Cara Mengatasi hidung berdarah tapi bukan mimisan

Saya punya keluhan di bagian hidung Dok yang terasa sampai ke tenggorokan, telinga, dan kepala bagian belakang.

Hidung ini sering berdarah, tapi bukan mimisan. Apakah ini gejala sinus atau penyakit hidung lainnya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fatan Ahfiputra (Pria, 53 tahun)

Baca juga: Jadi Sering BAB Usai Positif COVID-19, Apakah Efek dari Virus Dok?

Jawaban

Halo Bapak Fatan, terima kasih atas pertanyaannya. Terkait keluhan yang Bapak sampaikan, perlu diketahui kapan gejala ini muncul. Apakah sudah cukup lama dan berulang atau Bapak baru pertama mengalami.

Kemudian lebih detailnya ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu digali:

  • Keluhan hidung nya seperti apa, apakah sumbat hidung atau rasa tidak plong?
  • Adakah keluhan tambahan seperti nyeri pada sekitar area hidung atau pipi atau di sekitar mata?
  • Apakah ada ingus yang keluar? Bagaimana warnanya apakah bening ataukah keruh hingga kental?
  • Adakah rasa mencium bau busuk atau amis?
  • Adakah masalah yang berkaitan dengan gigi (seperti gigi lubang, sisa akar atau problem gusi) terutama pada area rahang atas?
  • Adakah gejala sumbat yang kadang disertai bersin yang seringkali terjadi pagi hari atau malam hari?
  • Adakah suara sengau yang terjadi?
  • Apakah mimisan yang dialami kadang muncul sedikit-sedikit, kadang bekuan darah bercampur liur?
  • Apakah terdapat rasa sumbat di telinga atau telinga rasa penuh?
  • Apakah terdapat sakit kepala?
  • Apakah terdapat pandangan buram atau ganda?
  • Adakah penurunan berat badan yang signifikan?
  • Adakah munculnya benjolan pada area sekitar leher?
  • Adakah faktor risiko lain seperti kebiasaan merokok dan riwayat sering makan ikan asin atau asinan kering?
  • Apakah Bapak memiliki kecenderungan problem lambung seperti maag atau GERD?

Semua pertanyaan ini sebaiknya digali, sehingga dapat menuntun kita pada diagnosis yang terarah.

Seperti yang diketahui, cukup banyak kemungkinan problem keluhan hidung yang bisa terjadi, antara lain:

  • Rhinitis atau pilek lama yang sering berkaitan dengan alergi
  • Rhinosinusitis, yang sering berkaitan dengan proses infeksi
  • Konka hipertrofi, yang sering berkaitan dengan faktor alergi maupun peradangan kronis
  • Polip hidung, yaitu pertumbuhan suatu lesi jinak yang seringkali membuat keluhan sumbat hidung
  • Epistaxis, atau mimisan yang sering berkaitan dengan lecetnya selaput lendir hidung akibat mengucek hidung atau membuang ingus terlalu kencang saat merasa sumbat hidung
  • Nasopharyngitis kronis, bisa terjadi akibat peradangan lama, misalnya asam lambung yang sering refluks/naik dan membuat iritasi pada saluran napas atas
  • Beberapa kasus tumor, seperti contohnya sinonasal tumor atau tumor nasofaring. Pada tumor sinonasal biasanya keluhan sumbat hidung disertai juga perubahan simetrisitas wajah. Sementara pada kasus tumor nasopharynx bisa juga terjadi rasa sumbat di belakang hidung disertai dengan rasa penuh pada telinga dan seringkali disertai munculnya benjolan pada area leher atas

Setelah semua keterangan tadi digali secara mendetail, bisa juga diperkuat dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan nasoendoskopi (melihat dalam area rongga hidung dengan menggunakan kamera kecil), pemeriksaan rontgen atau X-ray, maupun pemeriksaan CT-Scan. Apabila terdapat kecenderungan ke arah alergi, juga bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium IgE atopy spesifik untuk mengetahui adanya alergen spesifik yang mencetus timbulnya gejala alergi.

Dengan demikian, ada baiknya Bapak berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis THT-KL untuk dilakukan pemeriksaan, penegakan diagnosis, dan mencari penanganan yang tepat serta optimal untuk Bapak ya. Semoga segera membaik kondisinya, Pak.

dr Edo Wira Candra, SpTHT-KL(K), MKes, FICS
Dokter Spesialis THT & Bedah Kepala dan Leher, Konsultan Onkologi-Bedah Kepala Leher, RS Pondok Indah - Pondok Indah

Tentang Konsultasi Kesehatan

Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan ke email [email protected] dan akan dijawab oleh pakar yang kompeten. Kirimkan pertanyaan dengan subjek email "konsultasi pembaca" disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin.

Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan.

Trauma atau cedera pada pembuluh darah hidung merupakan salah satu penyebab mimisan. Hal ini dapat terjadi ketika Anda menggosok atau mengorek hidung terlalu kencang. 

Perlu diketahui bahwa hidung memiliki banyak pembuluh darah halus yang sensitif. Jadi, jika Anda mengorek hidung terlalu kencang, pembuluh darah tersebut bisa pecah sehingga menyebabkan ingus bercampur darah. Hal yang sama juga bisa Anda alami jika hidung terkena benturan terlalu keras.

Hidung Kering

Kondisi hidung yang terlalu kering dapat pula menjadi salah satu penyebab mimisan. Risiko ini akan makin tinggi jika Anda sering mengorek hidung yang pada dasarnya sudah mengalami kekeringan.

Hidung kering biasanya terjadi akibat terlalu lama berada di ruangan yang dingin atau panas, terpapar debu, dan kurang minum air putih.

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah yang terlalu tinggi juga bisa menjadi penyebab ingus berdarah. Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan sungkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat, sesuai dengan penyakit yang dialami.

Artikel Lainnya: Mimisan saat Terangsang seperti di Kartun, Benarkah Bisa Begitu?

Pilek dan Alergi

Adanya pilek dan alergi juga bisa menjadi penyebab hidung berdarah. Pilek dan alergi musiman bisa membuat saluran hidung membengkak sehingga ingus menumpuk pada rongga hidung. 

Kondisi tersebut menyebabkan hidung mampet, sehingga memicu keinginan seseorang untuk mengeluarkan ingus secara paksa. Jika hal ini terus dilakukan, maka tidak heran jika pembuluh darah pada rongga hidung akan pecah sehingga menyebabkan keluarnya ingus bercampur darah.

Obat-obatan Tertentu

Obat pengencer darah seperti heparin dan warfarin sering digunakan untuk menangani penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung atau stroke. Saat menggunakan obat tersebut, keluarnya ingus berdarah dari dalam hidung mungkin akan lebih sering terjadi. 

Jika Anda sedang menjalani pengobatan lain yang bisa memperburuk kondisi ingus berdarah, jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis.

Leukemia 

Leukemia atau kanker darah akan menyebabkan gangguan pada berbagai komponen darah, seperti trombosit. Kadar trombosit yang rendah akan meningkatkan risiko perdarahan. 

Adapun gejala yang identik dengan leukemia, yaitu rasa lelah berlebih, badan lemas, sakit kepala, sesak napas, kulit pucat, mudah infeksi, demam, mudah memar atau berdarah, sering mimisan, gusi rentan berdarah, nyeri sendi atau tulang, dan pembengkakan di perut.

Apa Penyebab hidung berdarah tapi bukan mimisan?

Lendir hidung yang berdarah, penyebabnya : Adanya luka di hidung akibat mengeluarkan lendir yang terlalu keras. Iritasi dan peradangan pada hidung akibat infeksi atau alergi. Terpapar udara kering dalam waktu lama. Riwayat cedera pada hidung.

Bahayakah ingus bercampur darah?

Saat mengalami ingus berdarah, sebaiknya tetap tenang dan jangan panik berlebihan. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari kondisi cuaca hingga adanya gangguan penyakit tertentu. Hidung memiliki banyak pembuluh darah yang dapat rusak karena berbagai faktor.

Apa yang harus dilakukan kalau hidung berdarah?

Pengobatan Mimisan Condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke tenggorokan, karena darah yang tertelan dapat memicu muntah. Pencet hidung selama 10–15 menit dan bernapaslah melalui mulut. Kompres pangkal hidung dengan kompres dingin untuk memperlambat perdarahan.

Darah keluar dari hidung tanda apa?

Mimisan biasanya disebabkan oleh trauma lokal, tapi juga bisa terjadi akibat infeksi hidung atau sinus, menghirup udara kering dalam waktu lama. Mimisan secara spontan cukup umum terjadi pada anak-anak. Hidung penuh dengan pembuluh darah, sehingga cedera ringan pada wajah bisa menyebabkan hidung mengeluarkan darah.