Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Bagi Moms yang sedang menunggu kehamilan, tentu mengetahui perbedaan darah haid dan hamil merupakan hal yang penting.

Sebab, dari beragam tanda awal kehamilan, ada salah satu tanda yang seringkali menyebabkan keraguan. 

Hal tersebut dikarenakan tanda-tanda hamil tersebut memang mirip dengan haid.

Gejala awal kehamilan yang dimaksud adalah perdarahan implantasi atau flek tanda hamil.

Daripada bingung, simak lebih lanjut perbedaan darah haid dan hamil di bawah ini.

Baca Juga: 9 Cara Menghilangkan Kerutan di Dahi, Penting Konsumsi Makanan Seimbang!

Apa Itu Pendarahan Implantasi?

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Pendarahan Vagina (Orami Photo Stock)

Sebelum mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, Moms harus tahu penjelasan pendarahan implantasi itu sendiri.

Pendarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah dari vagina pada masa awal kehamilan.

Ketika mengalaminya, banyak wanita yang menganggap bahwa pendarahan ini merupakan gejala menstruasi, sehingga tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Melansir Advances in Anatomy, Embryology and Cell Biology, kondisi ini terjadi karena perdarahan akibat melekatnya embrio pada rahim ketika sel telur dibuahi oleh sperma.

Embrio yang menempel pada dinding rahim kemudian akan berkembang menjadi janin.

Pada kondisi tersebutlah terjadi perdarahan yang sering disalah artikan sebagai darah haid atau menstruasi.

Flek tanda hamil juga bisa muncul karena infeksi atau iritasi.

Umumnya iritasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan serviks yang memang lebih sensitif saat hamil.

Sementara itu, darah haid adalah darah yang keluar dari vagina akibat siklus bulanan yang dialami oleh setiap perempuan.

Siklus ini terjadi secara alami dan termasuk bagian dari proses organ reproduksi untuk mempersiapkan kehamilan.

Perdarahan ini biasanya muncul sekitar seminggu setelah ovulasi atau sekitar 6 hingga 12 hari setelah pembuahan.

Perdarahan implantasi akan keluar lebih dulu sebelum perkiraan awal siklus menstruasi baru Moms.

Baca Juga: Selamat! Anisa Rahma Melahirkan Putri Kembar lewat Operasi Caesar

Lantas, apa perbedaan darah haid dan hamil yang perlu untuk diketahui? Berikut informasinya:

1. Jumlah Aliran Darah

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Siklus Menstruasi (Orami Photo Stock)

Perbedaan darah haid dan hamil bisa diketahui dari jumlah aliran darah.

Ketika haid, umumnya darah yang dikeluarkan berjumlah banyak berlangsung selama 3-7 hari.

Hal ini berbanding terbalik dengan bercak darah karena proses implantasi.

Biasanya, perdarahan yang terjadi karena implantasi cenderung ringan dan tidak berjumlah banyak.

Perdarahan ini juga berlangsung lebih singkat daripada menstruasi, yaitu beberapa jam ataupun hari, yakni maksimal 3 hari.

2. Warna

Perbedaan darah haid dan hamil juga bisa dilihat melalui warnanya.

Umumnya, bercak darah karena menstruasi memiliki warna yang lebih terang.

Hal ini berbeda dengan flek tanda hamil muda yang cenderung pink, kemudian menjadi gelap ketika perdarahan mulai berhenti.

Tidak hanya itu, darah menstruasi biasanya terdapat gumpalan-gumpalan darah, sedangkan flek tanda hamil tidak memiliki gumpalan.

Baca Juga: 7+ Obat Pengering Luka Luar dari Bahan Alami, Bantu Cegah Infeksi dan Percepat Penyembuhan

3. Kram pada Dinding Rahim

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Ilustrasi Kram Perut (Orami Photo Stock)

Perbedaan darah haid dan hamil selanjutnya adalah rasa kram yang dialami.

Sakit karena kram sebetulnya dapat dirasakan baik ketika menstruasi maupun hamil.

Bedanya, rasa kram akibat implantasi lebih ringan dibandingkan dengan yang disebabkan oleh menstruasi.

Selain itu, kram yang dirasakan karena implantasi juga dapat dirasakan pada satu sisi perut saja.

Sementara itu, kram perut saat menstruasi cenderung muncul di beberapa sisi.

4. Gumpalan Darah

Apabila darah atau flek yang keluar bergumpal, maka bisa dipastikan itu adalah darah haid atau darah menstruasi.

Pasalnya, darah yang keluar saat masa perdarahan implantasi tidak akan bercampur dengan jaringan.

Gumpalan darah haid adalah campuran sel darah, jaringan dari lapisan rahim, dan protein dalam darah yang membantu mengatur alirannya.

