Mengapa masyarakat plural disebut sebagai belati bermata ganda

Tugas mandiri terstruktur 1

NOSOALJAWABAN

A.Persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan daulat. Pengertian dari ..Persatuan Indonesia

B.Suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang kehidupan terutama suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa daerah dari masyarakat yang majemuk disebut dengan Keberagaman

C.Desa atau kelurahan tempat tinggal dihuni oleh berbagai suku bangsa, ras, agama, budaya ini menandakan bangsa Indonesia mencintai keberagamaan (Betul/Salah) ..Betul

D.Usaha untuk mengantisifasi kemajemukan penggunaan bahasa daerah yang beragam ditempat tinggal atau disekolah kita belajar agar tidak terjadi kesalahpahaman adalah dengan jalan ..Saling menghargai dan menghormati walaupun beda suku, agama, bangsa, bahasa

E.Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional, merupakan pengertian integrasi nasional secara ..Politis

F.Suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat, merupakan pengertian integrasi nasional secara ..Antropologis

G.Integrasi nasional tidak sama dengan pembauran. Pembauran dalam bidang budaya artinya ..Penyesuaian antar 2 kebudayaan/lebih mengenai beberapa unsur kebudayaan mereka yg berbeda agar dapat terbentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yg selaras

H.Jika pada masa Orde Baru, ancaman terbesar lagi integrasi nasional cenderung datang dari akumulasi kekecewaan daerah terhadap ..Pusat atau konflik yang bersifat vertical

I.Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.Ini merupakan salah satu syarat integrasi(Betul/salah) Betul

J.Kalau dpat mengelola pluralism dan multikulturalisme secara positif maka akan dapat terwujud sebagai ..

Uji KompetensiNOSOALJAWABAN

1.Mengapa masyarakat yang plural diumpamakan sebagai belati bermata dua dan carilah contoh nyata yang ada disekitar anda tentang sisi-sisi integrasi nasional tersebut!Karena masyarakat yang plural dianggap sebagai kutukan yang akan menimbulkan sikap kepanatikan dan perbedaan dianggap menyimpang (salah). Contoh : Saat kita sedang bermusyawarah banyak perbedaan pendapat yang kita harus terima dan hargai walaupun pendapat itu berbeda dengan pendapat kita.

1.Jelaskanlah pengertian integrasi nasional menurut kamus umum bahasa Indonesia!Menurut kamus umum Bahasa Indonesia mempunyai arti politis dan antropoligis.1. Secara PolitisIntegrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah Indonesia yang membentuk suatu identitas nasional1. Secara AntropoligisIntegrasi nasional secara antropoligis berarti proses penyesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasaian fungsi dalam masyarakat.

2.Deskrisikanlah pengertian integrasi nasional!Integrasi nasional diartikan sebagai penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi keseluruhan yang lebih utuh.

3.Bagaimanakah sikap yang harus dimiliki sebagai warganegara yang baik dalam mewujudkan integrasi nasional?Adanya kesadaran dalam mengelola perbedaan SARA, mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi.

4.Bagaimanakah perbedaan antara plural dengan multikultural dalam kenyataan yang ada di sekitar kita di tingkat kabupaten atau kota ditinjau dari segi agama ?

Tugas Mandiri Terstruktur 2NOSOALJAWABAN

A.Hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan dalam rangka muwujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia factor utamanya adalah ..Diri sendiri.

B.Hambatan dalam rangka dan kesatuan bangsa dilihat dari keadaan wilayah adalah ..

C.Ancaman besar yang pernah terjadi dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa yang Berbhinneka Tunggal Ika karena faktor ideologi di masa orde lama adalah ..

D.Usaha untuk mewujudkan integrasi nasional sebernarnya merupakan pengamalan dari sila pancasila yang ke ..

E.Pemerintahan sejak Indonesia merdeka di bawah Presiden Soekarno sampai saat sekarang ini usaha untuk mewujudkan integrasi nasional terus dilakukan penyebabnya adalah ..

F.Usaha untuk mengantisifasi hambatan, gangguan, ancaman dan tantangan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa sebenarnya merupakan pengamalan dari sila pancasila yang ke .

G.Usaha untuk menanggulangi berbagai gangguan dan ancaman terhadap disintegrasi bangsa merupakan tanggung jawab TNI (Betul/Salah) ..Salah.

H.Ancaman terbesar yang terjadi pada masa orde baru terhadap integrasi nasional adalah ..

I.Istilah multikulturalisme sebernarnya sudah lama dikenal di Indonesia dengan istilah Berbhinneka Tunggal Ika. Pilihan (Betul/Salah) ..Benar.

J.Kalau disekitar kita terdapat suatu perbedaan yang beragam karena agama, etnis, budaya, bahasa, suku maka langkah yang paling tepat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan adalah .Saling menghormati dan menghargai walaupun berbeda agama, etnis, budaya, bahasa, suku.

Uji KompetensiNOSOALJAWABAN

1.Sebutkan apa sajakah yang menjadi faktor penghalang dalam mewujudkan integrasi nasional yang dihadapi bangsa Indonesia ?

2.Jelaskan hambatan dalam mewujudkan integrasi nasional ditinjau dari pelaksanaan pembangunan nasional ?Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan lautan atau samudra.

3.Uraikanlah contoh nyata ancaman yang pernah terjadi yang mengarah kepada disintegrasi nasional pada masa reformasi dan bagaimanakah hasil yang dicapai ?GAM,OPM, RMS disebabkan karena ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat.

Tugas Mandiri Terstruktur 3NOSOALJAWABAN

A.Usaha untuk mempersatukan bangsa dan negara Indonesia sudah ada sejak penjajahan belanda melalui usaha merintis persatuan dan kesatuan bangsa di tahun 1908 melalui terbentuknya sebuah organisasi yang bernama ..Budi Utomo.

B.Usaha integrasi nasional pada tahun 1928 terbukti dengan adanya sumpah pemuda dalam tinjauan multikultural yang isinya ..

C.Usaha integrasi nasional pada tahun 1928 terbukti dengan adanya sumpah pemuda dalam tinjauan pluralisme yang isinya ..

D.Usaha menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa di kalangan pelajar dan generasi muda dengan jalan lomba membuat puisi pluralisme dan multikulturalisme (Pilih Betul/Salah) ..

E.Yang merupakan lambing integritas bangsa yang pluralisme dan multikulturalisme bagi bangsa Indonesia adalah ..

F.Dalam mewujudkan integritas bangsa sangat diperlukan adanya sikap toleransi yang artinya ..

G.Semboyan yang paling tepat untuk mewujudkan integrasi nasional adalah ..

H.Empat pilar kebangsaan yang menjadi konsensus nasional dalam mewujudkan integritas nasional adalah ..

I.Usaha yang dapat dilakukan dalam rangka terwujudnya integrasi nasional melalui jalur pendidikan di sekolah dengan adanya mata pelajaran ..

J.Kunci pokok demi terwujudnya integrasi nasional dari kehidupan berbangsa yang plural adalah ..

Uji KompetensiNOSOALJAWABAN

1.Jelaskanlah usaha untuk mengantisifasi hambatan, gangguan, ancaman dan tantangan dalam rangka mewujudkan integritas nasional dalam tinjauan sejarah sebelum Indonesia merdeka ?

2.Jelaskanlah usaha untuk mengantisifasi hambatan, gangguan, ancaman dan tantangan dalam rangka mewujudkan integritas nasional dalam tinjauan sejarah yang harus dimiliki bangsa Indonesia setelah Indonesia merdeka ?

3.Bagaimanakah pandangan Liddle tentang integritas nasional yang tangguh ?

Pilihan Ganda1.

Tugas Mandiri Terstruktur 4NOSOALJAWABAN

A.Bunyi lengkap semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat dalam Lambang Negara Republik Indonesia dapat kita jumpai dalam ..

B.Bunyi selengkapnya dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah ..

C.Yang melatar belakangi dipergunakannya semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah .

D.Secara resmi Lambang Negara Burung Garuda Pancasila yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika dipakai dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin Bung Hatta pada tanggal ..

E.Bhinneka Tunggal Ika mengantung arti ..

F.Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam pasal Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam pasal ..

