Bagaimana cara membuat obat batuk dari jeruk nipis dan kecap?

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Tangis histeris Hanifah Husein menyambut kedatangan jenazah suaminya yakni mantan menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan, ketika tiba di rumah duka.

Jenazah mantan menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan tiba di rumah duka, Jalan Anggrek Cendrawasih, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, kira-kira pukul 15.30 WIB, Jumat (2/12/2022).

Diketahui, mantan menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan ditemukan meninggal dunia dalam mobil yang terparkir di basemen hotel.

Sebelum meninggal Ferry sempat mendatangi acara Palang Merah Indonesia (PMI) di�Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Hingga akhirnya kabar duka muncul, Ferry ditemukan meninggal dunia oleh pihak hotel.

Selanjutnya pihak hotel mengabarkan kepada pihak keluarga Ferry.

Topan, Ketua RT 01/03 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat menyebutkan�Ferry Mursyidan Baldan�ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di parkiran�Hotel Bidakara�Jakarta kemarin siang.

"Selepas Jumatan, pihak keluarga mendapat kabar dari pihak hotel, bahwa Pak Ferry ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di basement," katanya.

"Kemarin, memang almarhum sebelumnya mengikuti acara PMI. Lalu istirahat di sana dan rencananya hari ini akan melanjutkan kegiatan ke Bekasi," kata dia.

Namun, lanjut dia, istri Ferry tidak bisa menghubungi suaminya sejak kemarin malam. Hingga tiba-tiba pihak hotel mengabarkan kabar duka tersebut.

Disambut Tangis

Sekitar pukul 15.30 WIB jenazah Ferry tiba di rumah duka Jalan Anggrek Cendrawasih, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Jenazah Ferry diturunkan dari mobil ambulans berkelir putih dan langsung disambut isak tangis kerabat, keluarga dan saudara dekat.

Bahkan sang istri Hanifah Husein terlihat menangis histeris.

Kabid Humas�Polda Metro Jaya�Kombes Pol Endra Zulpan�mengatakan jika Ferry memiliki riwayat penyakit hipertensi hingga diabetes.

Hal ini diketahui dari keterangan keluarga Ferry yakni adik iparnya bernama Haris dan staf pribadi istri Ferry, Hermansyah.

"Menurut keterangan saksi (keluarga) korban ada riwayat penyakit hipertensi, gula dan diabetes," kata Zulpan.

Untuk itu, Zulpan mengatakan pihak keluarga pun tidak bersedia jenazah Ferry dilakukan autopsi.

"Saksi sebagai pihak keluarga membuat pernyataan bahwa tidak bersedia dilakukan autopsi dan tidak dilakukan pengecekan seluruh badan korban," ucapnya.

Polisi juga memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh mantan Menteri ATR/BPN, Ferry Mursyidan Baldan.

Kombes Pol Endra Zulpan juga menyebut sebelum ditemukan meninggal dunia, Ferry disebut sempat menghadiri acara wisuda salah satu kampus di hotel Bidakara.

"Menurut keterangan saksi, korban pada hari Kamis, 1 Desember 2022 menghadiri acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan dari jam 09.00 WIB s/d 12.28 WIB. Setelah acara tersebut korban sudah tidak ada kabar," kata Zulpan.

Setelah itu, lanjut Zulpan, dari keterangan saksi yang merupakan staf pribadi istri Ferry, bernama Hermansyah langsung berusaha mencari korban.

Pencarian dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak�Hotel Bidakara, Jakarta Selatan kemarin siang.

"Kemudian saksi koordinasi dengan security Komplek Bidakara untuk mencari korban dan tidak lama ada kabar dari Danru Security Komplek Bidakara bernama Soleh bahwa korban ditemukan di dalam mobilnya," jelasnya.

Setelah itu, lanjut Zulpan, saksi membuka pintu mobil yang tidak terkunci dan diketahui jika Ferry sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Di badan korban tidak terdapat luka," ucapnya.

Sementara itu adik ipar Ferry, Syahrial Nasution menduga Politikus Partai Nasdem itu terkena serangan jantung setelah meminum obat sakit gigi.

"Kelihatan sepertinya habis minum obat sakit gigi terus kemudian terus ketiduran dan mungkin kena serangan jantung dan enggak bangun lagi," ujarnya.

Syahrial juga menyebut, kakak iparnya sebelumnya terlihat sehat walafiat. Sebelum bertolak ke�Hotel Bidakara�ia berpamitan dengan istrinya.

Kemudian malam harinya sang istri menunggu hingga ketiduran. Pada pagi harinya telepon seluler Ferry sudah tidak bisa dihubungi.

"Kemudian setelah itu diminta supaya ada anggota keluarga kita minta cek ke Bidakara ternyata ketemu di parkiran (di dalam mobil)," ucapnya.

Duka Cita

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK menyampaikan duka cita atas meninggalnya mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional�Ferry Mursyidan Baldan.

Dalam keterangannya, JK mengenang sosok Ferry yang berjasa dan berbakti pada bangsa.

JK menuturkan, Ferry sempat menghadiri acara Palang Merah Indonesia (PMI) di�Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, sebelum ditemukan meninggal.

"Mengucapkan duka cita yang dalam atas berpulangnya ke Rahmatullah almarhum Ferry Mursyidan. Yang pada akhir hayatnya justru menghadiri acara Palang Merah, bersama saya," kata JK.

"Beliau mantan Menteri Agraria dan tentu mantan Ketua PB HMI yang mempunyai bakti yang banyak bagi bangsa dan negara," sambung dia.

Ia pun mendoakan, agar almarhum Ferry husnul khatimah.

"Semoga arwahnya diterima oleh Allah SWT dan mendapat rahmat husnul khatimah," harap JK.

Partai Nasdem juga mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepergian salah satu pendiri partainya�Ferry Mursyidan Baldan.

"Kami keluarga besar partai Nasdem berduka cita," Ketua DPP Nasdem Willy Aditya.

Nasdem, kata Willy, menilai Ferry merupakan seorang petinggi partai yang memiliki kepribadian yang sederhana. Tak hanya itu, kapasitasnya pun mumpuni dalam memimpin organisasi.

"Tentu Nasdem berduka sangat mendalam kehilangan seorang pendiri�Ferry Mursyidan Baldan�seorang yang sangat sederhana, bersahaja, memiliki kapasitas organisatoris yang luar biasa," ujarnya.(Tribun Network/abd/fah/fer/wly)