Apakah stroke bisa menyebabkan kematian

Penyakit stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang karena penyumbatan atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Serangan stroke dapat terjadi secara tiba-tiba dan harus ditangani segera karena dapat menjadi kondisi yang membahayakan.

Apabila tidak ditangani segera, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang berkepanjangan, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian. 

Banyak mitos yang beredar mengenai penyakit stroke. Salah satu mitos yang paling dipercaya adalah stroke hanya menyerang para orang tua. Faktanya, stroke bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.  

Sayangnya, menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke sehingga seringkali penanganan stroke menjadi terlambat. Padahal, perawatan cepat  dapat mengurangi kerusakan otak yang akan disebabkan oleh stroke.

Dengan mengetahui tanda dan gejala stroke, Sahabat MIKA dapat mengambil tindakan cepat dan dapat menyelamatkan nyawa. Yuk, simak penjelasan seputar penyakit stroke berikut ini. 

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit stroke?

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang menyebabkan terjadinya kerusakan di suatu bagian otak, yang disebabkan terganggunya aliran darah. Saat terjadi serangan stroke, sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Akibatnya, bagian tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang rusak akan kehilangan fungsinya. Umumnya stroke dialami oleh orang yang usianya di atas 60 tahun. Meski begitu, bukan tidak mungkin stroke dapat terjadi di usia muda.

Penyebab stroke di usia muda adalah gaya hidup yang buruk seperti merokok dan minum alkohol yang akan menimbulkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Sementara, menurut WHO tanda-tanda klinis dari penyakit stroke dapat berkembang cepat, memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih. 

Gejala penyakit stroke 

Ciri-ciri dan gejala penyakit stroke adalah hal penting yang harus diketahui. Apalagi mengingat penyakit ini termasuk dalam kasus kegawatan Neurologi. 

Adapun gejala utama stroke, meliputi: 

  • Face (wajah): wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai.
  • Arms (lengan): orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya. Hal ini karena stroke sudah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
  • Speech (cara bicara): ucapan terdengar tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga. Selain itu, mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan.

Selain itu, ada tanda-tanda stroke lain pada pria maupun wanita yang mungkin dialami, diantaranya:

  • Mati rasa yang terjadi secara tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
  • Kesulitan melihat di satu atau kedua mata secara tiba-tiba.
  • Kesulitan berjalan 
  • Kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.
  • Pusing dan sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Ketika Anda atau orang terdekat mengalami gejalanya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf. Catat waktu ketika gejala pertama kali muncul. Informasi ini membantu penyedia layanan kesehatan menentukan pengobatan terbaik untuk setiap orang.

Ketika terserang gejala stroke, Sahabat MIKA jangan mengemudi sendiri ke rumah sakit. Jika perlu hubungi layanan gawat darurat rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan ambulance

Jangan percayai mitos-mitos seputar penyakit stroke, mempercayakan kepada profesional akan membantu Anda mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan cepat. Ketahui mitos dan fakta stroke dalam tayangan Youtube Mitra Keluarga berikut: 

Jenis-jenis penyebab stroke berdasarkan jenisnya

Secara umum, ada dua penyebab utama stroke yaitu arteri yang tersumbat (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). 

Selain itu, beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai stroke ringan atau Transient ischaemic attack (TIA).

Berikut ini penjelasan mengenai penyebab stroke yang dibedakan sesuai jenisnya:

Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat. Ketika stroke iskemik terjadi maka akan menyebabkan aliran darah sangat berkurang (iskemia). 

Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit ini disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau oleh bekuan darah dan kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah, paling sering dari jantung, kemudian bersarang di pembuluh darah di otak.

Stroke Hemoragik

Kemudian stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Pendarahan otak dapat terjadi akibat banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah. 

Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol
  • Pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan)
  • Tonjolan di titik lemah di dinding pembuluh darah (aneurisma)
  • Trauma, seperti kecelakaan mobil
  • Deposit protein pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy)

Stroke ringan atau Transient Ischemic Attack (TIA)

Transient Ischemic Attack (TIA), kadang-kadang dikenal sebagai ministroke atau stroke ringan adalah periode gejala sementara yang mirip dengan stroke. TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen. 

Saat ini banyak anak muda mengalami serangan stroke ringan. Penyebab stroke ringan di usia muda maupun tua karena adanya penurunan sementara suplai darah ke bagian otak, yang dapat berlangsung hanya selama lima menit.

Seperti stroke iskemik, TIA terjadi ketika gumpalan atau puing-puing mengurangi atau menghalangi aliran darah ke bagian dari sistem saraf. Walaupun termasuk kondisi ringan, Sahabat MIKA tetap memerlukan  perawatan darurat sekalipun gejalanya sudah membaik. 

Jika Anda pernah mengalami stroke ringan maka kemungkinan mengalami penyumbatan sebagian atau penyempitan arteri yang menuju ke otak, yang akan meningkatkan risiko Anda mengalami stroke parah di kemudian hari.

Faktor risiko stroke 

Ada sejumlah faktor risiko penyakit stroke, diantaranya: 

  • Usia. Penyakit ini sering menyerang seseorang yang berusia di atas 60 tahun. Meski begitu, stroke juga dapat mengenai orang dengan usia muda. Sekitar 28% penderita stroke menyerang orang yang berusia di bawah 65 tahun.
  • Jenis Kelamin pria lebih banyak dibanding wanita. Wanita lebih berisiko untuk stroke perdarahan dibanding pria.
  • Penyakit jantung. Beberapa obat-obatan yang dipakai untuk terapi penyakit jantung dapat meningkatkan risiko untuk stroke perdarahan.  
  • Hipertensi. Sekitar 70% penderita stroke disebabkan oleh hipertensi. 
  • Merokok dengan jumlah 1 pak per hari mempunyai risiko untuk stroke hingga 2-2,5 kali dibanding dengan orang bukan perokok.  
  • Diabetes atau kencing manis 
  • Obesitas dapat meningkatkan resiko stroke baik perdarahan maupun sumbatan, tergantung pada faktor risiko lainnya yang ikut menyertainya. 
  • Penyalahgunaan obat, terutama kokain dan methamphetamine, merupakan faktor risiko yang kuat untuk stroke terutama pada usia muda. Begitu pula steroid yang digunakan untuk body building juga dapat meningkatkan stroke.
  • Genetik. 
  • Faktor emosi dan mental seperti stress yang berat mempunyai risiko lebih tinggi untuk timbul stroke.  
  • Kondisi fisik dan medis lainnya seperti sleep apnoea.

Cara mengobati penyakit stroke

Perawatan tergantung pada jenis stroke yang Sahabat MIKA alami, termasuk bagian otak mana yang terpengaruh dan penyebabnya. Biasanya, stroke akan diobati dengan obat-obatan, terutama obat antiplatelet, obat antikoagulan, obat kolesterol, atau obat antihipertensi.

Dalam beberapa kasus, prosedur mungkin diperlukan untuk menghilangkan bekuan darah. Tak jarang, pasien stroke melakukan pembedahan untuk mengobati pembengkakan otak dan mengurangi risiko perdarahan lebih lanjut.  

Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke dengan makan makanan sehat, melakukan olahraga teratur, dan mengurangi konsumsi alkohol serta tidak merokok. 

Jika Anda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko stroke, penting untuk mengelolanya secara efektif. Misalnya, minum obat yang diresepkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol.

Pastikan untuk selalu memeriksakan diri ke dokter apabila menemukan salah satu atau beberapa gejalanya. Untuk memudahkan ketika ingin melakukan janji temu dengan dokter, buat janji konsultasi terlebih dahulu secara online melalui website Mitra Keluarga. 

Sahabat MIKA juga bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang dimiliki oleh Mitra Keluarga. 

Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Alfaria Elia Rahma Putri

Sumber rujukan:  

Stroke Dapat Dicegah, Kenali Faktor Risiko dan Gejalanya (2017), from: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/stroke-dapat-dicegah-kenali-faktor-risiko-dan-gejalanya 

Stroke (2019), from: https://www.nhs.uk/conditions/stroke/ 

Stroke Signs and Symptoms (2022), from: https://www.cdc.gov/stroke/signs_symptoms.htm  

Stroke (2022), from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/symptoms-causes/syc-20350113 

Pengertian Stroke (2020), from: https://www.alodokter.com/stroke

Berapa lama orang stroke akan meninggal?

Studi ini menemukan bahwa sekitar 37% pasien meninggal dalam waktu tiga minggu setelah menderita stroke. 64% pasien meninggal pada akhir tahun ketiga, 72% meninggal pada akhir tahun kelima, dan 77% pasien meninggal pada akhir tahun ketujuh.

Kenapa stroke bisa menyebabkan kematian?

Semua impuls saraf dari otak untuk sampai ke seluruh tubuh harus melalui batang otak. Oleh karena itu, stroke yang terjadi di area batang otak baik itu stroke iskemik maupun hemoragik dapat menyebabkan kecacatan berat sampai ketidaksadaran permanen bahkan kematian mendadak.

Penyakit stroke apa yang paling berbahaya?

Jenis stroke yang paling berbahaya adalah stroke hemoragik. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di dalam atau sekitar otak pecah. Penyebab stroke hemoragik bisa berasal dari hipertensi yang tidak terkontrol dan melemahnya dinding pembuluh darah (aneurisma) otak.

Apa akibat dari penyakit stroke?

Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang menyebabkan terjadinya kerusakan di suatu bagian otak, yang disebabkan terganggunya aliran darah. Saat terjadi serangan stroke, sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang rusak akan kehilangan fungsinya.