Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 2.200 000 akan dicatat di dalam buku besar sebagai berikut

Pembayaran gaji karyawan akan dicatat di jurnal pengeluaran kas. Dimana jurnal pengeluaran kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran uang tunai. Pembayaran gaji dicatat pada kolom serba-serbi di sisi debit dengan nama akun Beban Gaji sebesar Rp600.000,00 karena diakui sebagai beban pada periode berjalan. Dan pada kolom kas di sisi kredit sebesar Rp600.000,00 karena mengurangi akun kas.

Jadi, jawaban yang sesuai adalah D. 

Kenapa Perusahaan Jasa Harus Melakukan Jurnal Penyesuaian?. 1. Kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal. Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian. Pendapatan diterima di muka.

Top 1: Akun jurnal penyesuaian beban gaji untuk bulan November sebesar ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 103

Ringkasan: . Tuan Yosan sudah menikah dan mempunyai 2 anak, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Maju dengan gaji sebulan sebesar Rp30.000.000,00. Tuan Yosan memb. … ayar iuran pensiun setiap bulannya sebesar Rp300.000,00 ke Dana Pensiun ADIDAYA yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Maju, terhitung mulai 1 Juli 2018, Tuan Yosan memasuki masa pensiun. Bagaimanakah penghitungan PPh Pasal 21 dan bukti pemotongan PPh Pasal 21 (Form 1721 A1) at

Hasil pencarian yang cocok: Siklus Akuntansi Materi: Jurnal Penyesuaian Untuk pencatatan ke dalam jurnal, kita harus mengetahui posisi saldo normal akun (jika bertambah) ...

Top 2: Dibayar gaji karyawan sebesar rp 2.200.000, akan dicatat di dalam ...

Pengarang: mempelajari.com - Peringkat 186

Hasil pencarian yang cocok: 1 Apr 2022 — Pembayaran pada bulan desember seharga Rp 1.800.000 (Rp 200.000 x 9) Maka ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut. Sama seperti pendapatan ... ...

Top 3: Latihan Soal Akuntansi Perusahaan Jasa Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 147

Hasil pencarian yang cocok: utang gaji yang belum dibayarkan kepada pegawai sebesar Rp 2.000.000. ... Sebagian saldo akun buku besar suatu perusahaan sebagai berikut:. ...

Top 4: ACT COUNT and THINK Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 109

Hasil pencarian yang cocok: Dalam suatu periode akuntansi, perusahaan memperoleh pendapatan ... produksi sebagai berikut. ... Dibayar beban gaji pegawai sebesar Rp 2.750.000. ...

Top 5: Soal Ulangan Harian | PDF - Scribd

Pengarang: scribd.com - Peringkat 95

Ringkasan: You're Reading a Free PreviewPages7to8are not shown in this preview. You're Reading a Free PreviewPages12to17are not shown in this preview. You're Reading a Free PreviewPages21to31are not shown in this preview.

Hasil pencarian yang cocok: Tanggal 9 Juli 2014 dibayar gaji 2 orang karyawan masing-masing sebesar Rp500.000,00. ... Berikut ini adalah penting dari jurnal ke dalam buku besar : ...

Top 6: Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Pengarang: jurnal.id - Peringkat 137

Ringkasan: Apakah Anda sedang mencari bagaimana cara melakukan pencatatan ataupun contoh ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa? Berikut penjelasannya di Blog Mekari Jurnal!. Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) atau ajp adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang “sebenarnya” sampai dengan akhir periode akuntansi.. Pada akhir periode siklus akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apa p

Hasil pencarian yang cocok: Akan tetapi, beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran ... Pos ini awalnya dicatat sebagai aset karena karena kasnya telah dibayarkan, ... ...

Top 7: 2. transaksi & jurnal umum - SlideShare

Pengarang: slideshare.net - Peringkat 98

Hasil pencarian yang cocok: Pak Ali mendirikan Biro Jasa Ali dengan menanam aktiva dalam perusahaannya berupa; Uang tunai sebesar Rp. 15.000.000,00- Piutang usaha sebesar Rp. 2.000.000 ... ...

Top 8: Cara Membuat dan Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian - Jubelio

Pengarang: jubelio.com - Peringkat 130

Ringkasan: Dalam menyusun pembukuan keuangan tentu memerlukan jurnal penyesuaian dan ayat Jurnal Penyesuaian pada laporan keuangan usaha. Terdapat contoh ayat jurnal penyesuaian berdasarkan akun yang disesuaikan.. Apabila kamu belum mengetahui apa itu ayat jurnal penyesuaian beserta fungsi dan jenisnya, kamu bisa membaca lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini. Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian. Ada 6 akun yang membutuhkan penyesuaian lagi setelah dibuat jurnal penyesuaian.. Pendapatan diterima di muka. M

Hasil pencarian yang cocok: Misal perusahaan harus membayarkan gaji karyawan pada bulan maret yang akan dibayarkan di bulan berikutnya yaitu 1 april sebesar Rp 5.000.000. Lalu pencatatan ... ...

Top 9: Pilihan Ganda Halaman 1 dari 29 NASKAH UJIAN ... - Portal AA YKPN

Pengarang: portal.aaykpn.ac.id - Peringkat 135

Hasil pencarian yang cocok: antara berikut ini yang akan memerlukan jurnal transaksi dalam buku kas? ... jurnal penyesuaian terkait dengan gaji karyawan adalah: A. Tidak ada jurnal. ...

Dalam menyusun pembukuan keuangan tentu memerlukan jurnal penyesuaian dan ayat Jurnal Penyesuaian pada laporan keuangan usaha. Terdapat contoh ayat jurnal penyesuaian berdasarkan akun yang disesuaikan.

Apabila kamu belum mengetahui apa itu ayat jurnal penyesuaian beserta fungsi dan jenisnya, kamu bisa membaca lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini.

Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian

Ada 6 akun yang membutuhkan penyesuaian lagi setelah dibuat jurnal penyesuaian.

Pendapatan diterima di muka

Misalnya perusahaan menerima pendapatan sewa untuk 2 tahun sebesar Rp 6.000.000,- dan diterima 31 Mei 2020.

Lalu perhitungan biaya yang telah terpakai sampai 31 desember 2020 sudah terhitung 7 bulan.

Perhitungan sebagai berikut: Rp 6.000.000 : 24 bulan = 250.000 x 7 bulan = Rp 1.750.000. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya seperti ini.

Ada dua metode pencatatan yang dilakukan pada ayat jurnal penyesuaian, yaitu:

Berdasarkan pencatatan neraca

Catatan pendekatan laba rugi

Beban diterima di muka

Perusahaan membayar premi asuransi di muka sebesar Rp 2.400.000,- pada periode 10 Maret 2020 sampai 10 Maret 2021.

Saat ayat jurnal penyesuaian dibuat pada bulan desember 2021, asuransi yang dibayarkan dengan perhitungan 2.400.000 : 12= Rp 200.000 per bulan.

