Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini

Mempunyai buah hati yang percaya diri pasti menjadi impian setiap orang tua di dunia. Namun, tidak semua anak tumbuh dengan sifat tersebut. Pastinya tak jarang kita melihat anak-anak yang minder, takut berlebihan, hingga akhirnya sepenuhnya menjadi pribadi yang tertutup pada siapa pun. Nyatanya, rasa percaya diri pada anak yang tinggi mampu menjadi jembatan terbaik untuk penunjang keberhasilan mereka.

Namun, perlu diketahui bahwa rasa percaya diri bukanlah sifat yang bisa diturunkan langsung dari orang tua kepada anak. Untuk bisa memilikinya, orang tua harus mengajarkannya kepada anak sejak dini. Dengan demikian, nantinya anak tidak tumbuh menjadi sosok yang pemalu ketika bergaul dan bersosialisasi.

Membangun rasa percaya diri pada anak memang bukan menjadi perkara mudah. Namun, bukan berarti hal tersebut menjadi mustahil untuk dilakukan. Cara-cara berikut ini mungkin bisa menjadi inspirasi untuk Anda dalam membangun dan meningkatkan kepercayaan diri anak.

1. Menghidupkan Rasa Keberanian Anak

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini

Source – pixabay

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak adalah melatih keberanian mereka. Tentu saja, keberanian yang tinggi akan membuat mereka menjadi orang yang percaya diri. Menghidupkan keberanian pada anak ini bisa Anda lakukan dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas secara mandiri, atau memberikan contoh dan teladan yang baik pada mereka.

2. Berikan Anak Kepercayaan

Meskipun masih terbilang belia, bukan berarti Anda tidak bisa memberikan kepercayaan pada anak. Justru kepercayaan yang diajarkan sejak dini ini juga akan menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri mereka. Kepercayaan ini bisa ditunjukkan dengan cara memberikan komentar dan dorongan yang positif setiap anak ingin mengutarakan masalah ata

u pertimbangan mereka serta membiarkan anak mengambil keputusan dan bertanggung jawab dengan pilihannya.

3. Berikan Semangat dan Motivasi

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini

Source – pixabay

Semangat dan motivasi menjadi hal penting yang sangat dibutuhkan anak ketika mereka akan melakukan sesuatu. Semangat dan motivasi dari orang tua tentunya akan membangkitkan keberanian dan rasa percaya diri pada anak. Misalnya, ketika anak hendak berbicara di depan kelas. Bukan hal mudah untuk melakukannya, terlebih jika hal tersebut adalah pertama kalinya untuk mereka. Di sinilah semangat itu mereka butuhkan.

4. Berikan Nasihat Jika Anak Melakukan Kesalahan

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini

Source – pixabay

Tidak hanya anak saja, orang dewasa pun terkadang melakukan kesalahan. Umumnya, kesalahan ini dilakukan oleh anak karena mereka belum mengerti mana yang baik dan tidak. Nah, ketika mereka melakukan kesalahan tersebut, jangan sekali-kali melayangkan bentakan. Sebaliknya, berikan mereka nasihat dengan lembut. Bentakan dan amarah akan membuat anak takut dan akhirnya rasa takut ini akan terbawa hingga mereka dewasa.

5. Berikan Penghargaan dan Apresiasi

Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini

source – pixabay

Ketika anak berhasil menunjukkan keberanian mereka dalam melakukan sesuatu hal yang positif, berikanlah mereka apresiasi yang juga positif. Bahkan, Anda juga bisa memberikan mereka suatu penghargaan berupa hadiah, misalnya mainan kesukaan mereka. Dengan adanya apresiasi yang positif dari orang tuanya, anak akan semakin termotivasi dan percaya diri dalam menghadapi berbagai hal.

Tak hanya berdampak pada pendidikan saja, rasa percaya diri yang tinggi pada anak akan mampu membawa mereka menuju karier dan masa depan yang cemerlang. Anak juga akan lebih mudah dalam bersosialisasi dan berempati dengan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajib bagi orang tua untuk melatih percaya diri pada anak-anak sejak usia dini.  

Setiap orang tua pasti ingin melihat anaknya selalu percaya diri dalam bertindak. Maka itu penting bagi Mums untuk membantu membentuk rasa percaya diri si Kecil sejak dini. Percaya diri bukan hanya berani unjuk gigi di depan umum, Mums. Percaya diri juga merupakan keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

Jika si Kecil sudah memiliki rasa percaya diri, akan banyak hal positif dalam dirinya. Ia akan lebih cepat merasa nyaman pada lingkungan, lebih berani mencoba hal baru, dan tentunya tidak melulu akan 'menempel' pada orang tua. Tidak sulit untuk mewujudkannya, Mums. Mums hanya perlu untuk lebih peka dalam menangani tumbuh kembang si Kecil.

Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Srti Ariani, S.Psi., M.Si memberikan kiat-kiat untuk membentuk rasa percaya diri pada anak:

Pada usia ini, orang tua menjadi sosok yang paling dekat dengan si Kecil. Sosok Ibu bahkan menjadi sahabat setia yang selalu menemaninya setiap waktu. Berikanlah pelukan sesering mungkin. Pelukan menjadi satu wujud untuk memberikan kenyaman pada anak. Saat anak merasa nyaman, dia pun akan lebih percaya diri dalam bertindak. Kebiasan memeluk menjadi sangat baik untuk diterapkan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada anak di usia selanjutnya. Kenyamanan dalam keluarga akan memberikan sugesti pada anak bahwa dirinya diterima dan disayangi dalam keluarga.

Selalu timbulkan rasa lekat pada anak sejak kecil. Untuk itu sangat penting untuk memberikan ASI secara langsung pada anak. Bukan dengan menggunakan botol ataupun gelas. Usia ini mebentuk kedekatan dengan anak bermanfaat untuk membiasakan diri untuk selalu melekat pada orang tua. Selalu berikan sentuhan lembut, anak pun akan lebih peka dan mengenal 'bau tangan' sang Ibu.

3. Sensitif terhadap kebutuhan

Mums perlu lebih bisa mengenal makna tangisan pada si Kecil. Apakah ia menangis karena lapar, butuh istirahat ataupun karena kebersihan dirinya (buang air). Untuk itu bangunlah rutinitas setiap hari, sehingga kebiasaan anak lebih bisa dikontrol. Misalnya, Mums akan bisa tahu si Kecil menangis karena lapar karena saat itu adalah waktu Mums biasa memberikan makan. Dari kebiasaan ini, anak akan merasa dimengerti oleh orang tuanya akan tangisannya, sehingga rasa nyaman pun dapat timbul dari dalam diri si kecil. 

Childproofing home atau rumah ramah anak harus Anda perhatikan. Anak diusia 1-4 tahun memiliki rasa ingin tahu yang besar. Setiap apa yang dilihatnya akan menarik perhatian dan biasanya anak akan berusaha untuk menyentuhnya. Tak jarang akan timbul kerusakan atau justru mencelakakan dirinya sendiri. Untuk itu buatlah rumah Mums ramah anak.

Misalnya saja buatlah sudut meja menjadi tumpul, atau sediakan lantai yang sudah dilapisi dengan karpet busa. Lingkungan yang ramah akan membuat anak aman untuk melakukan sesuatu. Dan anak cenderung akan terus mencoba. Berbeda jika saat mencoba justru akan mencelakakan anak. Dia akan merasa takut dan merasa dirinya tidak mampu berbuat sesuatu.

Saat berbicara dengan si Kecil selalu gunakan kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Orang tua tanpa sadar sering menggunakan kata “jangan” untuk melarang tindakan si kecil. Padahal kata “jangan” merupakan pilihan kata yang tidak tepat untuk digunakan. “Jangan naik” contohnya. Anak cenderung menjadi bingung mencerna kata jangan dan naik, bisa-bisa anak akan mendengar ucapan terakhir dan akan tetap naik ke atas. Jika si Kecil merasa mudah paham maka anak pun akan lebih percaya diri dalam bertindak.

Ketika berbuat sesuatu kemungkinan besar anak akan melakukan kesalahan. Saat inilah waktu yang tepat bagi Mums untuk mengajarkan konsekuensi atas apa yang telah dilakukan oleh anak. Tidak perlu berlaku kasar atau berteriak. Jika anak menumpahkan air dari gelas ajarkan pula anak untuk membersihkannya. Secara perlahan anak akan tahu dan belajar untuk bertanggungjawab. Anak juga akan merasa bangga ketika berhasil menyelesaikan konsekuensinya.

8. Berikan Pujian Secara Spesifik

Pujian menjadi hal yang baik untuk diberikan kepada anak ketika ia berhasil melakukan sesuatu. Anak akan merasa bahwa dirinya telah berhasil dan benar dalam bertindak. Rasa percaya diri akan terus berkembang karena hal itu. Namun, pujian juga harus dikatakan secara spesifik. Pujilah usahanya bukan orangnya. Contoh saat anak berani menari di depan panggung. Katakan “Ibu bangga sama kamu, gerakan kamu lincah dan kamu bisa tersenyum melihat banyak orang.” Dengan begitu anak akan tahu apa yang sudah dia lakukan dan dia capai. 

9. Tetap Lakukan Rutinitas

Ketika usianya sudah beranjak lebih besar dan anak mulai memiliki banyak aktivitas yang dilakukan, rutinitas tetap harus Mums terapkan. Dengan begitu Mums akan tahu saat-saat dimana anak sedang dalam keadaan segar dan bersemangat. Saat ini merupakan saat yang tepat bagi anak bisa mengembangkan ide yang dimilikinya. Perhatikan secara cermat dan bantu anak Mums untuk lebih mengembangkannya.

Jangan langsung berpikir buruk ketika anak sedang melakukan sesuatu. Bisa jadi hal itu merupakan ide briliant yang keluar dari dirinya. Sikap membangkang yang dilakukan oleh anak juga bukan sepenuhnya berarti tidak menuruti perintah orang tua. Membangkan merupakan bentuk konkret bahwa anak bertindak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Untuk itu, perlu arahkan dari orang tua dengan cara yang baik sehingga anak pun tahu bahwa keinginannya tidak selalu dapat dituruti.

Saat Mums menghendaki sesuatu pada si Kecil, coba selalu sediakan pilihan untuk dirinya. Sederhananya jika Mums ingin si Kecil makan sayur, coba sediakan wortel dan bayam, tanyakan kepadanya untuk memilih di antara keduanya. Akan berbeda jika pertanyaannya ingin makan sayur atau tidak. Selain keinginan Mums terpenuhi, si Kecil akan merasa lebih jumawa dengan pilihannya.

Anak akan merasa pilihannya disetujui dan akan lebih percaya diri bahwa orang lain mendukung apa yang diinginkannya. Memberikan stimulasi terbaik untuk mendukung perkembangan anak merupakan tugas penting yang harus dijalankan oleh setiap orangtua. Sekecil apapun itu, baik untuk perkembangan moral dan intelektual perlu Mums latih sejak dini, termasuk untuk melatih rasa peracya diri Si Kecil. Berikan yang terbaik dengan cara yang baik pula! (UH)