Gerakan memegang tongkat estafet dapat dibedakan menjadi dua yaitu

Ditulis penjasorkes Minggu, 09 Januari 2022 Edit

Cara Memegang Tongkat Lari Estafet yang Baik dan Benar - Lari estafet merupakan salah satu jenis olahraga atletik nomor lempar. Dalam lari estafet tersebut terdapat empat orang pelari yang melakukan gerakan berlari sambung menyambung. Medianya tak lain adalah tongkat yang dipegang dan dioper ke pelari selanjutnya secara bergantian dari garis start sampai finish.

Meski terdengar simpel tapi faktanya atlet harus menguasai beberapa teknik dasar terlebih dahulu. Contohnya teknik start, sikap lari, memberikan tongkat, demikian juga cara memasuki garis finish. nah, cara memegang tongkat estafet salah satu faktor krusial yang bisa mempengaruhi hasil akhir perlombaan. Karena dengan grip yang benar maka pergantian tongkat pun akan berjalan lancar.

Teknik Memegang Tongkat Estafet Pada Saat Start

Lantas, bagaimana cara memegang tongkat lari estafet dengan baik dan benar? inilah yang menjadi pokok pembahasan. Materi yang sedikit banyak membahas lari beregu satu ini sebenarnya sudah diajarkan pada siswa bahkan semenjak berada di bangku SMP. Penjelasan mencakup ukuran, teknik dasar, dan peraturan lengkapnya bisa dengan mudah kita temukan di buku LKS.

Ketahuilah bahwa sikap memegang tongkat tak hanya dilakukan atlet ketika sedang berlari saja. Bahkan saat posisi start pun pelari pertama harus menggenggam tongkat estafet dengan benar. Posisi grip yang salah bisa berakibat fatal ketika hendak memberikannya ke pelari selajutnya. Selain kerjasama, pemahaman serta penguasaan tentang teknik dasar juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.

Tak sedikit atlet mengalami kegagala karena tak tau cara memagang tongkat estafet ketika melakukan start. Akhirnya posisi berlari dan pergantian tongkat pun menjadi kurang nyaman karena dari awal sebelumnya sudah salah. Kita pun tak bisa menampik fakta bahwa posisi dan cara pegang sangat mempengaruhi perpindahan tongkat antar pelari sepanjang lintasan.

Baca juga : Cara Memasuki Garis Finish Dalam Lari Jarak Pendek Lengkap

Maka dari itu, dalam artikel singkat kali ini saya ingin membahas beberapa teknik dasar lari estafet yakni cara memegang tongkat ketika start dan memberikannya ke pelari lain. Jika kebetulan kalian sedang mendapatkan tugas untuk merangkum materi tersebut maka simaklah teknik dasar di bawah.

Umumnya teknik memegang tongkat lari estafet dilakukan ketika posisi kita sedang berada di garis start maupun ketika tongkat diberikan ke pelari lain. Kalian bisa menggunakan tangan kanan mapun kiri untuk memegang ujung tongkat sesuai kesepakatan antar pelari dalam satu tim. Jika posisi tongkat pelari pertama ada di tangan kanan maka pelari kedua harus menerimanya menggunakan tangan kiri. Begitu juga untuk pelari ke tiga, empat, dan seterusnya.

Cara memegang tongkat estafe ketika start

Mari kita berfokus pada cara memegang tongkat estafet saat sedang berada di garis start sebagai permulaan. Pada dasarnya, teknik ini digunakan agar saat pemberian tongkat ke pelari selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Ketika duduk di bangku sekolah guru pun pasti sudah pernah mengajarkannya baik secara teori maupun praktek.

Baca juga : Pengertian dan Teknik Dasar Lari Estafet

Meski demikian, masih banyak siswa tidak paham bagaimana cara memegang tongkat estafet ketika start. Setidaknya ada 5 posisi tangan yang sering digunakan oleh atlet profesional. Simaklah ilustrasi pada gambar ataupun teknik di bawah:

  1. Gunakan jari tengah, jari manis dan jari kelingking untuk memegang tongkat ketika posisinya berada di start. Kemudian gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menumpu berat badan di atas garis start.
  2. Maka dari itu posisi ujung tongkat akan mengarah lurus ke depan.

Teknik dasar lari estafet tak hanya berkutat pada cara memegang tongkat saja. Kita pun dituntut harus mengetahui teknik memberikan atau menerima tongkat dari pelari lain. Lewat pengetahuan ini atlet akan terhindar dari kemungkinan gagal pada saat pergantian tongkat estafet nantinya.

Nomor perlombaan lari estafet pada umumnya ialah 4 x 400 meter dan 4 x 100 meter. Di masing masing nomor lari estafet terdapat satu orang pelari. Dalam olahraga ini terdapat hal penting yang perlu diperhatikan yakni kerjasama dalam menerima dan memberikan tongkat estafet. Jika tongkat estafet yang diterima atau diberikan dalam kondisi jatuh maka regu pelari tersebut akan didiskualifikasi.

Inilah pentingnya mengapa posisi genggaman tongkat sangat penting dan memberi dampak besar pada hasil akhir. Sejujurnya, tak banyak orang memperhatikan seperti apa teknik memegang tongkat lari estafet ketika hendak diberikan pada pelari lain. Namun, dalam beberapa kasus khususnya untuk pelajar materi satu ini biasanya muncul sebagai tugas dari guru.

Posisi Tangan Ketika Memberikan Tongkat

Cara memegang tongkat dalam lari estafet selanjutnya ialah ketika akan diteruskan kepada pelari selanjutnya. Teknik ini digunakan agar pemberian tongkat ke pelari selanjutnya dapat berjalan dengan lancar. Adapun cara memegang tongkat estafet yakni dengan memposisikan tongkat sedikit di ujung belakangnya sehingga ada ruang untuk penerima. Dengan begitu tangan pelari selanjutnya dapat lebih leluasa dalam memegangnya. Lakukan teknik pemegangan tongkat tersebut sampai ke pelari terakhir.

Sekian penjelasan mengenai cara memegang tongkat lari estafet yang baik dan benar. Kalian harus ingat ada 2 poin penting yakni teknik maupun posisi grip ketika start dan hendak melanjutkan tongkat. Sebenarnya selain membahas teknik dasar di atas saya masih ingin melanjutkan pendalaman materi lari estafet lain.

Estafet atau balapan estafet adalah salah satu cabang olahraga lari dalam kategori atletik yang dilakukan secara beregu dan setiap pelari harus menempuh jarak yang telah ditentukan sebelum memberikan tongkat penyambung ke teman satu tim yang berada di depannya. Proses ini harus diulang beberapa kali hingga sampai pada pelari terakhir untuk secepat mungkin mencapai garis akhir perlombaan.[1] Setiap regu otomatis akan didiskualifikasi apabila salah satu pelari kehilangan tongkat estafet dan menghalangi perpindahan tongkat regu lain saat berlari menuju garis akhir. Regu masih memiliki kesempatan apabila menjatuhkan tongkat dan masih bisa menyerahkannya kembali kepada pelari lain di depannya.[2]

Pemenang medali emas estafet pada World Orienteering Championship 2008

Selain kepentingan prestasi atlet, lari sambung juga memiliki tujuan yang baik untuk anak usia dini antara lain untuk melatih ketangkasan, melatih meningkatkan koordinasi, melatih kecepatan, melatih sikap kerja sama, melatih kelincahan. Dengan demikian bermain estafet apabila dikembangkan sangat memiliki banyak manfaat untuk anak-anak baik dalam menjalankan aktivitas belajar dalam bermain maupun dalam melakukan kegiatan sehari-hari dapat berjalan secara optimal.[3]

Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut. Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama kali diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.[4]

Tongkat estafet mempunyai ukuran khusus. Berdasarkan peraturan perlombaan tahun 2018-2019 dinyatakan bahwa tongkat estafet berbentuk tabung halus berongga, berpenampang lingkaran, terbuat dari kayu atau logam atau bahan lain yang sejenis. Ukuran tongkat mempunyai panjang 28-30 cm, diameter untuk dewasa 4 cm, diameter untuk anak-anak 2 cm, dan beratnya tidak kurang dari 50 gram. Tongkat harus terlihat berwarna sehingga jelas dilihat selama lomba.[5]

Teknik permainan dalam estafet adalah pelari pertama menggunakan awalan jongkok. Pelari kedua dan seterusnya menggunakan awalan melayang [berdiri]. Ketika ada aba-aba permainan dimulai, pelari pertama menuju pelari kedua dengan membawa tongkat, pelari kedua menuju pelari ketiga dan seterusnya.[6] Untuk teknik pemberian tongkat dibagi menjadi tiga yaitu pemberian tongkat dari atas, pemberian tongkat dari bawah dan pemberian tongkat dengan cara didorong. Untuk teknik penerimaan tongkat dibagi menjadi dua yaitu teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat dan penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat.[7]

Aturan permainan estafet setiap regu berlari pada lintasan masing-masing yang sudah ditentukan. Saat melakukan awalan, tongkat yang dipegang pelari pertama tidak boleh menyentuh tanah. Pemberian tongkat kepada pelari selanjutnya tidak boleh dilempar. Pengoperan tongkat dilakukan pada jarak 20 meter di wissel zone. Jika pengoperan dilakukan di luar zona tersebut akan didiskualifikasi. Penerima tongkat dibolehkan menunggu pada jarak 10 meter sebelum zona tersebut. Jika tongkat jatuh maka tongkat harus diambil oleh pelari yang menjatuhkannya. Pelari pertama membawa tongkat degan menggunakan awalan jongkok. Tongkat diberikan kepada pelari selanjutnya, yaitu pelari kedua. Pelari kedua, ketiga, dan keempat menerima tongkat dengan menggunakan start melayang. Pelari kedua memberikan tongkat ke pelari ketiga, dan pelari ketiga memberikan tongkat ke pelari keempat. Selanjutnya, pelari keempat berlari membawa tongkat sampai ke garis akhir.[8]

