Musik non mandiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu musik sebagai iringan dan musik sebagai

Seni Musik Sb:3.3-4.3 UNIT KEGIATAN BELAJAR [UKB SB3.3-4.3] 1.Identitas a. Nama Mata Pelajaran b. Semester c. Kompetensi Dasar : Seni Budaya [seni musik] X : Genap : 3.3. memahami dan mengapresiasi pertunjukan musik tradisional 4.3. menampilkan pertunjukan musik tradisional d. Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.3.1 Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional 3.3.2 Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional untuk mengiringi tarian 3.3.3 Mengidentifikasi musik dalam teater tradisional 4.3.1 Mempresentasikan kesimpulan tentang perbedaan musik tradisional dalam ragam pertunjukan [ musik, tari dan teater] 4.3.2 Berkreasi musik tradisional untuk pertunjukan musik/tari/teater 4.3.3 Menampilkan kreasi musik dalam pertunjukan musik/tari/teater e. Materi Pokok f. Alokasi Waktu g. Tujuan Pembelajaran : Pertunjukan musik tradisional : 4 pertemuan [ @ 45 menit] : Melalui pembelajaran Problem Based Learning dengan metode diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, penugasan, dan presentasi, mampu menganalisis pertunjukan musik tradisional menyelesaikanmasalah kontekstual dan dapat melaporkan hasilnya melalui presentasi. h. Materi Pembelajaran UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 1 Seni Musik 2.Peta Konsep PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL Pertunjukan musik tradisional Indonesia Musik tradisional sebagai iringan tari Musik tradisional dalam teater Perbedaan musik tradisional dalam ragam pertunjukan Memberikan latar belakang Pengatur gerak tari Penegas gerak tari Pembentuk karakter tarian Memberikan warna psikologis Memberikan penguatan pada karakter alur cerita Memberikan penekanan Musik pembuka Musik selingan Musik penutup Pertemuan 1 : Pertunjukan musik tradisional Indonesia UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 2 Seni Musik A. PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK TRADISONAL Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pagelaran adalah pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian. Berdasarkan subjek pengisi dan penonton kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung di dalam kegiatan pagelaran tersebut, antara tujuan makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik [kesenian] di sekolah. Selain memiliki tujuan-tujuan tersebut, pagelaran seni musik juga memiliki beberapa fungsi, antara lain media pengembangan bakat, media komunikasi, media ekspresi diri, dan media apresiasi. B. TEKNIK PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL Teknik pertunjukan musik dapat mencakup sebagai berikut. 1. Karya musik yang akan dimainkan. 2. Penempatan pemain di atas panggung [blocking]. 3. Aspek psikologis para pemain selama pertunjukan. 4. Penguasaan permainan musik dan latihan. C. JENIS KARYA MUSIK YANG DIPERGELARKAN Dalam kegiatan pagelaran seni musik dapat ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis musik tradisional maupun nontradisional. 1. MUSIK TRADISIONAL Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contohcontoh musik daerah yaitu degung [Sunda], gambang kromong [Betawi], gamelan sunda [Jawa Barat], dan lain-lain. 2. MUSIK NONTRADISIONAL [MODERN] Musik nontradisional tersebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, maupun bentuk penyajiannya. Pagelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara/koor, ansambel musik gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perkusi, atau organ tunggal. Agar suasana tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan, dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan secara berselang-seling. D. PROSEDUR PERTUNJUKAN MUSIK Sebelum pelaksanaan kegiatan pergelaran, penting adanya perencanaan sebagai pedoman yang dapar mengarahkan kepada pelaksana [panitia] agar dapat bekerja sesuai UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 3 Seni Musik dengan tahap-tahap yang ditentukan. Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pagelaran seni musik, yaitu sebagai berikut. 1. Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia. 2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 3. Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien. 4. Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi kegiatan. Hal-hal yang harus dibahas dalam menyusun rencana pergelaran adalah sebagai berikut. 1. MENYUSUN PANITIA PERGELARAN Dalam kegiatan pergelaran seni musik, organisasi kepanitiaan memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananya pergelaran seni musik sesuai dengan yang direncanakan. Orang dalam kepanitiaan juga harus memenuhi syarat dan kriteria yang ada, antara lain sebagai berikut. a. Menguasai bidang tugasnya. b. Sanggup bekerja sama dan bekerja keras. c. Siap untuk memimpin dan dipimpin. d. Disiplin dan kreatif. e. Berdedikasi dan loyalitas yang tinggi. 2. MENENTUKAN TEMA PERGELARAN Suatu kegiatan yang dilaksanakan tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan kegiatan pergelaran musik, maksud dan tujuan tersebut diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan misinya. 3. MENENTUKAN JENIS MUSIK YANG DIPERGELARKAN Dalam menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak bisa lepas dari tema yang telah ditetapkan. Misalnya untuk tema peringatan Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan, maka jenis lagu yang sesuai adalah berabgai macam lagu daerah atau perjuangan. 4. MENENTUKAN SUMBER DANA Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus jelas baik jumlah maupun sumber dana tersebut, apakah dana tersebut diperoleh dari sekolah, iuran siswa, atau melalui sponsor. Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti memerlukan dana. Oleh karena itu, dalam menetapkan anggaran harus melihat besar kecilnya kegiatan tersebut. 5. MENENTUKAN WAKTU DAN TEMPAT PERGELARAN Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran ditentukan dengan banyak pertimbangan, agar dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat pergelaran dapat dilaksanakan di dalam dan di luar ruangan. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan sekolah. Sebelum melaksanakan pertunjukan perlu perencanaan yang baik. 6. MENENTUKAN SASARAN PENONTON Panitia harus memperhatikan segmen penonton pertunjukan yang akan dilaksanakan. Artinya sebuah pertunjukan itu ditujukan kepada penikmat musik yang cocok misalnya siswa SMP, SMA, dewasa,remaja, semua umur, atau segmen penonton yang lainnya. 