G.Pasal UUD 1945 yang mencerminkan toleransi kehidupan beragama yang berbhinneka adalah ..

H.Menurut methologi Hindu Lambang Negara Burung Garuda itu merupakan tunggangan dari Dewa ..Dewa Wisnu

I.Yang negusulkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan dalam Lambang Negara Burung Garuda Pancasila adalah ..

J.Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV dimasa Kerajaan Majapahit. Tantular mempunyai arti ..

Uji KompetensiNOSOALJAWABAN

1.Ceritakanlah sejarah singkat latar belakang lahirnya ungkapan Bhinneka Tunggal Ika pada jaman Kerajaan Majapahit oleh Mpu Tantular !

2.Jelaskan persamaan isi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ?

3.Jelaskan perbedaan maksud ditetapkannya Bhinneka Tunggal Ika pada masa Kerajaan Majapahit dengan masa setelah Indonesia merdeka ?

Pilihan Ganda

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengethuan kita mengenai proses kebudayaan tang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara. Masing-masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap sesamanya.

Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi nasional. Yaitu suatu sikaf kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap Bangsa Negara, Agama serta Keluarga.

Dalam makalah ini, kami ingin menjelaskan tantang makna Integrasi Nasional, serta penyebab terjadinya integrasi nasional dan upaya yang harus dilakukan dalam integrasi nasional.

B.            Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahatan yang terkait dengan Integrasi Nasional diantaranya :

1.        Definisi Integrasi Nasional menurut bahasa?

2.        Jelaskan gambaran realitas Indonesia yang plural dan multikultural?

3.        Faktor apa saja yang dapat mengancam Integrasi?

4.        Upaya apa yang harus dilakukan dalam membangun integrasi?

C.            Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang proses yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Serta ingin memperluas ilmu pengetahuan social.

D.           Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini diantaranya :

1.      Memperluas cakrawala berfikir kita mengenai masalah-masalah yang ada di Indonesia.

2.      Sebagai media informasi dalam dunia pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.           Pengertian Integrasi Nasional

          Istilah Integrasi Nasional berasal dari dua kata yakni Integrasi dan Nasional. Menurut istilah Integrasi mempunyai arti sebagai  pembaruan atau penyatuan, sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

Menurut istilah Nasional mempunyai arti sebagai kebangsaan. Yang meliputi suatu bangsa seperti ciri-ciri nasional, tarian tradisional, perusahaan nasional. Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas, maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial badaya ke dalam suatu wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa. Yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.

Integrasi nasional sebagai suatu konsep dalam ikatan  dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Indonesia yang berlandaskan pada aliran pemikiran atau paham integralistik yang berhubungan dengan paham idealisme untuk mengenal dan memahami sesuatu yang harus dicari kaitannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti dua macam, yaitu:

1.  Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

2.  Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda,

sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa Indonesia yang heterogen ( beraneka macam ) itu diungkapkan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda suku bangsa, agama, budaya daerah, tetapi tetap satu bangsa.

Istilah Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh seorang Empu terkenal di Kerajaan Majapahit, yaitu Empu Tantular, dalam kitab Sutasoma.

B.            Gambaran Realitas Indonesia yang Plural dan Multikultural

Manusia hidup dalam reliatas yang plural, hal yang sama juga pada masyarakat Indonesia yang majemuk (plural society). Corak masyarakat Indonesia adalah ber-Bhenika Tungal Ika, bukan lagi keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman kebudayaan yang berada dalam masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat majemuk, seperti Indonesia dilihat memiliki suatu kebudayaan yang berlaku secara umum dalam masyarakat.

Masyarakat yang plural merupakan “belati” bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai kutukan. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat adalah keberanian untuk memerima perbedaan. Menerima perbedaan bukan hanya dengan kompetensi ketrampilan, melainkan lebih banyak terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.

Sedangkan pluralitas sebagai kutukan akan menimbulkan sikap penafian terhadap yang lain, baik individu ataupun kelompok, karena dianggap berbeda dengan dirinya, dan perbedaan dianggap menyimpang atau salah. Penafian terhadap yang lain, pada hakekatnya adalah pemaksaan keseragaman dan menghilangkan keunikan jati diri yang lain, baik individu atau komunitas.