Dalam estafet ada prinsip permainan yang harus dipatuhi oleh atlet seperti pengoperan atau pemberian tongkat lebih baik dilakukan secara bersilang, yaitu pelari satu dan tiga memegang tongkat dengan tangan kanan. Sementara, pelari dua dan tiga menahan tongkat dengan tangan bagian kiri. Penempatan posisi pelari sebaiknya sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh setiap pelari. Pelari yang mempunyai kemampuan baik dalam jalur tikung, sebaiknya ditempatkan di nomor satu dan tiga. Sedangkan, pelari yang memiliki kemampuan daya tahan harus diposisikan pada nomor dua dan empat. Jarak penantian para pelari dengan nomor dua, tiga, dan empat harus tepat sesuai dengan kebiasaan waktu latihan. Setelah pelari nomor satu, dua, dan tiga memberikan tongkat, jangan keluar dari lintasannya masing-masing sebelum pelari nomor empat sampai pada garis akhir.[9]

Biasanya para atlet estafet melakukan beberapa kesalahan permainan yang dapat merugikan tim yaitu, penerima tongkat belum siap menerima tongkat dan memulai terlalu dini atau terlambat. Hal ini disebabkan karena penerima tongkat tidak mengetahui tugasnya dengan pasti dan keliru memperkirakan kecepatan pemberi tongkat. Penerima tongkat berlari dengan tangan ke belakang, selama beberapa langkah sebelum menerima tongkat. Alasannya penerima tongkat tidak merasa pasti apakah akan menerima tongkat dan takut tidak menerima tongkat. Pelari menjatuhkan tongkat saat dioperkan. Alasannya pemberi tongkat mungkin tidak memegang 1/3 pangkal tongkat. Penerima tongkat tidak membuka telapak tangan dengan benar atau membiarkan tangan bergoyang sehingga menjadi target yang tidak tetap. Tangan yang menerima mungkin diulurkan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Pemberi tongkat terlalu cepat mengulurkan tangan untuk mengoperkan tongkat dan merusak ritme lari. Karen pemberi tongkat merasa gelisah dan tidak pasti dimana tongkat akan dioperkan. Pemberi tongkat memperlambat langkahnya sebelum mengoperkan tongkat. Alasannya pemberi tongkat menghawatirkan pengoperan tongkat dan tidak pasti dimana tongkat yang akan dioperkan. Pelari mungkin memiliki ketahanan lari yang tidak memadai. Pelari menendang tumit penerima. Hal ini disebabkan karena pelari melupakan bagian litasan yang hams ditempuh. Penerima terlambat memulai lari. Pemberi meninggalkan lintasan segera setelah mengoperkan tongkat ke penerima tongkat. Hal ini disebabkan pengetahuan pelari tentang peraturan yang mengontrol lomba estafet kurang. Anggota tim yang terakhir, saat menerima tongkat, memindahkan tongkat ke tangan yang lain. Alasannya pelari tidak memahami tugas-tugas anggota terakhir dalam tim. Atau pelari terlalu semangat atau gelisah.[10]

  1. ^ Putri, Nina Hertiwi [2021-03-11]. "Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar". SehatQ. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  2. ^ Laudia, Tysara [2022-01-17]. "Pengertian Lari Estafet adalah Olahraga Membawa Tongkat Bersambung, Simak Peraturannya". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  3. ^ Dwiningsih, Rurin; Aisyah, Aisyah; Ibrahim, Husain [2019-10-28]. "Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Lari Estafet". Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO [dalam bahasa Inggris]. 2 [3]: 226. doi:10.36709/jrga.v2i3.9193. ISSN 2615-5664. 
  4. ^ Suratmin [2021]. Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari - Rajawali Pers. Depok: PT. Raja Grafindo Persada. hlm. 47. ISBN 978-602-425-348-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  5. ^ Nopiyanto, Yahya Eko; Raibowo, Septian [2020]. Dasar-dasar Atletik. Bengkulu: El Markazi. hlm. 54. ISBN 978-623-6584-44-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  6. ^ Sari, Bibit Retno; Sinaga, Santa Idayana [2020]. "PENGARUH BERMAIN LARI ESTAFET TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN TK YASPA PALEMBANG". PERNIK Jurnal PAUD. 3 [2]: 182. doi:10.31851/pernik.v4i1.6796. ISSN 2622-5174. 
  7. ^ Lengkana, Anggi Setia [2015]. Belajar & Berlatih Atletik. Bandung: CV Salam Insan Mulia. hlm. 43. ISBN 978-602-74162-5-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  8. ^ Nelistya, Anne [2019]. MENJADI PEMAIN ATLETIK YANG TANGGUH. Bandung: Be Champion. hlm. 29. ISBN 978-602-8884-07-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  9. ^ Maarif, Syamsul Dwi [2021-11-01]. "Apa Itu Lari Estafet? Berapa Ukuran Tongkat Lari Sambung?". tirto.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  10. ^ Muhtar, Tatang; Irawati, Riana [2020]. Atletik. Sumedang: UPI Sumedang Press. hlm. 42. ISBN 978-602-6438-91-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Estafet&oldid=20877017"

Video yang berhubungan