Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan

Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan

Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan
Lihat Foto

Shutterstock/MVelishchuk

Ilustrasi jarak kehamilan, jarak kehamilan yang baik, jarak kehamilan terlalu dekat, jarak kehamilan terlalu jauh.

KOMPAS.com - Mengatur jarak kehamilan yang ideal penting untuk perencanaan keluarga sekaligus menjaga kesehatan ibu dan calon buah hati.

Untuk itu, penting bagi para orangtua untuk mengetahui berapa lama jarak kehamilan yang baik menurut pertimbangan kesehatan.

Simak penjelasan lamanya jarak kehamilan ideal, risiko jarak kehamilan terlalu dekat atau jauh, serta cara menjaga jarak kehamilan berikut ini.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Hamil Lagi?

Berapa lama jarak kehamilan yang baik?

Ada beberapa versi jarak kehamilan yang ideal, namun secara umum prinsipnya tidak terlalu dekat atau jauh dari waktu melahirkan sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jarak kehamilan yang baik idealnya antara 18 bulan sampai 24 bulan dari persalinan sebelumnya.

Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan jarak kehamilan yang baik idealnya tiga tahun dari persalinan sebelumnya.

Dilansir dari Antara, Senin (4/7/2022), mengatur jarak kehamilan penting untuk mencegah stunting, mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta memberikan kesempatan pemulihan untuk fisik dan mental ibu dari persalinan sebelumnya.

Namun, lamanya jarak ideal tersebut tidak berlaku untuk ibu yang berencana hamil lagi setelah usianya 35 tahun.

Dikutip dari BBC, studi membuktikan bahwa ibu di atas 35 tahun yang ingin hamil lagi tak perlu menunggu 1,5 tahun untuk hamil lagi.

Jarak kehamilan yang baik untuk ibu di atas 35 tahun bisa dipersingkat menjadi minimal setahun dari kelahiran sebelumnya. Tujuannya, untuk meminimalkan risiko kehamilan di atas 35 tahun.

Sementara bagi ibu yang pernah mengalami keguguran, jarak kehamilan yang ideal tergantung keputusan pasangan. Pastikan untuk memertimbangkan kesiapan fisik dan mental sebelum berencana program hamil lagi. 

Baca juga: 3 Risiko Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas

Risiko jarak kehamilan terlalu dekat

Terlepas dari beberapa versi jarak kehamilan yang baik, ada sejumlah risiko jarak kehamilan terlalu dekat yang perlu diwaspadai.

Dilansir dari MayoClinic, jarak kehamilan kurang dari enam bulan dari persalinan sebelumnya bisa meningkatkan risiko:

  • Bayi lahir prematur
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi lahir dengan kelainan bawaan
  • Bayi lahir dengan autisme
  • Komplikasi persalinan solusio plasenta atau sebagian plasenta terlepas dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan
  • Masalah kesehatan mental skizofrenia
  • Anemia pada ibu hamil

Perlu dipertimbangkan sebelum perencanaan keluarga, jarak kehamilan terlalu dekat membuat ibu belum pulih dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.

Misalkan, selang enam bulan biasanya ibu masih menyusui sehingga cadangan nutrisinya sebagian besar tercurahkan untuk ASI. Apabila ibu hamil dalam periode ini, ibu dan janin di dalam kandungan bisa kekurangan nutrisi.

Baca juga: 6 Risiko Kesehatan Hamil di Usia Remaja

Risiko jarak kehamilan terlalu jauh

Jika risiko jarak kehamilan terlalu dekat bisa berbahaya untuk ibu hamil dan bayi yang akan dilahirkan, jarak kehamilan terlalu jauh lebih dari lima tahun juga ada risikonya. Berikut beberapa di antaranya:

  • Preeklamsia pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami komplikasi kehamilan ini
  • Kapasitas rahim untuk menunjang tumbuh kembang janin di dalam kandungan mulai menurun

Selain risiko yang sudah dijabarkan di atas, pertimbangkan juga faktor usia ibu hamil di atas 35 tahun ketika jarak kehamilan terlalu jauh dari persalinan sebelumnya.

Untuk meminimalkan risiko jarak kehamilan terlalu dekat atau jauh, ibu sehat tanpa masalah kesehatan tertentu sebaiknya mempertimbangkan jarak kehamilan yang baik dan aman antara 18 bulan atau kurang dari lima tahun, asalkan usia ibu masih di bawah 35 tahun.

Bila perlu atau ada kondisi tertentu, ibu jangan sungkan mengonsultasikan ke dokter kandungan yang biasanya menangani.

Cara menjaga jarak kehamilan bisa dengan program KB; baik dengan kondom, pil, KB suntik, implan, atau alat kontrasepsi dalam rahim.

Baca juga: Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas, Kenali Peluang dan Risikonya…

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kehamilan merupakan proses alami seorang wanita menjadi wanita seutuhnya yaitu menjadi seorang ibu. Bisa dikatakan, kehamilan akan memberikan Ibu pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai persiapan yang baik, termasuk persiapan mental menjelang persalinan agar dapat memperlancar proses tersebut.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Saat Masa Kehamilan dengan Olahraga

Salah satu hal yang perlu Ibu ketahui adalah usia kehamilan yang paling tepat untuk melahirkan sang bayi. Menghitung usia kehamilan harus setepat mungkin. Sejatinya, waktu melahirkan yang tepat berlangsung secara alami. Begitu bayi yang Ibu kandung siap untuk dilahirkan, maka sebaiknya Ibu dapat mengenali tanda yang muncul.

Usia Kehamilan

Pada umumnya, masyarakat awam hanya tahu bahwa untuk menentukan usia kehamilan ideal untuk melahirkan yaitu 9 bulan 10 hari atau 37 minggu. Akan tetapi, berdasarkan penelitian dari Organisasi Kesehatan untuk Ibu dan Bayi di Amerika Serikat, March of Dimes, usia kehamilan paling ideal untuk Ibu bisa melahirkan bayi adalah 40 minggu. Apakah tidak terlalu lama? Sedangkan, ada banyak bahaya yang bisa mengancam kesehatan bayi bila berada di dalam kandungan terlalu lama.

Penelitian dari badan kesehatan tersebut menemukan bahwa otak dan organ bayi masih bisa berkembang setelah usia kehamilan memasuki minggu ke 39. Bahkan, mereka juga menemukan bahwa bayi yang lahir pada minggu setelah minggu ke 39 akan memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap masalah pernafasan dan pencernaan, serta masalah pada pengaturan suhu tubuh secara alami, yang banyak dialami oleh bayi yang lahir pada minggu ke 37. Oleh karena itu, sekarang ini sudah ada larangan untuk menggunakan C-Section pada minggu ke 37.

Menghitung dengan tepat

Untuk mengetahui bahwa usia kehamilan Ibu mencapai usia kehamilan yang ideal untuk melahirkan, Ibu bisa menghitung kehamilan diri sendiri. Ada dua macam cara yang bisa Ibu gunakan untuk menghitung usia kehamilan.

Pertama adalah menghitung dengan metode haid terakhir, Ibu menggunakan rumus Naegele, yaitu (tanggal + 7 hari), (bulan +9 ), (tahun + 0), untuk haid terakhir pada bulan Januari – Maret dan (Tanggal+7 hari), (bulan-3), (tahun+1) untuk haid terakhir pada bulan April – Desember.

Baca juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual Yang Benar

Metode yang kedua adalah pergerakan janin. Pergerakan janin pada kehamilan pertama terjadi pada minggu ke 18-20, dan untuk kehamilan kedua dan selanjutnya, pergerakan terjadi pada minggu ke 16-18. Tapi, bila Ibu ingin mengetahui usia kehamilan yang akurat dan tepat, sebaiknya Ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Selain mengetahui usia kehamilan dan juga perkiraan hari kelahiran, Ibu juga bisa mendapatkan pertolongan bila dokter menemukan masalah kesehatan yang dapat mengancam kesehatan Ibu dan bayi. Jadi, proses melahirkan akan berjalan dengan lancar dan sehat.

Oleh Fitri Syarifah pada 13 Agu 2013, 09:00 WIB

Diperbarui 13 Agu 2013, 09:00 WIB

Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan

Perbesar

Dalam penelitiannya di US National Institute of Environmental Health Sciences, peneliti menemukan kemungkinan waktu kelahiran normal itu tidak tepat sembilan bulan. Ada yang melebihi dan ada yang kurang. Sebenarnya, berapa rata-rata usia kehamilan?

Seperti dikutip dari laman Newser, Selasa (13/8/2013), usia kehamilan normal ternyata masih diperdebatkan hingga saat ini. Karena menurut laporan yang ditulis BBC, hanya ada 4 persen wanita yang benar-benar mencapai kelahiran selama 9 bulan.

Sementara 30 persen wanita lainnya bahkan melewati tanggal jatuh temponya. Dan sisanya justru melahirkan sebelum usia kehamilan 9 bulan.Pada studi ini, peneliti mengungkapkan bahwa penelitian ini dikaitkan dengan perhitungan akurat menggunakan sampel urine untuk menentukan ovulasi tepat. Penelitian ini tidak termasuk kelahiran prematur. Karena peneliti menemukan periode kehamilan alami yang bervariasi sampai 37 hari. Dan akhirnya ditemukan bahwa rata-rata waktu bayi lahir adalah 268 hari.Studi ini juga menemukan adanya hubungan antara lama kehamilan dan usia ibu dengan berat bayi saat lahir.

Dengan adanya penelitian ini, juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris mengungkapkan bahwa mungkin nanti dokter bisa lebih tepat memprediksi kelahiran dari tanggal awal kehamilan bukan tanggal jatuh tempo kelahiran.

(Fit/Mel)

  • Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan
    Fitri SyarifahAuthor
  • Berapa lama wanita hamil sampai melahirkan
    Irna GustiawatiEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya