Berapa lama virus corona bertahan di baju

None Kamis, 25 Februari 2021 | 21:30 WIB

Berapa lama virus corona bertahan di baju

mencuci baju (dailymail.co.uk)

CewekBanget.ID - Kalau berpergian, kita memang harus menggunakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona.

Namun pernahkah terpikir kalau virus corona bisa menempel pada baju?

Bahkan sebenarnya para ahli menyarankan kalau baju yang kita pakai di luar rumah wajib ditaruh di tempat terpisah dan harus segera dicuci dengan air panas, apalagi buat anggota keluarga yang jadi tenaga kesehatan.

Alasannya simpel, karena baju yang kita pakai di luar rumah tergolong infeksius atau berpotensi bisa menyebarkan virus!

Baca Juga: Mental Chung Ha Terganggu Pasca Jadi Seleb Korea Pertama Positif Covid-19

Penelitian baru tentang berapa lama virus corona bisa bertahan di baju

Dilansir dari Kompas.com, ada penelitian baru yang menemukan kalau virus corona bisa bertahan di kain baju selama kurang lebih tiga hari!

Peneliti dari De Montfort University di Leicester, Inggris menemukan, virus paling lama bertahan di kain yang terbuat dari polyester, yakni sekitar 72 jam.

Sedangkan untuk kain yang terbuat dari bahan katun, virus bertahan selama satu hari alias 24 jam.


Page 2


Page 3

Berapa lama virus corona bertahan di baju

dailymail.co.uk

mencuci baju

CewekBanget.ID - Kalau berpergian, kita memang harus menggunakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona.

Namun pernahkah terpikir kalau virus corona bisa menempel pada baju?

Bahkan sebenarnya para ahli menyarankan kalau baju yang kita pakai di luar rumah wajib ditaruh di tempat terpisah dan harus segera dicuci dengan air panas, apalagi buat anggota keluarga yang jadi tenaga kesehatan.

Alasannya simpel, karena baju yang kita pakai di luar rumah tergolong infeksius atau berpotensi bisa menyebarkan virus!

Baca Juga: Mental Chung Ha Terganggu Pasca Jadi Seleb Korea Pertama Positif Covid-19

Penelitian baru tentang berapa lama virus corona bisa bertahan di baju

Dilansir dari Kompas.com, ada penelitian baru yang menemukan kalau virus corona bisa bertahan di kain baju selama kurang lebih tiga hari!

Peneliti dari De Montfort University di Leicester, Inggris menemukan, virus paling lama bertahan di kain yang terbuat dari polyester, yakni sekitar 72 jam.

Sedangkan untuk kain yang terbuat dari bahan katun, virus bertahan selama satu hari alias 24 jam.

Tangan menjadi sarana melakukan beragam aktivitas. Tapi, di masa pandemi ini kita perlu lebih jeli dalam setiap hal yang kita kerjakan. Sebab, tangan juga bisa menjadi medium perpindahan virus dan bakteri dari luar, ke tubuh kita. Untuk melindungi tubuh kita, kita perlu mengetahui berapa lama virus Corona bertahan hidup di setiap permukaan benda.

Untuk mereka yang mobilitas dan intensitas kegiatannya tinggi, seringkali tidak sadar menyentuh sesuatu. Tenaga kesehatan, ibu rumah tangga, petugas kebersihan hingga penjual yang sering bersinggungan dengan sentuhan di berbagai permukaan. Apalagi anak kecil yang eksplorasinya tinggi.

Masing-masing dari kita memiliki mekanisme pertahanan dan perlindungan diri sendiri-sendiri. Setidaknya, kita menambah wawasan tentang berapa lama virus Covid-19 bisa bertahan pada permukaan yang sering kita temui ini.

Berapa Lama Virus Corona Bertahan Hidup di Besi, Kayu, Kain dan Kertas 

Gagang pintu/besi yang sering menjadi akses buka tutup dan dipegang oleh tangan banyak orang, dapat menjadi tempat tinggal virus hingga 4-5 hari.

Kayu, misalnya meja, kursi, bangku makan di warung, kusen jendela rak, piring, sendok garpu. Pada permukaan jenis ini virus bisa bertahan hingga 2 hari.

Berapa lama virus corona bertahan di baju
Hand Sanitizer sebagai upaya menghilangkan virus Corona yang menempel di tangan Bersihkan tangan sebelum menyentuh wajah. Sumber Gambar: Unsplash:

Kertas atau tisu bisa menempel virus selama kurang lebih 3 jam. Kertas ini termasuk yang sering digunakan saat melakukan administrasi, pembagian lembar ujian dan lainnya.

Stainless steel seperti pada panci dan alat masak, bisa bertahan 2-3 hari. Namun alat masak masih sering dipanaskan dalam penggunaannya. Jika ada permukaan stainless steel lain yang tidak melalui pemanasan, sebaiknya didesinfeksi lebih dulu

Baju dan kain, termasuk permukaan sofa, tempat tidur, bisa menjadi sarana menempelnya virus hingga 2 hari.

Uang kertas, meski hampir sama dengan kertas dan tisu, ternyata bisa menjadi tempat bertahannya virus sampai 4 hari. Karenanya, jika memungkinkan sangat dianjurkan melakukan transaksi secara cashless.

Berapa Lama Virus Corona Bertahan Hidup di Masker

Banyak yang belum mengetahui berapa lama virus Corona bertahan hidup di bagian luar masker. Masker sebagai pelindung, bisa menjadi tempat menempelnya virus hingga 7 hari. Oleh karena itu, jika ingin melepas masker dan memegangnya, pilih bagian talinya dan selalu sanitasi tangan sebelum serta setelahnya.

Berapa lama virus corona bertahan di baju
Berapa lama virus Corona bertahan hidup di permukaan box kertas makanan ?

Karton dan kardus yang sering digunakan untuk makanan, pembungkus barang dan paket, bisa menjadi sarana menempelnya virus selama 24 jam.

Itulah beberapa jenis permukaan yang sering kita sentuh dalam kegiatan sehari-hari. Cara paling efektif adalah dengan menyemprotkan desinfektan pada barang sebelum disentuh, atau menggunakan tisu basah beralkohol, dan mencuci tangan sebelum maupun setelah menyentuh permukaan tersebut.

BACA JUGA: Fungsi Oximeter dan Kenapa Perlu Berinvestasi Alat Kesehatan Ini di Rumah

Kita juga perlu memperhatikan bagaimana mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer yang tepat, untuk mencegah efek samping berupa alergi dan kerusakan kulit. Tetap jaga kebersihan dan kesehatan bersama, bahkan sampai wabah Corona. Semoga dengan mengetahui berapa lama virus Corona bertahan hidup dapat membantu pola penggunaan masker sehari-hari selesai. 

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.

Namun, tetap saja masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa lama coronavirus dapat bertahan di sepatu.

Lantas, adakah bahan sepatu tertentu yang rentan terhadap virus? Penyebaran virus COVID-19 dapat terjadi melalui percikan air ketika penderitanya batuk atau bersin.

Jika percikan tersebut menempel di sepatu yang berbahan sintetis, seperti spandex, mungkin saja virus dapat bertahan selama beberapa hari.

Sebenarnya, ada satu bagian dari sepatu yang perlu diperhatikan, terlepas Anda menggunakan sepatu kerja atau kets, yaitu sol sepatu. Sol biasanya terbuat dari bahan tidak berpori, seperti karet dan kulit, sehingga mampu membawa bakteri dalam jumlah yang banyak.

Walaupun demikian, para ahli berpendapat, sama seperti pakaian, sepatu bukan sumber penularan coronavirus COVID-19. Anda tidak meletakkan sepatu di meja dapur atau mendekatkannya ke mulut karena menganggap sepatu sebagai benda kotor.

Usahakan untuk tetap menjalankan langkah-langkah pencegahan tambah agar virus dan bakteri tidak masuk ke rumah. Mulai dari membersihkan sepatu hingga membukanya sebelum masuk ke rumah adalah cara yang tepat.

Apakah Kucing dan Hewan Lainnya Dapat Tertular COVID-19 dari Manusia?

Apabila Anda masih diharuskan untuk pergi ke kantor, sebaiknya pakai sepatu dan kaus kaki hanya untuk bekerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko menempelnya virus di sepatu hingga masuk ke dalam rumah ketika Anda membuka sepatu.

Anda pun perlu membersihkan sepatu kerja dengan kain yang sudah diberikan desinfektan agar terbebas dari bakteri dan virus. Selain itu, sebaiknya pilih sepatu yang dapat dicuci dengan mesin atau air panas dan sabun.

Durasi berapa lama coronavirus bisa bertahan di pakaian dan sepatu memang masih belum jelas. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan upaya pencegahan ekstra agar risiko penularan berkurang, terutama saat Anda bepergian ke luar rumah.