Pembayaran pada bulan desember seharga Rp 1.800.000 [Rp 200.000 x 9] Maka ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

Sama seperti pendapatan diterima di muka, ada 2 metode pencatatan ayat jurnal penyesuaian.

Pencatatan dengan pendekatan neraca

Kedua, pencatatan pendekatan laba rugi

Baca juga : Ayat Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Fungsi, beserta Contoh

Penyusutan Aktiva Tetap

Contohnya, perusahaan memiliki kendaraan kantor seharga Rp 150.000.000 dengan usia 10 tahun dan tidak terdapat nilai sisa [nilai residu] pada akhir waktu ekonomis. Maka penyusutan kendaraan terjadi sebesar 10% setiap tahun.

Sebelum kamu menyusun ayat jurnal penyesuaiannya, terlebih dahulu kamu hitung nilai penyusutan kendaraan tersebut.

Dengan perhitungan berikut. Penyusutan tahunan = 1/10 x Rp 150.000.000,- = Rp 15.000.000

Maka, pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya seperti ini:

Masih buat jurnal penyesuain atau pembukuan keuangan usaha secara manual ? Sekarang kamu udah bisa menyusunnya secara otomatis menggunakan software Akuntansi Jubelio.

Penasaran dan pengen coba langsung Jubelio Akunting secara GRATIS ? Tinggal klik link di bawah ini.

Coba Gratis!

Baca juga : Tahapan dan Contoh Jurnal Penyesuaian untuk Bisnis

Piutang Usaha

Terdapat piutang usaha sebesar Rp 1.200.000 dan diperkirakan 10% dari piutang tersebut tidak bisa ditagih, perusahaan dikatakan mengalami kerugian piutang.

Sebelum pencatatan, terlebih dahulu kita menghitung berapa saldo yang tidak dapat ditagih.

10% x Rp 1.200.000 = Rp 120.000,-

Maka pencatatan pada ayat jurnal penyesuaiannya seperti berikut ini:

Beban yang wajib dibayarkan

Perusahaan mempunyai beban yang masih harus dibayarkan yaitu gaji karyawan. Misal perusahaan harus membayarkan gaji karyawan pada bulan maret yang akan dibayarkan di bulan berikutnya yaitu 1 april sebesar Rp 5.000.000.

Lalu pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya nanti di bulan desember adalah:

Pendapatan wajib diterima

Biasanya pada akhir periode suatu perusahaan kemungkinan ada pendapatan yang belum diterima pembayarannya.

Contoh, suatu perusahaan pada akhir periode masih ada pendapatan yang wajib diterima yaitu pendapatan bunga selama 3 bulan sebesar Rp 200.000.

Maka penulisan ayat jurnal penyesuaiannya:

Adanya ayat jurnal penyesuaian membantu kamu dalam menyesuaikan akun-akun pada periode sebelumnya dengan periode yang akan datang.

Kamu tidak perlu melakukan pencatatan jurnal penyesuaian secara manual, karena sekarang sudah tersedia fitur jurnal penyesuaian di software akuntansi.

Platform yang menyediakan fitur ini adalah Jubelio. Dengan menggunakan Jubelio semua penjualan kamu sudah terintegrasi ke dalam satu sistem sehingga bisa meminimalisir kesalahan dalam proses entry data.

Fitur yang terdapat pada platform ini tidak hanya pembukuan keuangan melainkan sampai pencatatan stok barang untuk jualan online, offline, dan gudang.

Bukan cuma itu aja, khusus untuk kamu yang daftar dan ikutan Jubelio Demo setiap Selasa dan Kamis akan mendapatkan Spesial Diskon 20%. Yuk! daftar sekarang dengan klik button di bawah ini.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

TAHAP PENCATATAN

Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis penyusunan siklus akuntansi pada perusahaan jasa.

4.3 Membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa.

Siklus akuntansi perusahaan jasa merupakan suatu kegiatan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan. Namun, sebelum ke dalam pembahasan siklus akuntansi kita harus memahami terlebih dahulu tentang perusahaan jasa dan karakternya karena yang akan kita pelajari adalah siklus akuntansi perusahaan jasa.

Karakteristik Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya melayani masyarakat di bidang jasa dengan memproduksi sesuatu yang tidak berwujud [jasa]. Meskipun produk akhir perusahaan jasa tidak berwujud atau berupa layanan, perusahaan jasa tetap membutuhkn produk berwujud untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Berikut karakteristik perusahaan jasa:

a.     Tidak berwujud, artinya tidak memiliki bentuk fisik yang nyata, tidak dapat dilihat atau diraba, hanya dapat dirasakan manfaatnya.

b.    Berubah-ubah, maksudnya setiap jasa yang diperdagangkan tidak memiliki standarisasi. Semuanya tergantung pada selera konsumen.

c.     Tidak dapat dipisahkan.

d.    Tidak dapat disimpan.

Mekanisme Debit dan Kredit

Dalam akuntansi, seluruh transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan melibatkan dua sisi, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Pembahasan kali ini, kita akan mempelajari bagaimana menempatkan akun-akun tersebut di sisi debit atau kredit. Aturan debit dan kredit dan saldo normal untuk macam-macam akun dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Mekanisme Debit dan Kredit

NO

AKUN

PENCATATAN

SALDO

DEBIT [D]

KREDIT [K]

NORMAL

1

Aset/Harta

+

-

D

2

Liabilitas/Utang

-

+

K

3

Ekuitas/Modal

-

+

K

4

Pendapatan

-

+

K

5

Beban

+

-

D

Di bawah ini mekanisme cara mendebit dan mengkredit:

a.       Aset sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sisi debit. Jika terjadi penambahan aset dicatat di sisi debit dan apabila terjadi pengurangan aset akan dicatat di sisi kredit. Pada akhir periode akuntansi, aset akan bersaldo debit sebagai saldo normalnya.

b.       Liabilitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit. Apabila liabilitas bertambah dicatat di sisi kredit dan jika berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, liabilitas akan bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.

c.       Ekuitas sebagai akun riil dalam posisi keuangan tampak di sebelah kredit. Apabila ekuitas bertambah dicatat di sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, ekuitas akan bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.

d.       Pendapatan sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun pembantu modal, artinya selalu berpengaruh terhadap modal. Apabila bertambah dicatat di sisi kredit dan apabila berkurang dicatat di sisi debit. Pada akhir periode akuntansi, pendapatan akan bersaldo kredit sebagai saldo normalnya.

e.       Beban sebagai sebagai akun laba rugi atau akun nominal merupakan akun pembantu modal, artinya selalu berpengaruh terhadap modal. Jika beban bertambah dicatat di sisi debit dan jika berkurang dicatat di sisi kredit. Pada akhir periode akuntansi, beban akan bersaldo debit sebagai saldo normalnya.

Jurnal Umum

a.       Pengertian Jurnal

adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi – transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis. Pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan akun yang akan di debit dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal [journalizing].

b.      Kegunaan Jurnal

untuk menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun buku besar dan mengontrol keseimbangan jumlah debit dan jumlah kredit.

c.       Fungsi Jurnal

1]      Fungsi Mencatat, jurnal merupakan tempat mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang bersifat internal maupun transaksi eksternal.

