Kalimat yang tidak mengandung unsur latar tempat terdapat pada nomor

tirto.id - Beberapa karya sastra mengandung unsur intrinsik. Salah satu unsurnya adalah latar yang meliputi tempat, waktu, dan suasana.

Dilansir dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, unsur intrinsik adalah komponen-komponen yang membangun sebuah karya sastra seperti cerpen, teks drama, ataupun novel.

Fungsi dari latar, yaitu untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap alur suatu cerita. Menurut para ahli, budaya dan suasana dalam cerita juga termasuk latar.

Tidak hanya latar, unsur intrinsik juga meliputi tema, penokohan, alur, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan latar waktu, tempat, dan suasana dalam unsur intrinsik.

Perbedaan latar waktu, tempat, dan suasana

Dikutip dari laman Widya Sastra Kemdikbud, latar waktu adalah keterangan terkait waktu terjadinya peristiwa itu berlangsung. Sementara latar tempat adalah keterangan terkait lokasi terjadinya peristiwa.

Kemudian, suasana adalah keterangan terkait suasananya suatu peristiwa berlangsung. Perbedaan dengan latar waktu, biasanya diawali dengan pertanyaan "kapan". Latar suasana diawali dengan pertanyaan "bagaimana".

Ciri-ciri latar waktu biasanya ditunjukkan dengan adanya jam, siang, dan malam. Tidak jarang, latar waktu juga diawali dengan kata "ketika", "saat", ataupun "diwaktu".

Ciri-ciri latar tempat, yaitu diawali dengan konjungsi "di" ataupun menunjukkan lokasi yang luas dan bisa ditempati. Sementara ciri-ciri latar suasana, yaitu ekspresi dan suasana hati yang dialami oleh tokoh dalam karya sastra.

Contoh latar waktu, tempat, dan suasana

Latar waktu

1. Setiap siang saya makan.

2. Dua tahun lalu kamu pergi ke London.

3. Paman pergi ke New York besok.

4. Saya selalu tidur di bawah pukul 22.00.

5. Tahun depan Reihan dan Ratih mempunyai anak pertama.

6. Matahari terbenam pada sore hari dan terbit pada pagi hari.

7. Ayah pulang dari kantor malam hari.

8. Hari Minggu besok, kakak akan menikah.

9. Dua hari lagi aku akan wisuda.

10. Adik sudah sembuh dari lima hari yang lalu.

Latar tempat

1. Monik bekerja di Jakarta.

2. Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia.

3. Adik dilahirkan di Rumah Sakit Hermina.

4. Rumah itu dihuni oleh lima orang anggota keluarga.

5. Dian akan menerima vaksin di Mall Kota.

6. Ibu dan ayah membeli sayur di pasar.

7. Lautan paling indah adalah lautan di Yogyakarta.

8. Stasiun terdekat adalah stasuin bekasi.

9. Ibu dan bayinya sedang dirawat di rumah sakit.

10. Dino sedang membaca buku terbaru di perpustakaan.

Latar suasana

1. Ibu terharu melihat Meli wisuda.

2. Suyanto dan keluarga ketakutan menonton film horor.

3. Siswa kelas 1 SMP itu tampak sedih.

4. Tempat itu terkenal sunyi.

5. Bioskop sudah mulai ramai didatangi oleh banyak orang.

6. Ibu sangat cemas karena besok adalah kelahiran anak pertamanya.

7. Ririn merasa gusar karena besok ia ujian kenaikan kelas.

8. Bela sangat senang dengan kado pemberian dari Rina.

9. Rita merasa gundah semenjak Tono pergi dari hidupnya.

10. Tito merasa bersemangat karena besok adalah hari pertamanya untuk bekerja.

Baca juga:

  • Apa Itu Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen dan Novel
  • Apa Itu "Amanat" dalam Cerpen, Novel, Pantun: Penjelasan & Contoh
  • Apa yang Dimaksud Unsur Intrinsik dalam Cerita dan Puisi?

Baca juga artikel terkait UNSUR INTRINSIK atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/ale)


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pengkajian karya sastra, terdapat beberapa unsur intrinsik, yang berperan sebagai pembangun puisi, cerita (prosa), dan drama. Biasanya, karya sastra memuat sebuah tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, serta sudut pandang.