Menurut Suparlan yang mengutip dari Fay,  Jary dan J. Jary dalam acuan utama masyarakat yang multikultural adalah multikulturalisme, yakni sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam  kesedrajatan baik secara individu ataupun secara kebudayaan.

Multikulturalisme secara etimologis marak digunakan pada tahun 1950 di Kanada. Menurut longer oxford directionary istilah “multiculturalme” merupakan deviasi kata multicultural kamus ini meyetir dari surat kabar di Kanada, Montreal times yang menggambarkan masyarakat Montreal sebagai masyarakat multicultural dan multilingual.

Multikulturalisme ternyata bukanlah pengertian yang mudah. Dimana mengandung dua pengertian yang kompleks, nyaitu “multi” yang berarti plural dan “kulturalisme” berisi tentang kultur atau budaya. Istilah plural mengandung arti yang berjenis-jenis, karena pluralisme bukan sekedar pengakuan akan adanya hal yang berjenis-jenis tetapi pengakuan tersebut memiliki implikasi politis, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam pengertian tentang multikulturalisme memiliki dua ciri utama yakni :

1.      kebutuhan terhadap pengakuan (the need of recognition).

2.      legitimasi keanekaragaman budaya atau pluralisme budaya.

Manusia dilahirkan tanpa mengetahui akan sifat-sifatnya, posisi sosialnya, dan keyakinan moralnya, maka manusia tidak mengetahui posisi memaksimalkan kemampuannya. Maka Rawls mengemukakan dua prinsip yakni :

1.      Setiap manusia harus memiliki maksimum kebebasan individual dibandingkan orang lain.

2.      Setiap ketidaksamaan ekonomi haruslah memberikan keuntungan kemungkinan bagi yang tidak memperoleh keberuntungan.

            Menurutnya institusional yang menjamin kedua prinsip tersebut adalah demokrasi konstitusional.

Azyumardi Azra mengatakan, bahwa konsep kerangka masyarakat multikultural dan multi kulturalisme secara subtantif tidaklah terlalu baru di Indonesia dikarenakan jejaknya dapat ditemukan di Indonesia, dengan prinsip negara ber-Bhenika Tunggal Ika, yang mencerminkan bahwa Indonesia adalah masyarakat multikultural tetapi masih terintregrasi ke-ikaan dan persatuan.

Walaupun multikulturalisme telah digunakan oleh para pendiri bangsa dalam rangka mendisein kebudayaan bangsa Indonesia, tetapi bagi orang  Indonesia multikulturalisme adalah konsep yang  asing. Konsep multikulturalisme tidaklah sama dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsa atau kebudayaan suku bangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, karena konsep multikulturalisme menekankan keanekaragaman dan kesederajatan. Multikulturalisme harus mau mengulas berbagai permasalahan yang mengandung ideologi, politik, demokrasi, penegakan hukum, keadialan, kesempatan kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti golongan minoritas, prinsip-prinsip etika dan moral dan peningkatan mutu produktivitas.

Multikulturalisme bukanlah sebuah wacana, melainkan sebuah ideologi yang harus diperjuangkan karena dibutuhkan sebagai etika tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakat. multikulturalisme sebagai ideologi tidaklah berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi lainnya. Multikulturalisme memerlukan konsep bangunan untuk dijadikan acuan guna memahami mengembangluaskannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam memahami multiklturalisme, diperlukan landasan pengetahuan berupa konsep-konsep yang relevan  dan mendukung serta keberadaan berfungsinya multikulturalisme dalam kehidupan.

Akar dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Kebudayaan yang dimasudkan disini adalah konsep kebudayaan yang tidak terjadi pertentangan oleh para ahli, dikarenakan multikulturalisme merupakan sebuah alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya. Oleh karena itu kebudayaan harus dulihat dari perfektif fungsinya bagi manusia.

C.            Faktor-Faktor yang dapat Mengancam  Integrasi

Adapun faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:

1.    Kurangnya rasa pengetahuan kita mengenai sejarah-sejarah Indonesia.

2.    Tidak ada rasa memiliki terhadap bangsa (acuh tak acuh)

3.    Hilangnya rasa cinta Tanah Air.

4.    Tidak ada rasa berkorban.

5.    Hilangnya rasa hormat terhadap symbol-simbol Negara (Garuda Pancasila) dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.