7. PENATAAN RUANG PERGELARAN Ruang pergelaran adalah ruang atau tempat dimana kegiatan pergelaran tersebut dilaksanakan. Ruang pergelaran meliputi panggung untuk kegiatan pentas, ruangan untuk penonton atau pengunjung, ruang ganti pakaian atau rias, ruang transit, ruang konsumsi, dan ruang panitia. Dalam mempersiapkan pergelaran hendaknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan penataan ruang pergelaran, yaitu tentang dekorasi, pencahayaan/lighting, sound system, dan penampilan tema. 8. MEMPERSIAPKAN RUANG KELENGKAPAN PERGELARAN Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada kegiatan pergelaran musik antara lain peralaran musik, partitur musik, trap untuk penyanyi, sound system, dan kostum pemain. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 4 Seni Musik E. PERTUNJUKAN MUSIK Selain bisa digunakan sebagai media kreativitas, menampilkan pertunjukan seni musik juga sebagai media saran untuk mengembangkan potensi diri, khususnya seni musik. Namun, tidak jarang ditemukan risiko-risiko yang akan dihadapi misalnya kerusuhan, cemoohan, bahkan penontonnya meninggalkan pertunjukan. Dengan demikian, untuk mempertunjukan seni musik diperlukan pengecekan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari estimasi dana sampai jenis musik yang lainnya. Pelaksanaan pergelaran seni musik tingkat kelas dapat dibuka oleh wali kelas masing-masing. Namun, sebelum acara dimulai terlebih dahulu harus dibuat rancangan susunan acara yang akan disuguhkan kepada penonton. Hal-hal yang perlu dimasukan dalam rancangan acara yaitu waktu/durasi/lamanya acara, pola acara, variasi acara, dan puncak acara. Setelah kegiatan pergelaran selesai dilaksanakan, biasanya diadakan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Evaluasi dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Pada evaluasi proses, guru kesenian sebagai pembimbing memberikan catatan-catatan kecil yang ditujukan kepada setiap anggota panitia, yang meliputi cara kerja panitia, kekompakan kerja panitia, kedisiplinan, dan kerja sama masing-masing personel panitia. Adapun evaluasi hasil merupakan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pergelaran tersebut. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalanpersoalan yang ada, serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan serupa pada masa yang akan datang. Selain memiliki tujuan tersebut, evaluasi juga memiliki manfaat yaitu memberikan umpan balik bagi panitian maupun pihak lain dan sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan. Kegiatan belajar 1 Saksikan dan amati sebuah pertunjukan musik / tari, baik secara langsung ataupun melalui sebuah tayangan dari internet.susunlah sebuah laporan hasil pengamatan. Sertakan juga informasi mengenai alat musik tradisional yang dimainkan dalam pertunjukan tersebut. Kumpulkan hasil laporan kepada guru pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2 : Musik tradisional sebagai iringan tari UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 5 Seni Musik   Tari akan dapat lebih hidup bila ada iringan musik, begitu pula musik juga akan terlihat lebih menarik apa bila dibarengi dengan gerakan yang mendukung penampilannya. Dalam hal musik sebagai pengiring tari musik dapat dikreasikan dengan berbagai cara dan berbagai jenis musik yang disesuaikan dengan bentuk irama tari dalam gerak dan tema dalam tari. Walau musik berfungsi hanya sebagai pengiring atau membantu dalam menguatkan ekpresi [ penjiwaan ] dalam karya tari, tidak berarti keberadaannya tidak penting. Karena dalam praktiknya perpaduan antara musik dan tari adalah suatu kesatuan yang utuh dan akan memberi dampak terhadap pertunjukannya. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari. Contoh iringan internal antara lain pada tari Saman. Penari menyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak. Iringan internal juga dijumpai pada tari daerah Papua penari membunyikan tifa sebagai iringan gerakan. Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar penari. Iringan ini dapat berupa iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari tape recoder. Jenis tari tradisional di Indonesia lebih banyak menggunakan iringan eksternal daripada iringan internal. Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:  Sebagai iringan gerakan, Musik iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun.  Sebagai ilustrasi, musik iringan tari sebagai ilustrasi mengandung arti bahwa musik dapat menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian.  Sebagai pembangun suasana. musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita. Selain itu musik iringan juga memiliki beberapa fungsi yang lain seperti di bawah ini. 1. Pengatur gerak tari Hal ini memiliki arti bahwa melodi atau pola melodi pada musik yang digunakan sebagai pedoman hitungan dan perubahan berbagai macam gerak tari 2. Penegas gerak tari Sebuah tarian terdiri atas berbagai macam gerak tari yang dirangkai menjadi satu sehingga memiliki makna tertentu secara estetika. Keberadaan musik tradisional sebagai penegas musik tradisional dalam sajian tari juga berfungsi sebagai penegas UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 6 Seni Musik dalam tarian. Penegas dalam konteks ini adalah memberikan perbedaan gerak tari satu dengan gerak tari yang lainnya. 3. Pembentuk karakter tarian Musik dapat membentuk karakter tertentu dalam sebuah tari tradisi karena pengaruh corak melodi yang digunakan.karakter yang tercermin dalam tari tradisi dapat dibedakan menjadi karakter agung, lincah, gagah atau heroik.      Iringan atau karawitan merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan dengan tari, sebab tari dan musik [karawitan] merupakan paduan yang harmonis. Musik atau iringan selain sebagai pengiring atau iringan tari juga berfungsi sebagai pemberi suasana tari yang ditampilkan. Demikian juga warna bunyi untuk iringan tari, tentu disesuaikan dengan gerakan tarinya. Apabila gerak tarinya dinamis, cepat, dan bersemangat, maka warna bunyinya, juga yang berirama cepat, bersemangat, dan keras. Sebaliknya gerak tari yang lemah gemulai, lembut, tenang, maka iringan musiknya juga dipilih yang tenang, syahdu, dan lembut. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih iringan antara lain Iringan disesuaikan dengan tema atau judul tari Iringan disesuaikan dengan tema atau judul tari Iringan disesuaikan dengan penari. Maksudnya, yang menari anak-anak atau dewasa. Iringan disesuaikan dengan kemampuan berkreasi para siswa. Iringan disesuaikan dengan musik yang ada. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 7 Seni Musik Tabel Corak melodi untuk menguatkan karakter dalam tari tradisi No Karakter 1 Agung/ gajah 2 Sedih 3 Dinamis 4 Heroik 5 Tenang 6 Lincah 7 Lucu Corak Melodi a. b. c. Didominasi nada-nada yang kuat Tidak banyak menggunakan nada nada alternatif Tidak banyak menggunakan nada yang harga nadanya ½ . ¼. Dan 1/8 d. Tidak terlalu banyak macam melodiyang disusun, tetapi fokus pada jumlah melodi yang sedikit dan banyak pengulangan a. Meminimalkan penggunaan melodi dengan nada nada kuat b. Melodi yang banyak digunakan adalah nada alternatif c. Lagu disajikan dengan tempo lambat dan dimainkan denganamplitudo pelan a. Melodi didominasi nada-nada yang kuat b. Melodi tidak banyak menggunakan nada-nada alternatif c. Disajiikan dengan tempo yang agak cepat dan instrumen yang berkarakter kuat a. Melodi didominasi nada-nada kuat b. Melodi tidakbanyak menggunakan nada-nada alternatif c. Melodi tidak banyak menggunakan harga nada ½ . ¼, 1/8 d. Lebih fokus menggunakan jumlah melodi yang sedikit dan banyak pengulangan e. Disajikan dengan tempo yang agak cepat f. Disajikan dengan instrumen yang berkarakter kuat a. Tidak banyak mengyunakan nada yang kuat b. Tidak menggunakan nada alternatif c. Disajikan dengan tempo lambat dan amplitudo pelan a. Didominasi nada ringan b. Menggunakan banyak motif melodi c. Tidak banyak menggunakan nada alternatif d. Tempo agak cepat e. Sering menggunakan harga nada ½, ¼, 1/8 a. Didominasi nada ringan b. Banyak motif melodi c. Tidak banyak menggunakan nada alternatif d. Tempo aga cepat e. Sering menggunakan harga nada ½, ¼. 1/8 f. Menggunakan instrumen berkarakter ringan Pertemuan 3 : Musik tradisional dalam teater UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 8 Seni Musik Musik adalah salah satu bidang seni yang mengolah bunyi dan jeda [ hening ] sebagai bahan bakunya. Bunyi bukan hanya diolah secara kerangka harmoni dan alur melodi saja, akan tetapi juga tentang pola ritmis, tempo, ekspresi dan jeda atau diam tanpa bunyi merupakan unsur dari pengolahan musik. Musik bukan saja komposisi yang selalu utuh disajikan secara mandiri atau disajikan secara khusus untuk kepentingan musik, akan tetapi musik bisa saja dikolaborasikan dengan cabang seni lainnya. Salah satu bentuknya adalah dengan pengkolaborasian bersama seni peran atau teater, yaitu bentuk pertunjukan panggung dari akhir zaman pertengahan. Dalam pertunjukan teater maupun Tari, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada yang menyebutkan pertunjukan teater atau tari dengan didukung aktor dan penari yang baik pun akan masih terasa “hambar” jika tidak didukung oleh penataan musik yang sesuai dengan konteks cerita yang disajikan. Musik pada pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang masih menjadi polemik. Terjadinya polemik dikarenakan pada setiap pembicaraan tentang teater, orang tidak banyak yang menyinggung tentang keberadaan musik dalam teater. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang beranggapan bahwa pertunjukkan teater adalah pertunjukan seni peran, yang didalamnya hanya menceritakan tentang satu alur cerita saja. Anggapan seperti itu tentu saja sangat menyempitkan arti teater itu sendiri, karena pada intinya pertunjukan teater adalah peertunjukan dari gabungan antara semua unsur seni [ peran, musik, tari, rupa, sastra ], yang semua itu memerlukan pemikiran dan keselarasan pada naskah yang akan dipentaskan,berbeda halnya dalam pemantasan tari. Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya, sejak seorang komposer musik teater dan tari mendapatkan ide untuk menggarap musik, maka ide tersebut pertama kali harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya. Seorang komposer musik harus mempelajari tentang sejarah pada zaman apa naskah itu diceritakan, kemudian alat apa yang akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan tiap bagian, dan yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang akan dipentaskan. Oleh karena itu, harus dilakukan eksplorasi dengan berpatokan pada ketepatan antara hasil proses pengolahan bunyi dengan ide yang dimaksud atas dasar keselarasan pada naskah. Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik tetap harus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu integritas dari semua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater maupun tari. Keberadaan Musik dalam Teater [ Tari ] Keberadaan musik pada teater dan tari sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap aktor dan penari [ emosi aktor dan penari dapat dicapai melalui musik ], juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam menuntun atau mengapresiasi sebuah karya teater atau tari UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 9 Seni Musik Musik untuk teater dan tari pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater [ tari ] bukanlah sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan musik harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan pemain tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik. Musik pada pertunjukan teater [ tari ] memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik, melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh aktor atau penari, maka musik yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan. Musik pada pertunjukan teater dan tari pada dasarnya berfungsi sebagai “penguat” sebuah cerita yang terdapat pada naskah. Namun, pada kenyataannya musik pada teater [ tari ] bisa berfungsi lebih dan berperan sangat penting. Terdapat beberapa fungsi tentang tentang peranan musik sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater, yaitu : Musik Pembuka [ Overture ] Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan disajikan, sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk memusatka perhatian penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian penonton. 2. Musik Penutup Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai. Musik penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan musik pembuka atau dengan musik lainnya. 3. Musik Pergantian Babak Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater [ tari ] alangkah baiknya dan senantiasa diciptakan komposisi musik yang relatif pendek. Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak selanjutnya, selain berfungsi juga sebagai persiapan pada aktor dan stage crew. 4. Musik Ilustrasi Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara aktor dan penata musik sangat diperlukan. 5. Musik Sound Track Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema dari lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita. 6. Musik Theme Song Musik Theme Song adalah musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting dalam sebuah cerita. Musik ini bisa membawakan beberpa karakter sesuai dengan tema adegan pada sebuah cerita dan kadang-kadang disajikan dalam bentuk instrumen. 7. Musik Penokohan Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh. Musik ini harus bisa menjelaskan dan menggambarkan karakter tokoh yang muncul, sehingga penonton akan tahu bahwa dengan dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh yang menjadi ciri daripada musik tersebut. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 10 Seni Musik 8. Musik Aksentuasi Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada kenyataanya suatu gerakan manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya ketika dalam sebuah cerita seseorang dikisahkan memukul lawannya, untuk memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan diperjelas melalui musik aksentuasi. 