokter akan bertanya seputar gejala yang muncul, faktor risiko yang Anda miliki, riwayat kesehatan, hingga riwayat kesehatan keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengeliminasi masalah kesehatan yang mungkin menjadi penyebab Anda mengalami insomnia. Dokter juga akan memeriksa organ jantung dan paru-paru demi mencari faktor risiko lain yang mungkin Anda miliki. Tak hanya itu, ada beberapa tes yang akan dokter lakukan, seperti:
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk insomnia?Berikut adalah beberapa pengobatan insomnia yang bisa menjadi pilihan: 1. Penggunaan obatAnda bisa mengatasi insomnia dengan obat tidur. Biasanya, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan jenis insomnia yang Anda alami. Namun, pastikan untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu mengenai manfaat dan efek samping dari penggunaan obat sebelum menggunakannya. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, berikut adalah beberapa jenis obat tidur yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi insomnia:
2. Terapi perilaku kognitifTernyata, ada terapi perlaku kognitif yang khusus untuk mengatasi insomnia. Terapi ini umumnya berlangsung selama 6-8 minggu untuk membuat Anda lebih cepat mengantuk dan tetap tidur lebih lama. Menariknya, terapi ini tidak selalu harus Anda lakukan secara tatap muka. Ini artinya, Anda bisa melakukan terapi ini dengan dokter, suster, atau ahli terapi melalui telepon atau secara online. Ada beberapa tahapan pada terapi untuk insomnia ini, seperti berikut:
Pengobatan di rumah untuk insomniaSelain menjalani pengobatan, Anda perlu mengubah gaya hidup agar kualitas tidur menjadi lebih baik. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti berikut:
Dengan menerapkan beberapa hal tersebut, Anda bisa membantu pengobatan dan perawatan untuk insomnia menjadi lebih efektif. Hal ini tentu membantu Anda agar bisa segera terbebas dari masalah sulit tidur yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak bisa tidur gejala penyakit apa?Kecemasan, stres, dan depresi adalah beberapa penyebab paling umum dari insomnia kronis. Memiliki kesulitan tidur juga dapat membuat kecemasan, stres, dan gejala depresi bertambah buruk. Penyebab emosional dan psikologis umum lainnya termasuk kemarahan, kekhawatiran, kesedihan, gangguan bipolar, dan trauma.
Bagaimana cara mengatasi gangguan susah tidur?10 Cara Mengatasi Sulit Tidur dan Gelisah di Malam Hari. Terapi Perilaku Kognitif (CBT) untuk Insomnia. ... . Menghindari Minuman Berkafein Jelang Tidur. ... . Menghindari Makan Berat atau Makanan Pedas Mendekati Waktu Tidur. ... . 4. Tidak Berolahraga Intens Menjelang Waktu Tidur. ... . Tempat Tidur Hanya untuk Tidur atau Bercinta.. Minum apa biar cepet tidur?Berikut ini adalah pilihan minuman yang bisa kamu konsumsi guna membantu tidur lebih nyenyak setiap malam:. Jus ceri. Jus ceri sudah dikenal sejak lama sebagai minuman yang bisa membantu mengatasi susah tidur. ... . 2. Teh chamomile. ... . 3. Susu. ... . 4. Teh peppermint.. Apakah nama penyakit susah Sulit tidur *?Insomnia atau kesulitan tidur bisa terasa begitu menyiksa. Bagi penderitanya, insomnia membuat sulit tertidur atau tidur dengan nyenyak. Selain insomnia, sebenarnya ada banyak nama penyakit susah tidur lainnya yang masih berkaitan dengan insomnia.
|