Apakah shalat hajat bisa dilakukan sebelum tidur?

Yang benar itu, sholat hajat dilakukan sebelum atau sesudah tidur ?  Sholat sunnah hajat adalah salah satu cara islami yang sebaiknya dilakukan setiap muslim ketika memiliki keinginan tertentu yang ingin terkabul.

Perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan hajat di sini bukan berarti keinginan yang di luar hukum, tetapi sejalan dengan hukum agama, misalnya berkaitan dengan jodoh, kesuksesan bekerja dan sebagainya.

Sholat sunnah hajat tergolong sangat mudah dilakukan karena pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan shalat pada umumnya.

Definisi Sholat Hajat

Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan dengan tujuan khusus memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar mengabulkan keinginan atau kebutuhannya. Setiap orang pasti punya keinginan dan kebutuhan. Ada kalanya kebutuhannya ringan dan tidak banyak disadari. Misalnya kesehatan untuk orang sehat dan kebutuhan sehari-hari.

Ketika kebutuhan dianggap besar, Nabi mengajarkan tidak hanya untuk doa tetapi mendahului dengan sholat dua rakaat sunnah. Nah, shalat dua rakaat dengan maksud meminta pertolongan Allah disebut shalat hajat.

Hukum Sholat Hajat

Sholat ini hukumnya adalah sunnah. Dalam kitab-kitab fiqh, sebagian ulama mencantumkan shalat hajat, namun sebagian tidak mencantumkan bahasannya.

Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah, Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqh Islam wa Adillatuhu dan Syekh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqh Empat Madzhab mengikutsertakan dalam pembahasannya. Sedangkan Syekh Musthofa Al Bugho dalam Fiqh Manhaji tidak memasukkan pembahasan shalat hajat.

Shalat ini termasuk shalat sunnah karena ada hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abu Aufa dalam Sunan Tirmidzi yang menjelaskan tentang shalat ini. Imam At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tentang shalat hajat termasuk hadits gharib.

Syekh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqh Empat Madzhab menulis, "Dianjurkan bagi setiap Muslim yang memiliki kebutuhan syar'i untuk melaksanakan sholat hajat."

Keajaiban Shalat Hajat

Sholat memiliki beberapa keutamaan. Yang paling populer adalah pemenuhan keinginan atau kebutuhan. Berikut adalah keutamaan sholat hajat :

Dikasihi oleh Allah

Karena shalat ini adalah ibadah sunnah. Melakukan ibadah sunnah seperti ini akan membawa cinta kepada Allah.

Diagungkan derajat

Dengan memperbanyak salat hajat, seorang hamba akan diagungkan derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dosa-dosanya diampuni

Dengan memperbanyak salat hajat, seorang hamba juga akan diampuni atas dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Hajatnya diberikan

Inilah keutamaan khusus dari sholat hajat.

Jam Berapa Sholat Hajat

Tidak sedikit dari mereka yang beranggapan bahwa shalat hajat dan tahajud adalah dua shalat sunnah yang berbeda yang hanya bisa dilakukan pada malam hari dengan bacaan shalat yang berbeda pula.

Sehingga tidak sedikit dari mereka yang ingin melakukan shalat sunnah harus menunggu malam terlebih dahulu. Memang anggapan tersebut tidak salah tapi mungkin kurang tepat, perlu diketahui bahwa shalat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan karena ada alasan tertentu seperti halnya sholat istikhoroh yang dilakukan ketika ingin memilih apa yang bisa dilakukan.

Begitu juga dengan shalat sunnah hajat yang waktunya bisa dilakukan kapan saja, asalkan tidak pada waktu yang dilarang untuk sholat. Jika mempunyai keinginan yang mendesak, maka segera lakukan sholat sunnah ini baik pada siang maupun malam hari.

Namun memang waktu terbaik untuk berdoa dan memohon kepada Allah salah satunya adalah pada malam hari atau tengah malam atau sepertiga malam, karena meminta apa yang diinginkan akan lebih istimewa dan bisa konsentrasi penuh jika dilakukan di tengah malam.  Dengan demikian, terjawab sudah bahwa sholat hajat bisa dilakukan sebelum atau sesudah tidur.

Apakah shalat hajat bisa dilakukan sebelum tidur?

Niat Sholat Hajat dan Cara Melakukannya

Sedangkan mengenai tata cara shalat hajat sendiri tidak ada perbedaan dengan shalat pada umumnya yaitu dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam setiap 2 rakaat. Sedangkan tentang rakaat sholat hajat, maka boleh dilakukan hingga 12 rakaat dengan 2 rakaat setiap kali salam.

Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang membimbing umatnya untuk berwudhu dan sholat dua raka'at ketika memiliki keinginan kepada Allah atau salah satu makhluk-Nya. Kedua raka'at ini dikenal sebagai shalat hajat.

Cara melakukan sholat sunat hajat adalah sebagai berikut :

Niat sholat hajat yang lafalnya adalah :

أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى

USHOLLII SUNNATAL HAAJATI ROK'ATAINI LILLAAHI TA'AALA.

Saya berniat sholat dua rakaat sunnah karena Allah Ta'ala.

