Faktor penting yang dapat mengurangi resiko kegagalan bisnis

Setiap kegiatan usaha pasti memiliki risiko. Dari risiko pemasaran sampai risiko keuangan semua menjadi satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha. Risiko usaha bahkan merupakan sebuah hal wajib yang sering dirasakan pemilik usaha sebelum mendapatkan kesuksesan.

Dibawah ini akan kita bahas tentang beberapa risiko usaha yang paling sering terjadi serta tips menghadapi  risiko tersebut.

6  risiko usaha yang harus Anda tahu

1. Risiko finansial yang tidak menentu

Bidang usaha selalu memiliki risiko keuangan berupa kerugian. Selain itu, adanya ketidakpastian income atau pendapatan usaha juga bisa berdampak sangat signifikan pada finansial perusahaan.

Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Adakalanya perusahaan mungkin akan mengalami kerugian finansial. Oleh karena itu, pelaku usaha harus dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik jika hal ini muncul.

2. Risiko pengembangan aset

Pelaku usaha pastinya ingin mengambangkan usahanya sampai titik paling sukses. Namun, dalam pengembangannya dibutuhkan kehati-hatian, terutama jika ingin mengembangkan aset. Jika salah dalam memanajemen pengembangan aset, bisa jadi apa yang sudah diusahakan di awal usaha akan ikut tergerus untuk membiayai pengengembangan aset yang salah perhitungan.

Usahakan untuk melihat, memperkirakan, serta menghitung kembali risiko apa saja yang kemungkinan akan muncul sehingga kamu siap dalam menangani risiko yang tak terpikirkan terjadi. Kamu dapat mempersiapkan langkah yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.

3. Risiko produksi

Dalam jenis usaha tertentu, untuk menghasilkan jumlah produk yang banyak dengan maksud memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan haruslah melakukan pengerjaan dengan ringkas untuk menghasilkan produk yang lebih banyak. 

Namun, dikarenakan beberapa faktor non-human (dari mesin atau alat produksi lain) atau faktor SDM yang tidak teliti atau tekun dan lain sebagainya, dapat membuat kekacauan dalam prosesnya, sehingga produk yang dihasilkan tidak sempurna seluruhnya.

Dampaknya, tidak semua barang terkontrol dengan teliti dan bisa jadi ketika sampai di tangan konsumen ada barang yang kebetulan cacat. Hal tersebut tentu merugikan perusahaan karena satu komplain dari pelanggan dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya dengan calon pembeli yang lain. Maka itu, hal tersebut akan menimbulkan risiko usaha. 

4. Risiko sumber daya manusia

Manusia sebagai pilar utama berjalannya sebuah usaha adalah salah satu faktor penting yang dimiliki perusahaan. Penempatan sumber daya manusia yang tepat pastinya akan menambah efektifitas kinerja perusahaan. Namun sebaliknya, jika sumber daya manusia ini bermasalah maka kinerja perusahaan akan mengalami malfungsi dan kemungkinan besar akan berdampak pada situasi kerja yang kurang memuaskan.

Untuk menghindari terjadinya risiko usaha terkait sumber daya manusia maka sebaiknya perlu diperhatikan faktor  pertama dalam penerimaan karyawan.

5. Risiko Operasional

Apakah yang dimaksud dengan risiko operasional dalam usaha itu? Yaitu sesuatu hal yang terjadi akibat kesalahan dalam membuat prediksi. Atau bisa dikatakan risiko operasional terjadi karena adanya penyimpangan dalam hasil prediksi yang telah dibuat.

Mengapa kondisi seperti itu bisa terjadi? Beberapa faktor penyebabnya antara lain yaitu penetapan keputusan tertentu yang kurang sempurna, adanya sumber daya manusia yang tidak sesuai kualifikasi, pengaruh kemajuan teknologi serta perubahan terhadap sistem inovasi dan mutu produk.

Misalnya, perusahaan masih menggunakan sistem pengelolaan customer yang masih tradisional disaat banyak platform pengelolaan customer digital yang lebih praktis dan menjangkau konsumen secara langsung bisa digunakan.

