Langkah langkah apa yang harus dilakukan oleh manajer dalam upaya memperbaiki moral pegawai

Langkah langkah apa yang harus dilakukan oleh manajer dalam upaya memperbaiki moral pegawai

Sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu, perusahaan dan organisasi menyadari bahwa etika kerja sangat perlu dimiliki oleh setiap karyawan bahkan semua pemimpin. Dari mulai lapisan bawah sampai lapisan atas, etika kerja adalah salah satu hal yang sangat berharga, yang dimiliki oleh individu. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan etika kerja? Etika kerja adalah sebuah nilai yang didasarkan pada kerja keras dan ketekunan. Ketika kerja keras disatukan dengan ketekunan, maka kesuksesan akan lebih mudah diraih. Jadi, bisa disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki etika kerja yang baik tidak akan merasa rugi dalam kariernya. 

Namun, tidak semua orang merasa bahwa etika kerja ini sebagai hal yang penting. Atau, beberapa dari mereka sudah sadar bahwa ini adalah hal yang penting, akan tetapi tidak tahu bagaimana caranya agar bisa menumbuhkan etika kerja mereka. 

Secara alami, setiap manusia sudah memiliki etika kerja di dalam dirinya sendiri. Sayangnya, semangat etika kerja tersebut akan hilang jika tidak terus diasah dengan baik. Itulah mengapa kita perlu meningkatkan etika kerja yang ada di dalam diri. Nah, menurut website businessworld, ada 5 cara utama yang bisa diterapkan oleh semua perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan etika kerja para karyawannya, dan cara-cara di bawah ini dapat diterapkan oleh semua perusahaan di Indonesia. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 

Manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya tidak bisa hidup atau bertahan tanpa kehadiran manusia lain disisi mereka. Meskipun mereka perlu kehadiran manusia lainnya, namun mereka juga perlu dihargai dan dihormati oleh orang lain. 

Rasa hormat yang mereka dapatkan dari orang lain akan membuat kita merasa “lebih utuh”, karena kita akan merasa bahwa orang lain menyadari dan menginginkan kehadiran kita di sisi mereka. Itulah mengapa cara pertama yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan etika kerja adalah saling menghargai dan menghormati semua lapisan pekerja di sebuah perusahaan. 

Tidak peduli posisi apapun yang mereka miliki, dari mulai satpam sampai direktur, semua orang perlu dihormati dan dihargai. Nah, jika seseorang sudah merasakan hal ini di dalam lingkungan kerja mereka, dapat dipastikan mereka akan merasa nyaman dan betah bekerja di perusahaan tersebut. 

Bukan hanya itu loh, perasaan dihargai dan dihormati akan membuat seseorang untuk memberikan kinerja yang lebih dari biasanya. Cara pertama ini perlu diterapkan pada setiap perusahaan di Indonesia. Melihat masih banyaknya generasi muda yang tidak menghormati rekan kerjanya yang lebih senior, atau para bos yang sangat meremehkan kedudukan para karyawannya. Duh ga banget deh! Itulah mengapa rasa saling menghormati dan menghargai perlu diterapkan oleh semua orang, dari semua umur. 

Ketika semua orang sudah merasa dihargai dan dihormati, sekarang kita perlu menerapkan cara yang kedua yaitu, berkomunikasi secara terbuka. Komunikasi yang terbuka sangat penting untuk diterapkan di dalam tim manapun. Ini bukan hanya bertujuan untuk mengurangi kesalahpahaman di dalam pekerjaan, namun juga untuk menumbuhkan rasa profesionalisme dan menumbuhkan budaya kerja yang baik di tempat kerja. 

Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, tidak ada kebohongan dan semuanya berjalan apa adanya. Komunikasi yang berjalan dengan lancar dan terbuka akan menciptakan tim yang kuat. Mengapa? Karena mereka akan merasa saling percaya satu sama lain. 

Dalam penerapan komunikasi yang seperti ini, para pemimpin juga akan lebih mudah untuk menyampaikan nilai-nilai dan budaya kerja apa yang diharapkan oleh perusahaan. Semuanya dapat dimengerti dengan jelas oleh para karyawan, sehingga mereka akan paham bagaimana indikator penilaian yang berlaku di dalam perusahaan dan bagaimana cara mereka bisa meraih jenjang karier yang lebih tinggi. 

Ketika semuanya dapat dipahami dengan jelas, maka karyawan akan merasa lebih bersemangat dan termotivasi dalam memberikan kinerja lebih. Ini semua dilakukan agar mereka dapat meraih pencapaian yang diharapkan oleh pimpinannya dan bisa menuju jenjang karier yang diinginkan. Komunikasi seperti ini perlu diterapkan pada semua perusahaan atau organisasi di Indonesia. Tujuannya agar tidak terjadi perpecahan di antara karyawan, seperti kasus nepotisme. 

Meskipun posisi pemimpin selalu ada di depan, namun bukan berarti hanya para pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik. Dapat kami katakan bahwa semua orang yang berada di dalam setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memberi contoh yang baik. 

Memberi contoh yang baik tidak selalu tentang hal-hal yang berat, misalnya mendapat penghargaan dari mitra bisnis dan lain sebagainya. Contoh yang baik bisa dimulai dari hal-hal kecil yang sering kita sepelekan. Misalnya, tidak datang terlambat ke kantor, tidak mengganggu rekan kerja yang sedang bekerja, menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, dan lain-lain. Itu semua mungkin bukan hal yang terlalu “WOW”, namun perlu kita terapkan dari sekarang. 

Ketika kita sudah memberi contoh yang baik, maka secara tidak langsung kita sedang membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif. Hal-hal positif memang lebih susah untuk diterapkan dan disebarkan, itulah mengapa kita semua perlu mengusahakannya. 

Apabila semua orang selalu memberikan kinerja yang terbaik, maka dapat dipastikan persaingan positif untuk dapat selalu berprestasi akan tercipta di antara semua karyawan. Terlebih lagi, orang-orang di Indonesia terdiri dari berbagai suku dan daerah. Norma-norma yang berlaku di setiap daerah mungkin bisa saja berbeda, namun setidaknya kita bisa berfokus dengan nilai-nilai dan budaya kerja inti yang dimiliki perusahaan.

Kepercayaan. Ya! Etika kerja tidak akan tercipta jika tidak ada rasa kepercayaan. Coba kita bayangkan, bagaimana seorang karyawan bisa memberikan etika kerja yang kuat, jika dirinya tidak mendapatkan kepercayaan dari manajernya? 

Memberikan kepercayaan juga perlu diterapkan oleh para atasan dan karyawan. Para pimpinan harus percaya bahwa karyawannya akan menggunakan kepercayaan dari mereka dengan sebaik mungkin. Mereka percaya bahwa karyawan tidak akan membocorkan rahasia perusahaan, karyawan akan memberikan hasil yang menakjubkan atas proyek yang mereka kerjakan, dan lain sebagainya. 

Sebaliknya, karyawan juga perlu memberikan kepercayaan mereka kepada pimpinannya. Percaya bahwa penilaian kinerja yang mereka berikan dilakukan secara adil, percaya bahwa para pemimpin akan membimbing mereka untuk bisa mengembangkan diri lebih baik lagi, dan contoh-contoh kepercayaan lainnya. 

Apabila keempat cara di atas sudah diterapkan, maka kita perlu satu cara lagi untuk melengkapinya. Semua cara-cara di atas belum lengkap tanpa pelatihan atau training yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya. 

Pelatihan ini bisa berupa pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan lain sebagainya. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengasah kemampuan para karyawan agar mereka lebih termotivasi untuk menjadi karyawan yang lebih unggul. Tentunya, semua karyawan unggul pasti memiliki etika kerja yang tinggi. 

Kenyataannya, kinerja karyawan Indonesia masih tidak terlalu kompetitif seperti negara lain. Itulah mengapa pelatihan yang berkualitas perlu diberikan pada setiap perusahaan di Indonesia. Tujuannya agar kinerja masyarakat Indonesia semakin maju dan hebat. 