Semua ulama setuju bahwa tempat niat adalah hati. Membaca niat bukanlah suatu syarat, artinya Anda tidak harus mengucapkan niatnya. Syekh Wahbah menjelaskan, menurut sejumlah ulama selain mazhab Maliki, hukum melafalkan niat adalah sunnah untuk membantu hati menyampaikan niatnya.

Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak mengucapkan niat karena tidak ada teladan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Selanjutnya melakukan takhbiratul Ihram. Adapun menyampaikan niat di atas sudah cukup di hati pada saat takbiratul ihram. Selanjutnya lanjutkan dengan membaca Doa Iftitah, membaca Surat Alfatihah dan membaca salah satu Surah dari Al Quran.

Untuk surat yang dibacakan setelah Fatihah, Anda dapat membaca surat apa saja yang anda hafal, namun diutamakan untuk rakaat pertama membaca surah Al-Karifuun sebanyak 3 kali atau ayat kursi 1 x dan pada rakaat ke dua membaca surat Al-Ikhlas 3 kali.

Selanjutnya ruku, berdiri dari ruku ('itidal) sambil membaca doa i’tidal, sujud sambil membaca bacaan sujud, duduk di antara 2 sujud sambil membaca doa-nya, sujud lagi, kemudian berdiri untuk melakukan raka'at ke-2.

Selanjutnya melakukan raka'at kedua yang gerakannya sama dengan raka'at ke satu. Setelah sujud kedua, segera duduk untuk melakukan tahiyat atau tasyahud akhir sembari membaca bacaan tahiyat akhir, kemudian setelah itu ditutup dengan salam.

Jika sudah selesai shalat hajat, lanjutkan dengan membaca doa sholat hajat atau mungkin sebaiknya sebelum doa, membaca dzikir setelah sholat hajat  terlebih dahulu seperti membaca sholawat, istighfar, tasbih, kalimat tauhid, surat Falaq Binas dan lain-lain.

Doa Setelah Sholat Hajat

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

LÂ ILÂHA ILLALLÂHUL HALÎMUL KARÎM. SUBHÂNALLÂHI RABBIL ‘ARSYIL KARÎMIL ‘AZHÎM. ALHAMDULILLÂHI RABBIL ‘ÂLAMÎN. AS’ALUKA MÛJIBÂTI RAHMATIK, WA ‘AZÂ’IMA MAGHFIRATIK, WAL GHANÎMATA MIN KULLI BIRRIN, WAS SALÂMATA MIN KULLI ITSMIN. LA TADA‘ LÎ DZANBAN ILLÂ GHAFARTAH, WA LÂ HAMMAN ILLÂ FARRAJTAH, WA LÂ HÂJATAN HIYA LAKA RIDHAN ILLÂ QADHAITAHÂ YA ARHAMAR RÂHIMÎN.

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha suci Allah, Penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Menurut Imam Nawawi, hadits sanad untuk doa di atas masih diperdebatkan sebagaimana dikatakan oleh Imam Tirmidzi sendiri. Sedangkan doa shalat hajat yang otentik yang juga dimasukkan oleh Imam Nawawi dalam Al Adzkar adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِىِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّى فِى حَاجَتِى هَذِهِ فَتُقْضَى لِى اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِىَّ

ALLOOHUMMA INNII AS-ALUKA WA ATAWAJJAHU ILAIKA BINABIYYIKA MUHAMMADIN NABIYYIR ROHMATI YAA MUHAMMAD INNII TAWAJJAHTU BIKA ILAA ROBBII FII HAAJATII HAADZIHI FATUQDLOO LII ALLOOHUMMA SYAFI’HU FII.

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku Muhammad, Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu dengan kebutuhanku ini agar dipenuhiNya. Ya Allah, terimalah syafaatnya padaku.”

Demikianlah info seputar sholat hajat yang bisa Kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Sumber : http://www.almunawwar.net/niat-sholat-hajat/, https://bersamadakwah.net/niat-sholat-hajat/,



Apakah shalat hajat boleh dilakukan sebelum tidur?

Tidak ada waktu khusus untuk mengerjakan sholat hajat. Sholat hajat bisa dilakukan di siang atau malam hari, selagi tidak dalam waktu yang terlarang. Nah, yang dimaksud waktu terlarang di sini adalah setelah subuh sampai terbit matahari, setelah ashar, dan lainnya.

Sholat hajat sebaiknya dilakukan pada jam berapa?

Meski demikian, waktu yang terbaik untuk mengerjakan sholat hajat adalah sepertiga malam terakhir atau seperti waktu pengerjaan sholat tahajud. Tepatnya di antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Artinya: "dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."

Apakah boleh sholat hajat jam 10 malam?

Waktu pelaksanaan sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah sholat, yaitu selepas sholat subuh hingga matahari terbit dan selepas ashar hingga matahari terbenam.

Tata Cara sholat hajat dan jam berapa?

Pertama, setelah sholat Subuh hingga matahari terbit. Kedua, setelah waktu sholat Ashar hingga matahari terbenam. Sholat hajat adalah sholat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Sholat Hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat.