hubungan antara arus tegangan dan hambatan listrik. dalam rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatan nilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara tegangan dan arus listrik. hubungan tersebut diatur dengan persamaan sebagai berikut dalam rangkaian listrik hubungan antara kuat arus tegangan dan hambatan listrik diatur dengan persamaan sebagai berikut Dimana
Pada gambar diatas tegangan listrik dihasilkan oleh baterai disimbolkan dengan V, arus listrik disimbolkan dengan I, dan hambatan digambarkan sebagai resistor R Contoh 1Sebuah sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 12V dan arus yang mengalir adalah sebesar 3A. Berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut? Penyelesaian Pada kasus diatas Nilai V = 12 dan I=3 Rumus untuk mencari hambatan adalah R = V/I maka R = 12/3 R = 4 ohm Contoh 2Sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 10V dan hambatan 2 ohm. Berapakah berapakah besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut ? Penyelesaian V = 10 R = 2 Untuk mencari rumus arus listrik (I) maka sobat dapat mencarinya sebagai berikut Rumus utama adalah R = V/I R = V/I 2 = 10/I I = 10/2 I = 5A Baca juga artikel lainnya tentang pengertian dioda dan cara kerja dioda
Ratna Mustika Yasi, & Charis Fathul Hadi. (2021). Pengaruh Tegangan Terhadap Besar Kuat Arus Listrik Pada Persamaan Hukum Ohm. JOURNAL ZETROEM, 3(1), 34 - 36. https://doi.org/10.36526/ztr.v3i1.1331 Page 2
Ratna Mustika Yasi, & Charis Fathul Hadi. (2021). Pengaruh Tegangan Terhadap Besar Kuat Arus Listrik Pada Persamaan Hukum Ohm. JOURNAL ZETROEM, 3(1), 34 - 36. https://doi.org/10.36526/ztr.v3i1.1331
Perkembangan Ilmu Kelistrikan memang tak lepas dari yang namanya "Hukum Ohm" (Ohm's Law), sehingga perlu unuk kita mengetahui tentang Apa sebenarnya Isi Hukum Ohm tersebut dan penjelasannya mengenai hubungan antara Tegangan, Arus dan Resistan (Hambatan), serta Perhitungannya. Hukum Ohm pertama kali ditemukan pada Tahun 1825 oleh seorang Fisikawan asal Jerman bernama "Georg Simon Ohm" dan Penemuan ini Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1827 di sebuah surat kabar yang berjudul "The Galvanic Circuit Investigated Mathematically", dan dari Nama penemunya inilah diambil istilah Hukum Ohm.
Dari Bunyi Hukum Ohm ini, dapat disimpulkan, bahwa:
A. Rumus Menghitung Tegangan C. Rumus Menghitung Resistan
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? 2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 380 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Besar tegangan listrik maka semakin Besar pula arus listrik yang mengalir, begitu juga sebaliknya.
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? 2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 110 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin kecil tegangan listrik maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir.
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 10 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? 2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Besar Hambatan maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir, begitu juga sebaliknya.
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 10 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? 2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 5 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut? Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Kecil Hambatan maka semakin Besar pula arus listrik yang mengalir. |