9. Musik Setting Musik yang menyajikan tau mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Salah satu contoh misalnya peristiwa malam hari disebuah hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai peranan penting untuk mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi asosiatif atau kreatif tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik ini harus ada kesinambungan antara suasana, gerak dan musik. 10. Musik Pelebur Emosi Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah sandiwara. Keberadaan dan peranan musik pada pertunjukan teater [ tari ] sangatlah penting, sehingga pementasan teater [ tari ] akan terasa tidak “hidup” tanpa unsur-unsur musikalitas. Hal itu dikarenakan bahwa musik bukan hanya sekedar pengolahan bunyi yang harmonis saja, tetapi didalam musik terkandung juga irama, ritmis, dinamik, tempo, rasa serta jeda. Segala bentuk bunyi dan jeda atau diam tanpa bunyi, ketika itu sudah diolah dan digarap oleh manusia, maka hal itu menjadi sebuah komposisi musik. Manusia yang sedang berbicara dengan tempo dan dinamik yang teratur ataupun tidak, warna suaranya, intonasi, frase dan ketepatan “timming” ketika terjadi dalam dialog teater , secara tidak langsung senua itu harus dengan perasaan, pemikiran, tindakan, dan semua itu merupakan bagian dari komposisi musik Musik ada pada diri dan kehidupan kita, pada denyut nadi, jantung, langka-langkah manusia dan berbagai hal yang dilakukan manusia. Tugas Kelompok Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-4 orang. Cari berbagai informasi mengenai pertunjukan teater tradisional. Indentifikasi keberadaan musik dalam pertunjukan, sesuai dengan fungsinya. Setelah itu, analisis ketepatan penggunaan musik dalam pertunjukkan dengan plot pada pementasan teater tersebut. Buat laporan hasil analisis kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok lainnya. Pertemuan 4 : Perbedaan musik tradisional dalam ragam pertunjukkan Manusia hidup di dunia ini tidak hanya bermaksud memperoleh keselamatan saja, baik keselamatan jasmani maupun rohani yang dicapaidengan aktifitas budi daya ekonomi, tehnologi maupun pendidikan, tetapi juga diperlukan kesenangan, kenikmatan dan kepuasan bathin dengan aktifitas perasaannya. Untuk mencapai kepuasan bathin itu antara dapat dilakukan dengan berolah seni merupakan kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan. Menurut Bastomi [1988:3], bahwa dalam kehidupan sehari-hari baik di dalamlingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat luas. Orang tidak dapat melepaskan diri dari senikarena seni selalu melekat pada diri tiap-tiap orang. Seni selalu menarik untuk dibicarakan bukan hanya karena keindahannya tetapi terlebih karena pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, disadari atautidak UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 11 Seni Musik manusia tidak lepas lagi sebagai pengamat seni. Dalam sejarah peradaban sejak masa kehidupan primitive pun tidak adamasyarakat yang hidup tanpa seni. Seni yang berkembang di tengah-tengah masyarakat diantaranya adalah seni music, seni rupa,seni drama, seni teater dan seni tari. Seni tari adalah satu seni yang mempunyaiarti yang penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan berbagai manfaat, seperti sebagai hiburan dan sarana komunikasi. Mengingat manfaatnya bagi masyarakat, tari dapat hidup tumbuh dan berkembang sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan kebudayaan [Jajuli, 1994:1]. Tari merupakan alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seseorang seniman kepada orang lain [penonton]. Sebagaialat ekspresi tari mampu menciptakan untaian gerakyang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. Berbagai jenis seni yang dapat tumbuh dan berkembang juga bermanfaat disetiap kehidupan masyarakatadalah hasil karya dariseseorang pencipta seni. Banyak seniman tari yang dalam proses berkeseniannya memiliki warna kesenian yang sangat lekat dengan tradisi budaya masing-masing. Namun ekspresi merekan tetap bersifat individual dan otentik. Perkembangan seni tari, mungkin yang paling banyak menjanjikan dalam tataran internasional. Banyak seniman senior dan muda, yang telah memeproleh penhargaan internasional. Kerjasama dan kolaborasi antar seniman tari, berlangsung sangat erat. Sehingga banyak karya yang dibawakan oleh penari-penari yang sama [Journal 1999: 17]. Dalam berbagai lingkungan kehidupan seni selalu menarikuntuk dibicarakan, bukan hanya karena keindahannya tetapi terlebih karena pada kenyataannya dalam kehidupan sehar-hari, disadariatau tidak manusia tidak dapat lepas dari peranan seni. Hal ini dikarenakan seni merupakan hasil budi manusia yang bersifat halus dan indah. Peranan seni khususnya dalam seni tari juga mengalami kenaikan yang sangat pesat, salah satu nya tarian modern atau modern dance. Penampilan kelompok penarmodern saat ini juga semakin menambah semarak nya panggung hiburan, tak heran jika tari modern diminatioleh berbagai kalangan baik pelajar, masyarakat atau masyarakat.. Pada saat pagelaran music baik secara live maupun dilayar kaca, sering tampak sejumlah anak muda berlengok-lenggok selama lagudinyanyikan. Kehadiran penari latar memperindah penampilan penyanyidan semakin mempercantik tampilan panggung. Diharapkan dalam kajian ini juga dapat menciptakan suasana yang sehat ditengah perkembangan dan perubahan masyarakat modern, sehingga akan tahu perkembangan tari modern Musik merupakan sebuah kesenian sekaligus sarana hiburan yang tercipta dari suara atau bunyi-bunyian yang disusun sedemikian rupa sehingga terkandung irama, harmonisasi, dan lagu yang enak didengar. Secara garis besar musik terbagi menjadi dua jenis yaitu musik tradisional dan musik moderen keduanya memiliki perbedaan yang signifikan bisa kita kenali bedasarkan ciri instrumen yang digunakan serta lagu yang dibawakan. Musik tradisional sebagai sarana hiburan musik juga bisa dijadikan sebagai cerminan kebudayaan yang berkembang diwilayah setempat. inilah definisi yang melekat pada pengertian musik tradisional. Musik tradisional Indonesia bisa ketahui dari instrumen atau alat musik lagu yang menggunakan bahasa khas suku tertentu, serta karakteristik yang amat khas mencirikan budaya yang ada di Indonesia. Musik Moderen adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi baik dari segi instrumen maupun penyajian, musik moderen selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman, musik moderen bersifat universal serta menyeluruh sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik moderen tersebut. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 12 Seni Musik Seni pertunjukan moderen dan tradisional merupakan seni yang memadukan antara tarian dengan nyanyian. Dimana tarian pada seni pertunjukan moderen yang di pertontonkan adalah tarian moderen yang sering di lakukan oleh dancer masa kini dan lagu yang di nyanyikan pun diambil dari lagu lagu masa kini. Sedangkan seni pertunjukan tradisional tarian yang di pertontonkan adalah tarian khas dari daerahnya masing masing dan tak kan lepas dari adat daerahnya tersebut. Persamaan Dan Perbedaan Seni Pertunjukan Tradisional Dan Modern Keduanya sama sama memadukan tarian dengan lagu yang dilakukan secara berkelompok,mempunyai tujuan untuk menghibur orang banyak,membutuhkan kekompakan dan konsentrasi yang tinggi, dan pertunjukan di lakukan di atas panggung. Sama sama memiliki fungsi sebagai sarana hiburan, aktualisasi diri, sarana ritual, dan pengiring tarian. Seni musik moderen banyak menggunakan properti , alat musik yang di pakai alat musik moderen ,menggunakan bahasa internasional, kostum tidak harus seragam, yang penting sesuai dengan tema acara, kostum mengikuti trend zaman sekarang ,gerakan tariannya bebas dan tidak teratur satu sama lain personilnya, tata panggung lebih moderen dan spektakuler, lagu dan tarian yang mereka bawakan adalah lagu dan tarian moderen yang mereka buat sendiri, dan penampilan yang di tunjukan diambil dari gaya gaya moderen masa kini. Seni musik tradisional menggunakan properti dan tata panggung yang sederhana, alat musik yang di pakai alat musik tradisional, menggunakan bahasa daerah, pakaian seragam [kompak], gerakan personilnya teratur satu sama lain, tariannya mengandung nilai luhur, memakai kostum yang sederhana namun menarik, penampilan di tunjukan sesuai daerahnya, lagu dan tarian yang di bawakan merupakan lagu dan tarian tradisional yang sudah ada sejak dulu, penampilan yang di tunjukan sesuai dengan daerahnya, dan tata panggung dibuat lebih sederhana Musik tradisional merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik sebagai ritual maupun sebagai hiburan. Musik moderen cenderung berkembang berdasar teknik komposisi dan praktek memainkan alat musik. Sehingga musik moderen bisa dikelompokkan menurut jaman dan gaya musiknya. Seni Petunjukan Musik Tradisional Dan Modern Dilihat Dari Sudut Pandang Kebudayaan. Ditinjau dari sudut pandang kebudayaan seni pertunjukan tradisional masih sangat kental akan unsur unsur budayanya. Terdiri dari unsur yang sederhana namun memiliki tingkat kesulitan dalam melakukannya. Penyebarannya pun bersifat kedaerahan,artinya perkembangan musik ini lebih berkembang pesat di daerah asalnya . namun walau begitu ada pula seni musik tradisional yang sudah di daerah bukan asalnya. Seni musik tradisional pun masih kurang di minati karena banyak anggapan yang mengatakan itu kuno,bahkan kebanyakan orang tidak tahu mengenai musik tradisional . musik tradisional mencerminkan nilai nilai kebudayaan,karena musiknya memiliki makna adat istiadat tertentu. Musik tradisional pun identik dengan musik yang halus dan lembut. Berbeda dengan seni prtunjukan moderen, seni pertunjukan ini mencerminkan budaya hedonisme. Jadi seni pertunjukan yang cocok dengan kebudayaan indonesia adalah seni pertunjukan musik tradisional. Seni pertunjukan moderen apabila di tinjau dari kebudayaan indonesia, Musik moderen memiliki cakupan yang lebih luas daripada musik tradisional yang cakupannya mengenai adat istiadat di sekelilingnya . seni pertunjukan moderen lebih memadukan budaya campuran dan menampilkan gaya panggung yang mencontoh budaya barat.seni musik moderen terdiri dari unsur unsur yang lebih kompleks di lengkapi dengan alat yang moderen pula. Dalam segi penyebarannya pun sangat cepat dan mudah di terima oleh masyarakat. Dalam hal budaya masuknya seni musik moderen sedikit menggeser seni musik UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 13 Seni Musik lokal. Seni musik moderen lebih banyak di minati.seni pertunjukan tersebut kurang sesuai dengan kebudayaan indonesia. Musik moderen seperti k-pop identik dengan lagu lagu pop,sedangkan indonesia musiknya bernuansa melayu dan lembut. Musik moderen juga tidak mempunyai makna adat istiadat indonesia. Tanggapan Masyarakat Terhadap Seni Pertunjukan Tradisional Dan Modern Banyak orang beranggapan bahwa tradisional dan modern adalah dua hal yang saling berlawanan membentuk oposisi biner. Hal tersebut kemudian memicu anggapan bahwa tradisional adalah hal-hal yang berbau kuno dan tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sedangkan modern mengacu kepada sifat-sifat yang terbarukan [up to date] dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, maka yang tradisional dianggap akan tergilas dengan yang modern. Pada kasus perkembangan seni, banyak orang menganggap bahwa kesenian tradisional akan kalah dengan kesenian modern karena kesenian modern dianggap lebih mampu dalam hal memuaskan jiwa atau batin masyarakat. Kesenian modern diartikan sebagai seni yang lahir mengikuti gerak zaman dan selalu kontemporer [terbarukan]. Banyak orang yang pesimis dengan masa depan kesenian tradisonal. Masalahnya banyak kasus menunjukkan bahwa kesenian tradisional seolah-olah hidup segan mati tak mau akibat tergilas oleh zaman. Rasa pesimis terhadap masa depan kesenian tradisional Jawa sudah dirasakan sejak awal abad ke-20, sebagaimana disampaikan oleh musikologis Belanda, Jaap Kunst, yang banyak meneliti kesenian tradisional di Jawa. Pada tahun 1934 ia meninggalkan Hindia Belanda untuk pulang ke negeri Belanda. Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional cukup efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misal lewat adegan goro-goro pada wayang atau dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik [lebih-lebih] pimpinan /atasan adalah "tabu". Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai media tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stress dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan misalnya tampil pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain. Seni pertunjukan tradisional sekarang ini keadaannya semakin memprihatinkan, panggung hiburan gulung tikar karena ditinggal penonton sehingga tidak ada pemasukan atau uang. Keadaan seniman yang hanya mengandalkan kehidupannya dari sini tentu saja memprihatinkan. Agar tidak berlarut-larut harus dicari jalan keluarnya. Keberadaan atau maju mundurnya seni pertunjukan tradisional sebenarnya dipengaruhi dua hal yaitu seniman [pekerja/pelaku seni] dan masyarakat pendukungnya. Musik tradisional dapat disajikan secara mandiri atau sebagai pendukung jenis seni yang lain. Sajian ini mengutamakan pada apresiasi musikal yang dilakukan oleh para penonton. Penonton dapat secara khusus mengamati unsur-unsur musikal yang disajikan oleh para musisi. Unsur-unsur musikal yang diamati antara lain sebagi berikut: 1. Nada-nada yang dipilih dalam komposisi musik yang disajikan 2. Melodi dan lagu yang disajikan 3. Harmoni atau keselarasan antara nada satu dengan nada lainnya dan keselarasan antara musik dan vokal 4. Warna nada yang ditampilkan dalam komposisi musik tersebut 5. Dinamika atau permainan keras-lirih tabuhan dan cepat-lambat tabuhan 6. Irama dan tempo yang digunakan dalam sajian pertunjukan musik tersebut UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 14 Seni Musik Tugas Individu 1 Essai 1. Jelaskan pengertian seni pertunjukan 2. Jelaskan mengenai musik tradisional yang berfungsi sebagai pengatur gerak tari pada saat mengiringi tari 3. Jelaskan mengenai musik tari yang berfungsi sebagai penegas gerak tari 4. Tuliskan ciri-ciri corak melodi iringan musik tradisional yang memiliki karakter agung atau gagah 5. Apakah yang dimaksud dengan istilah musik pembuka, selingan, dan penutup pada ilustrasi musik dalam pertunjukan teater Tugas Individu 2 Carilah rekaman musik tradisional [ MP3 atau MP4] sebanyak lima buah kemudian analisislah tangga nada yang digunakan dalam penyajiannya. Selanjutnya masukkan analisis tersebut ke dalam format berikut No Nama musik tradisional Tangga nada yang digunakan 1 2 3 4 5 Sb:3.4-4.4 UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 15 Seni Musik UNIT KEGIATAN BELAJAR [UKB SB3.4-4.4] 3.Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya [seni musik] X b. Semester : Genap c. Kompetensi Dasar : 3.4. Memahami konsep, bentuk dan jenis pertunjukan musik tradisional 4.4. Membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional d. Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.4.1 Memahami konsep pertunjukan musik tradisional 3.4.2 Memahami bentuk pertunjukan musik tradisional 3.4.3 Memahami jenis pertunjukan musik tradisional 3.4.4 Memahami cara penulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional 4.4.1 Mendeskripsikan hasil analisis pertunjukan musik tradisional berdasarkan konsep, bentuk dan jenis musik e. Materi Pokok f. Alokasi Waktu g. Tujuan Pembelajaran : Analisis pertunjukan musik tradisional : 3 pertemuan [ @ 45 menit] : Melalui pembelajaran Problem Based Learning dengan metode diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, penugasan, dan presentasi, mampu menganalisis pertunjukan musik tradisional menyelesaikanmasalah kontekstual dan dapat melaporkan hasilnya melalui presentasi. h. Materi Pembelajaran UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 16 Seni Musik 4.Peta Konsep ANALISIS PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL Konsep dan bentuk pertunjukan musik tradisional Konsep musik tradisional Menganalisis pertunjukan musik tradisional Jenis pertunjukan musik tradisional Bentuk sajian musik tradisional Pertunjukan mandiri Penyajian nonmandiri Pertemuan 1 : Konsep dan bentuk pertunjukan musik tradisional UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 17 Seni Musik Amatilah kedua gambar di atas. Kedua gambar tersebut merupakan pertunjukan musik tradisional. Apa sajakah alat musik tradisional yang dimainkan? Sebelum melakukan analisis terhadap pertunjukan musik tradisional, hendaknya terlebih dahulu kita ketahui konsep dan bentuk penyajian dari pertunjukan musik tradisional. Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya. Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia [ 1990 : 413 ] disebutkan bahwa kata musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun. A. Konsep musik tradisional Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional : 1. Dipelajari Secara Lisan Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan secara turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan. Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu dikenal sebagai ciri khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 18 Seni Musik tidak sebentar, setiap daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan secara berkesinambungan atau terus-menerus. 2. Tidak Memiliki Notasi Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain. Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga kelak siapapun [terlepas dari daerah mana dia berasal] orang akan bisa ikut melestarikannya. 3. Bersifat Informal Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak begitu serius atau formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya. 4. Permainannya tidak Terspesialisasi Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik. Misalkan seorang sinden biasanya memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll. 5. Syair Lagu Berbahasa Daerah Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang mendayudayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan nuansa kedaerahan. 6. Lebih Melibatkan Alat Musik daerah Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung, dll. 7. Merupakan bagian dari budaya Masyarakat Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik tradisional tersebut. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 19 Seni Musik B. Bentuk sajian musik tradisional Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini : 1. Penyajian musik tunggal Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang menampilkan seorang sirkus dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal, dan sebagainya. 2. Penyajian kelompok musik terbatas Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan bentuk ensambel terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin. 3. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya jauh lebih besar Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daridapa penyajian musik lainnya. Bentuk-bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan sejenisnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik. 4. Penyajian musik elektrik Penyajian musik elektrik, yakni penyajian kelompok musik dengan menggunakan perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan tinggi. Penyajian musik elektrik berkekuatan tinggi ini sangat berbeda dari penyajian musik sebelumnya yang ditampilkan di dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakukan di udara terbuka dengan jumlah penonton yang bisa mencapai ribuan orang. Penyajian dan kelompok-kelompok band ternama pada umumnya menggunakan bentuk penyajian musik seperti ini. Sifat dari penyajian musik ini tidak formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil di atas pentas Tugas kelompok Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Carilah informasi dari referensi lain atau media internet tentang konsep dan bentuk sajian pertunjukan musik tradisional. Buatlah makalah yang menyertakan cobtoh-contoh sajian tunggal, kelompok kecil dan kelompok besar. Sajikan makalah dengan gambar pendukung. Kumpulkan makalah kepada guru sesuai waktu yang ditentukan UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 20 Seni Musik Pertemuan 2 : Jenis pertunjukan musik tradisional Dalam penyajiannya musik tradisional di Indonesia dapat disajikan dengan dua cara yaitu mandiri dan nonmandiri.pertunjukan yang bersifat mandiri dapat dibedakan menjadi vokalia, instrumentalia dan gabungan keduanya. Adapun pertunjukan nonmandiri disesuaikan dengan kebutuhan seni yang menjadi pasangannya. 