Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru dalam memilih model pembelajaran

F. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Metode Mengajar

1. Tujuan yang hendak dicapai. Setiap orang yang mengerjakan sesuatu haruslah mengeta- hui dengan jelas tujuan yang hendak dicapainya. Demikian juga setiap guru yang pekerjaan pokoknya mendidik dan mengajar haruslah mengerti dengan jelas tujuan pendidikan. Pemahman akan tujuan pendidikan ini mutlak perlu sebab tujuan itulah yang akan menjadi sasaran dan menjadi pengarah tindakan-tin- dakannya dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Di samp- ing menjadi sasaran dan menjadi pengarah, tujuan pendidikan dan pengajaran juga berfungsi sebagai kriteria bagi pemilihan dan penentuan alat-alat (termasuk metode) yang akan digu- nakannya dalam mengajar.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran kita mengenal adanya tujuan umum, tujuan sementara, tujuan tak lengkap dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan yang juga disebut tu- juan akhir pendidikan adalah sesuatu yang menjadi sasaran dari keseluruhan kegiatan mendidik dan mengajar. Tujuan umum itu perlu di-jabarkan menjadi tujuan khusus sebab dengan demikian guru akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapainya itu dan guru akan dapat pula mempersiapkan alat-alat apa yang akan dipakainya serta metode yang tepat yang akan digunakannya.

2. Peserta Didik Para peserta didik yang akan menerima bahan pelajaran yang disajikan, harus pula diperhatikan oleh guru dalam memi- lih metode mengajar. Ini perlu sebab metode mengajar itu ada

122 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 122 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Selain tuntutan (syarat-syarat dari metode tertentu yang harus dipenuhi oleh peserta didik) dari metode mengajar terse- but di atas, penggunaan sesuatu metode mengajar haruslah ses- uai dengan kemampuan, perkembangan serta kepribadian para peserta didik.

3. Bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang menuntut kegiatan panyelidikan oleh peserta didik hendaknya disajikan melalui metode unit atau metode proyek. Apabila bahan pelajaran mengandung problem-problem, harus disajikan melalui Metode Pemecahan Masalah. Bahan pelajaran yang berisi fakta-fakta dapat disajikan misalnya melalui Metode Ceramah, sedangkan bahan pelajaran yang terdiri dari latihan-latihan (misalnya ketrampilan-ket- rampilan) disajikan melalui Metode Drill, dan sebagainya.

4. Fasilitas Yang termasuk dalam faktor fasilitas ini antara lain alat peraga, waktu, tempat dan alat-alat praktikum, buku-buku, dan perpustakaan. Fasilitas ini turut menentukan metode mengajar

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 123 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 123

Pada umumnya apabila fasilitas kurang atau tidak ada, maka guru cenderung menggunakan metode ceramah kare- na metode ini tidak menuntut fasilitas yang banyak (apabila dibandingkan dengan tuntutan metode diskusi atau metode demonstrasi dan eksperimen).

5. Situasi Yang termasuk dalam situasi di sini ialah keadaan peserta didik (yang menyangkut kelelahan mereka, semangat mereka), keadaan cuaca, keadaan guru (kelelahan guru), keadaan ke- las-kelas yang berdekatan dengan kelas yang akan diberi pelaja- ran dengan metode tertentu.

Apabila peserta didik telah lelah (yang diajar dengan metode ceramah) maka guru sebaiknya mengganti metode men- gajarnya misalnya dengan metode Sosiodarma. Demikian pula apabila guru melihat bahwa para peserta didik sedang berse- mangat (dalam membicarakan peristiwa dalam masyarakat) maka guru menggunakan metode Diskusi. Apabila kelas di sekitar kelas yang sedang diberi pelajaran ribut, maka sebaiknya guru menggunakan Metode Pemberian Tugas atau Metode Tan- ya Jawab (sebab metode ini menuntut konsentrasi peserta didik).

6. Partisipasi Partisipasi adalah turut aktif dalam sesuatu kegiatan. Apa-

124 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 124 | Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

7. Guru Di atas sudah dikemukakan bahwa metode mengajar menuntut syarat-syarat yang perlu dipenuhi misalnya tiap guru yang akan menggunakan metode tertentu ia harus mengerti ten- tang metode itu (misalnya jalannya pengajaran serta kebaikan dan kelemahannya, situasi-situasi yang tepat di mana metode itu efektif dan wajar) dan trampil menggunakan metode itu. Guru yang bahasanya kurang baik (kurang dapat berbahasa lisan den- gan baik) dan tidak bersemangat dalam berbicara, kurang pada tempatnya apabila ia menggunakan Metode Ceramah. Guru yang tidak mengetahui seluk beluk tentang Metode Proyek, ten- tang Metode Unit, tidak akan memilih metode-metode tersebut dalam menyajikan bahan pelajaran.

Dari apa yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pribadi, pengetahuan dan kecekatan guru amat menen- tukan metode mengajar yang akan digunakan.

8. Kebaikan dan kelemahan metoda tertentu. Tidak ada satu metode yang baik untuk setiap tujuan dan setiap situasi. Setiap metode mempunyai kebaikan dan kelema- han. Dengan sifatnya yang polipragmasi, guru perlu mengetahui

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 125 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam | 125

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru dalam memilih model pembelajaran

Guru tidak akan merasa asing dengan metode pembelajaran yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia. Banyak sekali metode yang sudah diketahui dan dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Misalnya; metode ceramah, diskusi, tanya jawab, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas, resitasi dan lain sebagainya.

Metode ceramah merupakan metode paling popular di kalangan guru. Namun sebagian guru menganggap bahwa metode ini dianggap kurang baik dalam pembelajaran. Guru lebih mendominasi pembelajaran ketimbang siswa dan mengurangi kadar  aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini ada juga benarnya, barangkali.

Metode pembelajaran yang diidolakan adalah metode eksperimen. Jika tidak mungkin melakukan eksperimen digunakan metode demonstrasi karena keterbatasan alat-alat praktikum misalnya. Ada pula yang beranggapan metode pemberian tugas dan resitasi sangat bagus dalam pembelajaran. Hal ini juga ada benarnya.

Suatu metode pembelajaran dikatakan efektif dan efisien dalam membelajarkan siswa sehingga menguasai materi pelajaran. Atau dengan kata lain, seberapa besar penyerapan informasi belajar oleh siswa melalui metode pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih suatu metode pembelajaran, yaitu:

1.Karakter materi pelajaran.

Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri sehingga perlu disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode tertentu. Termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dari materi pelajaran tersebut. Misalnya mata pelajaran bersifat eksakta lebih tepat menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi.

2.Ketersediaan sarana belajar.

Alat, sarana dan media yang tersedia di sekolah sangat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran. Metode eksperimen atau demonstrasi tidak mungkin digunakan jika penunjang metode tersebut tidak tersedia.

3.Kemampuan dasar siswa.

Kemampuan dasar siswa di sekolah pedesaan berbeda dengan di perkotaan. Ini menjadi pertimbangan guru dalam memilih metode pembelajaran. Menggunakan metode resitasi dan tugas, misalnya, bisa berjalan baik bila kemampuan dasar siswa berdiskusi cukup memadai. Selain itu perlu keterampilan siswa berbicara dalam sebuah diskusi.

4.Alokasi waktu pembelajaran.

Alokasi waktu yang tersedia dan tercantum dalam kurikulum perlu dipertimbangkan oleh guru. Jika waktu tersedia terbatas maka guru akan memilih metode sederhana seperti ceramah, tanya jawab dan diskusi. Ini tidak mungkin menggunakan metode eksperimen atau resitasi karena metode ini membutuhkan waktu yang cukup.

Admin cenderung mengatakan bahwa tidak satu pun metode pembelajaran yang bagus, kecuali sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan di atas. Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Masalahnya terpulang kepada guru untuk memberdayakan metode pembelajaran yang dianggap baik dan sesuai. Terima kasih. (2014, Matrapendidikan.com)

Sebelum menentukan model pembelajaran yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seorang guru dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan model pembalajaran yang akan digunakan nantinya, diantaranya adalah.

1.  Guru diharapkan mempertimbangkan hal-hal dalam menentukan tujuan yang hendak ingin dicapai.

a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenan dengan kompetensi akademik, kepribadian, sosial, keterampilan siswa, kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa?

b.    Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

c.    Apakah tujuan yang hendak dicapai itu memerlukan keterampilan akademik?

2.  Guru diharapkan mempertimbangkan hubungan antara bahan atau materi dalam pembelajaran yang akan disajikan.

a.    Apakah materi pelajaran yang akan disampaikan berupa fakta, konsep, hukum atau teori?

b.    Apakah pembelajaran yang akan berlangsung memerlukan prasyarat atau tidak?

c.    Bahan atau sumber pendukung sudah ada dan relevan untuk materi?

3.    Guru diharapkan dapat mempertimbangkan kemampuan dasar siswa

a.    Apakah model pembelajaran yang dipilih sudah tepat dengan kematangan siswa?

b.    Apakah model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan bakat, mintat, dan kondisi siswa?

c.    Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan karakter siswa?

4. Guru hendaknya mempertimbangkan hal lain yang bersifat nonteknis atau waktu yang akan ditempuh dalam penggunaan model tersebut

a.    Apakah dengan satu model tujuan pembelajaran sudah tercapai?

b. Apakah model yang sudah ditetapkan itu sudah dianggap satu-satunya model yang dapat digunakan?

c.    Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau efisien?

Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, barulah kita dapat memulai kegiatan kita dengan harapan semoga tujuan mulia ini tidak mengecewakan siswa atau anak didik.