6. Risiko Pemasaran yang Kurang Optimal

Pemasaran adalah ujung tombak usaha yang sangat penting. Pemasaran yang tidak optimal memicu kegagalan bisnis, sebab tidak banyak pelanggan potensial yang bisa didapatkan. Padahal, di sisi lain suatu usaha pasti memiliki targetnya sendiri agar mendapatkan imbal hasil yang baik dan maksimal.

Tips mengatasi risiko usaha

Membuat business plan

Sebuah usaha maupun bisnis membutuhkan perencanaan yang baik. Membuat sebuah business plan akan membuat semua aspek bisnis mengetahui rencana usaha kedepan.

Membuat laporan keuangan yang baik

Laporan keuangan adalah gambaran dari perjalanan bisnis perusahaan. Anda bisa mengetahui apa saja yang harus dibenahi dan target usaha kedepan dari kondisi finansial tersebut.

Pastikan untuk melakukan pencatatan keuangan secara baik dan benar. Dengan adanya laporan keuangan yang baik, akan Anda akan terhindar dari risiko usaha yang berhubungan dengan masalah finansial. Perusahaan juga akan mudah mengajukan pinjaman dan melakukan penghitungan pajak dengan menggunakan data dari laporan keuangan tersebut.

Membuat SOP

Standar operasional perusahaan (SOP), sangat diperlukan terutama untuk menghindari resiko sumber daya manusia. Dengan adanya standar yang sudah tertulis, karyawan akan tahu tugas dan kewajibannya selama bekerja. Ini akan mendatangkan efektifitas kinerja maksimal perusahaan tanpa harus menjelaskan berulang kali tentang prosedur pelaksanaan kerja.

Bekerjasama dengan platform penunjang

Banyak platform digital yang bisa Anda pilih untuk memudahkan kinerja perusahaan. Salah satunya adalah platform pengelolaan costumer dan lead generation dari  Qiscus.

Dengan menggunakan Qiscus, Anda akan memperoleh semua informasi terkait kebutuhan, perawatan, strategi pemasaran dan hubungan loyalitas yang dibutuhkan oleh pelanggan.  Tidak hanya itu, Anda bahkan bisa mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan yang didapat dari perusahaan Anda.

Tunggu apalagi! Segera miliki berbagai fitur menarik dari Qiscus dan hindari risiko usaha dengan mengunjungi  website kami di sini.

Seorang pebisnis pasti tahu bahwa setiap usaha yang dijalani penuh dengan resiko. Cara mengatasi resiko usaha setiap pebisnis juga berbeda-beda tergantung masalah yang dihadapinya.

Sebenarnya, resiko usaha bisa diminimalisir apabila Anda bisa mengevaluasi seluruh faktor resiko dari usaha yang dijalani. Dari situ, Anda bisa membuat rencana untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi.

Nah, sebelum mengenal lebih jauh mengenai cara mengatasi resiko usaha, ada baiknya untuk mengenal lebih dekat mengenai definisi resiko usaha hingga cara meminimalisirnya pada penjelasan berikut.

Faktor penting yang dapat mengurangi resiko kegagalan bisnis

Pengertian Resiko Usaha

Resiko usaha adalah kendala atau hambatan yang bisa terjadi kapan saja dalam membangun sebuah usaha. Hambatan ini bisa berpotensi merugikan usaha apabila tidak segera ditangani.

Resiko usaha akan muncul mulai dari yang terlihat sepele hingga rumit. Misalnya permasalahan yang melibatkan karyawan, sistem manajemen, klien dan masih banyak lagi.

Faktor penting yang dapat mengurangi resiko kegagalan bisnis

Baca juga: Mengenal Apa Itu Manajemen Perubahan, Fungsi, Jenis, dan Tahapannya

Jenis-jenis Resiko usaha

Resiko usaha dibedakan menjadi beberapa jenis. Beberapa diantaranya harus diperhatikan secara serius agar bisnis tetap berjalan dengan maksimal.