1. Penyajian Mandiri Penyajian Mandiri merupakan bentuk penyajian yang di dalamnya benar-benar sebagai perwujudan seni musik daerah sebagai suatu cabang seni pertunjukan yang netral. Kemandirian penyajiannya dipresepsikan sebagai “single peformance” yang tidak terikat oleh cabang seni yang lain. Kebebasan ekspresi, pola sajian, penyusunan melodi, pembuatan harmoni, dinamika, pemilihan warna nada menjadi tidak terganggu. Dalam hal ini kekuatan suara “bunyi” sebagai inti dari seni musik kehadirannya benar-benar terasa. Suara “bunyi” di dalamnya diterjemahkan, divisualisasikan melalui instrumen dan vokal yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga terasa enak bila didengarkan. Dalam konteks ini penyajian musik dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut : Vokalia Dalam penyajian ini hanya melibatkan unsur vokal saja. Sajiannya dapat berupa solo vokal “vokal tunggal”, dan vokal bersama “koor”. Vokal tunggal “solo vokal” adalah bentuk sajian vokal dengan satu orang vokalis sebagai pembawa sebuah lagu “tembang”. Sedangkan vokal bersama adalah bentuk sajian vokal dengan melibatkan banyak orang dalam membawakan sebuah lagu “tembang”. Bentuk-bentuk sajian yang demikian sekarang masih banyak dijumpai di daerah-daerah. Untuk daerah Jawa misalnya, bentuk sajian semacam ini dapat dilihat pada jenis macapatan, panembrama. Macapatan sebagai visualisasi dari vokal tunggal “solo vokal”, karena penyajiannya biasa disajikan oleh satu orang saja. Sedangkan panembrama sebagai visualisasi dari vokal bersama, karena penyajiannya dilakukan oleh banyak orang. Kedua bentuk sajian tersebut tanpa menggunakan instrumen. Apabila disajikan bersama instrumen, untuk lingkungan musik etnis Jawa Tengah dan DIY, kedua jenis tersebut dinamakan sindhenan dan gerongan. Sindhenan merupakan hasil sajian dari vokal tunggal “solo vokal” yang penyajinya disebut pesindhen, swarawati. Sedangkan geronganmerupakan hasil sajian dari vokal bersama “koor” yang penyajinya disebut penggerong. “Desa mawa cara, negara mawa tata”, artinya masing-masing daerah, atau negara mempunyai aturan sendiri-sendiri. Begitu juga dengan bentuk sajian ini. Meskipun berbeda namanya, namun masing-masing daerah tentu mempunyai bentuk penyajian tersebut. Dari sisi kreativitas, bentuk sajian musik yang bersumber suara manusia telah banyak bermunculan, seperti di Yogyakarta muncul group acapela Mataraman, dan ada pula group-group nasyid, yang semuanya hanya bersumber pada suara “vokal” manusia.  Instrumentalia Sesuai dengan namanya, maka dalam penyajiannya tanpa menggunakan vokal. Penggunaan instrumen dapat dalam skala besar, yaitu keseluruhan instrumen yang ada, atau dalam skala kecil, yaitu beberapa instrumen saja. Dari keseluruhan instrumen yang ada pada setiap bentuk seni musik daerah, dapat terbagi menjadi beberapa kelompok tergantung darimana tinjauannya. Apabila tinjaunannya dari sisi sumber bunyi, maka instrumen dibagi dalam kelompok idiofon, membranofon, chordofon, dan aerofon. Idiofon adalah instrumen yang berbunyinya karena badan benda itu sendiri yang dipukul tanpa bantuan apapun. Di beberapa daerah, bentuk jenis instrumen ini ada 2, yaitu bilah dan pencon. Untuk pencon misalnya, di daerah Padang disebut talempong; di Jawa disebut bonang, kenong, kempul; di Bali disebut reong, dan sebagainya. Untuk bilah, di Jawa ada demung, saron, slenthem, gender; di Bali ada jegogan, kanthil, dan lain sebagainya. Penggunaan bahan sebagai sumber utama dapat juga berasal dari bambu, dan kayu tanpa bantuan bahan yang lain. Dari bambu antara lain terdapat di Banyumas dinamakan calung; dari  UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 21 Seni Musik kayu terdapat di Banyuwangi dinamakan dog-dog, di Jawa Tengah dan DIY disebut instrumen gambang. Membranofon adalah instrumen yang berbunyinya karena bantuan kulit yang ditegangkan. Nama, bentuk, dan teknik membunyikannya antara daerah yang satu dengan lainnya ada yang sama, namun ada pula yang berbeda. Untuk Jawa Tengah dan DIY dinamakan kendang, teknik membunyikannya dikebuk dengan menggunakan tangan; Daerah Jawa Barat dinamakan kendang, teknik membunyikannya dengan dua organ tubuh, yaitu tangan dan kaki. Tangan digunakan untuk memukul “membunyikan”, sedang kaki untuk menentukan warna suara; Daerah Bali dinamakan kendang, teknik membunyikan dengan dipukul menggunakan alat pemukul “tabuh”; Untuk daerah Padang, Ujung Pandang, Kalimantan, Papua dinamakan gendang, teknik membunyikannya dengan dipukul. Disamping beberapa jenis alat membran tersebut di atas, masih ada jenis yang lain, seperti rebana, bedug, dan sebagainya. Chordofon adalah instrumen yang berbunyinya karena bantuan dawai yang direntangkan, ditegangkan. Nama, bentuk, dan teknik membunyikannya antara daerah yang satu dengan lainnya ada yang sama, namun ada pula yang berbeda. Untuk daerah Padang dinamakan kecapi, teknik membunyikannya dengan dipetik; Daerah Kalimantan dinamakan sapek, teknik membunyikannya dengan dipetik; Daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY terdapat 2 alat yang berbeda nama, dan teknik membunyikan, yaitu rebab dan siter. Rebab membunyikannya dengan digesek, siter membunyikannya dengan dipetik; Daerah Jawa Barat terdapat 2 alat yang berbeda nama, dan teknik membunyikan, yaitu rebab dan kecapi. Rebab membunyikannya dengan digesek, kecapi membunyikannya dengan di petik; Daerah Bali dinamakan rebab, teknik membunyikannya dengan digesek. Aerofon adalah instrumen yang berbunyinya karena bantuan udara yang ditiupkan ke dalamnya. Berbeda dengan chordofon dan membranofon yang secara nama, bentuk, dan teknik membunyikannya ada yang berbeda. Dalam instrumen jenis aerofon, secara fisik dan teknik membunyikannya cenderung sama. Perbedannya terletak pada nama, itupun tidak semua daerah. Teknik membunyikan jenis instrumen ini dengan ditiup. Adapun nama instrumennya untuk daerah tertentu, seperti Jawa dan Bali disebut seruling. Sedangkan daerah Padang dinamakan saluang, bangsi, serunai. Dalam penyajian instrumentalia, instrumen-instrumen tersebut berinteraksi membentuk kesatuan untuk menghasilkan sebuah sajian yang harmoni sesuai dengan kaidah-kaidah dari mana musik tersebut berasal. Masing-masing daerah mempunyai bentuk dan kaidahkaidah tertentu dalam menyajikannya. Untuk lingkungan Jawa Tengah dan DIY, jenis penyajian ini disamping tidak melibatkan vokal, juga tidak melibatkan instrumen pokok. Jenis sajian ini di lingkungan DIY dinamakan soran, sedangkan di lingkungan Jawa Tengah dinamakan bonangan. Gabungan vokal dan instrumentalia Penyajian inilah yang banyak dijumpai di masyarakat. Harmonisasi di dalamnya merupakan kombinasi dari banyak unsur. Kesulitan dalam menyajikannya menjadi lebih kompleks daripada penyajian vokal, atau instrumentalia saja. Keterpaduan antara vokal dengan instrumen menjadi inti dari jenis penyajian ini. Pembagian porsi di antara keduanya harus jelas. Dalam penyajiannya tidak mesti melibatkan semua instrumen. Ada kalanya hanya beberapa instrumen, atau satu kelompok instrumen saja. Misalnya, di Jawa Barat beberapa instrumen kecapi dipadukan dengan kendang jaipongan, dan seruling mengiringi vokal; Di Kalimantan beberapa instrumen sapek dipadukan dengan seruling mengiringi vokal; Di Jawa Tengah dan DIY beberapa instrumen membentuk satu kelompok untuk mengiringi vokal, dan lain sebagainya. Penyajiannya dinamakan siteran, cokekan, gadhon.  