Itulah 5 cara meningkatkan etika kerja yang bisa diterapkan pada setiap perusahaan di Indonesia. Tertarik untuk memiliki etika kerja yang lebih baik? Yuk, kita terapkan 5 cara di atas mulai dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.

Pencarian Foto

Kecerdasan moral, Michele Borba, ed.D mendefinisikannya dalam bukunya Membangun Kecerdasan Moral sebagai kemampuan untuk memahami yang baik dan yang jahat.

Menurutnya, 7 kebajikan utama yang diperlukan untuk membangun kecerdasan moral seseorang, yaitu:

1. Dan Kesabaran

Kebaikan ini membuatnya peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorongnya untuk membantu mereka yang membutuhkan atau menderita, dan memintanya untuk memperlakukan orang lain dengan belas kasih. Maka latihlah bayi Anda sejak kecil untuk memiliki rasa kasih sayang dan keinginan untuk membantu saat melihat bayi menangis karena terjatuh. Yang lebih baik lagi adalah ketika anak itu menghampirinya dan bertanya, "Apakah kamu terluka atau tidak?"

2nd H Hati Nurani

Suara hati yang membantu anak menemukan jalan yang benar memilih, selain tetap berada di jalan moral, membuat seseorang merasa bersalah karena menyimpang dari jalan yang benar. Kebaikan ini memperkuat anak dari pengaruh buruk dan memungkinkan dia untuk bertindak dengan benar, meskipun ada godaan untuk melakukan sesuatu yang lain. Namun hati nurani seseorang harus diasah dengan mengenalkannya apa adanya dan bukan, karena dapat merugikan orang lain.

3. K Pengendalian Diri

Membantu anak-anak untuk melawan dorongan batin dan berpikir sebelum mereka bertindak sehingga mereka dapat melakukan hal yang benar dan bertindak lebih kecil kemungkinannya daripada yang mereka inginkan untuk mendapatkan konsekuensi yang mengerikan. Kebaikan ini membantu anak menjadi mandiri karena mereka tahu bahwa mereka dapat mengendalikan tindakan mereka sendiri. Jadi, jangan latih bayi Anda dengan selalu menuruti keinginannya, tetapi dengan membiasakannya menunggu dan bersabar.

4th M Menghormati orang lain

Kebaikan ini menyuruh anak untuk memperlakukan orang lain jadi perlakukan sebagaimana mereka sendiri ingin diperlakukan, dengan demikian mencegah anak menjadi tidak baik, tidak adil dan bermusuhan. Ketika seorang anak terbiasa menghormati orang lain, mereka akan menghormati hak dan perasaan orang lain dan akhirnya menghargai diri mereka sendiri. Untuk melatihnya, dia biasanya mendengarkan ketika orang lain berbicara, berterima kasih kepada mereka, dan meminta bantuan ketika dia membutuhkannya.

K 5 Kebaikan

Membantu anak-anak untuk merawat kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebaikan ini, anak menjadi lebih welas asih dan kurang percaya diri, mengakui perbuatan baik sebagai perbuatan benar. Biasakan berbagi anak, seperti bermain dengan mainan, bertukar makanan, atau mengajak mereka memberikan buku ke panti asuhan.

6. T Toleransi

Memampukan anak untuk menghargai perbedaan kualitas orang lain Menghargai terbuka terhadap perspektif dan keyakinan baru serta menghormati orang lain tanpa memandang ras, jenis kelamin, penampilan, budaya, keyakinan, kemampuan, atau orientasi seksual. Kebaikan ini menyebabkan anak memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan pengertian. Misalnya, Anda dapat menunjukkan kepada anak-anak dengan warna kulit yang berbeda secara online, tetapi mereka tetap dapat bermain bersama. Dia kemudian menjelaskan bahwa meskipun mereka memiliki warna kulit yang berbeda, mereka memiliki hobi yang sama, yaitu bermain game.

7. K Keadilan

Membimbing anak untuk memperlakukan orang lain secara adil, tidak memihak dan adil kepada mengikuti aturan, bergiliran, berbagi, dan mendengarkan secara terbuka semua pihak sebelum menyuarakan penilaian. Anda dapat membesarkan anak-anak untuk menjadi saleh melalui teladan Anda. Misalnya, jika anak Anda sedang berdebat dengan temannya, jadilah penengah. Dengarkan penjelasan dari kedua belah pihak dan kemudian putuskan. Hal ini mengajarkan anak untuk tidak langsung menyalahkan orang lain.


Page 2

Aktifkan cookie.

ID Radius: 73ffc449bb7a9fd7 • 24-08-2022 23:11:23 UTC

Pemilik website ini (www.iainpare.ac.id) telah menolak akses Anda berdasarkan tanda tangan browser Anda (73ffc449bb7a9fd7-ua85).

Apakah halaman ini bermanfaat?

Terima kasih atas tanggapan Anda!

Cloudflare Ray ID: 73ffc449bb7a9fd7 Kinerja dan keamanan Cloudflare

<,


Page 3

Harmoni antara hati, pikiran, perkataan, dan hati yang baik dan tulus Tindakan

INDIKASI POSITIF

  1. Bertekad dan mau berbuat baik dan baik
  2. Berpikir positif, arif dan bijaksana im Carry melaksanakan tugas dan fungsinya
  3. mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
  4. menolak suap, pemerasan atau gratifikasi

INDIKASI NEGATIF ​​

  1. Melanggar sumpah dan janji karyawan/perintah
  2. Melakukan perusakan atau perusakan
  3. Menerima hadiah dalam bentuk apapun di luar ketentuan
Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik

INDIKASI POSITIF

  1. Melakukan pekerjaan sesuai kompetensi posisi n
  2. Disiplin dan keseriusan dalam bekerja
  3. Melakukan pekerjaan Sv secara moderat
  4. Melakukan dan menyelesaikan tugas tepat waktu
  5. Penghargaan dan hukuman sesuai dengan peraturan yang diterima

INDIKASI NEGATIF ​​

  1. Pekerjaan yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang
  2. Pekerjaan yang tidak sesuai untuk tugas dan fungsi
  3. Kerja malas
  4. Saya bekerja dengan hasil di bawah standar

Memperbaiki yang sudah ada dan membuat yang baru dan lebih baik

INDIKASI POSITIF

  1. Selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan terus menerus
  2. Terbuka terhadap ide-ide baru dan konstruktif
  3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan pribadi Anda
  4. Berani membuat penemuan dan solusi untuk memecahkan masalah
  5. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk bekerja secara efektif dan efisien

INDIKASI NEGATIF ​​

  1. Merasa cepat tidak puas dengan hasil yang diperoleh
  2. apatis menanggapi kebutuhan prospek dan pengguna
  3. malas belajar, bertanya dan berdiskusi
  4. tertutup terhadap ide pengembangan
bekerja penuh dan konsisten

INDIKASI POSITIF

  1. Kerjakan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu
  2. Mengakui kesalahan, menerima konsekuensi dan mau memperbaiki
  3. Masalah segera teratasi
  4. Komitmen terhadap tugas yang diberikan

INDIKASI NEGATIF ​​

  1. Ceroboh dalam pelaksanaan tugas
  2. Menunda dan/atau menghindari tugas
  3. Selalu merasa nyaman dan suka menyalahkan orang lain
  4. Menghindari risiko di tempat kerja
  5. Profesional pilihan berdasarkan preferensi pribadi
  6. Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab Pimpin dengan memberi contoh k S untuk orang lain
    1. Bersikap baik
    2. Memberikan pelayanan dengan sikap yang baik , ramah dan keren
    3. Memimpin dan memberikan arahan kepada bawahan dan rekan kerja
    4. Pekerjaan yang baik dimulai dari Anda
      1. Perilaku tercela
      2. Melayani dengan setengah hati
      3. Memperlakukan orang secara subyektif secara berbeda
      4. Melanggar hukum dan peraturan
      5. Abaikan Pelanggaran