Meskipun tampak menyeramkan, tetapi gumpalan darah biasanya adalah bagian alami dari menstruasi.

Baca Juga: 10 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif yang Harus Diketahui

5. Ciri Khas Lain

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Wanita Mual (Orami Photo Stock)

Selain bercak darah, kehamilan biasanya juga ditandai oleh gejala lainnya.

Beberapa di antaranya adalah mual, muntah, payudara yang lebih sensitif, sering kencing, dan naiknya suhu badan.

Maka dari itu, ketika bercak darah muncul, perhatikan pula gejala lainnya yang timbul secara bersamaan.

Agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran.

6. Konsistensi Perdarahan

Perbedaan darah haid dan hamil lainnya adalah dalam hal konsistensi pendarahannya.

Pendarahan implantasi biasanya akan keluar secara sedikit demi sedikit dan kadang tidak keluar, kemudian keluar lagi, seperti itu terus, belum tentu mengalir deras.

Sementara pada menstruasi, walau mungkin diawali dengan adanya flek.

Namun, kemudian darah akan secara kontinyu keluar terus menerus dari vagina selama periode menstruasi berlangsung.

7. Waktu

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Ilustrasi Menstruasi (parents.com)

Umumnya waktu terjadinya flek (bercak) darah hamil berkisar hanya beberapa hari, yaitu antara 3-7 hari saja sebelum tanggal menstruasi.

Kebanyakan wanita mulai bingung dengan kondisi ini karena mirip sekali dengan gejala pra-menstruasi.

Tunggu hingga siklus menstruasi dimulai dan lihat apakah pendarahan semakin berat atau tetap terjadi flek ringan.

Jika Moms tidak menstruasi, bercak ini akan berganti dengan flek lebih ringan hingga trimester pertama kehamilan.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Headset dan Earphone, serta Berbagai Perangkat Audio Lainnya

Penyebab Lain Perdarahan 

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Perut Kram (Orami Photo Stock)

Perdarahan di trimester pertama masa kehamilan sering kali terjadi.

Namun, kondisi ini bisa menjadi sebuah pertanda terjadinya masalah pada kandungan. berikut beberapa penyebab lain terjadinya perdarahan ketika hamil:

1. Kehamilan Ektopik

Kondisi seperti ini dapat terjadi pada saat sel telur sudah dibuahi, menempel di tempat lain pada luar dinding rahim.

Kehamilan ektopik ini hanyalah terjadi pada 1 sampai 2 persen kehamilan, yang mana mengakibatkan Moms merasa sakit yang parah di satu sisi punggung atau perut. 

2. Keguguran

Hal ini bisa terjadi saat janin gagal tumbuh dan juga berkembang sebelum usia 20 minggu usia kehamilan.

Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang paling umum terjadi, bahkan bisa mempengaruhi 15 sampai 20 persen.

3. Hamil Anggur

Dimana kondisi ini dapat terjadi saat sel telur yang dibuahi serta plasenta berkembang dengan abnormal.

Di kehamilan anggur ini, bukan janin yang terbentuk namun massa jaringan abnormal yang terlihat seperti anggur.

4. Perdarahan Subkorionik

Melansir StatPearls Journal, perdarahan subkorionik adalah akumulasi darah antara lapisan rahim dan korion atau di bawah plasenta itu sendiri.

Ini dapat menyebabkan bercak atau perdarahan ringan hingga berat. Sebagian besar perdarahan subkorionik sembuh dengan sendirinya.

Moms tetap dapat memiliki kehamilan yang sehat setelah mengalami perdarahan ini. Meski normal, ini tetap harus dipantau ya.

Sekitar satu persen dari semua ibu hamil mengalami perdarahan subkorionik. Ini juga lebih umum di pada ibu yang hamil melalui IVF.

Perdarahan subkorionik merupakan penyebab umum perdarahan trimester pertama dan sering terjadi pada kehamilan tanpa komplikasi.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Siklus menstruasi wanita diatur oleh hormon estrogen dan progesteron.

Ketika jumlah kedua hormon tersebut tidak seimbang atau terganggu, seorang wanita bisa mengalami pendarahan dari vagina di luar masa menstruasi.

Tak hanya itu, vagina berdarah karena gangguan pada hormon juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, misalnya:

  • Masalah pada kelenjar tiroid
  • Efek samping alat kontrasepsi hormonal
  • Penyakit tertentu seperti polycystic ovary syndrome (PCOS)

Baca Juga: Fakta tentang Kista Payudara, Apa Bedanya dengan Tumor?

6. Kanker

Pada kasus tertentu, vagina berdarah juga bisa disebabkan oleh kanker, misalnya kanker serviks, kanker vagina, kanker rahim, dan kanker ovarium.

