Show Penyakit GinjalMengutip dari Medical News Today (medicalnewstoday.com), air kencing yang Anda keluarkan bisa bercampur dengan busa karena adanya masalah pada ginjal. Ginjal yang harusnya meyaring protein tak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal. Akibatnya, kencing berbusa pun Anda alami. Tidak hanya itu, penyakit ginjal juga ditandai dengan kondisi-kondisi lainnya. Mulai dari kulit terasa gatal, mual, sesak napas, sering buang air kecil, dan lain-lain. Baca Juga: Catat, 6 kondisi ini termasuk gejala sakit ginjal, loDehidrasiBusa pada air kencing menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi. Selain berbusa, air kencing juga cenderung memiliki warna yang relatif lebih gelap. Alasannya karena protein dan kandungan lain tidak dikeluarkan dengan maksimal oleh bantuan air. Cobalah untuk minum banyak minum air putih. Secara umum, Anda perlu minum delapan gelas air putih per hari. Namun, jumlah itu bisa berbeda tergantung dari aktivitas atau kondisi tubuh Anda sendiri. Apabila Anda merasa sudah minum banyak air putih, tapi Anda tetap mengeluarkan kencing berbusa, segera periksa ke dokter. Baca Juga: Anda perlu mewaspadai 4 faktor penyebab kencing berbusaDiabetesMelansir Medical News Today, diabetes jadi jenis penyakit lain yang biasanya ditandai dengan munculnya busa di air kencing yang Anda keluarkan. Jumlah gula darah dalam tubuh yang tidak terkontrol mengakibatkan jumalh albumin dalam darah meningkat. Hal itulah yang mengakibatkan air kencing Anda bercampur dengan busa. Selain mengeluarkan jenis kencing seperti itu, diabetes pun ditunjukkan dengan gejala yang lain. Misalnya, pandangan mengabur, mulut kering, terus merasa haus, dan gejala diabetes yang lain.Selanjutnya: Sering lapar, ini 10 gejala penyakit ginjal yang harus Anda ketahuiCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kencing Berbusa di Pagi Hari ? Waspadai ! Secara umum, ari kencing yang berbusa bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Namun, kondisi seperti itu bukanlah sesuatu hal yang normal. Dengan kata lain, orang yang sehat pun pasti pernah mengalami air kencing yang berbusa. Sistem metabolisme pada setiap manusia yakni salah satunya melakukan pengeluaran air kencing. Hal ini perlu dilakukan agar racun-racun yang ada pada dalam tubuh dikeluarkan. Air kencing sendiri merupakan hasil dari proses penyaringan darah oleh organ ginjal yang merupakan bentuk dari cairan. Pernahkah anda mengalami kencing berbusa di pagi hari ? Sebenarnya, kencing berbusa pada waktu di pagi hari merupakan sesuatu hal yang wajar dan biasa. Hal ini dikarenakan adanya penundaan waktu kencing selama kurang lebih 8 jam ketika anda sedang tidur. Akan tetapi, jika kita mengalami kencing berbusa terlalu sering, berarti tubuh kita sedang mengalami masalah. Hal seperti itu diperlukan segera tindakan yakni berupa pengobatan atau pun perawatan. Terdapat 3 kemungkinan seseorang mengalami kencing berbusa, yakni terkena penyakit diabetes, penyakit ginjal kronis, dan juga hipertensi ( Tekanan darah tinggi ). Ketiga penyakit tersebut bisa dikategorikan ke dalam penyakit yang berbahaya. Salah satunya adalah penyakit gagal ginjal yang dapat menyebabkan penderitanya meninggal dunia. Ketika anda mengalami kekurangan asupan cairan, maka urine akan berubah warnanya menjadi lebih pekat dan terkonsentrasi sehingga akan membentuk busa. Maka dari itu, disarankan agar selalu mencukupi cairan yang diperlukan oleh tubuh. Minimal 7-8 gelas air putih diperlukan oleh tubuh anda untuk menghindari dehidrasi yang mengakibatkan kencing berbusa. Selain itu, akibat adanya infeksi juga merupakan dari penyebab terjadinya kencing berbusa. Pada umumnya, gejala yang biasa dirasakan berupa rasa nyeri pada saat buang air kecil, kencing tidak merasa tuntas dan urin berwarna kemerahan, dan lainnya. Dan yang terakhir adalah disebabkan melakukan ejakulasi, yakni air mani yang tertinggal dalam jumlah yang banyak di dalam saluran air kencing sehingga bisa mengakibatkan kencing berbusa. Hal seperti ini biasanya dikarenakan adanya penurunan fungsi dari pada otot area saluran ejakulasi. Jika anda tidak mengalaminya secara sering dan rutin, anda tidak perlu mengkhawatirkannya. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah apabila urine berwarna teh ini berlangsung lama dan terjadi secara terus menerus sepanjang hari, jika terjadi hal seperti itu kemungkinan besar adalah terdapat masalah pada organ hati atau empedu. © 2022 KASKUS, PT Darta Media Indonesia.All rights reserved.
Air kencing yang sehat umumnya akan berwarna jernih hingga kuning muda. Terkadang, Anda juga akan menemukan kencing berbusa saat buang air kecil. Lantas, gejala penyakit apa kondisi ini?
