Hexilon obat untuk penyakit apa

Hexilon tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai peradangan, seperti radang sendi atau arhtritis, lupus, kanker tertentu, serta gangguan pada kelenjar, darah, dan sistem imun. Selain itu, fungsi obat Hexilon lainnya adalah untuk mengatasi peradangan pada kulit, misalnya psoriasis.

Hexilon tablet mengandung zat aktif methylprednisolone. Kandungan zat aktif dalam obat ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat penyebab peradangan dalam tubuh.

Obat ini merupakan golongan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter. Penggunaan obat ini juga harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan untuk mencegah penyalahgunaan obat.

Informasi zat aktif :

Methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid yang bekerja pada sistem kekebalan untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, Metilprednisolon memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian melalui mulut atau oral.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal. Didistribusikan ke dalam ASI dan melalui plasenta.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: waktu paruh plasma lebih dari 3,5 jam.

Kategori kehamilan dan menyusui :

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Hexilon tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Interaksi obat :

  • Warfarin
    Penggunaan bersama dapat meningkatkan efektivitas warfarin dalam mencegah penggumpalan darah, sehingga dapat menyebabkan perdarahan.
  • Estrogen
    Penggunaan bersama dapat menurunkan metabolisme obat dalam tubuh, sehingga kerja obat dalam tubuh tidak maksimal.
  • Siklosporin
    Penggunaan bersama dapat meningkatkan risiko kejang.
  • Rifampisin dan barbiturat
    Pengggunaan bersama dapat meningkatkan penyerapan obat dalam tubuh, sehingga efek obat berkurang.

Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:

  • Kotoran berwarna hitam.
  • Kebingungan.
  • Kebutaan.
  • Muntah darah.
  • Sakit tulang.
  • Urine berwarna gelap.
  • Penglihatan kabur.
  • Sembelit.
  • Penurunan jumlah urine.
  • Kesulitan menelan.
  • Mulut kering.
  • Nyeri dada.
  • Pusing.

Indikasi / Kegunaan

Digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan yang berbeda seperti radang sendi, lupus, psoriasis (peradangan kulit), kolitis ulseratif (peradangan pada usus besar dan rektum), kelainan alergi, gangguan kelenjar (endokrin), dan kondisi yang mempengaruhi kulit, mata, paru-paru, perut, sistem saraf, atau sel darah.

Kandungan / Komposisi

Tiap tablet mengandung metilprednisolon 4 mg

Dosis

ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Anti-inflammasi (antiradang) atau immunosupresan: Dosis awal 2-60 mg/hari Kondisi alergi: 24 mg pada hari pertama, 20 mg pada hari kedua, 16 mg pada hari ke 3, 12 mg pada hari ke 4, 8 mg pada hari ke 5, 4 mg pada hari ke 6. Semua dosis dapat diberikan secara tunggal atau dosis terbagi.

Cara Pemakaian

Sebaiknya diminum setelah makan

Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh

Pada pasien dengan infeksi jamur sistemik, hipersensitif terhadap komponen obat, tukak duodenum dan tukak peptik, osteoporosis berat, riwayat penyakit jiwa, herpes, dan baru mendapat imunisasi.

Efek Samping

Gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, penurunan resistensi terhadap infeksi, gangguan penyembuhan luka, meningkatnya tekanan darah, katarak, gangguan pertumbuhan pada anak, insufisiensi adenal, sindrom Cushing, osteoporosis, dan tukak lambung.

Perhatian Khusus

Penggunaan pada pasien tuberkulosis laten, hipotiroid, sirosis, herpes simpleks pada mata. Dapat menekan gejala klinis dari suatu penyakit infeksi. Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak.

Cara Penyimpanan

Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya

Principal

PT. Dankos Farma

Nomor Ijin Edar (NIE)

DKL0104417910A1

Hexilon isi apa?

Mengandung Methylprednisolone 8 mg.

Apakah Hexilon aman untuk ibu hamil?

Penggunaan obat Hexilon Tablet untuk ibu hamil Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia, pemakaian Hexilon Tablet untuk ibu hamil sebaiknya dihindari.

Sanexon injeksi obat apa?

Sanexon Injection adalah obat yang digunakan sebagai obat alergi, imunosupresan, anti syok dan anti inflamasi.