Tahukah kamu bagaimana pilihan kata dalam puisi? Pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan dan ketepatan penggunaannya disebut diksi. Seorang penyair dalam mencurahkan pikiran dan perasaannya dalam puisi membutuhkan kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat sehingga dapat mewakili dan menggambarkan hal-hal yang dikehendakinya.
Kemampuan memilih kata itu mencakup kemampuan memilih, kemudian menyusun kata-kata sedemikian rupa sehingga menimbulkan imajinasi estetis dalam artinya. Jika pemilihan kata-kata itu tepat maka akan menghasilkan karya yang puitis. Pilihan kata adalah salah satu unsur pembentuk struktur yang sangat penting dalam puisi. Kata-kata yang digunakan dalam puisi biasanya adalah kata-kata yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Baca Juga: Pilihan kata dalam puisi tidak ditentukan oleh ketepatan kata tersebut dilihat dari makna, tetapi pilihan kata yang digunakan didasarkan pada kemampuan kata itu untuk mengungkapkan rasa, angan-angan, dan pikiran. Beberapa sifat kata dalam puisi, yaitu:
Pemilihan kata dalam puisi sangat penting karena baik buruknya puisi amat ditentukan oleh pemilihan kata yang tepat. Begitu pentingnya sehingga untuk memanfaatkan kata tersebut harus memperhatikan rangkaian antara kata yang satu dengan kata yang lain yang dapat menimbulkan rangkaian bunyi yang merdu, makna yang dapat menimbulkan rasa estetis, dan kepadatan bayangan yang dapat menimbulkan kesan mendalam. Memilih kata untuk menulis puisi memang bukan pekerjaan mudah. Akibatnya, penulisan puisi kadang-kadang tidak bisa sekali jadi, tetapi melalu proses yang panjang. Dalam proses tersebut, puisi yang sudah selesai ditulis pun tidak jarang mengalami bongkar pasang kata berkali-kali sampai penyair merasa bahwa kata-kata yang dipilihnya itu benar-benar pas (tepat). Jadi, jika terdapat pertanyaan: bagaimana pilihan kata dalam puisi? Maka, jawabannya: pilihan kata yang dipakai dalam puisi adalah kata yang mampu untuk mengungkapkan rasa, angan-angan, dan pikiran.
[Jawaban] Bagaimana Pilihan Kata dalam Puisi? 2020-01-10T07:47:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Penjelasan jenis-jenis diksi adalah sebagai berikut: Diksi Berdasarkan Maknanya - Makna Denotatif Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya, Budi selalu “kerja keras” untuk mendapatkan hasil terbaik. - Makna Konotatif Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Mario adalah seorang “kutu buku”, ia tahu banyak hal. Diksi Berdasarkan Leksikal Sinonim. Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Contohnya, Bahagia = Senang, Lezat = Enak, Pintar = Pandai. Antonim. Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Contohnya, Naik x Turun, Besar x Kecil, Banyak x Sedikit, Cepat x Lambat. Homonim. Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Contohnya, penggunaan kata bulan pada kalimat berikut: Bulan terlihat bulat penuh malam ini x semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan. Homofon. Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Contohnya, Anton menabung uangnya di Bank secara rutin x Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan. Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun ejaan dan maknanya berbeda. Homograf. Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Contohnya, Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng x Wanita itu tidak tahu kalau hari ini liburKata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda. Polisemi. Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya, para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan x Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik. Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang sama. Hipernim dan Hiponim. Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim. Contohnya, Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. Ilustrasi Menulis Puisi. ©2019 Merdeka.com
JABAR | 3 Desember 2020 14:00 Reporter : Andre Kurniawan Merdeka.com - Bagi seorang penulis, diksi tentu sudah bukan hal yang asing. Diksi adalah salah satu elemen penting bagi penulis agar apa yang dia sampaikan bisa dipahami dengan jelas dan benar. Pemilihan kosakata yang tidak tepat memang dapat membuat penerima menjadi bingung. Dari pengertiannya sendiri, diksi adalah pilihan kata untuk menyampaikan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Penggunaan diksi yang tepat akan memudahkan seseorang untuk menerima dan memahami dengan jelas maksud dari informasi atau cerita. Penggunaan diksi ini sangat berguna dalam karya tulis seperti laporan, puisi, novel, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diksi, berikut telah kami rangkum dari liputan6.com penjelasan lengkap mengenai diksi. 2 dari 5 halaman
©2018 Istimewa Pemilihan kata yang tepat akan membuat pendengar dan pembaca lebih memahami dan mengerti maksud cerita atau informasi. Selain itu, hal ini juga akan membuat pendengar dan pembaca merasakan suasana yang hendak digambarkan dari sebuah cerita. Tujuan diksi untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Penyampaian sesuatu tentunya akan lebih jelas jika kita dapat memilih kata yang tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar. Sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana yang dibangun dalam sebuah karya. Hal ini juga berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Diksi adalah pilihan kata yang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. 3 dari 5 halaman
Selain beberapa tujuan diksi tersebut, ada juga fungi dari penggunaan diksi. Fungsi diksi adalah: • Membuat komunikasi yang lebih efektif.• Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.• Menciptakan suasana yang tepat.• Mencegah perbedaan penafsiran.• Mencegah salah pemahaman.• Untuk mencapai target komunikasi lebih efektif.• Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi), sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.• Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.• Membuat pembaca ataupun pendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.• Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis ataupun terucap”. • Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga pendengar ataupun pembacanya dapat ikut merasakan apa yang tersampaikan. 4 dari 5 halaman ©2015 Pixabay Adapun ciri-ciri diksi adalah:
5 dari 5 halaman
Secara umum diksi dibagi menjadi dua jenis. Dua jenis diksi adalah diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Penjelasan dari jenis-jenis diksi adalah sebagai berikut: Diksi Berdasarkan Maknanya
Diksi Berdasarkan Leksikal
|