Kencing berbusa adalah kondisi cairan urine yang menimbulkan buih saat buang air kecil. Pada beberapa kasus, urine berbusa yang lebih jarang terjadi tergolong normal. Namun, kondisi ini mungkin perlu Anda waspadai apabila cairan urine tampak keruh, jumlah busa air kencing banyak, dan sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Adapun sejumlah masalah kesehatan tertentu yang mungkin bisa menimbulkan gejala air kencing berbusa seperti di bawah ini. 1. DehidrasiKurang minum air putih bisa menyebabkan Anda mengalami dehidrasi. Kondisi dehidrasi bisa memicu kencing berbusa akibat konsentrasi zat limbah dalam urine lebih banyak daripada cairannya. Saat mengalami dehidrasi, urine Anda juga akan mengalami perubahan warna. Mungkin dari yang sebelumnya cerah kekuningan, menjadi tampak lebih gelap dan pekat. Dehidrasi juga bisa menyebabkan kencing berbau menyengat. Konsentrasi zat limbah yang lebih banyak dibandingkan cairan, bisa membuat urine memiliki bau amonia yang kuat. 2. Penyakit ginjalKencing sering berbusa bisa menjadi salah satu gejala awal penyakit ginjal. Fungsi vital organ ginjal yakni menyaring protein dari dalam darah. Namun, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urine jika Anda mengalami kerusakan atau penyakit ginjal.
Albuminuria merupakan istilah medis untuk menggambarkan gejala gangguan urologi tersebut. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kondisi yang juga disebut proteinuria hanya ditemukan pada orang yang ginjalnya bermasalah. Pasalnya, ginjal yang berfungsi penuh tidak memungkinkan sejumlah besar protein yang seharusnya berada di dalam darah masuk ke dalam cairan urine. 3. DiabetesPeningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol menjadi penyebab penyakit diabetes. Kadar gula darah tinggi memicu peningkatan protein dalam ginjal yang menyebabkan urine berbusa. Nefropati diabetik yakni kondisi kerusakan ginjal akibat komplikasi diabetes. Gangguan ini dapat merusak sel-sel dan pembuluh darah kecil (glomeruli) di dalam ginjal. Kerusakan ginjal lama-kelamaan dapat menurunkan fungsi ginjal dalam menyaring zat limbah. Alhasil, peningkatan kadar zat limbah bisa menyebabkan air kencing Anda berbusa. Artikel terkait
Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik menjadi salah satu kondisi yang bisa menyebabkan urine berbusa, walaupun lebih jarang ditemukan. Pria yang mengalami gangguan kesehatan ini bisa mendapati air mani yang tidak keluar melalui ujung penis, melainkan masuk ke dalam kandung kemih saat pria mengalami ejakulasi. Selain keluarnya sedikit, air mani yang masuk ke kandung kemih juga bisa bercampur dengan urine. Alhasil, air kencing yang pria keluarkan dapat terlihat keruh dan berbusa. 5. Pengobatan infeksi saluran kemihPenggunaan obat infeksi saluran kemih (ISK) juga bisa memengaruhi kondisi urine Anda. Dokter akan memberikan resep obat pereda nyeri, seperti phenazopyridine.
Phenazopyridine yaitu obat pereda nyeri yang bisa Anda minum jika mengalami rasa sakit saat berkemih. Efek samping obat ini mungkin bisa menyebabkan kencing berbusa. Selain itu, efek samping salah satu obat penyakit ISK ini juga akan mengubah warna cairan urine Anda menjadi jingga kemerahan. Apakah kencing berbusa bahaya?Tidak selamanya kencing berbusa menjadi gejala penyakit berbahaya. Jika Anda mengeluarkan banyak urine dengan cepat dan kuat, urine bisa berbusa dan akan segera menghilang. Menurut sebuah studi dalam Clinical Journal Of The American Society Of Nephrology, senyawa organik yang disebut surfaktan juga dapat menyebabkan kencing berbuih. Surfaktan yang terkandung dalam sabun dan produk pembersih toilet lainnya bisa menjebak kantong gas pada permukaan cairan dan menciptakan gelembung. Sehingga, Anda akan menemukan kencing berbusa saat buang air kecil. Jika itu penyebabnya, busa akan segera hilang setelah pembersih hilang dari permukaan toilet. Anda perlu mewaspadai kencing berbusa disertai dengan timbulnya gejala-gejala lain. Beberapa gejala tersebut, antara lain:
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila timbul tanda-tanda tersebut. Dokter akan melakukan diagnosis untuk menentukan penanganan yang sesuai kondisi Anda. Ciri-ciri Urine yang Normal Menurut Warna, Bau, dan Jumlahnya Artikel terkait
Pengobatan untuk kencing berbusa tergantung dari penyebabnya. Jika urine lebih pekat, minumlah air putih lebih banyak untuk meredakan dehidrasi dan menghentikan urine berbusa. Jika diabetes yang menyebabkannya, dokter akan memberikan obat atau suntikan insulin untuk mengurangi kadar gula darah. Penderita diabetes juga perlu memeriksa kadar gula darah secara teratur. Pria dengan ejakulasi retrograde mungkin tidak perlu pengobatan, karena kondisi ini tergolong tidak berbahaya. Namun, perlu konsultasi ke dokter spesialis andrologi apabila kondisi ini memengaruhi kesuburan Anda. Dokter mungkin akan meresepkan obat atau prosedur medis tertentu untuk penderita ginjal. Perubahan gaya hidup juga bisa dokter rekomendasikan, seperti:
Kencing berbusa tidak selamanya menjadi gejala penyakit berbahaya. Namun, jika kondisi ini terjadi terus-menerus dan muncul gejala lain, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. |