Penyakit kanker tersebut biasanya baru menimbulkan gejala vagina berdarah ketika sudah memasuki tahap lanjut.

7. Proses Ovulasi

Menurut American Journal of Epidemiology, tiga persen wanita akan mengalami perdarahan saat proses ovulasi terjadi.

Biasanya, bercak ovulasi akan terjadi dalam siklus menstruasi, tepatnya saat ovarium melepaskan sel telur.

Bagi kebanyakan wanita, hal ini dapat terjadi sekitar 11-21 hari setelah hari pertama haid terakhir.

Perdarahan yang disebabkan ovulasi biasanya berwarna merah muda atau merah tua.

Perdarahan ringan ini bisa berlangsung selama 1-2 hari.

8. Perimenopause

Perimenopause atau transisi menopause yang terjadi beberapa tahun sebelum menopause.

Perimenopause menjadi tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit hormon estrogen.

Biasanya, perimenopause akan terjadi pada saat wanita mencapai usia 40 tahun.

Namun jangan salah, ada juga wanita yang sudah mengalami perimenopause sejak usia 30 tahun.

Selama perimenopause terjadi, siklus menstruasi mulai tidak teratur.

Saat hal ini terjadi, bercak-bercak darah bisa mulai bermunculan.

Baca Juga: 8 Obat Susah Tidur Alami dan Suplemen serta Terapi untuk Atasi Insomnia

Kapan Perlu Tes Kehamilan?

Apakah bercak darah tanda hamil berbau

Foto: Konsultasi Dokter (Freepik.com/pressfoto)

Karena tidak mudah untuk mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, maka sebaiknya melakukan tes kehamilan jika menurut Moms ada kemungkinan memang hamil.

Tes kehamilan mengukur tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah.

Hormon ini dihasilkan oleh plasenta yang memberi nutrisi pada embrio yang baru saja berkembang.

Tes kehamilan urine yang dapat dilakukan di rumah bisa dikatakan 99 persen akurat, selama alat tes tersebut tidak kedaluwarsa dan Moms melakukannya setelah hari pertama menstruasi yang terlewat.

Beberapa tes urine yang sangat sensitif dapat digunakan lebih awal, tetapi ketahuilah bahwa Moms berisiko mendapatkan hasil negatif saat ternyata benar-benar hamil.

Jika Moms mendapatkan hasil negatif, tetapi Bunda masih merasakan gejala yang membuat berpikir kalau hamil, tunggu 7 hari dan tes ulang ya.

Tes kehamilan dari darah yang biasanya dilakukan oleh dokter, dapat mendeteksi kehamilan segera setelah 11 hari setelah pembuahan.

Tapi Moms juga harus ingat bahwa hCG belum diproduksi sampai setelah implantasi.

Jadi tes kehamilan pada tanda pertama pendarahan implantasi kemungkinan akan menghasilkan hasil negatif.

Artinya sabar dahulu, jangan langsung buru-buru ingin segera tes saat baru terjadi tanda pertama pendarahan implantasi ya.

Baca Juga: Profil Happy Asmara, The Queen of Ambyar yang Digosipkan Akan Menikah!

Dengan mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, maka bisa memberikan Moms sebuah gambaran apakah hamil atau tidak.  

Apabila Moms mengalami perdarahan ketika hamil, segeralah periksakan ke dokter. Dengan deteksi yang cepat, maka penanganan juga bisa dilakukan dengan tepat.

Darah tanda kehamilan itu seperti apa?

Berwarna merah muda hingga cokelat tua Contoh flek yang menjadi tanda kehamilan lainnya adalah berwarna merah muda hingga cokelat tua. Ini tentu berbeda dengan darah menstruasi yang cenderung lebih berwarna merah darah terang atau merah tua.

Bau darah implantasi itu seperti apa?

Baik darah menstruasi maupun darah implantasi bisa sama-sama memiliki aroma darah yang khas, yakni anyir, tanpa perbedaan yang berarti. Darah implantasi biasanya hanya berjumlah sangat sedikit, yakni berkisar 1 hingga 2 tetes saja.

Bagaimana cara membedakan bercak darah haid dan hamil?

Saat menstruasi, bercak darah yang muncul biasanya berwarna merah terang dan terlihat segar. Sementara itu, bercak atau flek darah kehamilan berwarna seperti merah kecokelatan. Flek darah hamil atau perdarahan implantasi juga sesekali berwarna merah, tetapi lebih sering terlihat cokelat atau merah muda.

Berapa banyak bercak darah pada awal kehamilan?

Dilansir dari Healthline, pendarahan implantasi umumnya ringan dan singkat, yang hanya berlangsung beberapa hari. Umumnya, pendarahan implantasi yang berupa bercak darah tanda hamil ini terjadi 10-14 hari setelah pembuahan atau sekitar waktu haid yang terlewat.