Beberapa penjelasan singkat mengenai jenis-jenis resiko usaha sebagai berikut:

  • Resiko Produksi merupakan jenis resiko usaha yang berkaitan dengan gagalnya produksi atas produk yang akan dijual. Dengan adanya cacat produksi secara otomatis akan berdampak pengurang laba.
  • Resiko Keuangan merupakan salah jenis resiko usaha yang berdampak terhadap keuangan perusahaan.
  • Resiko pemasaran merupakan jenis resiko usaha yang berkaitan dengan pemasaran produk. Teknik pemasaran produk yang tidak tepat sasaran tentunya akan berdampak terhadap kerugian penjualan.
  • Resiko SDM merupakan salah satu jenis resiko usaha yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Sistem penerimaan SDM yang kurang tepat sasaran akan menimbulkan resiko kerugian yang signifikan.
  • Resiko dampak teknologi merupakan jenis resiko usaha yang berkaitan dengan penguasaan teknologi terbaru. Semakin berkembangnya teknologi, SDM perlu menguasainya dengan cepat. Apabila tidak, maka kerugian dapat muncul tanpa dapat diprediksi.
  • Resiko lingkungan patut diwaspadai. Terlebih bagi perusahaan di bidang industri dengan limbah pabrik yang dapat merusak ekosistem lingkungan. Kerugian yang disebabkan resiko ini perlu diperhitungkan secara lebih spesifik.
  • Resiko perubahan pasar merupakan salah satu dari jenis-jenis resiko usaha yang wajib diwaspadai. Berbagai perubahan yang muncul dapat berpengaruh signifikan terhadap naik turunnya penjualan.
  • Resiko inovasi usaha berkaitan dengan inovasi suatu produk. Inovasi yang kurang tepat sasaran tentunya akan berdampak signifikan terhadap kerugian.
  • Resiko perluasan usaha berkaitan dengan perluasan bisnis. Jika tidak dilakukan dengan perhitungan dan riset yang tepat sasaran maka berpengaruh signifikan terhadap kerugian.
  • Resiko mitra usaha berkaitan dengan mitra bisnis lain. Jika penerapan kurang maksimal dan tidak tepat sasaran dengan produk yang dijual tentunya akan menimbulkan kerugian.
  • Resiko regulasi pemerintah dalam kaitannya dengan resiko usaha berkaitan dengan berbagai kebijakan yang muncul di dalamnya. Apabila tidak sesuai maka akan berdampak signifikan pada kerugian.

Baca juga: 12 Cara Menaikkan Omset Penjualan Bisnis

10 Cara Mengatasi Resiko Usaha

Cara mengatasi resiko usaha pada prinsipnya dicari oleh setiap pelaku usaha bisnis. Hal tersebut penting dilakukan demi meminimalisir berbagai resiko bisnis yang terjadi secara signifikan maupun akibat faktor luar yang tidak terprediksi sebelumnya.

Dalam dunia bisnis, mengetahui cara mengatasi resiko usaha tidaklah mudah. Dibutuhkan riset mendalam terkait usaha yang dijalankan dengan mempertimbangkan kemajuan inovasi bisnis di pasar saat ini.

Berikut terdapat beberapa cara mengatasi resiko usaha yang dapat diterapkan dalam dunia bisnis adalah

1. Membuat Rencana

Langkah pertama untuk mengatasi resiko usaha adalah membuat rencana bisnis.Rencana tersebut harus memuat detail target yang ingin dicapai baik dari segi operasional, keuangan atau pemasaran. Dengan begitu, memudahkan Anda untuk menjalankan bisnis dan mengevaluasi apa yang telah dicapai.

2. Membuat Perencanaan Manajemen Resiko

Pada umumnya rencana bisnis akan lebih dijalankan dengan perencanaan manajemen resiko usaha yang matang. Dengan membuat perencanaan manajemen resiko yang tepat sasaran akan berpengaruh terhadap penjualan secara signifikan.

Misalkan saja Anda menjalankan bisnis yang memproduksi barang siap pakai. Artinya Anda harus menyusun manajemen resiko apabila ditemukan produk rusak, maka bagaimana Anda meminimalkan risiko dengan merancang metode pendistribusian barang agar tidak mudah rusak

3. Training Penanganan Resiko Usaha

Training terkait penanganan resiko usaha dan cara mengatasi resiko usaha bagi SDM dapat meminimalisir resiko usaha. SDM yang telah terlatih dan terbiasa menerapkan strategi menangani resiko usaha akan lebih siap dan cepat tanggap dalam mengatasi resiko usaha yang mungkin terjadi.

4. Memperbarui Strategi Manajemen Resiko

Memperbarui strategi manajemen risiko seiring berkembangnya waktu perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko usaha. Hal ini untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga tidak menimbulkan kerugian lebih banyak.

5. Menjalankan Rencana Bisnis

Tahapan selanjutnya adalah menjalankan bisnis sesuai dengan rencana yang Anda buat. Walaupun pada prakteknya, ada perbedaan antara realita dan rencana pada saat menjalankan bisnis.

Tapi dengan mengikuti segala rencana yang telah dibuat maka Anda dapat mengevaluasi kembali rencana tersebut untuk mengetahui efektivitasnya. Hal ini bisa membantu Anda mengatasi resiko yang mungkin timbul ketika menjalankan bisnis

6. Melakukan Riset Pasar

Melakukan riset pasar merupakan salah satu cara meminimalisir resiko usaha. Dengan melakukan riset pasar yang tepat maka hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam evaluasi, inovasi, maupun peningkatan mutu produk.

7. Analisa Kebutuhan Pasar

Analisa kebutuhan pasar merupakan salah satu cara yang wajib dipahami dalam cara meminimalisir resiko usaha. Permintaan kebutuhan pasar yang semakin berkembang dapat dijadikan sebagai analisis dasar untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar yang cenderung berubah-ubah.

8. Menyesuaikan Modal Usaha

Menyesuaikan modal usaha merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dalam cara meminimalisir resiko usaha. Dengan penyesuaian yang tepat tentunya rencana yang dijalankan mampu mengatasi resiko usaha seminimal mungkin.

9. Analisa Prospek Bisnis

Analisa prospek bisnis dapat dijalankan dengan sempurna apabila riset pasar dan analisa kebutuhan pasar dapat dijalankan dengan baik. Hal tersebut mampu digunakan sebagai usaha meminimalisir dan juga cara mengatasi resiko usaha dalam jangka pendek maupun panjang.

10. Memiliki Sebuah Aplikasi Manajemen

Terakhir untuk memudahkan Anda dalam mengendalikan resiko usaha, bisa dibantu dengan teknologi atau aplikasi manajemen. Melalui aplikasi bisnis ini, Anda bisa melacak semua aktivitas bisnis, termasuk mengidentifikasi resiko yang mungkin timbul. Hal ini memudahkan Anda dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat untuk kemajuan bisnis yang dijalankan.

Saya Mau Coba Gratis Qontak Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Qontak Sekarang!

Rekomendasi: 10 Aplikasi Penjualan Barang Terbaik di Indonesia

Meminimalisir Resiko Usaha Anda Sekarang!

Faktor penting yang dapat mengurangi resiko kegagalan bisnis

10 cara mengatasi resiko usaha diatas, memberikan gambaran Anda mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir kerugian. Dimana setiap bisnis tidak akan pernah lepas dari resiko, namun bukan berarti tidak dapat diminimalisir dampaknya.

Sebagian besar bisnis saat ini memanfaatkan aplikasi manajemen seperti CRM untuk mengatasi resiko usaha. Aplikasi ini memudahkan bisnis dalam mencegah resiko yang ditimbulkan dari aktivitas bisnis.

Fitur-fitur yang ditawarkan aplikasi CRM yang disediakan Mekari Qontak memberikan Anda gambaran aktivitas bisnis secara real time. Hal ini memudahkan Anda untuk mengambil keputusan lebih baik.

Hubungi Qontak.com sekarang atau dengan mengisi form COBA GRATIS di bawah ini: