Berapa lama tali pusar bayi puput

Saat bayi pertama kali lahir ke dunia, hal pertama kali yang akan dilakukan oleh dokter adalah memotong tali pusar bayi. Hal ini dilakukan karena ketika telah lahir, bayi sudah tidak membutuhkan tali pusar lagi. Bekas potongan tali pusar ini harus dirawat dengan baik agar tidak menimbulkan infeksi yang bisa membahayakan nyawa bayi.

Lantas apa manfaat tali pusar dan bagaimana cara merawat tali pusar bayi pasca dipotong agar cepat kering dan tidak terjadi infeksi? Yuk, simak informasinya!

Manfaat Tali Pusar pada Bayi

Tali pusar merupakan organ penting bagi bayi yang ada di dalam kandungan. Tali yang memiliki panjang kurang lebih 50 cm ini menghubungkan bayi dengan ibu. Tali pusar menjulur dari lubang di perut bayi ke plasenta dalam rahim ibu. Dilansir dari Cleveland Clinic, tali pusar menjadi bagian penting bagi kelangsungan hidup bayi dalam kandungan. Hal ini karena tali pusar membawa nutrisi dan oksigen dari plasenta ke aliran darah.

Tali pusar bayi juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam rahim. Selain membawa nutrisi dan oksigen, tali pusar ini juga menjadi jalan bagi ibu untuk memberikan antibodi pada bayi khususnya menjelang akhir kehamilan. Antibodi ini berguna untuk memberikan kekebalan tubuh pada bayi untuk melindungi dari infeksi selama sekitar 3 bulan pertama kehidupannya.

Kondisi Tali Pusar Setelah Bayi Lahir

Setelah bayi lahir ke dunia, tali pusar tidak lagi diperlukan. Maka dari itu, sesaat setelah bayi lahir, maka dokter akan menjepit dan memotongnya menggunakan alat yang telah disediakan. Dalam beberapa saat biasanya pembuluh darah pada tali pusar akan menutup dengan sendirinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah bayi kehilangan darah.

Saat memotong tali pusar, biasanya dokter tidak memotong sampai habis akan tetapi menyisakan 2-3 cm pada perut bayi. Sisa potongan ini nantinya akan membentuk sebagai pusar bayi. Setelah dipotong, orang tua harus merawat tali pusar bayi dengan baik agar kering dan tidak menimbulkan infeksi.

Baca juga: Apa Itu Plasenta Previa? Ayo Pelajari Lebih Dalam Di Sini

Cara Merawat Tali Pusar Bayi Setelah Lahir

Sisa tali pusar yang tersisa di perut bayi harus dirawat dengan baik agar tidak terjadi infeksi. Setelah tali pusar dipotong, biasanya membutuhkan waktu sekitar 5 – 15 hari untuk kering dan sembuh sepenuhnya. Tali pusar akan mengering, menjadi hitam kemudian akan lepas dengan sendirinya. Setelah tali pusar lepas, biasanya membutuhkan waktu lagi sekitar 7 – 10 hari agar pusar bayi kering dan normal kembali.

Pusar bayi yang masih basah atau belum benar-benar sembuh sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Anda perlu memastikan area tersebut selalu kering. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada pusar bayi.Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara merawat tali pusar dengan benar terhadap bayi yang baru lahir dan hindari mitos tali pusar bayi yang belum terbukti kebenarannya.

Menurut American Pregnancy Association, ada beberapa cara perawatan tali pusar bayi yang bisa anda lakukan, antara lain:

1. Jaga Kebersihan Sisa Tali Pusar Bayi

Cara pertama untuk merawat sisa tali pusar bayi adalah dengan memastikannya selalu bersih. Anda bisa membersihkan sisa tali pusat dan kulit bayi sekitarnya paling tidak sehari sekali. Anda bisa menggunakan kapas yang telah dicelupkan dengan air hangat untuk membersihkan pusar dan area sekitarnya. Pastikan lakukan secara perlahan agar tidak membuat bayi merasa sakit.

Penting Anda ketahui, hindari membersihkan tali pusar menggunakan alkohol karena bisa memicu iritasi pada kulit bayi. Hal ini justru bisa membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama. Bersihkan sisa tali pusar dan area sekitar tersebut setiap hari sampai sisa tali pusar benar-benar sembuh, mengering dan terlepas.

Baca juga: Ini Dia Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

2. Pastikan Sisa Tali Pusar Tetap Kering

Cara merawat tali pusar pada bayi baru lahir yang selanjutnya adalah dengan memastikan area tersebut tetap kering hingga sisa tali pusar bayi benar-benar sembuh. Area tali pusar yang kering membuat proses penyembuhan menjadi lebih cepat dan mendorong pelepasan sisa tali pusar tersebut.  Untuk berapa hari tali pusar bayi lepas, semua tergantung dari kondisi dan cara perawatannya.