2. Penyajian Non Mandiri Kedudukan seni musik daerah dalam penyajian non mandiri bukan sebagai sesuatu yang pokok. Kehadirannya menyesuaikan dengan kehendak patnernya. Akibatnya kebebasan berekspresi menjadi berkurang. Penyusunan melodi, harmoni, dinamika, warna nada menyesuaikan kebutuhan partnernya. Dalam hal ini, musik berfungsi sebagai pengiring cabang seni pertunjukan yang lain. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 22 Seni Musik Dalam menjalankan tugasnya bisa berupa illustrasi yang diharapkan dapat menambah kekuatan dalam hal suasana, serta berupa iringan yang dapat memberi kekuatan pada gerak dengan aksen-aksennya. Kolektivitas di dalamnya bukan hanya merupakan perpaduan, atau kerjasama antar instrumen saja, melainkan lebih besar lagi yaitu dengan cabang seni pertunjukan yang lain. Bagaimana instrumen dengan instrumen, instrumen dengan vokal bekerjasama menciptakan harmonisasi untuk mendukung sajian cabang seni pertunjukan menjadi kunci utama penyajian non mandiri. Komunikasi yang terjadi di dalamnya merupakan kombinasi antara kemampuan menangkap kehendak pasangannya dengan kemampuan mengekspresikan. Kemampuan menangkap kehendak pasangan dipahami sebagai kekuatan pemain [seniman] dalam menerjemahkan, mengolah dan menggabungkan kemampuan rasa, pikir, dan ketrampilan menjadi sebuah illustrasi, dan atau iringan. Sedangkan kemampuan mengekspresikan merupakan kemampuan pemain [seniman] dalam mengaktualisasikan hasil kolaborasi antara menerjemahkan, mengolah, dan menggabungkan ke dalam bentuk permainan instrumen, dan atau vokal yang dapat mendukung, memenuhi keinginan pasangannya. Mengingat kedudukannya hanya sebagai pendukung, maka dalam penyajiannya tidak mesti melibatkan seluruh unsur yang ada di dalamnya. Semuanya tergantung pada kebutuhan. Bahkan dalam skala yang lebih kecilpun tidak masalah. Dalam hal ini, seni musik daerah dapat berperan dalam sebuah pementasan seni tari, seni teater, seni pedalangan. Tergantung daerah dimana mereka lahir, hidup, dan berkembang. Berdasarkan uraian tersebut, dapatlah dipahami bahwa eksistensi seni musik daerah dibutuhkan oleh cabang seni pertunjukan yang lain. Bahkan peran sertanya dapat membuat sebuah pertunjukan mempunyai nilai lebih, dan bertambah hidup. Sebuah pertunjukan sendratari yang diiringi musik tradisional UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 23 Seni Musik Pertemuan 3 : Menganalisis pertunjukan musik tradisional Dalam pertunjukan musik tradisional, “menganalisis” dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang dan dengan cara yang berbeda beda. Beberapa aspek yang dipertegas dalam menganalisis yaitu sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Nama jenis musik yang dianalisis Jenis sajian yang dianalisis [ mandiri, nonmandiri, instrumentalia, vokal, campuran ] Fungsi musik/ tujuan musik [ upacara, hiburan, nilai estetis] Deskripsi informasi tambahan [ bentuk alat musik, tangga nada, pemainnya, kostumnya, lagunya, durasi] Pada dasarnya tidak terdapat prosedur yang baku dalam menulis analisis pertunjukan musik tradisional sehingga antara penulis yang satu dengan yang lain pasti berbeda.akan tetapi sebagai latihan beberapa aspek yang perlu dilakukan yaitu: 1. Usahakan selalu fokus melihat pertunjukan. Konsentrasikan pikiran dan hati pada pertunjukan sehingga dapat merasakan musik tradisional yang disajikan 2. Buatlah catatan-catatan kecil atau singkat yang isinya tentang kelebihan dan kekurangan serta kemungkinan solusi yang baik 3. Catatan kecil tersebut dikelompokkan sesuai bahasan atau analisis yang akan disampaikan 4. Menulis hasil analisis dengan bahasa yang baik dan benar Berikut contoh penulisan aspek analisis pertunjukan musik tradisional Nama musik tradisional Gamelan sekaten Jenis sajian 1. 2. Termasuk jenis sajian mandiri karena tidak melibatkan jenis seni pertunjukan yang lainya Jenis sajian instrumentalia karena tidak menggunakan vokal dalam sajiannya fungsi Gamelan sekaten berfungsi untuk keperluan upacara yang disajikan di keraton Surakarta dan Yogyakarta pada waktu Grebeg Maulud deskripsi 1. 2. 3. 4. 5. Fisik: seperti gamelan jawa pada umumnya tapi semua instrumen lebih besar hampir dua kali lipat Instrumenya adalah balungan 6 buah, bonang satu buah, bedug 1 buah Menggunakan tangga nada pentatonis pelog Sajian tidak menggunakan vokal Lagu-lagunya khusus untuk gamelan [ lagu rambu dan rangkung] analisis 1. 2. 3. UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Menurut sumber sejarah yang saya dapat, gamelan sekaten merupakan karya sunan Kalijaga. Gamelan ini dibuat dalam rangka penyebaran agalam islam. Gamelan digunakan untuk memanggil atau menarik perhatian masyarakat untuk berkumpul. Oleh karena itu, gamelan ini diciptakan dengan bentuk yang relatif besar sehingga dapat mengeluarkan bunyi lebih keras daripada gamelan jawa biasanya Vokal tidak digunakan dalam sajian gamelan sekaten karena suara manusia berkekuatan terbatas dan tidak mampu menyamai instrumen gamelan yang besar-besar [ pada waktu itu belum ada mikrofon] Gamelan Page 24 Seni Musik menggunakan tangga nada pelog karena tangga nada tersebut sudah akrab atau familiar dengan masyarakat pada watu itu. Oleh karena bentuk fisik gamelan besar-besar, dibuatkan lagu atau gending yang relevan dengan warna suara yang dihasilkan oleh gamelan Tugas Carilah sebuah tulisan analisis terhadap pertunjukan musik tradisional pada majalah, surat kabar atau internet yang bersifat membangun, memberikan motivasi dan memberikan jalan keluar atau solusi bagi kelompok musik yang dianalisis. Tuliskan aspek-aspek yang dianalisis dalam tulisan tersebut. Kumpulkan hasil pekerjaan kepada guru sesuai wajtu yang ditentukan. Tugas kelompok Buatlah kelompok yang terdiri 3-4 orang. Carilah sebuah video pertunjukan musik tradisional. Selanjutnya analisislah dengan menggunakan format berikut. Nama musik tradisional Jenis sajian UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG fungsi deskripsi analisis

Page 25