Methylprednisolone 4 mg obat apa aturan minum

Methylprednisolone adalah obat jenis kortikosteroid untuk mengurangi gejala pembengkakan, rasa nyeri, dan reaksi alergi. Obat ini dapat digunakan untuk menangani peradangan dalam berbagai penyakit, misalnya penyakit mata, ulcerative colitis, dan rematik. Selain itu, dokter juga meresepkan methylprednisolone untuk radang tenggorokan. Methylprednisolone tersedia dalam berbagai merek. Obat ini harus digunakan dengan resep dokter. Begini cara pakai methylprednisolone untuk radang tenggorokan.

Methylprednisolone umum diresepkan dokter dalam bentuk tablet yang ditelan lewat mulut. Gunakan methylprednisolone seperti yang diarahkan oleh dokter. Takaran methylprednisolone untuk radang tenggorokan umumnya berkisar antara 4-48 mg per hari dalam satu atau dua dosis terbagi. Periksa label kemasan obat untuk instruksi dosis yang tepat.

Dosis methylprednisolone untuk radang tenggorokan bisa berbeda untuk setiap pasien. Faktor-faktor yang menentukan dosis methylprednisolone adalah kondisi kesehatan yang akan diobati, tingkat keparahannya, respons tubuh pasien terhadap obat, dan juga berat badan (terutama bagi pasien anak). Untuk pasien anak, dokter biasanya mulai dalam dosis terendah.

Minumlah methylprednisolone dengan atau tanpa makanan. Jika Anda mengalami sakit perut setelah minum obat, sebaiknya minum obat ini bersama makanan atau setelah makan, untuk mengurangi iritasi lambung. Penggunaan methylprednisolone untuk radang tenggorokan dalam jangka panjang atau melebihi dosis dapat meningkatkan risiko gangguan kelenjar adrenal. Karena itu, dosisnya harus sesuai anjuran dokter. Peningkatan dan pengurangan dosis obat juga perlu dilakukan secara bertahap demi mengurangi efek samping dan mencegah gejala putus obat.

Anda tidak disarankan untuk menggunakan obat methylprednisolone jika Anda memiliki infeksi jamur di mana saja di tubuh Anda. Oleh karena itu, sebelum menggunakan methylprednisolone, beri tahu dokter Anda tentang semua kondisi medis Anda, dan tentang semua obat-obatan lain yang sedang/baru saja Anda gunakan. Ada banyak penyakit lain yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan steroid, dan banyak obat-obatan lain yang dapat mempengaruhi kemanjuran obat ini.

Apa saja merek obat methylprednisolone yang tersedia di Indonesia

Anda bisa mendapatkan methylprednisolone untuk radang tenggorokan atau untuk penyakit lain, dengan cara mendapatkan obat generiknya, atau memilih beberapa merek berikut ini yang tersedia di Indonesia, antara lain:

  • Advantan
  • Cormetison
  • Depo-Medrol
  • Fumethyl
  • Gamesolone
  • Glomeson
  • Hexilon
  • Intidrol
  • Lameson
  • Medrol
  • Mesol
  • Metrison
  • Prednox
  • Prolon 8
  • Rhemafar
  • Sanexon
  • Simdrol
  • Solu-Medrol
  • Sonicor 4
  • Tison
  • Toras
  • Tropidrol
  • Xilon
  • Yalone

Apa yang harus dilakukan jika kelupaan minum methylprednisolone untuk radang tenggorokan?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis sekaligus.

Jangan pula berhenti meminum obat secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Beberapa kondisi bisa menjadi lebih parah, atau Anda bisa mengalami ‘sakaw’ (misalnya merasa lemas, turun berat badan, mual, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, pusing) saat obat ini tiba-tiba dihentikan.

Informasikan dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau malah memburuk.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Jakarta -

Methylprednisolone adalah obat golongan steroid yang banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, mulai dari radang, alergi, hingga menekan sistem kekebalan tubuh.

Mekanisme methylprednisolone adalah dengan meniru kerja kortisol, yakni hormon alami yang berada di tubuh. Methylprednisolone akan menekan produksi zat kimia tertentu dalam tubuh yang menyebabkan gatal, kemerahan, bengkak, hingga nyeri.

Obat methylprednisolone terdaftar di BPOM RI sebagai obat keras sehingga pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya dibawah pengawasan dokter.

Penggunaan methylprednisolone

Methylprednisolone digunakan untuk mengobati banyak kondisi yang berhubungan dengan peradangan, alergi dan menekan respons sistem kekebalan tubuh.

Berikut contoh penyakit yang bisa diobati dengan Methylprednisolone:

  • Gangguan endokrin
  • Autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus
  • Penyakit kulit, seperti psoriasis atau Steven-Johnson Syndrome
  • Alergi berat
  • Masalah mata, seperti pembengkakan atau bisul
  • Masalah sistem pencernaan, seperti kolitis ulserativa
  • Gangguan pernapasan
  • Kelainan darah, seperti kadar trombosit rendah
  • Kanker
  • Infeksi, seperti trikinosis

Dosis methylprednisolone bervariasi tergantung jenis penyakit dan kondisi pasien. Methylprednisolone tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan dosis 4,8, dan 16 mg. Selain itu, juga terdapat dalam bentuk injeksi (suntik) dengan dosis 125 mg dan 500 mg.

Kondisi: Peradangan dan imunosupresif (oral/tablet)

Dosis pada dewasa adalah 2-60 mg per hari dalam 1-4 dosis pemberian.
Dosis pada anak adalah 0,5-1,7 mg/kgBB per hari dalam 1-2 dosis pemberian.

Kondisi: Alergi (oral/tablet)

Dosis pada dewasa adalah 24 mg hari ke-1, 20 mg hari ke-2, 16 mg hari ke-3, 12 mg hari ke-4, 8 mg hari ke-5, dan 4 mg hari ke-6.

Kondisi: Status asthmaticus / serangan asma yang parah (injeksi intravena)

Dosis pada dewasa adalah 40 mg, pemberian diulang tergantung kondisi pasien.
Dosis pada anak adalah 1-4 mg/kgBB per hari selama 1-3 hari.

Kondisi: Mencegah reaksi penolakan pada penerima transplantasi organ (injeksi intravena)

Dosis pada dewasa adalah 0,5-1 gr setiap hari sampai pasien stabil.
Dosis pada anak adalah 10-20 mg/kgBB setiap hari selama 3 hari dengan dosis maksimal 1000 mg per hari.

Efek samping methylprednisolone

Berikut efek samping umum dari methylprednisolone:

  • Pembengkakan di tangan atau pergelangan kaki
  • Pusing (ada sensasi berputar)
  • Perubahan periode menstruasi
  • Sakit kepala
  • Nyeri atau kelemahan otot
  • Rasa tidak nyaman di perut seperti kembung

Reaksi alergi

Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap methylprednisolone, seperti:

  • Gatal-gatal
  • Sulit bernapas
  • Wajah, bibir, lidah bengkak

Efek samping serius

Selain itu, methylprednisolone juga bisa memicu efek samping serius sehingga harus segera dilaporkan ke dokter, seperti:

  • Sesak napas, bahkan pada aktivitas ringan
  • Berat badan bertambah dengan cepat
  • Memar dan luka yang tidak kunjung sembuh
  • Penipisan kulit
  • Penglihatan kabur
  • Depresi berat
  • Tinja berdarah
  • Batuk berdarah
  • Kejang

Simak Video "BPOM RI Resmi Izinkan Vaksin Dengue untuk Usia 6-45 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Obat Methylprednisolone untuk penyakit apa?

Methylprednisolone adalah obat untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi, termasuk radang sendi, radang usus, asma, psoriasis, lupus, hingga multiple sclerosis. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan reaksi alergi yang parah.

Berapa jam sekali minum Methylprednisolone?

Dewasa:2–60 mg per hari, yang dibagi menjadi 1–4 kali pemberian, tergantung jenis penyakit yang sedang diobati. Anak-anak:Methylprednisolone sodium succinate 0,5–1,7 mg/kgBB per hari. Pemberian obat dilakukan tiap 6–12 jam.

Kapan sebaiknya minum obat Methylprednisolone?

Anda bisa minum methylprednisolone sesudah makan. Jika timbul reaksi seperti mual atau sakit perut, hindari minum obat sebelum makan. Untuk menghindari kontraindikasi atau efek samping methylprednisolone, jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol.

Methylprednisolone 4mg obat untuk apa?

Dexa Medica Methylprednisolone 4 mg adalah obat yang digunakan untuk membantu mengobati peradangan (inflamasi).