Jika bayi Anda sudah menggunakan popok, maka usahakan popok tidak menutupi sisa tali pusar. Dengan begitu, area tersebut bisa terkena udara lebih maksimal sehingga proses penyembuhan dan pelepasan tali pusar menjadi lebih cepat. 

3. Mandikan Bayi dengan Cara Dilap

Sebelum tali pusar bayi kering dan terlepas, usahakan agar tubuh bayi tidak terkena air terlebih dahulu. Untuk membersihkan tubuh bayi, Anda bisa memilih memandikan bayi menggunakan lap. Hindari memandikan bayi di dalam bak mandi sampai tali pusar benar-benar sembuh agar tidak menimbulkan infeksi.

Untuk membersihkan tubuh bayi, gunakan lap kecil dan air hangat kemudian seka ke seluruh tubuhnya. Selanjutnya jangan lupa keringkan badan bayi menggunakan handuk. Hindari menggosok kulit bayi menggunakan handuk saat mengeringkan badan agar tidak terjadi iritasi dan melukai sisa tali pusar.

Baca juga: Ketahuilah 5 Manfaat Mandi Air Hangat untuk Ibu Hamil

4. Pilih Pakaian Bayi yang Longgar

Cara selanjutnya untuk merawat tali pusar bayi adalah gunakan pakaian bayi yang longgar. Hal ini bertujuan agar tidak menekan bagian perut dan sisa tali pusar. Selain itu pastikan kenakan pakaian bayi dengan hati-hati untuk menghindari tali pusar bayi lepas tapi masih basah. Jika terjadi, hal ini justru membuat proses penyembuhan tali pusar menjadi lebih lama.

5. Hindari Mencabut Sisa Tali Pusar Bayi

Tali pusar bayi yang sudah kering dan sembuh sempurna akan terlepas dengan sendirinya. Maka dari itu, jangan sekali-kali mencoba untuk melepas tali pusar bayi dengan cara mencabutnya. Jika ini dilakukan, bisa memicu terjadinya pendarahan yang tidak diinginkan.

Tali pusar bayi yang sudah sembuh dan kering biasanya akan terlepas dengan sendirinya. Untuk merawat tali pusat bayi yang sudah puput seperti ini, Anda hanya perlu membersihkannya ketika memandikan bayi untuk menghindari penumpukan kotoran pada area pusar.

Tanda-tanda Infeksi pada Sisa Tali Pusar Bayi

Infeksi pada sisa tali pusar kemungkinan bisa terjadi. Hal ini bisa saja terjadi jika ada cara yang salah dalam proses perawatannya. Jika tidak segera dilakukan tindakan yang tepat, bisa membahayakan keselamatan bayi.

Untuk menghindari risiko infeksi pada sisa tali pusar bayi yang lebih serius, Anda perlu tahu tanda-tanda terjadi infeksi seperti di bawah ini.

  • Bayi menangis jika tali pusar dan area sekitarnya disentuh
  • Kulit sekitar tali pusar mengalami bengkak dan kemerahan
  • Sisa tali pusar mengeluarkan nanah berwarna putih atau kekuningan
  • Sisa tali pusar mengeluarkan darah
  • Terdapat kotoran yang berbau busuk

Baca juga: Ketahuilah 10 Gejala Autoimun yang Umum Terjadi

Obat untuk Tali Pusar yang Belum Kering

Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk membuat tali pusar bayi lebih cepat kering. Satu-satunya cara untuk merawat tali pusar bayi adalah dengan rajin membersihkan dan memastikan selalu kering. Dengan cara ini bayi Anda bisa terhindar dari infeksi dan tali pusar bayi lepas dengan sendirinya.

Akan tetapi jika tali pusar bayi mengalami infeksi atau omphalitis maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika terjadi infeksi biasanya bayi perlu melakukan rawat inap dan diberikan antibiotik melalui intravena untuk melawan infeksi bakteri. Perlu orang tua ketahui, bahwa infeksi pada tali pusar bayi bisa mengancam keselamatan nyawa si kecil. Oleh sebab itulah perlu perawatan yang tepat agar infeksi tidak semakin parah.

Itulah cara merawat tali pusar bayi yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui pentingnya merawat tali pusar dengan tepat, bayi akan nyaman dan proses penyembuhan menjadi semakin cepat. Selain itu, jika tidak dirawat dengan baik, tali pusar berpotensi menimbulkan infeksi yang bisa mengancam keselamatan jiwa si kecil. Jadi pastikan setiap orang tua paham akan hal ini.

Hindari menggunakan tisu saat membersihkan tali pusar

Banyak orang tua yang belum mengetahui cara merawat tali pusar bayi baru lahir. Sebagai orang tua baru tentu hal ini menjadi salah satu pengalaman yang tak biasa.

Ada rasa kekhawatiran yang membuat Moms atau Dads ragu melakukan berbagai hal untuk Si Kecil.

Nah, bagaimana cari merawat tali pusar bayi baru lahir yang sudah puput atau belum? Yuk, bahas di sini!

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi, Yuk Coba!

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Apa sih tali pusar itu? Dilansir dari Pregnancy Birth Baby, tali pusar bayi terhubung dengan plasenta dalam perut ibu hamil.

Segala asupan, oksigen, dan nutrisi masuk ke dalam tali pusar untuk menghidupi bayi di dalam kandungan.

Bagaimana dengan tali pusar bayi yang belum lepas alias belum puput?

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk merawat tali pusar bayi baru lahir? Berikut beberapa tips perawatan tali pusar Si Kecil.

1. Biarkan Puput Alami

Sebenarnya waktu tali pusar lepas bervariasi, Moms. Tali pusar bisa saja lepas di hari keempat setelah dilahirkan, hari ketujuh, atau bahkan ke-13.

Mengutip Mayo Clinic ketika sang bayi sudah lahir, maka tali pusar tak lagi memiliki fungsi.

Jika hal ini terjadi, tali pusar akan mengering dan juga terlepas dengan sendirinya.

Hal yang paling penting dalam merawat tali pusar yang belum lepas adalah dengan menjaga kebersihan di daerah pusar bayi.

Jangan lupa untuk mengeringkan pusar usai dibilas atau mandi, Moms.

2. Hindari Menaburkan Bedak

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Dilansir dari Journal of Nursing Update dikatakan bahwa dengan perawatan yang benar, memiliki pengaruh yang tinggi terhadap lamanya pelepasan tali pusar.

Jadi, dianjurkan kepada para Moms agar belajar dan membiasaan diri melakukan perawatan tali pusar pada bayi yang baru lahir.

Jangan memberikan memberikan bedak ataupun minyak pada pusar Si Kecil.

Biarkan pusar terbuka tanpa tertutup kain kasa. Lalu, ketika memakai popok, Moms perlu memastikan agar pusarnya tidak lembap.

3. Waspadai Tanda Infeksi

Meski perawatannya tak begitu sulit, ada beberapa kondisi yang patut Moms waspadai.

Ini seperti ketika pusar Si Kecil berubah menjadi beberapa kondisi yang meliputi:

Segera bawa Si Kecil ke dokter untuk melakukan konsultasi. Umumnya, cara merawat tali pusar bayi cukup simpel dan tak memerlukan tindakan medis khusus.

Namun, beberapa gejala di atas bisa terjadi pada sebagian kasus bayi.

Baca Juga: Perlukah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Sampai Botak?

4. Jangan Bersihkan dengan Sabun

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Saat lahir tali pusar akan dipotong oleh tenaga kesehatan. Ini pun biasanya dibersihkan menggunakan alkohol swab dengan kadar alkohol 70%.

Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), upayakan untuk selalu menajga kebersihkan tali pusar agar tidak basah.

Tali pusar tidak perlu dibersihkan oleh sabun ataupun cairan lainnya. Moms bisa membiarkannya terbuka tanpa ditutup dengan kasa kering.

5. Menjaga Kebersihan Tali Pusar

Menjaga kebersihan tali pusar adalah hal yang penting.

Jangan lupa untuk membersihkan dengan menggunakan air bersih. Usahakan Moms tak menggunakan alkohol, meski ini bermanfaat untuk desinfektan.

Perlu diketahui bahwa membersihkan tali pusar dengan alkohol berisiko membuat kulit Si Kecil yang baru lahir menjadi iritasi.

Biarkan upaya ini dilakukan oleh tenaga medis saat awal mula pemotongan tali pusar.

6. Hindari Mengeringkan Pakai Tisu

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Ketika Moms ingin mengeringkan tali pusar, sebaiknya menggunakan waslap yang lembut.

Hindarilah penggunaan tisu karena dikhawatirkan bisa meninggalkan sisa-sisa tisu pada tali pusar.

Jika ada sisa tisu yang tertinggal di tali pusar, hal itu bisa memicu infeksi. Tentu saja hal ini bisa membahayakan Si Kecil, Moms.

7. Sering Ganti Popok

Merawat tali pusar bayi dengan memperhatikan cara menggunakan popok.

Nah, jangan lupa untuk sesering mungkin mengganti popok kain Si Kecil, ya. Ini demi mencegah air pipis dan kotoran Si Kecil terkena tali pusar.

