Penanganan dan Cara Memanfaatkan Limbah Organik dan Anorganik. Sebagaimana kita ketahui, masalah sampah dan limbah merupakan masalah yang sangat sulit ditangani. Mengapa demikian ? Banyak hal yang menyebabkannya begitu sulit dipecahkan dan diselesaikan, salah satunya ialah karena masalah sampah adalah masalah yang berhubungan dengan sikap, kebiasaan atau perilaku masing-masing individu. Tentu, masalah yang seperti itu hanya dapat diselesaikan dengan individu yang bersangkutan. Jadi kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Jikasaja tiap-tiap individu yang ada di Indonesia memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya atau bahkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya, saya jamin selain menjadi negara yang maju, Indonesia akan menjadi negara yang bersih dan bebas pencemaran. Oleh karenanya, saya ingin membagikan tips memanfaatkan limbah baik itu limbah organik atau anorganik. Harapannya, dengan dibagikannya artikel ini semoga bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia untuk bisa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Mari disimak. Show Limbah organik dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang dan ada yang harus melalui proses daur ulang. Beberapa jenis limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa proses daur ulang, Contoh :
Pemanfaatan limbah organik secara langsung sangat bermanfaat karena selain dapat mengurangi biaya produksi, juga dapat mengurangi jumlah limbah. LIMBAH ORGANIK YANG DAPAT DIMANFAATKAN MELALUI PROSES DAUR ULANG
Limbah organik dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya dengan dibuat kompos, biogas, bahan aktif dan bahan lain yang lebih bermanfaat.
pengomposan selain dapat mengurangi volume sampah sekaligus sebagai usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang digunakan sebagai pupuk. Limbah organik oleh organisme diuraikan menjadi bahan anorganik. Agar pengomposan berjalan dengan baik diperlukan kondisi yang mendukung kerja mikroorganisme, yaitu campuran yang seimbang dari berbagai komponen, suhu, kelembapan udara, dan cukup kandungan oksigen.
Keuntungan sistem pengomposan, antara lain sebagai berikut :
Biogas adalah gas-gas yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar, yang dihasilkan dari sampah organik secara anaerobik. Bahan baku biogas bisa berasal dari kotoran hewan, sisa makanan atau campuran keduanya. Kelebihan dari biogas antara lain sebagai berikut :
Berikut merupakan gambar proses pembuatan biogas dari kotoran sapi.
Selain cara tersebut, limbah organik juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat, misalnya sebagai berikut :
PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah anorganik tersebut antara lain berupa kaleng aluminium, besi baja, pecahan botol kaca, botol, gelas, ember plastik, dan masih banyak lagi. Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan lagi, akan tetapi harus diolah terlebih dahulu, yaitu dengan proses sanitary landfill, pembakaran (incineration), ataupun penghancuran (pulverisation). Selain dengan proses daur ulang, ada pula limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa proses daur ulang, dan mungkin bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Misalnya botol maupun gelas plastik bekas yang dapat dibuat sebagai mainan anak-anak, sebagai tempat untuk menanam tanaman, juga hiasan yang lainnya. Atau limbah tekstil berupa kain perca yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karya limbah tekstil yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Disamping itu, pecahan kaca juga dapat dimanfaatkan untuk hiasan dinding atau lukisan. Dan masih banyak lagi barang-barang bermanfaat yang dihasilkan dari limbah, semuanya tergantung kepada kesadaran dan kreatifitas kita sendiri. Limbah yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan ulang: kertas, pecah belah, alumunium, baja, plastik, sisa makanan dan dedaunan. Limbah tersebut dapat dipergunakan untuk membuat produk yang sama misalnya plastik bekas menjadi plastik baru atau digunakan untuk membuat produk yang berbeda misalnya plastik bekas dibuat menjadi bunga. Tahukah Ibu, di dalam sampah terdapat berbagai material yang sulit untuk diurai bahkan membutuhkan waktu hingga berpuluh atau beratus tahun ke depan. Oleh karena itu, kini sampah sudah menjadi sebuah permasalahan yang begitu kompleks dan besar, hingga muncul berbagai permasalahan lingkungan seperti pemanasan global hingga skala lokal seperti banjir. Sudah saatnya kita peduli demi keberlangsungan lingkungan di masa depan. Salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan adalah dengan melakukan daur ulang sampah. Namun sebelum itu, sebaiknya Ibu kenali terlebih dahulu jenis-jenis limbah yang ada di lingkungan agar bisa dengan tepat dalam mendaur ulangnya. Berdasarkan sifatnya, limbah terbagi menjadi dua, yakni limbak organik dan limbah anorganik. Limbah Organik Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses alamiah, yakni dengan mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Limbah organik mudah membusuk dan biasanya berasal dari kegiatan rumah tangga maupun kegiatan industri. Limbah organik dibagi menjadi dua, yaitu limbah organik basah, seperti kulit buah dan sisa sayuran, dan limbah organik kering, seperti kayu, ranting pohon, dedaunan kering, dan lain lain. Limbah Anorganik Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses alamiah dan tidak dapat membusuk. Limbah anorganik ada yang bisa diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang sangat lama. Contoh limbah anorganik adalah plastik,styrofoam, barang elektronik, dan limbah rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium. Air limbah industri juga termasuk dalam jenis limbah anorganik. Jika dibiarkan terus menumpuk semakin banyak, limbah anorganik ini akan menjadi polutan pada tanah. Cara Mendaur Ulang Limbah organik maupun limbah anorganik dapat kita daur ulang. Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Limbah organik seperti sisa-sisa dedaunan dan kayu serut, bisa dimanfaatkan baik secara langsung, contohnya untuk makanan ternak. Bisa juga secara tidak langsung melalui proses daur ulang, seperti pengomposan dan biogas. Sedangkan, limbah anorganik seperti plastik, logam, gelas, kaca dan kertas dapat kita proses menjadi sebuah benda yang memiliki nilai guna, seperti menjadi barang kerajinan, mainan yang bagus, atau hiasan rumah tangga yang cantik. KOMPAS.com – Limbah atau sampah merupakan suatu masalah krusial yang dihadapi oleh manusia. Salah satu limbah yang paling banyak adalah limbah padat. Dilansir dari OECD Statistics, limbah padat adalah barang yang tak berguna dan terkadang berbahaya dengan kadar cairan rendah. Dilansir dari World Bank, dunia menghasilkan 2,01 miliar ton limbah padat perkotaan setiap tahun dan diperkirakan akan mencapai 3,4 miliar ton pada tahun 2050. Jika terus dibiarkan, produksi sampah global akan meningkat 70 persen dan membuat bumi perlahat terisi penuh oleh sampah. Oleh karena itu, daur ulang sampah adalah hal sangat diperlukan. Dilansir dari watedive.com, diperkirakan hanya 13,5 persen sampah yang didaur ulang, 5,5 persen dibuat kompos, dan 40 persen tidak dikelola sama sekali, hanya dibuang begitu saja atau dibakar di tempat terbuka. Baca juga: Mengenal Reduce, Reuse, Recycle, dan Manfaatnya Ada banyak sekali manfaat dengan dilaksanakannya daur ulang limbah padat. Berikut penjelasannya: Dengan mendaur ulang limbah padat, kita dapat menghemat penggunaan sumber daya alam. Misalnya mendaur ulang kertas dan kayu, mendaur ulang plastik, mendaur ulang logam seperti besi dan alumunium, juga mendaur ulang kaca. Dengan mendaur ulang, manusia dapat membuat barang yang sama dengan bahan baku limbah padat. Sehingga bisa mengurangi permintaan bahan baku dari alam dan melestarikan sumber daya alam. Menggunakan bahan baku limbah padat daur ulang bisa menghemat energi dan biaya daripada menggunakan bahan baku langsung dari alam. Dilansir dari Friends of the Earth, produksi alumunium dari alumunium daur ulang menghemat 95 persen energi, pembuatan baja dari baja daur ulang menghemat 70 persen energi, dan pembuatan kertas dari kertas daur ulang menghemat 40 persen energi. Baca juga: Pengertian Limbah Anorganik Lunak
Pengehematan energi pada penggunaan bahan baku limbah pada daur ulang tersebut juga akan mengerungi emisi karbon. Yang otomatis mengurangi emisi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global, sehingga memperlambat bencana akibat perubahan iklim.
Dengan berkurangnya permintaan bahan baku dari alam, otomatis akan mengurangi proses ekstraksi sumber daya alam. Ekstraksi sumber daya alam seringkali mengakibatkan kerusakan ekosistem, sehingga pengurangannya dapat melindungi ekosistem juga satwa dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Daur ulang limbah padat terutama dalam skala besar dapat memberikan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengagguran secara signifikan. Hal tersebut dapat menaikan pendapatan perkapita daerah dan menuntun masyarakat pada kesejahteraan. Tidak dapat dipungkiri, sampah mencemari lingkungan bahkan hingga ke dalam palung mariana yang tidak terjamah oleh manusia. Dengan adanya daur ulang limbah padat, dapat mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan terutama lautan. Sehingga pencemaran akan berkurang, membiarkan alam melakukan reklamasi secara alami, mengembalikan habitat hidup yang sehat bagi satwa dan tumbuhan, sehingga kelestarian kehidupan bumi akan tetap terjaga. Baca juga: Kriteria Parameter Limbah Contoh daur ulang limbah padatContoh-contoh daur ulang limbah padat, yaitu:
|