2]      Fungsi Historis, jurnal mencatat transaksi perusahaan secara kronologis, berdasarkan urutan tanggal terjadinya transaksi.

3]      Fungsi Informasi, jurnal memberikan informasi tentang peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.

4]      Fungsi Analisis, jurnal berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis transaksi mana yang dicatat di sisi debit dan di sisi kredit.

5]      Fungsi Instruksi, jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau posting ke buku besar.

Sebelum menjurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis transaksi yang bertujuan untuk:

1]     mengetahui akun apa yang dipengaruhi oleh sebuah transaksi, dan

2]     mengetahui pengaruh transaksi apakah menyebabkan penambahan atau pengurangan.

Bentuk Jurnal Umum

Berikut ini adalah bentuk jurnal umum:

Nama Perusahaan

Jurnal Umum


Gambar 1.2 Format jurnal umum

Keterangan:

1]   Tahun dan bulan transaksi.

2]   Tanggal transaksi.

3]   Diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.

4]   Diisi akun di debit merapat ke kiri, akun di kredit menjorok ke kanan.

5]   Nomor akun diisi saat pemindahbukuan [posting] ke buku besar.

6]   Jumlah di debit

7]   Jumlah di kredit.

Berikut ini contoh soal jurnal umum.

Pada bulan Juli 2020 Tn. Hadi mendirikan usaha bengkel sepeda motor dengan nama SAMARRA MOTOR. Transaksi keuangan tang terjadi selama bulan Juli 2020 sebagai berikut:

1    Tn. Hadi menyetorkan uang tunai Rp8.500.000,00 perlengkapan Rp3.250.000,00 peralatan Rp6.250.000,00 dan sepeda motor Rp20.750.000,00 sebagai modal usaha.

2    Menerima pendapatan jasa atas servis sepeda motor dari pelanggan Rp1.500.000,00

4    Membeli perlengkapan secara tunai Rp400.000,00

6    Membeli peralatan Rp1.400.000,00 baru dibayar tunai Rp700.000,00 sisanya akan dibayar bulan depan.

9 Tn. Hadi memperoleh pinjaman dari bank atas permohonan kredit usaha mikro kecil dan menengah sebesar Rp6.000.000,00

10     Menerima pendapatan jasa servis motor dari pelanggan Rp1.925.000,00

12     Membayar sewa kios untuk masa satu tahun Rp3.800.000,00

13     Menerima pendapatan sewa sebesar Rp5.500.000,00

15     Menerima pembayaran tunai Rp1.000.000 atas pekerjaan yang diselesaikan Rp2.000.000,00 sisanya dibayar bulan depan.

16     Membayar beban lain-lain Rp225.000,00

17     Menerima pendapatan jasa dari pelanggam Rp3.600.000,00

18     Membayar beban listrik dan telepon Rp300.000,00

19     Menerima jasa servis sebesar Rp4.000.000,00 yang dibayar secara kredit

22     Membayar beban komisi sebesar Rp500.000,00 secara tunai

24    Menerima cicilan dari pelanggan atas transaksi tanggal 19 Juli 2020 sebesar Rp2.500.000,00

25     Tn. Hadi mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar Rp350.000,00

26     Membayar beban administrasi dan umum sebesar Rp450.000,00

31     Membayar gaji karyawan Rp2.200.000,00

Diminta:

Catatlah transaksi bengkel SAMARRA MOTOR dalam jurnal umum!

Jawaban:

BENGKEL SAMARRA MOTOR

JURNAL UMUM

[dalam rupiah]

TANGGAL

NAMA AKUN

REF

DEBIT

KREDIT

2020

1

Kas

111

8.500.000

Juli

Perlengkapan

113

3.250.000

Peralatan

121

6.250.000

Kendaraan

122

20.750.000

Modal Hadi

311

38.750.000

2

Kas

111

1.500.000

Pendapatan jasa

411

1.500.000

4

Perlengkapan

113

400.000

Kas

111

400.000

6

Peralatan

121

1.400.000

Kas

111

700.000

Utang usaha

211

700.000

9

Kas

111

6.000.000

Utang bank

212

6.000.000

10

Kas

111

1.925.000

Pendapatan jasa

411

1.925.000

12

Sewa dibayar di muka

114

3.800.000

Kas

111

3.800.000

13

Kas

111

5.500.000

Pendapatan sewa

412

5.500.000

15

Kas

111

1.000.000

Piutang usaha

112

1.000.000

Pendapatan jasa

411

2.000.000

Jumlah dipindahkan

61.275.000

61.275.000

TANGGAL

NAMA AKUN

REF

DEBIT

KREDIT

Jumlah Pindahan

61.275.000

61.275.000

16

Beban lain-lain

514

225.000

Kas

111

225.000

17

Kas

111

3.600.000

Pendapatan jasa

411

3.600.000

18

Beban listrik dan telepon

512

300.000

Kas

111

300.000

19

Piutang usaha

112

4.000.000

Pendapatan jasa

411

4.000.000

22

Beban komisi

515

500.000

Kas

111

500.000

24

Kas

111

2.500.000

Piutang usaha

112

2.500.000

25

Prive Hadi

312

350.000

Kas

111

350.000

26

Beban administrasi dan umum

513

450.000

Kas

111

450.000

31

Beban gaji

511

2.200.000

Kas

111

2.200.000

JUMLAH

75.400.000

75.400.000

Buku Besar

a.       Pengertian Buku Besar

adalah kumpulan dari akun-akun sejenis yang satu sama lain saling berhubungan secara sistematis. Akun buku besar merupakan formulis tempat mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban akibat transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

b.      Bentuk-Bentuk Buku Besar

1]   Bentuk T

Merupakan format buku besar yang paling sederhana. Sesuai namanya Bentuk T terdiri atas empat bagian yaitu nama akun, nomor akun, debit [sisi kiri], dan kredit [sisi kanan]. Berikut contoh buku besar bentuk T:

Nama Akun: .....

No Akun: .....

Debit

Kredit

2]   Bentuk 2 Kolom [Skontro]

Dalam bentuk 2 kolom ini, antara debit dan kredit dipisah, baik keterangan mapun jumlah angkanya. Formatnya sebagai berikut:

Nama Akun:

.....

No. Akun: .....

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Tanggal

Keterangan

Ref

Kredit

3]   Bentuk 3 Kolom [Berkolom saldo tunggal]

Pada bentuk 3 kolom, terdiri atas tanggal, keterangan, ref, kolom debit, kolom kredit, dan saldo. Formatnya sebagai berikut:

Nama Akun: .....

No. Akun: .....

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

4]    Bentuk 4 Kolom [Berkolom saldo ganda]

Pada bentuk 4 kolom, terdiri atas tanggal, keterangan, kolom debit, kredit, dan saldo debit dan saldo kredit. Formatnya sebagai berikut:

Nama akun: .....

No. Akun: .....

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Penjelasan mengenai bentuk buku besar di atas adalah:

a]   Nama akun diisi dengan nama akun, misalnya akun kas, modal, dan yang lainnya.

b]   Nomor akun diisi dengan nomor kode yang telah ditetapkan untuk akun tersebut, misalnya akun kas dengan kode 111, akun modal dengan 311.

c]   Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. Tanggal transaksi ini sudah dicatat di dalam jurnal, maka mengisinya harus sesuai dengan tanggal jurnal.

d]   Kolom keterangan diisi dengan keterangan singkat mengenai transaksi tersebut dan penjelasan singkat ini sudah dibuat dalam jurnal.

e]   Kolom Ref [referensi] diisi dengan halaman jurnal dari mana transaksi tersebut dipindahkan.

f]    Kolom debit dan kredit diisi dengan jumlah transaksi tersebut yang terdapat dalam jurnal.

c.    Langkah – Langkah Memposting Buku Besar

Setelah pencatatan transaksi pertama dalam jurnal, langkah selanjutnya melakukan pencatatan ke dalam buku besar dengan jalan memindahkan kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit.

Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke dalam buku besar disebut dengan posting. Sebelum melakukan posting dari jurnal, terlebih dahulu jika terdapat saldo awal sebelum memulai kegiatan akuntansi, dilakukan pencatatan saldo-saldo akun buku besar pada awal periode ke akun buku besar yang sesuai.

Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar [posting] dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1]   Tanggal jurnal dipindahkan pada kolom tanggal buku besar.

2]   Halaman jurnal dipindahkan pada kolom Ref buku besar dengan menuliskan JU. Misalnya JU 1 berarti posting buku besar berasal dari jurnal umum halaman 1.

3]   Jumlah pada jurnal dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akun yang bersangkutan. Jumlah debit jurnal ditempatkan pada debit buku besar dan jumlah kredit jurnal ditempatkan pada kredit buku besar.

4]   Kolom Ref jurnal diisi dengan nomor kode akun buku besar yang digunakan.

Contoh soal:

Agar anda lebih memahami proses pemindahbukuan [posting] akun dari jurnal umum ke buku besar, simaklah posting menggunakan data keuangan bengkel SAMARRA. Transaksi tersebut terjadi selama bulan Juli 2020.

Kas

111

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

1

Modal Awal

1

Rp8.500.000

Rp8.500.000

2020

2

Pendapatan

1

Rp1.500.000

Rp10.000.000

4

Perlengkapan

1

Rp400.000

Rp9.600.000

6

Peralatan

1

Rp700.000

Rp8.900.000

9

Pinjaman

1

Rp6.000.000

Rp14.900.000

10

Pendaatan

1

Rp1.925.000

Rp16.825.000

12

Beban sewa

1

Rp3.800.000

Rp13.025.000

13

Pendaatan

1

Rp5.500.000

Rp18.525.000

15

Pendapatan

1

Rp1.000.000

Rp19.525.000

16

Beban lain-lain

1

Rp225.000

Rp19.300.000

17

Pendapatan

1

Rp3.600.000

Rp22.900.000

18

Beban listrik dan

1

Rp300.000

Rp22.600.000

Telepon

22

Beban komisi

1

Rp500.000

Rp22.100.000

24

Cicilan utang

1

Rp2.500.000

Rp24.600.000

25

Prive

1

Rp350.000

Rp24.250.000

26

Beban administrasi

1

Rp450.000

Rp23.800.000

dan umum

31

Beban gaji

1

Rp2.200.000

Rp21.600.000

Piutang usaha

112

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

15

Pendapatan

1

Rp8.500.000

Rp1.000.000

2020

19

Pendapatan

1

Rp1.500.000

Rp5.000.000

24

Piutang

1

Rp400.000

Rp2.500.000

Perlengkapan

113

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

1

Modal

1

Rp3.250.000

Rp3.250.000

2020

4

Kas

1

Rp400.000

Rp3.650.000

Sewa Dibayar Dimuka

114

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

12

Kas

1

Rp3.800.000

Rp3.800.000

Peralatan

121

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

1

Modal

1

Rp6.250.000

Rp6.250.000

2020

6

Pembelian

1

Rp1.400.000

Rp7.650.000

Kendaraan

122

Saldo

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

12

Modal

1

Rp20.750.000

Rp20.750.000

Utang Usaha

211

Saldo

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

6

Peralatan

1

Rp700.000

Rp700.000

Utang Bank

212

Saldo

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

9

Kas

1

Rp6.000.000

Rp6.000.000

Modal Hadi

311

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

1

Kas

1

Rp8.500.000

Rp8.500.000

2020

Perlengkapan

1

Rp3.250.000

Rp11.750.000

Peralatan

1

Rp6.250.000

Rp18.000.000

Kendaraan

1

Rp20.750.000

Rp38.750.000

Prive Hadi

312

Saldo

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

25

Kas

1

Rp350.000

Rp350.000

Pendapatan Jasa

411

Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

2

Kas

1

Rp1.500.000

Rp1.500.000

2020

10

Kas

1

Rp1.925.000

Rp3.425.000

15

Kas dan piutang

1

Rp2.000.000

Rp5.425.000

17

Kas

1

Rp3.600.000

Rp9.025.000

19

Piutang usaha

1

Rp4.000.000

Rp13.025.000

Pendapatan Sewa

412

Saldo

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

13

Kas

1

Rp5.500.000

Rp5.500.000

Beban Gaji

511

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

31

Kas

1

Rp2.200.000

Rp2.200.000

Beban Listrik dan Telepon

512

Saldo

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Juli

18

Kas

1

Rp300.000

Rp300.000

Beban Administrasi dan Umum

513

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

Debit

Kredit

Juli

26

Kas

1

Rp450.000

Rp450.000

Beban Lain-Lain

514

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

Kredit

Debit

Juli

16

Kas

1

Rp225.000

Rp225.000

Beban Komisi

515

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

Kredit

Debit

Juli

22

Kas

1

Rp500.000

Rp500.000

Posting buku besar merupkan tahapan terakhir pada proses pencatatan dalam siklus akuntansi. Informasi akuntansi yang terkumpul selama proses pencatatan ini merupakan data masukan untuk proses berikutnya.

Latihan Soal

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1.    Kolom referensi [Ref] pada buku jurnal dan buku besar ketika dilakukan posting diisi dengan....

A.      Nomor halaman jurnal dan nomor bukti pencatatan

B.      Nomor akun buku besar yang bersangkutan dan nomor halaman buku jurnal

C.       Nomor bukti pencatatan dan nomor akun buku besar yang bersangkutan

D.      Nomor urut transaksi dan nomor bukti pencatatan

E.      Nomor akun buku besar yang bersangkutan dan nomor urut transaksi

2.       Sumber data pencatatan buku besar adalah ....

A.      Dokumen transaksi

B.      Faktur pembelian

C.       Neraca saldo

D.      Buku harian jurnal

E.                                                      Laporan keuangan

3.       Jurnal adalah buku untuk mencatat ....

A.      Perubahan kekayaan

B.      Semua peristiwa dalam perusahaan

C.       Setiap transaksi keuangan dalam perusahaan

D.      Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan

E.      Semua harta, utang, dan modal

4.                   Ny. Elva menyetor uangnya untuk mendirikan perusahaan jasa Salon CANTIK sebesar Rp50.000.000,00. Jurnal dari transaksi tersebut adalah ....

A.

Kas

Rp50.000.000

Modal Elva

Rp50.000.000

B.

Modal Elva

Rp50.000.000

Kas

Rp50.000.000

C.

Prive Elva

Rp50.000.000

Kas

Rp50.000.000

D.

Investasi

Rp50.000.000

Kas

Rp50.000.000

E.

Kas

Rp50.000.000

Prive Elva

Rp50.000.000

5.       5.  Dibayar beban listrik sebesar Rp500.000,00. Jurnal yang harus dibuat ialah ....

A.

Kas

Rp500.000

Beban listrik

Rp500.000

B.

Utang usaha

Rp500.000

Beban listrik

Rp500.000

C.

Beban listrik

Rp500.000

Utang usaha

Rp500.000

D.

Beban listrik

Rp500.000

Modal

Rp500.000

E.

Beban listrik

Rp500.000

Kas

Rp500.000

KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL

NO

JAWABAN

PEMBAHASAN

1

B

Saat melakukan posting, kolom ref jurnal diisi dengan nomor kode

akun dan kolom ref buku besar diisi dengan halaman jurnal.

2

D

Kegiatan memindahkan nilai-nilai dari

jurnal ke

buku besar

disebut posting. Sumber data pencatatan buku besar adalah jurnal

umum.

3

C

Jurnal adalah kegiatan mencatat setiap transaksi keuangan dalam

perusahaan.

4

A

Jurnal yang dibuat untuk transaksi penyetoran uang oleh pemilik

adalah:

Tgl

Nama Akun

Ref

D

K

Kas

50.000.000

-

Modal Elva

-

50.000.000

5

E

Jurnal untuk pembayaran beban listrik

sebesar Rp500.000,00

adalah:

Tgl

Nama Akun

Ref

D

K

Beban listrik

500.000

-

Kas

-

500.000

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

TAHAP PENGIKHTISARAN

Tahap pengikhtisaran merupakan tahap lanjut dari proses pencatatan dalam siklus akuntansi. Pengikhtisaran akuntansi bertujuan menguji kebenaran transaksi yang tercatat dalam jurnal dan akun buku besar. Proses pengikhtisaran biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi setelah pencatatan dan pemindahbukuan dikerjakan.

Tahap pengikhtisaran siklus akuntansi dimulai dengan menyusun neraca saldo yang bersumber dari buku besar. Akun-akun dalam buku besar merupakan akun sementara, artinya akun-akun tersebut belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan jurnal penyesuaian untuk menunjukkan saldo akun yang sebenarnya.

1.    Neraca Saldo

a. Pengertian Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan daftar terperinci yang berisi saldo-saldo pada buku besar yang disusun di akhir periode akuntansi. Fungsinya untuk memastikan setiap transaksi berada pada nilai dan posisi yang benar. Sumber penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Berikut bentuk kolom neraca saldo:

Nama Perusahaan

Neraca Saldo

Per ………………………..

No. Akun

Nama Akun

Debit

Kredit

[1]

[2]

[3]

[4]

Keterangan:

[1]     Kolom nomor akun diisi dengan nomor kode akun.

[2]     Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan urutan nomor akun.

[3]     Kolom debit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo debit.

[4]    Kolom kredit diisi dengan jumlah saldo akun yang bersaldo kredit.

b.  Langkah-Langkah Menyusun Neraca Saldo

Penyusunan neraca saldo didasarkan pada saldo akun yang terdapat pada buku besar sehingga penyusunan neraca saldo harus memperhatikan bentuk buku besarnya. Penyusunan neraca saldo sebagai berikut:

1]   Menghitung saldo tiap-tiap akun buku besar.

2]   Menyusun saldo tiap-tiap akun buku besar dalam neraca saldo sesuai nomor kode akun dan tingkat likuiditas.

Contoh penyusunan neraca saldo tampak dari Bengkel SAMARRA MOTOR pada periode Juli 2020 yang disajikan sebagai berikut:

Bengkel SAMARRA MOTOR

NERACA ALDO

Per 31 Juli 2020

[dalam rupiah]

No.

Nama Akun

Debit

Kredit

Akun

111

Kas

21.600.000

-

112

Piutang Usaha

2.500.000

-

113

Perlengkapan

3.650.000

-

114

Sewa dibayar di muka

3.800.000

-

121

Peralatan

7.650.000

-

122

Kendaraan

20.750.000

-

211

Utang Usaha

-

700.000

212

Utang Bank

-

6.000.000

311

Modal Hadi

-

38.750.000

312

Prive Hadi

350.000

-

411

Pendapatan Jasa

-

13.025.000

412

Pendapatan Sewa

-

5.500.000

511

Beban Gaji

2.200.000

-

512

Beban Listrik dan Telepom

300.000

-

513

Beban Administrasi dan Umum

450.000

-

514

Beban Lain-Lain

225.000

-

515

Beban Komisi

500.000

-

Jumlah

63.975.000

63.975.000

c. Jurnal Penyesuaian

Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan setiap akhir bulan atau pada akhir periode akuntansi. Saldo akun pada neraca saldo merupakan ringkasan dari pencatatan akuntansi dalam periode akuntansi. Apakah data pada neraca saldo dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan? Pada akhir periode belum semua akun dalam neraca saldo menunjukkan akun sebenarnya. Misalnya akun pendapatan dan beban belum menunjukkan jumlah pendapatan dan beban yang sebenarnya selama periode bersangkutan.

Mungkin selama berjalannya waktu dalam satu periode akuntansi telah terjadi perubahan-perubahan yang belum dicatat. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyesuaikan perubahan akun yang berada pada neraca saldo ini dengan membuat jurnal penyesuaian agar menunjukkan kondisi sebenarnya.

1]   Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas transaksi, tetapi didasarkan pada perhitungan atau keterangan tertentu seperti beban penyusutan gedung, beban sewa gedung, dan utang gaji.

2]   Tujuan Jurnal penyesuaian

a]   Membuat setiap akun riil [akun aset, liabilitas, dan ekuitas] menunjukkan jumlah sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

b]   Membuat setiap akun nominal [pendapatan dan beban] menunjukkan jumlah pendapatan dan beban yang betul terjadi pada akhir periode akuntansi.

3]   Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Dalam perusahaan jasa ada tujuh kejadian yang sering terjadi dan memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian sebagai berikut:

a]   Perlengkapan

Perlengkapan adalah barang yang digunakan perusahaan untuk kegatan operasional yang habis dipakai kurang dari satu tahun [dalam satu periode akuntansi]. Perlengkapan yang sudah terpakai akan menjadi beban pada akhir periode akuntansi.

Perhatikan contoh berikut!