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Sastra (2009:23), unsur instrinsik didefinisikan sebagai penyusun karya yang identitasnya terdapat dalam karya itu sendiri. Baik secara jelas (eksplisit), maupun tidak (implisit), biasanya pembaca dapat mengetahui unsur-unsur tersebut setelah membaca tulisan terlebih dahulu.

Di antara beberapa unsur ini, terdapat salah satu pembangun yang disebut latar. Latar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu latar waktu, suasana, dan tempat. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam menggambarkan kondisi tokoh, lingkungan atau kejadian, dan kapan peristiwa itu berlangsung.

Sebenarnya, pemahaman latar bukan hanya dipakai untuk memahami informasi dalam karya sastra saja (implisit dan ekspilsit). Namun, bisa juga untuk mengetahui sesuatu yang terjadi dalam berita, tulisan sejarah, dan lain-lain (kebanyakan eksplisit). Lantas, apa arti tiga jenis latar ini?

Pengertian Latar Waktu, Suasana, dan Tempat

Dalam buku Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Untuk SMA & MA Kelas X (halaman 25-26) yang diterbitkan Grasindo, latar waktu merupakan penggambaran kapan peristiwa dalam sebuah karya itu berlangsung.

Sementara latar suasana adalah kondisi batin tokoh (perasaan individu) dan fisik sekitar (kondisi lingkungan) yang bisa membawa pembaca mengetahui bagaimana perasaan dalam tulisan. Sedangkan latar tempat mengungkapkan di mana lokasi terjadinya sebuah cerita yang ditulis pengarang.

Penulis biasanya memiliki pilihannya masing-masing ketika ingin mencantumkan ketiga latar ini, mulai dari penggambaran langsung melalui kata-kata (eksplisit) hingga memberikan isyarat tertentu agar pembaca bisa menelaahnya sendiri (implisit). Berikut ini contoh latar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Contoh Latar Waktu

Eksplisit:

1. Setiap pagi saya mandi.

2. Dua tahun lalu kamu meninggalkanku.

3. Bapak pulang kampung besok.

4. Tiap malam saya begadang.

5. Tahun depan Budi pindah ke luar negeri.

Implisit:

1. Monica berangkat sekolah (pagi hari).

2. Ayam berkokok (waktu fajar).

3. Sebulan ini saya tidak boleh makan dan minum (bulan Ramadan).

4. Adzan maghrib terdengar (sekitar jam 6 sore).

5. Besok, semua orang akan saling memaafkan (Hari Raya Idul Fitri).

Contoh Latar Suasana

Eksplisit:

1. Saya sangat senang melihat Anda.

2. Ibu sedih melihat saya nakal.

3. Budi merasa cemas karena tidak mengerjakan PR.

4. Guru olahraga itu marah ketika siswanya malas.

5. Saya dan adik saya takut menonton film horor.

Implisit:

1. Di sini tidak ada orang (sepi).

2. Pestanya terlalu banyak orang (ramai).

3. Kedua pasangan itu saling berpegangan tangan (romantis).

4. Para tentara diam-diam memantau musuhnya (sunyi).

5. Semua binatang di Ragunan bersuara (berisik).

Contoh Latar Tempat

Eksplisit:

1. Saya berada di Jakarta.

2. London adalah tempat kelahiran saya.

3. Perpustakaan itu ada di ujung lorong.

4. Ruangan itu penuh hantu.

5. Sekarang saya belajar di rumah.

Implisit:

1. Seluruh buku tersusun rapi di sini (perpustakaan).

2. Saya dikelilingi pohon setiap berjalan (hutan).

3. Di atas pasir kami melihat matahari dan hamparan ombak (pantai).

4. Saya tinggal di bawah atap surga (rumah).

5. Lalu lalang kereta terdengar jelas di sini (dekat rel).

Baca juga:

  • Apa Itu Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen dan Novel
  • Apa yang Dimaksud Biografi: Tokoh, Pengertian, Contoh dan Struktur
  • Apa yang Dimaksud Unsur Intrinsik dalam Cerita dan Puisi?

Baca juga artikel terkait LATAR WAKTU atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates