Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Kekebalan yang memberikan perlindungan segera terhadap organisme infektif tertentu dapat diperoleh dengan menyuntikkan sediaan yang terbuat dari plasma individual yang imun dengan kadar antibodi yang memadai terhadap penyakit yang dicari perlindungannya (lihat pada Imunoglobulin, seksi 14.5). Kekebalan pasif ini hanya bertahan selama beberapa minggu; bila perlu, imunisasi pasif dapat diulang.

Antibodi asal manusia biasanya disebut imunoglobulin. Istilah antiserum digunakan untuk antibodi dari hewan. Karena adanya penyakit serum dan reaksi alergi lain yang dapat timbul setelah penyuntikan antiserum, sedapat mungkin terapi ini digantikan oleh imunoglobulin.

TABEL 14.2 JADWAL IMUNUSASI ANAK

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Tabel 14.3 Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Wanita Usia Subur (WUS)
(Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005)

IMUNISASI

 PEMBERIAN IMUNISASI

SELANG WAKTU PEMBERIAN MINIMAL

 MASA PERLINDUNGAN

 DOSIS

TT WUS

T1

T2

T3

T4

T5

-

4 minggu setelah T1

6 minggu setelah T2

1 tahun setelah T3

1 tahun setelah T4

-

3 tahun

5 tahun

10 tahun

25 tahun

0,5 cc

0,5 cc

0,5 cc

0,5 cc

0,5 cc

Secara teoritis dapat terjadi reaksi setelah penyuntikan imunoglobulin manusia, tetapi reaksi ini sangat jarang dilaporkan.

01 July 2021

Halo Sahabat Permata! Sudah tahu apa bedanya imunitas, imunisasi, vaksin dan vaksinasi? Yuk simak artikel kesehatan Permata berikut!

Sahabat pernah mendengar sistem imunitas? Sistem imunitas, atau sistem kekebalan tubuh merupakan sistem tubuh yang terdiri dari berbagai sel, yang berguna untuk melindungi tubuh dari penyakit, melawan organisme penyebab penyakit, dan membantu proses pemulihan tubuh. Secara umum sistem imunitas terbagi menjadi 2, yaitu sistem imun bawaan dan adaptif. Sistem imunitas bawaan merupakan sistem imun yang lebih primitif dan sifatnya tidak spesifik, baik secara fisik seperti kulit, bulu hidung, atau enzim-enzim tubuh, maupun secara seluler yaitu neutrofil dan makrofag. Sistem pertahanan ini menjadi sistem pertahanan pertama dalam melawan zat-zat asing. Selain sistem imunitas bawaan, terdapat sistem imunitas adaptif, yaitu sel T dan sel B. Kedua sel ini akan bekerja secara spesifik pada zat asing tertentu, baik dengan mengingat zat tersebut, menghancurkan zat tersebut, maupun dengan membentuk antibodi.

Imunisasi merupakan sebuah upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dapat terjadi secara aktif, di mana tubuh membentuk antibodi setelah mengenali virus/bakteri/zat lain penyebab penyakit, atau secara pasif, di mana tubuh diberikan antibodi dari luar tubuhnya. Nah, imunisasi aktif dan pasif ini sendiri dibagi menjadi alamiah, di mana alamiah merupakan zat yang dibentuk oleh tubuh, sementara buatan yaitu zat yang disintesis /  dibuat melalui prosedur ilmiah. Masih sulit membayangkannya? Yuk kita ambil contohnya

  • Imunisasi aktif, alamiah: Tubuh terpapar virus/bakteri, tubuh mengenalinya, dan membentuk antibodi spesifik
  • Imunisasi aktif, buatan: Vaksinasi. Tubuh tidak pernah terpapar virus, tetapi diberikan vaksin yang akan membuat tubuh membentuk antibodi spesifik setelah mengenali komponen dalam vaksin yang mirip dengan virus/bakteri
  • Imunisasi pasif, alamiah: antibodi yang mengalir dari ibu ke bayi melalui ASI. Bayi tidak membentuk antibodi, melainkan mendapatkan antibodi, yang asalnya alami yaitu dari tubuh ibu
  • Imunisasi pasif, buatan: pemberian antibodi buatan (artifisial)

Nah, jadi, vaksin merupakan produk biologi yang terdiri bakteri/virus yang mati, dilemahkan, atau sebagian proteinnya. Komponen dalam vaksin tersebut memberikan identitas vaksin/bakteri tertentu, sehingga tubuh dapat mengenalinya tanpa menimbulkan penyakit. Setelah itu, tubuh akan membentuk antibodi dan terus mengingatnya, agar suatu hari nanti bila seseorang terpapar oleh virus/bakteri yang sesungguhnya, tubuh sudah lebih dahulu mengenalnya dan mampu melawannya karena telah terbentuk antibodi.