Pada tanggal 4 Mei 2019 Clean n Fresh Laundry membeli perlengkapan sebesar Rp900.000,00 secara tunai. Pada tanggal 31 Desember 2019 perlengkapan yang tersisa sebesar Rp100.000,00. Artinya, perlengkapan yang habis dipakai dalam satu periode akuntansi sebesar Rp900.000,00 – Rp100.000,00 = Rp800.000,00. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban perlengkapan

Rp800.000,00

Perlengkapan

Rp800.000,00

b]  Penyusutan Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang siap digunakan dalam operasional perusahaan dan digunakan lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap adalah peralatan usaha, kendaraan, mesin, dan gedung. Aset tetap mengalami penyusutan atau berkurangnya kemampuan untuk memberikan manfaat ekonomi secara berangsur-angsur.

Perhatikan contoh berikut!

Pada tanggal 2 Mei 2019 pada neraca saldo Clean n Fresh Laundry terdapat akun peralatan usaha sebesar Rp12.000.000,00. Perusahaan menetapkan penyusutan peralatan sebesar 10% per tahun. Jadi, penyusutan peralatan sebesar 8/12 x 10% x Rp12.000.000,00 = Rp800.000,00.

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban penyusutan peralatan

Rp800.000,00

Akumulasi penyusutan peralatan

Rp800.000,00

c]   Beban dibayar di muka

Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada awalnya dianggap sebagai harta [aset], tetapi menjadi beban pada kemudian hari. Beban ini merupakan harta perusahaan yang pada masa depan akan memberikan manfaat. Contoh akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, dan bunga dibayar di muka. Pencatatan jurnal penyesuaian akun beban dibayar di muka dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:

1]   Dicatat sebagai harta [Pendekatan Posisi Kuangan]

Berikut ini merupakan contoh transaksi pembayaran sewa dibayar di muka. Pada tanggal 1 Maret 2019, Clean n Fresh Laundry membayar sewa tempat usaha sebesar Rp6.000.000,00 untuk masa satu tahun. Pada saat transaksi pembayaran sewa, pencatatan pada jurnal umum dilakukan dengan cara mendebit akun sewa dibayar di muka dan mengkredit akun kas. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019 sebagai berikut:

Sewa dibayar di muka

Rp6.000.000,00

Kas

Rp6.000.000,00

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan cara mendebit akun beban sewa dan mengkredit akun sewa dibayar di muka. Sewa yang telah menjadi beban hingga tanggal 31 Desember 2019 adalah 10 bulan [1 Maret – 31 Desember 2019]. Jumlah beban sewa sebesar

10/12 x Rp6.000.000,00 = Rp5.000.000,00.

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban sewa

Rp5.000.000,00

Sewa dibayar di muka

Rp5.000.000,00

2] Dicatat sebagai beban [Pendekatan Laba Rugi]

Jika transaksi di atas dicatat sebagai beban, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun beban sewa dan mengkredit akun kas. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 Maret 2019 sebagai berikut:

Beban sewa

Rp6.000.000,00

Kas

Rp6.000.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan bagian sewa yang masih harus menjadi sewa dibayar di muka pada akhir periode akuntansi [Januari – Februari 2020 = 2 bulan] yaitu 2/12 x Rp6.000.000,00 = Rp1.000.000,00.

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan mendebit sewa dibayar di muka dan mengkredit beban sewa.

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa dibayar di muka

Rp1.000.000,00

Beban sewa

Rp1.000.000,00

d]  Pendapatan Diterima Di Muka

Pendapatan diterima di muka merupakan transaksi yang dicatat sebagai utang, tetapi akan menjadi pendapatan pada kemudian hari. Pendapatan ini muncul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Contoh pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan bunga diterima di muka. Penyesuaian akun pendapatan diterima di muka bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

1] Dicatat sebagai utang [Pendekatan Posisi Kuangan]

Berikut merupakan contoh transaksi penerimaan sewa diterima di muka. Pada tanggal 1 April 2019 CV Jasa Kios menerima pendapatan sewa atas kios untuk masa satu tahun senilai Rp7.500.000,00. Jika dicatat sebagai utang, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun sewa diterima di muka. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 April 2019 sebagai berikut:

Kas

Rp7.500.000

Sewa diterima di muka

Rp. 7500.000

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan cara mendebit akun sewa diterima di muka dan mengkredit akun pendapatan sewa. Bagian sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 9

bulan [1 April – 31 Desember 2019] sebesar 9/12 x Rp7.500.000,00 = Rp5.625.000,00.

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Sewa diterima di muka

Rp5.625.000,00

Pendapatan sewa

Rp5.625.000,00

2] Dicatat sebagai pendapatan [Pendekatan Laba Rugi]

Jika transaksi di atas dicatat sebagai pendapatan, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan sewa. Pencatatan jurnal umum pada tanggal 1 April 2019 sebagai berikut:

Kas

Rp7.500.000,00

Pendapatan sewa

Rp7.500.000,00

Untuk membuat jurnal penyesuaian, terlebih dahulu harus menentukan bagian pendapatan yang masih menjadi sewa diterima di muka pada akhir periode akuntansi 31 Desember 2019, yaitu Januari – Maret 2020 = 3 bulan, sebesar 3/12 x Rp7.500.000,00 = Rp1.875.000,00.

Penyusunan jurnal penyesuaian atas transaksi tersebut dilakukan dengan mendebit akun pendapatan sewa dan mengkredit akun sewa diterima di muka. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Pendapatan sewa

Rp1.875.000,00

Sewa diterima di muka

Rp1.875.000,00

e]   Beban Yang Masih Harus Dibayar [Utang Beban]

Beban yang masih harus dibayar [utang beban] adalah beban yang sudah menjadi kewajiban ditinjau dari segi waktu [jatuh tempo], tetapi perusahaan belum melakukan pembayaran. Contohnya adalah gaji yang masih harus dibayar dan bunga yang masih harus dibayar.

Misalnya, suatu perusahaan menetapkan pembayaran gaji pada tanggal 1 Desember 2019 kepada empat karyawan sebesar Rp8.000.000,00. Selama bulan Desember, ada seorang karyawan yang belum mengambil gaji sebesar Rp2.000.000,00. Hal ini berarti perusahaan memiliki utang gaji kepada karyawan yang bersangkutan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban gaji

Rp2.000.000,00

Utang gaji

Rp2.000.000,00

f]    Pendapatan Yang Masih Harus Diterima [Piutang Pendapatan] Pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya hingga akhir periode akuntansi. Meskipun belum menerima uang, pada akhir periode perusahaan akan mencatat pendapatan tersebut sebagai penghasilan karena perusahaan telah memberikan jasanya.

Piutang bunga dan piutang sewa merupakan contoh pendapatan yang harus diterima. Misalnya pada tanggal 13 Desember 2019 persewaan mobil BARESH menyewakan mobil selama satu minggu senilai Rp2.500.000,00.

Akan tetapi, hingga pada tanggal 31 Desember 2019 perusahaan tersebut belum menerima pelunasan. Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Piutang sewa

Rp2.500.000,00

Pendapatan sewa

Rp2.500.000,00

g]   Piutang Tidak Tertagih

Piutang tidak tertagih adalah resiko akibat tidak tertagihnya piutang perusahaan karena pelanggan tidak melakukan pembayaran. Transaksi piutang tidak tertagih diperlakukan sebagai beban. Misalnya Clean n Fresh Laundry menetapkan 5% sebagai piutang tidak tertagih atas piutang usaha sebesar Rp9.000.000,00. Perhitungan piutang tidak tertagih adalah 5% x Rp9.000.000,00 = Rp450.000,00.

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut.

Beban kerugian piutang

Rp450.000

Cadangan kerugian piutang

Rp450.000

4] Bentuk Jurnal Penyesuaian

Nama Perusahaan

Jurnal Penyesuaian

31 Desember .....

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

KERTAS KERJA [WORKSHEET]

Setelah menyusun neraca saldo, kemudian melakukan penyesuaian terhadap beberapa akun, maka diperlukan pembuatan kertas kerja [worksheet] atau biasa juga disebut neraca lajur sebagai alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.

1.     Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja atau neraca lajur adalah selembar kertas berkolom-kolom yang dipergunakan untuk membantu menggabungkan seluruh data akuntansi pada akhir periode akuntansi. Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.

2.     Tujuan penyusunan kertas kerja yaitu:

a.     Memudahkan penyusunan laporan keuangan.

b.     Menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldod an data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum menyusun laporan keuangan yang formal.

c.     Mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

3.     Prosedur penyusunan kertas kerja sebagai berikut:

a.     Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo ke kolom Neraca Saldo.

b.     Memasukkan jurnal-jurnal penyesuaian ke dalam kolom Penyesuaian.

c.     Mengisi kolom Neraca Saldo Disesuaikan dengan cara menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Penyesuaian. Jika sejenis [misal, debit bertemu debit atau kredit bertemu kredit] maka dijumlahkan dan ditulis di kolom yang sejenis. Sedang jika berbeda jenis [misal, debit bertemu kredit atau kredit bertemu debit] maka dikurangkan dan hasilnya ditulis di kolom yang angkanya lebih besar.

d.     Memindahkan jumlah-jumlah yang ada dalam kolom Neraca Saldo Disesuaikan ke dalam kolom Laba Rugi dan kolom Laporan Posisi

Keuangan/Neraca.

1]   Untuk akun Nominal atau Laba Rugi yakni akun pendapatan dan beban harus dipindahkan ke dalam kolom Laba Rugi.

2]   Untuk akun Riil yakni aset, liabilitas, dan ekuitas harus dipindahkan ke dalam kolom Laporan Posisi Keuangan /Neraca.

e.     Menjumlahkan kolom Laba Rugi dan Posisi Keuangan/Neraca.

1]   Jika dalam kolom Laba Rugi lebih besar sebelah kredit, maka selisih akan ditulis di kolom debit sehingga hasil akhir angka akan balance/seimbang. Kondisi ini berarti Laba. Dan pada kolom Posisi Keuangan selisih akan ditulis pada kolom kredit dengan angka yang sama.

2]   Jika dalam kolom Laba Rugi lebih besar sebelah debit, maka selisih akan ditulis dikolom kredit sehingga hasil akhir akan balance/seimbang. Kondisi ini berarti Rugi. Dan pada kolom Posisi Keuangan selisihnya akan ditulis di kolom debit dengan angka yang sama.

4.     Bentuk Kertas Kerja

Nama Perusahaan

Kertas Kerja

Per .....

Neraca

Neraca

Posisi

No.

Nama

Penyesuaian

Saldo

Laba Rugi

Keuangan/

Saldo

Akun

Akun

Disesuaikan

Neraca

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

5.    Contoh Kertas Kerja

Kantor Akuntan Dimas, S.E, M.Ak.

Neraca Saldo

31 Desember 2019

No

Nama Akun

Debit [Rp]

Kredit [Rp]

Akun

111

Kas

15.000.000

-

112

Piutang usaha

9.000.000

-

114

Perlengkapan kantor

100.000

-

115

Sewa dibayar di muka

2.400.000

-

121

Peralatan kantor

4.000.000

-

122

Akumulasi penyusutan peralatan kantor

-

40.000

211

Utang usaha

-

3.600.000

311

Modal Dimas

-

20.000.000

312

Prive Dimas

200.000

-

411

Pendapatan jasa

-

8.260.000

511

Beban gaji

1.100.000

-

512

Beban listrik dan telpon

75.000

-

513

Beban serba-serbi

25.000

-

JUMLAH

31.900.000

31.900.000

Data yang digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

a.     Berdasarkan hasil penilaian akhir, nilai perlengkapan yang tersisa sebesar Rp25.000,00.

b.    Peralatan kantor disusutkan sebesar 5%.

c.     Sewa sebesar Rp2.400.000,00 untuk masa satu tahun terhitung mulai bulan Mei 2019

d.    Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp300.000,00.

e.     Bunga yang masih harus diterima sebesar Rp75.000,00.

Berikut ini penjelasan ayat jurnal penyesuaian:

a.     Pada neraca saldo, nilai perlengkapan sebesar Rp100.000,00 sedangkan data penyesuaian menunjukkan jumlah yang tersisa Rp25.000,00. Artinya perlengkapan yang terpakai Rp100.000,00 – Rp25.000,00 = Rp75.000,00.

b.    Harga peralatan kantor di neraca saldo Rp4.000.000,00. Data jurnal penyesuaian menyebutkan penyusutan sebesar 5%. Jadi, jumlah disusutkan adalah Rp4.000.000,00 x 5% = Rp200.000,00.

c.     Sewa 1 tahun Rp2.400.000, jika terhitung mulai Mei 2019 berarti sewa yang sudah terpakai hingga Desember adalah 8 bulan sebesar 8/12 x Rp2.400.000,00 = Rp1.600.000,00.

d.    Dicatat utang gaji yang belum dibayar Rp300.000,00.

e.     Dicatat piutang bunga yang masih harus diterima Rp75.000,00.

Kantor Akuntan Publik Dimas, S.E., M.Ak.

Jurnal Penyesuaian

31 Desember 2019

Tanggal

Nama Akun

Ref

Debit

Kredit

2019

31

a.

Beban perlengkapan kantor

515

75.000

Perlengkapan kantor

114

75.000

Des

31

b.

Beban penyusutan peralatan

516

200.000

200.000

Akumulasi penyusutan peralatan

122

31

c.

Beban sewa

514

1.600.000

Sewa dibayar di muka

115

1.600.000

31

d.

Beban gaji

511

300.000

Utang gaji

212

300.000

31

e.

Piutang bunga

113

75.000

Pendapatan bunga

412

75.000

JUMLAH

2.250000

2.250.000

Berdasarkan data neraca saldo dan jurnal penyesuaian Kantor Akuntan Dimas, S.E., M.Ak. maka disusunlah kertas kerja sebagai berikut:

Kantor Akuntan Dimas, S.E., M.Ak.

