Obat alami kulit gatal bentol seperti digigit nyamuk

Nyamuk yang terus berdengung menjadi hal biasa, terutama ketika Ibu dan keluarga tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Apapun musimnya, pasti ada saja gigitan nyamuk dan menimbulkan gatal yang tak kunjung usai. Namun, ada cara alami dan rumahan untuk membantu mengatasi gigitan nyamuk dan serangga lainnya.

Umumnya gigitan nyamuk betina dapat menimbulkan bentol merah yang gatal. Nyamuk ini biasanya menghisap darah manusia dan berbagai hewan untuk mendapatkan nutrisi, agar si nyamuk dapat bertelur dan berkembang biak (1). Nyamuk memiliki mulut menyerupai tombak yang disebut proboscis (belalai). Saat nyamuk “makan”, proboscis akan menembus kulit dan mengeluarkan air liur. Inilah yang menyebabkan kulit jadi bengkak dan gatal di area gigitan. Semakin digaruk, gatalnya pun semakin terasa (2).

Tingkat keparahan iritasi kulit akibat gigitan nyamuk, tentunya berbeda pada setiap orang. Selama bertahun-tahun, adapun yang telah menemukan berbagai obat rumahan untuk meredakan gejala gatal yang disebabkan gigitan serangga. Untuk Ibu dan keluarga yang kerap mengalami hal serupa di daerah tropis, berikut cara mengobati gatal dengan cara tradisional.

Kompres dingin

Seberapapun rasa gatal yang terasa, ada baiknya jangan menggaruak area kulit bekas gigitan untuk mencegah infeksi. Cukup kompres dingin pada area yang digigit serangga untuk meredakan bengkak dan rasa gatal (3). 

Ingatlah, jangan terlalu lama mengompres pada area yang gatal lebih dari lima menit untuk menghindari kerusakan kulit.

Lidah buaya merupakan obat gatal tradisional yang mudah ditemukan. Berdasarkan studi dari Indian Journal of Dermatology, lidah buaya secara efektif mampu atasi inflamasi. Gel lidah buaya dapat meningkatkan proses penyembuhan dan mengandung agen antiseptik untuk melawan bakteri, virus, serta jamur (4).

Untuk menggunakan, potonglah bagian kecil lidah buaya dan ambil ekstrak gelnya. Lalu, aplikasikan gel lidah buaya pada kulit yang digigit nyamuk dan biarkan mengering. 

Bila kehabisan salep atau krim, Anda dapat menggunakan baking soda sebagai gantinya.

Baking soda merupakan bahan ini sering ditemukan di dapur yang berguna meredakan gigitan serangga. Caranya dengan mencampurkan baking soda ke sedikit air sehingga membentuk pasta. Campuran ini juga bisa meringankan gatal akibat eksim, biduran, herpes zoter, dan lainnya (5).

Anda cukup mengoleskan pasta ini pada kulit yang digigit nyamuk.

Madu, salah satu obat gatal-gatal alami yang dapat digunakan. Berdasarkan studi dari General Medicine: Open Access Journal, madu mengandung beberapa vitamin dan mineral yang mendukung penyembuhan luka dan meredakan bengkak (6).

Untuk penggunaan, oleskan sedikit madu pada pada gigitan nyamuk untuk meredakan gatal dan bengkak.

Cara mengobati gatal bisa dilakukan dengan mandi oatmeal. Trik ini bisa mengurangi gatal yang membandel akibat gigitan nyamuk atau serangga.

Untuk mempersiapkan mandi oatmeal, Anda bisa menampung air suam-suam kuku di bak mandi. Kemudian, tuangkan setengah gelas oatmeal mentah ke dalam bak mandi. Berendamlah ke dalamnya tidak lebih dari 15 menit untuk mencegah kulit kehilangan kelembapannya. Setelah itu, keringkan kulit secara lembut dengan handuk.

Lemon, obat gatal tradisional yang patut dicoba khasiatnya.. Lemon dapat dijadikan perawatan alami untuk meredakan gatal akibat cacar air, biduran, dan terbakar sinar matahari (7).

Untuk mengurangi gatal akibat gigitan serangga, ambil sepotong lemon dan gosok lembut pada area yang terkait.

Cobalah cari salep sebagai obat gatal tradisional, dengan kandungan minyak eucalyptus dan kamper. Keduanya bersifat antiinflamasi yang membantu meredakan gejala sakit terkait gigitan nyamuk.

Cara menggunakannya, cukup oleskan tipis pada area yang digigit nyamuk. Pastikan produk yang dipakai dapat digunakan untuk anak usia 2 tahun dan di atasnya.

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

1. Mosquito bites. (2020, June 16) diakses pada from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mosquito-bites/symptoms-causes/syc-20375310

2. Mosquito bite symptoms and treatment. (2020, March 6) diakses pada from https://www.cdc.gov/mosquitoes/mosquito-bites/symptoms.html

3. Treat mosquito bites. (2018, May 30) diakses pada from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mosquito-bites/in-depth/health-tip/art-20049071

4. Surjushe, A., Resham, V., Saple, D.G., (2008) Aloe Vera: A Short Review. Indian Journal of Dermatology. 53(4): 163–166. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2763764/

5. How to relieve itchy skin. (n.d.) diakses pada from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/itch-relief/relieve-itchy-skin

6. Vallianou et al. (2014). Honey and its Anti-Inflammatory, Anti-Bacterial and Anti-Oxidant Properties. General Medicine: Open Access. 2:2. https://www.longdom.org/open-access/honey-and-its-anti-inflammatory-anti-bacterial-and-anti-oxidant-2327-5146.1000132.pdf

7. How to relieve itchy skin. (n.d.) diakses pada from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/itch-relief/relieve-itchy-skin

garis lurus berwarna hijau