Sementara itu, vaksinasi adalah program pemberian vaksin, sehingga hal inilah yang disebut proses imunisasi secara aktif-buatan. Vaksin merupakan produk buatan, namun akan menimbulkan pembentukan kekebalan tubuh secara aktif.

Vaksinasi sendiri ada banyak jenisnya, karena sifatnya yang spesifik terhadap virus/bakteri tertentu, contohnya: terhadap hepatitis B, Human papillomavirus (HPV) penyebab kanker mulut rahim, influenza, dan yang saat ini sedang menjadi fokus utama yaitu vaksin COVID-19 untuk membentuk antibodi spesifik terhadap SARS-COV-2. 

Jadi, sudah paham kan sekarang?

Bila ada kesempatan untuk diberikan vaksin, jangan ragu lagi ya!

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Jadwal Dokter Penyakit Dalam RS Permata Bekasi

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Jadwal Dokter Penyakit Dalam RS Permata Depok

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Editor:

dr. Nayla Karima

Sumber:

Nicholson LB. The immune system. Essays Biochem. 2016;60(3):275-301. doi:10.1042/EBC20160017

Clem AS. Fundamentals of vaccine immunology. J Glob Infect Dis. 2011;3(1):73-78. doi:10.4103/0974-777X.77299

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Penyakit

Imunisasi adalah proses pembentukan sistem imun tubuh, agar kebal terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dibagi menjadi imunisasi aktif dan pasif.

  • Imunisasi AktifImunisasi aktif merupakan tindakan untuk menstimulasi kekebalan tubuh seseorang agar terlindung dari infeksi atau penyakit tertentu, melalui pembentukan antibodi oleh sistem imun tubuh. Hal ini umaumnya diperoleh melalui pemberian vaksinasi.
  • Imunisasi Pasif
    Imunisasi pasif merupakan tindakan pemberian antibodi secara langsung agar sistem imun tubuh tidak perlu membentuk antibodi tersebut. Contoh dari imunisasi pasif adalah ASI atau antibodi ibu yang diberikan kepada bayi dalam kandungannya.

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Klikdokter

Vaksinasi dan imunisasi memiliki makna yang berbeda. Namun, perbedaan vaksinasi dan imunisasi sering diabaikan karena keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu.

Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu. Sedangkan, imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit.

Apa yang dimaksud imunisasi pasif

Imunisasi terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu.

Berbeda dengan imunisasi aktif, imunisasi pasif berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya dengan suntikan imunoglobulin.

Imunisasi aktif dapat bertahan lebih lama untuk jangka panjang hingga seumur hidup, sedangkan imunisasi pasif hanya bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan.

Cara Kerja Vaksin di Dalam Tubuh

Selain memahami perbedaan vaksinasi dan imunisasi, penting memahami cara kerjanya. Vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui vaksinasi, umumnya mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan, serta protein mirip bakteri yang diperoleh dari pengembangan di laboratorium.

Kandungan vaksin menimbulkan reaksi imunitas tubuh, yang dapat mempersiapkan tubuh untuk melawan serangan infeksi di kemudian hari. Proses ini merupakan proses imunisasi dalam tubuh.

Metode pemberian vaksin dalam imunisasi berbeda-beda. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali untuk seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.

Meski lebih sering diberikan kepada anak-anak melalui imunisasi di puskesmas, sebetulnya vaksin bisa diberikan kepada orang dewasa sebagai bentuk imunisasi lanjutan, atau dengan jenis yang berbeda.

Setiap negara memiliki aturan masing-masing mengenai kewajiban melakukan imunisasi. Di Indonesia, setidaknya ada lima vaksinasi wajib yang harus diberikan melalui imunisasi, yaitu vaksin hepatitis B, polio, BCG, DTP dan campak. Di samping vaksin wajib tersebut, ada sejumlah vaksin yang direkomendasikan pemerintah, seperti:

  • Vaksin Hepatitis A
  • HPV
  • Varisela
  • MMR
  • Rotavirus
  • Influenza
  • Tifoid, dan lainnya.

Manfaat Imunisasi pada Anak

Perlu diketahui bahwa anak- anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap memiliki risiko lebih besar terhindar dari penyakit berbahaya. Sebab, sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat setelah mendapat imunisasi. Di samping itu, imunisasi juga berfungsi mencegah penularan suatu penyakit dari seseorang ke orang-orang di sekitarnya.

Untuk memaksimalkan efek imunisasi pada anak, usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya, baik melalui pemberian air susu ibu (ASI) dan makanan pendamping yang sehat. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga merupakan hal penting untuk dilakukan agar terhindar dari penyakit.

Sebagai orang tua, Anda disarankan untuk memenuhi jadwal imunisasi anak. Menurut penelitan, imunisasi terbukti mampu memberi perlindungan manusia dari serangan berbagai macam penyakit berbahaya. Konsultasikan lebih lanjut pada dokter, untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuaidan menghindarkan anak dari risiko mendapatkan vaksin palsu.