Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan


Di Indonesia khususnya dibidang perikanan tangkap banyak sekali jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan, namun banyak sekali alat tangkap yang bersifat merusak atau destruktif seperti payang dan trawl yang menangkap ikan didasar perairan dengan menyapu dasar sehingga terumbu karang yang berada didasar perairan akan rusak.

Oleh karenanya perlu alat tangkap ramah lingkungan yang selain selektif juga efektif dan bisa mempertahankan sumberdaya ikan agar habitatnya tidak rusak. Jenis-jenis alat tangkap ramah lingkungan tersebut diantaranya seperti pancing, dan alat pengumpul ikan seperti keramba apung yang menggunakan lampu dan umpan alami.

Dirangkum dari berbagai sumber, Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) dengan mengacu pada Badan pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), berikut jenis alat penangkap ikan yang ramah lingkungan:

1. Jaring insang (gillnet and entangling nets)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
Alat tangkap gillnet/ist

Jaring insang merupakan alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring merata. Alat penangkap ikan ini dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah.

Jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang gerombolan ikan. Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terjerat mata jaring.

2. Pancing (hook and Line)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
menangkap ikan menggunakan alat pancing/ist

Alat penangkap ikan ini digunakan untuk memancing ikan target sehingga terkait mata pancing yang dirangkai dengan tali menggunakan atau tanpa umpan. Alat penangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi ini, yaitu rawai (long line) dan pancing itu sendiri.

3. Alat yang dijatuhkan (falling gears)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
Bozo fisherman using a net on the River Niger, Mopti, Mali

Alat yang dijatuhkan atau ditebarkan merupakan alat penangkap ikan yang pengoperasiannya dilakukan dengan ditebarkan atau dijatuhkan untuk mengurung ikan dengan atau tanpa kapal.

4. Perangkap (traps)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
illustrasi perangkap (traps)/ist

Alat penangkap ikan jenis ini terdiri dari berbagai bentuk dan material. Ada yang terbuat dari jaring, bambu, kayu dan besi. Perangkap bisa dipasang secara tetap atau secara portable (dapat dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Biasanya perangkap digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan demersal dan kerang.

5. Penggaruk (dredges)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
illustrasi alat dredges/ist

Penggaruk merupakan alat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi bergerigi. Terdapat berbagai bentuk dan ukuran alat jenis ini. Desain dan konstruksi penggaruk disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang diinginkan. Alat ini ada yang dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya.

Penggaruk dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu. Alat tangkap ini biasa digunakan di perairan dangkal yang tidak jauh dari pesisir. Penggaruk biasanya menyasar kerang.

6. Jaring lingkar (surrounding nets)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
Purse seine/ist

Pengoperasian jaring lingkar dengan cara menghadang arah renang ikan. Alat ini ditujukan sebagai penangkap ikan pelagis yang bergerombol di permukaan. Ikan pelagis adalah ikan yang hidup di permukaan dengan kedalaman kurang dari 200 meter.

7. Jaring angkat (lift nets)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
Bagan tancap/ist

Jaring angkat adalah alat penangkap ikan berbentuk lembaran persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkan dengan menggunakn kerangka dari batang kayu atau bambu. Alat penangkap ikan ini dioperasikan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Jaring ini menyasar ikan jenis pelagis dan cumi-cumi.

8. Alat penjepit dan melukai (grappling and wounding)

Dari 4 contoh alat tangkap ikan tersebut alat manakah yang aman bagi lingkungan
Menangkap ikan dengan alat sederhana/ist

Pengoperasian alat ini dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. Contoh dari alat penangkap ikan ini antara lain adalah tombak dan ladung. (*)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun daftar alat penangkap ikan (API) yang dilarang maupun yang diperbolehkan dalam aturan baru.

Aturan yang mengatur API tersebut adalah Peraturan Menteri KP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di WPP-NRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan.

Aturan tersebut merupakan aturan turunan dari PP 27 Tahun 2021 yang merupakan amanat UU Nomor 11 Tahun 2020 alias UU Cipta Kerja.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini mengatakan, alat-alat tangkap ditimbang berdasarkan dua hal, yakni selektifitas dan kapasitasnya.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Hari ini Mulai dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Selektifitas dilihat berdasarkan ukuran mata jaring, bentuk mata jaring, nomor mata pancing, alat mitigasi tangkapan sampingan. Sementara kapasitas diatur berdasarkan panjang tali ris atas, bukaan mulut, panjang penaju, jumlah unit API, jumlah mata pancing, dan panjang tali selambar.

Pengaturan API memegang peranan penting untuk menjaga konflik. Seturut pengamatan di lapangan, banyak pula alat tangkap ramah lingkungan yang tidak diatur menyebabkan konflik antar nelayan kecil. Konflik terjadi lantaran jalur dan cara pemasangan alat penangkap ikan tidak tepat.

"Oleh karenanya pengaturan jalur dan penetapan waktu adalah hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan ini, terutama teman-teman pengatur yaitu dinas KP di wilayahnya," kata Zaini dalam dalam Bincang Bahari Sosialisasi Permen 18/2021, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Mengenal Model Bisnis Kekinian dan Cara Memulainya

1. Alat tangkap yang diperbolehkan

Berdasarkan aturan, ada 10 kelompok alat tangkap yang diperbolehkan yaitu kelompok jaring lingkar, kelompok jaring tarik, kelompok jaring hela, penggaruk, jaring angkat, alat tangkap yang dijatuhkan atau ditebar, jaring insang, kelompok perangkap, kelompok alat pancing, dan alat tangkap lainnya.

Kelompok alat penangkap ikan (API) jaring lingkar terdiri atas, pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal, pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal, pukat cincin teri dengan satu kapal, pukat cincin pelagis kecil dengan dua kapal, dan jaring lingkar tanpa tali kerut.

Kelompok API jaring tarik, yaitu jaring tarik pantai, payang, jaring tarik sempadan, dan jaring tarik berkantong. Adapun API jaring hela yaitu jaring hela udang berkantong, jaring hela ikan berkantong.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bergantung pada Periode PPKM Level 4

Nelayan menunjukan ikan hasil tangkapannya. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Alat tangkap ikan dengan jaring cantrang harus ditinggalkan karena merusak biota laut. Nelayan diminta beralih ke alat tangkap yang lebih selektif dan tidak merusak kelestarian lingkungan.

Aturan terkait penggunaan alat tangkap ini tertuang dalam Permen KP nomor 2 tahun 2015 tentang larangan penggunaan pukat hela dan pukat cantrang. Cantrang merupakan bagian dari pukat tarik.

Alasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melarang cantrang karena para nelayan memodifikasi ukuran mata jaringnya (mesh size) hingga 1,5 inci, padahal aturan maksimalnya 2 inci. Kecilnya mesh size inilah yang membuat ikan kecil yang masih berpotensi untuk tumbuh dan bertelur ikut terjaring.

Kapal Nelayan sedang berlabuh (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Namun karena mahalnya biaya mengganti alat tangkap, KKP memberi toleransi kepada nelayan untuk menggunakan alat tangkapnya hingga akhir Juni mendatang. Dengan syarat, mesh size cantrang maksimal 2 inci dan tali ring atas maksimal 60 meter.

Sebenarnya apa saja jenis alat tangkap ikan?

Merujuk pada Kepmen KP nomor 6 tahun 2010, secara umum ada 10 jenis alat tangkap ikan di Indonesia. Yakni jaring lingkar (surrounding nets), pukat tarik (seine nets), pukat hela (trawls), penggaruk (dredges), jaring angkat (lift nets), alat yang dijatuhkan (falling gears), jaring insang (gillnets and entangling nets), perangkap (traps), pancing (hooks and lines), serta alat penjepit dan melukai (grappling and wounding). 

Nelayan Pati pulang melaut (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Alat tangkap yang menjadi alternatif utama pilihan nelayan saat ini adalah purse seine, gill nets dan dogol.

Purse seine yang merupakan bagian dari jaring lingkar, menjadi favorit nelayan. Dioperasikan dengan cara menghadang arah renang ikan.  

Purse seine menyasar ikan pelagis, yakni ikan yang hidup di permukaan dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Jenis ikan pelagis seperti: tongkol, layang, bentang, kembung, cakalang, lemuru, slengseng, cumi-cumi dan ikan-ikan yang biasa dijadikan bahan pindang.

Alat tangkap ikan tipe purse seine. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Salah satu contoh pukat tarik adalah cantrang yang penggunaannya dilarang karena menangkap segala jenis ikan, termasuk ikan yang masih kecil.

Alat tangkap ikan tipe pair seines. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Trawls dan pukat harimau merupakan contoh jaring yang termasuk kategori pukat hela. Penggunaan alat tangkap ini juga dilarang karena merusak ekosistem. 

Trawls dan pukat hela tak hanya menangkap ikan dari segala ukuran, namun juga merusak terumbu karang dan ekosistem dasar laut.

Alat tangkap ikan tipe shrimp trawls. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Alat tangkap ini biasa di perairan dangkal dan tak jauh dari pesisir. Penggaruk biasanya menyasar kerang.

Alat tangkap ikan tipe boat dredgers. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Penggunaan jaring angkat dilakukan dengan membenamkan jaring ke perairan, kemudian saat ikan sudah tertangkap, diangkat ke atas. Biasanya nelayan menggunakan rumpon untuk menarik perhatian ikan. Jaring ini menyasar ikan jenis pelagis dan cumi-cumi.

Portable lift net. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

6. Alat yang dijatuhkan atau ditebar

Nelayan menangkap ikan dengan cara menebar atau menjatuhkan jaring untuk mengurung ikan. Setelah ikan terjebak, jaring diangkat ke atas kapal. Alat ini menyasar ikan pelagis dan cumi.

Alat tangkap ikan tipe shrimp trawls. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Sistem kerja gill nets atau jaring insang dengan cara menghadang pergerakan ikan. Ketika menabrak jaring, insang ikan langsung terjerat dan tak dapat keluar lagi.

Gill nets dapat digunakan untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal. Demersal adalah jenis ikan yang hidup di dasar perairan, seperti kurau, kakap, kerapu, layur, manyung, cucut, pari dan sebagainya.

Alat tangkap ikan tipe gill nets. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Bubu, bubu bersayap dan pukat labuh merupakan contoh alat tangkap jenis perangkap. Penggunaannya dilakukan secara pasif berdasarkan tingkah laku ikan.

Biasanya perangkap digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan demersal dan kerang.

Alat tangkap ikan tipe otter trawls. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

Ada banyak jenis pancing yang digunakan nelayan, namun secara umum cara kerjanya sama. Yakni dengan mengulurkan pancing yang sudah terpasang umpan ke dalam air.

Alat tangkap jenis pancing menyasar ikan pelagis hingga demersal. Ada juga pancing cumi yang khusus menyasar cumi-cumi.

Alat tangkap ikan tipe pair trawls. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)

10. Alat penjepit dan melukai

Alat tangkap yang termasuk kategori ini adalah tombak dan panah.  Pengoperasiannya dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. 

Umumnya digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal. Namun ada juga yang digunakan di tengah laut, umumnya untuk menangkap mamalia besar.

Alat tangkap ikan tipe beach seines. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)