D.      Upaya Membangun Integrasi

Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya dapat berkembang apabila :

1.      Sebagian besar anggota Masyarakat bangsa bersepakat tentang batas – batas territorial (wilayah) dari Negara sebagai suatu kehidupan politik dimana mereka menjadi warganya.

2.      Sebagian anggota masyarakat bangsa bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari pada proses politik  yang berlaku bagi seluruh masyarakat diatas wilayah Negara.

Dengan perkataan lain, suatu integrasi nasional yang tangguh akan  berkembang di atas konsensus nasional mengenai batas-batas suatu masyarakat tersebut. Dan harus memiliki :

1.      Kesadaran dari sejumlah orang bahwa mereka bersama-sama merupakan warga dari suatu bangsa.

2.      konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan.

Konsensus nasional mengenai bagaimana kehidupan bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan  untuk sebagian harus kita temukan dalam proses pertumbuhan pancasila  sebagai dasar falsafah atau ideology Negara. Secara yuridis-formal, pancasila sebagai dasar falsafah Negara. Pada tingkat yang sangat umum telah diterima sebagai kesepakatan nasional serta lahir bersamaan dengan kelahiran Negara republic Indonesia sebagai Negara yang merdeka, bebas dari penjajahan bangsa lain.  Di dalam kenyataan, pancasila menjadi akar dalam sejarah pertumbuhan gerakan nasionalisme.

Bangsa Indonesia sebetulnya dapat belajar dari pengalaman negara-negara lain dan dari negara kita sendiri tentang akibat menguatnya primordialisme, sehingga keberadaan dan penguatan lembaga-lembaga integrative seperti sistem pendidikan nasional, birokrasi sipil dan militer, partai-partai politik (ideology nasionalisme yang dapat menjembatani perbedaan etnik yang tajam, Sedangkan partai etnik tidak berhasil) harus tetap dilaksanakan dengan mengingat bahwa hal ini adalah sebagai konsekuensi dari masyarakat kita yang majemuk.

Perlunya lembaga-lembaga pemersatu melalui state building..     Adapun uraian secara singkat tentang lembaga pemersatu yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Birokrasi Sipil dan Militer

Lembaga integrative yang paling dominant dan paling penting yang mutlak diperlukan adalah kekuatan militer (TNI), yang jika diperlukan dapat memakai penguasaan dan monopolinya atas alat-alat kekerasan (alat peralatan perang – alat utama sistem persenjataan) untuk mempertahankan dan bahkan untuk membangun negara bangsa. Dalam kerangka pemikiran tradisional bahkan gejala universal kaum militer di dunia, peranan militer sebagai benteng terakhir (mean of the last resort) mempertahankan kebutuhan negara bangsa. Hal ini dapat dilihat sikap keras dari militer terhadap gerakan-gerakan separatis maupun kedaerahan (primodialisme).

Selain birokrasi militer, proses state building juga mencakup birokrasi sipil yang mempunyai tugas utama menarik pajak dan menyediakan bahan Pokok khususnya bahan Makanan (aparatur pajak sebagai bentuk yang paling tradisional dari demokrasi). Penyediaan bahan Makanan harus tersedia dengan cukup untuk mencegah terjadinya “huruhara kelaparan pangan” atau food riots. Indonesia juga pernah mengalami food riots yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan orde baru tahun 1998 akibat krisis moneter Sejak tahun 1997. Krisis pangan dan moneter juga meruntuhkan pemerintahan di Muangthai dan Korea Selatan, Sedangkan yang selamat hanya Malaysia di bawah PM Mahathir Mohammad.

Birokrasi militer dan sipil di Indonesia sudah berkembang pesat dan mengalami kemajuan baik dari segi jumlah, kualitas, jenjang pangkat maupun penempatan jabatan eselon Pimpinan serta sumber etnik rekrutmen. Dari segi etnik, baik TNI maupun Polri dan PNS baik Pusat maupun daerah sudah meliputi semua etnik group yang ada, sehingga melambangkan Bhineka Tunggal Ika.

2.      Partai Politik.

Dalam sejarahnya Partai Politik merupakan alat mobilisasi vertical yang lebih cepat dibandingkan dengan birokrasi nasional baik birokrasi sipil maupun militer. Dengan sistem Pemilu di Indonesia sekarang merupakan gabungan dari sistem distrik dan sistem proposional, sehingga perwakilan daerah dan etnik terwakili. Maka partai politik mampu menjadi alat integrasi bangsa untuk menekan perlawanan etnik yang minoritas).

3.      Sistem Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional menjadi alat integrasi nasional terutama karena sifatnya yang menciptakan elite nasional yang kohesif. Pendidikan nasional mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi, menjadi alat pemersatu baik melalui kurikulum nasiional, bahasa pengantar maupun sistem rekrutmen siswa, mahasiswa maupun tenaga pengajar yang bersifat nasional. Dalam suasana otonomi daerah sekarang ini diusahakan adanya ujian lokal tetapi yang berstandar nasional, demikian juga walaupun ada ide untuk menambah muatan kurikulum lokal/kedaerahan, namun tetap kurikulum inti mengajarkan ilmu sosial dan humaniora yang bersifat integratif dan nasional.

Sifat integratif lainnya adalah pemakaian bahasa pengantar yakni bahasa Indonesia sebaga bahasa nasional disamping penggunaan bahasa lokal/daerah yang diberlakukan untuk pendidikan tingkat SD/SLTP. Cara ini akan memudahkan integrasi ke dalam sistem nasional dan sosialisasi yang sama untuk seluruh warga negara.

Sedangkan alat integrasi yang lain adalah rekrutmen siswa, mahasiswa dan tenaga pengajar yang bersifat nasional dan multi etnik, sehingga terjadi proses komunikasi, sosialisasi, asimilasi dan kulturasi dari berbagai etnik di kalangan siswa, mahasiswa dan tenaga pengajar..

4.      Kemajuan Komunikasi dan Transportasi.

Peranan media masa nasional seperti koran, majalah, TVRI, RRI cukup penting di Indonesia sebagai alat integrasi nasional. Banyak koran maupun media masa lainnya yang terbit di Jakarta tetapi penyebarannya menjangkau sampai ke seluruh kabupaten-kabupaten, begitu juga koran lokal yang mampu menembus pasar ke daerah lainnya. Alat komunikasi lainnya adalah telepon, yang mengalami perkembangan pesat sejak pemerintahan orde baru sampai sekarang.

Perkembangan yang cepat dalam bidang transportasi mengakibatkan terjadinya mobilitas geografis penduduk dapat lebih cepat, aman, nyaman, dan murah. Bentuk mobilitas penduduk dapat transmigrasi, migrasi maupun turisme baik antar daerah, nasional, regional bahkan global. Meningkatnya kegiatan mobilitas penduduk dan turisme nasional maupun lokal membawa dampak memperkuat rasa kesatuan dan kebangsaan

BAB III

PENUTUPAN

A.           Kesimpulan

1.         Integrasi nasional adalan suatu konsep dalam ikatan  dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Indonesia yang berkandaskan pada aliran pemikiran atau paham integralistik yang berhubungan dengan paham idealism untuk mengenal dan memahami sesuatu yang harus dicari kaitannya.

2.         Masyarakat yang plural adalah “Belati” bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai kutukan.

3.         Multikulturalisme adalah sebuah ideologiakan yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam  kesedrajatan baik secara individu ataupun secara kebudayaan.

4.         Faktor-faktor yang dapat mengancam integrasi Nasional adalah

Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki tentag sejarah-sejarah Indonesia.  Hilangnya rasa cinta tanah Air. Tidak ada rasa berkorban terhadap sesama. Bahkan hilangnya rasa hormat terhadap symbol-simbol Negara (Garuda pancasila) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

5.         Upaya membanguan integrasi adalah perlu adanya kesadaran dari setiap masyarakat serta upaya perlunya kesadaran dari setiap masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga.


Nasikun, Sistem Sosial islam, (Jakarta:  PT. Raja Grapindo Persada, 984), cet. 3, hlm. 148


Page 2