Kertas Kerja

31 Desember 2019

[dalam ribuan rupiah]

No

Neraca Saldo

Penyesuaian

Neraca Saldo

Laba Rugi

Posisi Keuangan

Nama Akun

Disesuaikan

Akun

D

K

D

K

D

K

D

K

D

K

111

Kas

15.000

15.000

15.000

112

Piutang

9.000

9.000

9.000

Usaha

114

Perlengkapan

100

a.75

25

25

Kantor

115

Sewa dibayar

2.400

c.1.600

800

800

di muka

121

Peralatan

4.000

4.000

4.000

Kantor

Akumulasi

122

Penyusutan

40

b.200

240

240

Peralatan

211

Utang usaha

3.600

3.600

3.600

311

Modal Dimas

20.000

20.000

20.000

312

Prive Dimas

200

200

200

411

Pendapatan

8.260

8.260

8.260

Jasa

511

Beban gaji

1.100

d.300

1.400

1.400

512

Beban listrik

75

75

75

dan telpon

513

Beban serba-

25

25

25

serbi

JUMLAH

31.900

31.900

Beban

515

perlengkapan

a.75

75

75

kantor

Beban

516

penyusutan

b.200

200

200

peralatan

514

Beban sewa

c.1.600

1.600

1600

212

Utang gaji

d.300

300

113

Piutang

e.75

75

75

bunga

412

Pendapatan

e.75

75

bunga

2.250

2.250

32.475

32.475

3.375

8.335

29.100

24.140

LABA BERSIH

4.960

4.960

8.335

8.335

29.100

29.100

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

TAHAP PELAPORAN

Setiap perusahaan wajib melaporkan kinerja keuangan dalam bentuk informasi akuntansi. Pelaporan keuangan merupakan tahap terakhir siklus akuntansi. Dari laporan keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan selama satu periode akuntansi. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan sebuah perusahaan.

Jika disajikan secara akurat dan tepat waktu, laporan keuangan dapat diandalkan dan dapat diperbandingan. Pada kegiatan pembelajaran kali ini akan dibahas tentang laporan keuangan yang terdiri atas:

1.    Laporan Laba Rugi

2.    Laporan Perubahan Ekuitas

3.    Laporan Posisi Keuangan [Neraca]

Berikut masing-masing penjelasannya.

1.   Laporan Laba Rugi

a.     Pengertian

Laporan laba rugi merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja sebuah perusahaan berupa informasi pendapatan yang diperoleh dan beban yang dikeluarkan perusahaan selama satu periode akuntansi. Dengan membandingkan jumlah pendapatan dan jumlah beban, dapat diketahui sebuah perusahaan mengalami laba atau rugi.

b.     Komponen Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban selama satu periode akuntansi.

1]   Pendapatan [Revenue]

Terdiri atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan utama perusahaan. Pendapatan di luar usaha merupakan pendaatan yang berasal dari kegiatan di luar usaha utama, misalnya bunga bank dan deviden.

2]   Beban [Expense]

Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka memperoleh hasil ekonomis.

c.     Bentuk Laporan Laba rugi

1]   Bentuk Single Step [Bentuk Langsung]

Perusahaan Mitra Abadi

Laporan Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019

Pendapatan jasa

Rp36.900.000

Pendapatan lain-lain

Rp1.500.000 +

Jumlah Pendapatan

Rp38.400.000

Beban usaha:

Beban gaji

Rp18.500.000

Beban perjalanan dinas

Rp2.400.000

Beban iklan

Rp800.000

Beban telpon

Rp600.000

Beban listrik dan air

Rp900.000

Beban perlengkapan kantor

Rp1.600.000

Beban sewa

Rp2.250.000

Beban penyusutan peralatan

Rp500.000 +

Jumlah beban usaha

Rp27.550.000 [–]

LABA BERSIH

Rp10.850.000

2] Bentuk Multiple Step [Bentuk Bertahap]

Perusahaan Mitra Abadi

Laporan Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019

Pendapatan usaha:

Pendapatan jasa

Rp36.900.000

Beban usaha:

Beban gaji

Rp18.500.000

Beban perjalanan dinas

Rp2.400.000

Beban iklan

Rp800.000

Beban telpon

Rp600.000

Beban listrik dan air

Rp900.000

Beban perlengkapan kantor

Rp1.600.000

Beban sewa

Rp2.250.000

Beban penyusutan peralatan

Rp500.000 +

Jumlah beban usaha

Rp27.550.000 [–]

Laba Usaha

Rp9.350.000

Pendapatan dan beban di luar usaha:

Pendapatan lain-lain

Rp1.500.000 +

Laba bersih

Rp10.850.000

2.   Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekiutas suatu perusahaan selama satu periode akuntansi.

Komponen Laporan Perubahan Ekuitas meliputi Modal awal, Investasi tambahan, Laba atau rugi bersih, Prive, dan Modal akhir.

Perusahaan Mitra Abadi Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019

Modal Ranufi [1 Januari 2019]

Rp90.000.000

Laba bersih

Rp10.850.000

Prive Ranufi

Rp10.000.000 [-]

Menambah modal

Rp850.000 +

Modal Ranufi [31 Desember 2019]

Rp90.850.000

3. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan, yakni laporan besarnya aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu [akhir periode akuntansi].

Perusahaan Mitra Abadi

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2019

ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS

Aset Lancar

Liabilitas Lancar

Kas

Rp55.500.000

Utang usaha

Rp25.700.000

Piutang usaha

Rp19.000.000

Utang gaji

Rp1.000.000 +

Perlengkaan kantor

Rp800.000

Jumlah Liabilitas Lancar

Rp26.700,000

Sewa dibayar di muka

Rp2.750.000 +

Jumlah Aset Lancar

Rp78.050.000

Aset Tetap

Peralatan kantor

Rp40.000.000

Modal Ranufi

Rp90.850.000 +

Akum. Peny. Peralatan

[Rp500.000]

Jumlah Aset Tetap

Rp39.500.000 +

Jumlah Aset

Rp117.550.000

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp117.550.000

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sari Dwi, 2016. Buku Siswa Ekonomi XII Peminatan Ilmu-Ilmu IPS. Surakarta:Mediatama

Firdaus, Yoga, dkk, 2000. Pelajaran Akuntansi untuk SMU. Jakarta: Erlangga.

Geminastiti, Kinanti, Nella Nurlita, 2016. Ekonomi intuk Siswa SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.

Ismawanto, 2020. Ilmu Ekonomi untuk Kelas XII SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Kasman, Eri, 2018. Pendalaman          Buku Teks Ekonomi SMA Kelas XII 3A. Jakarta:

Yudhistira.

Kasman, Eri, 2018. Pendalaman          Buku Teks Ekonomi SMA Kelas XII 3B. Jakarta:

Yudhistira.

Sariono, Endro, Slamet Subekti, Burhanuddin A. Usman, M. Jaharuddin, M. Alwi, 2007.

Manusia dan Perilaku Ekonomi Pelajaran Ekonomi untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca.

Widiastuti, Anik, Hamidah Gigih Aryanti, Kartika Sari, Inung Oni Setiadi. 2016. Buku Siswa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: Cempaka Putih.

Video yang berhubungan