Berapa lama telur kutu kucing menetas

Kutu betina memproduksi telur yang akan menetas dalam waktu 8-9 hari setelah bertelur. Kemudian kutu berkembang menjadi nimfa (bentuk kutu yang belum matang). Nimfa membutuhkan waktu 9-12 hari untuk menjadi, lalu bertahan hidup sebagai kutu dewasa dalam kurun waktu 3-4 minggu.17 Okt 2019

Berapa banyak telur kutu rambut Sekali bertelur?

Dalam sehari, kutu rambut betina mampu bertelur 2, 4 sampai 5 kali dan totalnya adalah sekitar 70 telur dalam seminggu. 5. Setelah menetas, yang keluar dari telur akan berupa larva dalam ukuran yang sangat kecil.15 Apr 2016

Apakah telur kutu menetas sendiri?

Telur kutu menetas dalam waktu satu sampai dua minggu. Setelah menetas, sisa cangkangnya terlihat putih atau transparan, dan akan tetap melekat kuat pada batang rambut.

Bagaimana cara menghilangkan telur kutu yang menempel di rambut?

  • Tuangkan alkohol secukupnya pada telapak tangan.
  • Oleskan alkohol pada kulit kepala dan pijit-pijit dengan lembut.
  • Biarkan sejenak selama 20 sampai 30 menit.
  • Gunakanlah sisir serit untuk menyisir rambut.
  • Maka kutu rambut dan telurnya akan berjatuhan.

Bagaimana telur kutu menetas?

Telur kutu biasanya menetas delapan atau sembilan hari selepas diletakkan. Setelah telur-telur ini menetas, cangkangnya yang berwarna kuning atau putih tetap menempel pada helai rambut, dan tumbuh menjauhi kulit kepala seiring dengan pertumbuhannya yang memanjang.

Bagaimana cara menghilangkan kutu dan telur kutu?

  • Kondisioner. Mengoleskan kondisioner pada rambut lalu menyisirnya dengan sisir serit merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghilangkan kutu rambut dan telurnya.
  • Minyak zaitun atau minyak almond.
  • Minyak esensial.
  • 4. Obat kutu.

“Kutu anjing tidak bisa dibiarkan begitu saja jika hidup di anjing peliharaan. Tanpa dibasmi dengan obat atau sampo, kutu anjing bisa hidup dan bertahan lama hingga berbulan-bulan lamanya. Bukan itu saja, siklus kutu anjing terus berjalan. Mereka akan bertelur dan berkembang biak jadi lebih banyak. Jangan biarkan anjing kesayanganmu menderita akibatnya.”

Halodoc, Jakarta – Anjing sering dihinggapi kutu melalui kontak dengan hewan lain atau kontak dengan kutu di lingkungannya. Kutu sangat mungkin untuk pindah dari satu inang ke inang lainnya atau dari lingkungan sekitarnya ke inang. Gigitan kutu bisa menyebabkan rasa gatal pada anjing. Pada anjing yang sensitif atau alergi kutu, rasa gatal bisa sangat parah. 

Perlu diketahui, kutu anjing tidak menyukai cahaya. Jadi, kesempatan terbaik untuk melihat kutu pada anjing dengan melihat ke dalam area berbulu dan di perut dan paha bagian dalam anjing. Lantas, berapa lama kutu anjing bisa bertahan pada inangnya?

Baca juga: 4 Cara Efektif untuk Mencegah Kutu Anjing

Umur Kutu Anjing Sulit Diprediksi

Berapa lama kutu anjing bisa bertahan? Pertanyaan ini memang sulit untuk dijawab, karena umur kutu bervariasi berdasarkan kondisi dan kelembapan. Selain itu, siklus hidup kutu bisa berlanjut tanpa batas, mengingat kutu bisa terus bertelur dan memulai siklus baru. Itulah alasannya kamu tidak boleh menunda pengobatan untuk masalah kutu anjing. 

Kutu mana pun, baik kutu anjing dan kutu pada hewan lainnya bisa hilang jika kamu segera melakukan tindakan. Kutu dewasa biasanya hidup hanya beberapa hari. Tanpa gangguan dan tanpa menghisap darah dari anjing, kutu bisa hidup lebih dari 100 hari. Rata-rata, kutu hidup dua hingga tiga bulan. Tapi ingatlah, bahwa kutu akan terus bertelur dan memulai siklus baru. Jika mereka tidak segera dihilangkan, anjing peliharaanmu akan menderita lebih lama akibat kutu.

Baca juga: Inilah Bagian Tubuh Anjing yang Rentan Terkena Kutu

Cara Terbaik Membasmi Kutu Anjing

Jika kamu mengetahui anjing peliharaan memiliki kutu, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakannya:

Kutu sangat mengganggu dan gigih. Namun membasminya dengan obat tetes kutu dan perawatan kutu anjing lainnya terbukti ampuh membasmi kutu anjing. Perlu diketahui, beberapa obat pembasmi kutu menargetkan kutu dewasa, ada juga yang menargetkan telur kutu dan larva. Jadi pastikan untuk membeli yang tepat. 

Obat pembasmi kutu terbaik akan tergantung pada kebutuhan individu anjing. Bicarakan pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc mengenai pilihan mana yang terbaik untuk anjing peliharaan kamu. 

Ada beberapa pilihan sampo kutu anjing yang dijual di pasaran dan cukup efektif jika digunakan dengan tepat. Sampo pembasmi kutu anjing mungkin mengandung berbagai bahan yang kurang lebih efektif. 

Anak anjing kecil hanya boleh dimandikan dengan sampo anjing yang tidak beracun. Pertimbangkan apakah anjing peliharaan kamu tahan akan basah atau tidak dan disabuni selama lima hingga 10 menit. Karena itulah waktu yang dibutuhkan untuk sampo meresap. 

Setelah dimandikan dan diberi sampo, sisir bulu anjing. Kutu biasanya akan berjatuhan, dan itulah waktu yang tepat untuk membunuh kutu. Perlu diketahui, sampo kutu tidak melindungi anjing dari serangan kutu yang berkelanjutan. Jadi, penting untuk memeriksa anjing dan memperhatikan gejala kutu anjing. 

Baca juga: Ini Perbedaan antara Kutu Kucing dan Anjing

Saat terserang kutu, anjing bukan hanya mengalami rasa gatal yang berlebihan. Anjing juga bisa menggigit, mengunyah, atau menggaruk diri sendiri. Hal tersebut memicu kerontokan bulu, kemerahan, peradangan, atau luka pada kulit. Jadi, perhatikan setiap gejalanya, dan lakukan langkah penanganan seperti yang telah disebutkan.

Selain melakukan beberapa langkah mengatasi kutu anjing seperti yang telah disebutkan, kamu disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar anjing. Pasalnya, kutu dapat tinggal dan berkembangbiak pada karpet, tempat tidur, gorden, serta permukaan lainnya. 

Berapa lama telur kutu kucing menetas
Referensi:
PetMD. Diakses pada 2021. How to Handle Fleas on Dogs
Vet West. Diakses pada 2021. FLEAS – SOLVING A FLEA PROBLEM
PetMD. Diakses pada 2021. How to Handle Fleas on Dogs.

Halodoc, Jakarta – Infeksi parasit adalah masalah kesehatan yang sangat umum terjadi pada kucing peliharaan. Meskipun biasanya tidak menyebabkan masalah kulit yang serius, infeksi parasit bisa menyebabkan gejala yang tidak nyaman bagi hewan kesayanganmu.

Dari banyaknya jenis parasit yang bisa menginfeksi kucing, kutu, tungau, dan pinjal adalah tiga jenis yang paling umum. Lantas, bagaimana cara mengetahui perbedaan antara kutu, tungau, dan pinjal? Simak ulasannya di sini.

Kutu (lice)

Sebenarnya, infeksi kutu jarang terjadi pada kucing. Tidak seperti pinjal, kutu menempel pada inang yang spesifik, sehingga kutu yang ditemukan pada kucing tidak akan menyerang manusia atau hewan lainnya. Namun, parasit ini bisa menular di antara kucing melalui kontak langsung. 

Telur berwarna putih hingga kecokelatan yang menempel pada bulu kucing biasanya menjadi tanda yang paling mencolok dari infeksi kutu. Kucing yang memiliki kutu juga dapat terasa gatal, rambutnya bisa rontok akibat sering digaruk, atau memiliki bercak berkerak di kulit.

Perbedaan kutu, tungau, dan pinjal adalah telur kutu bisa tetap tinggal di kulit kucing dan tidak langsung mati. Karena itu, dokter hewan bisa meresepkan obat yang tepat untuk memastikan telur kutu yang menetas juga akan mati sama seperti kutu dewasa.

Nah, kamu bisa membeli obat untuk hewan kesayangan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Caranya mudah dan praktis, tinggal order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam.

Baca juga: Waspada 2 Jenis Kutu yang Bisa Menyerang Kucing Peliharaan

Pinjal (flea)

Pinjal adalah parasit kulit kucing yang paling umum. Hampir semua kucing yang dibiarkan hidup di luar rumah biasanya ditemukan pinjal di rambutnya. Pinjal hidup dan bertelur di permukaan tubuh kucing, serta menghisap darah hewan tersebut.

Pinjal betina bisa menghasilkan telur sebanyak 50 kali sehari. Telur pinjal kemudian bisa jatuh dari kucing dan menetas menjadi larva dalam 2-16 hari. Mereka kemudian berubah menjadi kepompong dan tidak bergerak selama dalam kepompong. Larva pinjal berkembang dalam kepompong dan menunggu sinyal yang menunjukkan adanya hewan inang, seperti panas, karbon dioksida, dan getaran.

Pinjal kemudian akan keluar dari kepompong dan menempel begitu menemukan hewan inang dalam hitungan detik. Bila tidak ada hewan, pinjal bisa menunggu dalam kepompong hingga dua tahun.

Kucing yang sering terlihat menggaruk-garuk karena gatal adalah satu-satunya cara untuk mengetahui infeksi pinjal pada kucing. Namun, kecuali kucing memiliki alergi terhadap gigitan pinjal, beberapa kucing sering kali tidak menunjukkan gejala yang mencolok ketika ada pinjal dalam tubuhnya. Selain itu, pinjal dapat bergerak dengan sangat cepat, sehingga sulit untuk dilihat. 

Cara terbaik untuk memeriksanya adalah meletakkan kucing di atas selembar kertas, lalu sisir kucing dengan cermat. Sisir khusus biasanya bisa menjebak satu atau dua pinjal, tapi kotoran pinjal yang berupa bintik hitam biasanya bisa jatuh ke atas kertas. Kotoran atau telur pinjal juga bisa ditemukan di tempat tidur kucing.

Baca juga: 4 Tips Cegah Pinjal pada Kucing Kesayangan

Tungau (mite)

Tungau adalah parasit kecil yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit dan sangat menular di antara kucing.

Salah satu jenis tungau yang sering menyerang kucing dan sangat merugikan adalah Sarcoptes. Infeksi tungau yang sering disebut juga scabies ini adalah penyakit kulit yang sangat mengganggu kenyamanan kucing, karena menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Sarcoptes membuat terowongan di dalam kulit kucing dan mereka hidup dan bertelur dalam terowongan tersebut. Tungau tidak terlihat di permukaan kulit.

Jenis tungau lain yang sering menyerang kucing, terutama di bagian telinga, adalah Otodectes sp. Tungau ini bisa menyebabkan radang pada telinga kucing dan bila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan gangguan pendengaran alias ketulian.

Gejala yang terlihat adalah telinga yang nampak kotor. Pada kasus yang parah, telinga bisa mengeluarkan cairan berbau, bernanah, dan kadang-kadang kucing menggelengkan kepalanya pada salah satu sisi, tergantung sisi telinga yang terkena.

Secara umum, infeksi tungau pada kucing bisa menyebabkan rasa gatal yang hebat, sehingga bisa membuat hewan peliharaan kamu tersebut merasa sangat tidak nyaman. Pada awalnya, infeksi tungau mungkin tidak menimbulkan gejala, tapi lama-kelamaan kucing akan merasa gatal, sering terlihat menggaruk, atau menggosok-gosokkan bagian tubuhnya ke benda-benda keras yang ada di sekitarnya.

Pada kondisi yang parah, nafsu makan dan minum kucing juga akan ikut terganggu. Jadi, jangan dibiarkan saja, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan bila kucing menunjukkan gejala-gejala infeksi tungau.

Baca juga: Berbagai Jenis Tungau yang Sering Menyerang Kucing Peliharaan

Itulah perbedaan kutu, tungau dan pinjal pada kucing yang perlu diketahui. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu menjaga kesehatan hewan peliharaan sehari-hari.

Berapa lama telur kutu kucing menetas

Referensi:
Cats. Diakses pada 2021. Fleas and other parasites.
Pro Plan Indonesia. Diakses pada 2021. Berbagai Penyakit Parasit Pada Kucing.