Baca Juga: Jangan Berkecil Hati Moms, Kenali 15 Keistimewaan Bayi Prematur yang Jarang Diketahui!

8. Hindari Mandikan Bayi di Bak

Cara merawat tali pusar bayi yang belum lepas adalah jangan memandikan Si Kecil di bak mandi.

Ketika tali pusar bayi belum puput, sebaiknya membersihkan badan Si Kecil dengan mengusapkan waslap ke kepala dan badannya dengan lembut.

Hal ini bertujuan agar tali pusar terhindar dari terkena air terlalu lama. Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan Si Kecil bisa terkena infeksi.

9. Hindari Menggaruknya

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Agar tali pusar tetap bersih dan kering, Moms perlu merawat tali pusar dengan lebih ekstra.

Jangan sampai kondisi pusar berdarah bernanah, dan bau dialami oleh Si Kecil, ya.

Hindari menggaruk atau memainkan daerah pusar bayi apabila belum puput. Biarkan puput sendiri dengan dilakukan pembersihan yang rutin.

Cara merawat tali pusar bayi ini memang mudah-mudah sulit ya, Moms?

10. Rajin Mencuci Tangan

Tetaplah menjaga kebersihan, Moms sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusar bayi.

Cucilah tangan dengan memakai antiseptik atau menggunakan air bersih yang mengalir.

Tentu saja hal ini dilakukan agar kuman yang terdapat di tangan tak berpindah ke Si Kecil.

Pastikan juga tangan tak memegang benda apapun yang kotor ketika ingin merawat tali pusar bayi.

Baca Juga: 7 Cara Stimulasi Merangkak untuk Si Kecil, Sudahkah Moms Coba?

11. Bersihkan Area Sekitar Tali Pusar

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput adalah dengan membersihkan area sekitar tali pusar.

Sisa tali pusar yang sudah lepas perlu diberikan perawatan dengan baik.

Moms perlu membersihkan area tersebut setidaknya 2 kali dalam sehari setelah memandikan Si Kecil.

Jangan lupa untuk menggunakan air bersih yang mengalir untuk membersihkannya, ya. Hindari pemakaian alkohol karena bisa membuat iritasi kulit pada bayi yang baru saja lahir.

12. Bersihkan dengan Air Hangat

Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan rentan. Jadi, pastikan untuk membersihkan area tersebut dengan menggunakan waslap yang sudah dibasahi air.

Air hangat sangat baik digunakan untuk membersihkan dan merawat tali pusar bayi yang sudah puput.

Untuk mencegah terjadinya infeksi di area pusar, bersihkanlah area tersebut seluas 2,5 cm dengan menggunakan air hangat dan juga sabun.

Setelah tali pusar dibersihkan, sebaiknya Moms tak menutupnya dengan perban.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Susu Bayi di Bawah 70 Ribu, Kaya Akan Nutrisi untuk Si Kecil!

13. Memilih Pakaian yang Tepat

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Moms perlu memastikan agar pangkal area pusar Si Kecil terkena udara dengan baik. Penggunaan popok dan baju atasan yang nyaman sangat dianjurkan.

Lalu, sebaiknya Moms tidak memasukan baju bayi ke dalam popok, ya. Hal ini perlu dilakukan agar pusar lebih cepat kering.

14. Oleskan Salep Antibiotik

Untuk infeksi ringan, dokter anak mungkin menyarankan untuk mengoleskan salep antibiotik beberapa kali sehari pada kulit.

Infeksi ringan di sini bisa ketika adanya infeksi nanah atau ruam di sekitar tali pusar.

Meski demikian, tak semua perawatan tali pusar ini dilakukan. Ini diperuntukkan untuk kasus tertentu-tertentu saja, Moms.

15. Pakai Popok Bayi di Bawah Pusar

Berapa lama tali pusar bayi puput

Foto: Orami Photo Stock

Moms perlu memperhatikan posisi popok Si Kecil, nih. Sebaiknya, kenakan popok bayi dengan lebih hati-hati dan jangan sampai menutup tali pusar.

Jika tali pusar tertutup kain popok dalam jangka waktu yang panjang, hal tersebut bisa menyebabkan tali pusar lebih lama terlepas.

Pastikan batasan popok di bawah pusar bayi ketika belum puput dengan sempurna.

Ini akan memungkinkan udara bersirkulasi dengan baik dan membantu mengeringkan tali pusar.

Nah, bagaimana nih Moms pembahasan mengenai merawat tali pusar bayi yang sudah puput ataupun belum? Semoga bisa membantu Moms dalam mengurus Si Kecil nanti, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/umbilical-cord/art-20048250
  • https://www.pregnancybirthbaby.org.au/what-is-the-placenta
  • http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jnu/article/view/4513
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-pusat-bayi-baru-lahir


Page 2