Apa sajakah contoh perkembangan pada manusia?

Tyas Wening Jumat, 24 Juli 2020 | 08:41 WIB

Apa sajakah contoh perkembangan pada manusia?

Manusia akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan (Pixabay)

Bobo.id - Sepanjang hidupnya, tubuh manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan, nih, hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Namun apakah teman-teman tahu apa saja perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?

Meski banyak yang menyebut keduanya sama, sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan punya perbedaan, baik dari pengertiannya, maupun faktor yang memengaruhinya.

Yuk, ketahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tubuh manusia!

Baca Juga: Tubuh Manusia akan Tumbuh dan Berkembang, Ini Hal yang Dapat Dilakukan untuk Bisa Tumbuh dan Berkembang dengan Baik!


Page 2


Page 3

Apa sajakah contoh perkembangan pada manusia?

Pixabay

Manusia akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan

Bobo.id - Sepanjang hidupnya, tubuh manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan, nih, hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Namun apakah teman-teman tahu apa saja perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?

Meski banyak yang menyebut keduanya sama, sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan punya perbedaan, baik dari pengertiannya, maupun faktor yang memengaruhinya.

Yuk, ketahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tubuh manusia!

Baca Juga: Tubuh Manusia akan Tumbuh dan Berkembang, Ini Hal yang Dapat Dilakukan untuk Bisa Tumbuh dan Berkembang dengan Baik!

Suara.com - Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bertahap, tak terkecuali dengan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dialami saat dalam kandungan hingga kelahiran. Pertumbuhan dan perkembangan manusia hadir seiring berjalannya kehidupan manusia.

Pertumbuhan manusia ditandai ketika manusia memiliki ukuran, berat dan tinggi badan yang bertambah. Sedangkan perkembangan manusia ditandai dengan perubahan menuju kedewasaan seperti berubahnya emosi, kematangan fisik, cara berbicara dan kemampuan berpikir kritis.

Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi ketika manusia masih dalam kandungan. Setelah janin, kemudian akan lahir bayi kemudian tumbuh menjadi anak-anak, remaja hingga dewasa. Proses pertumbuhan ini akan terhenti pada saat telah dewasa namun proses perkembangan manusia akan terus berlanjut sepanjang kehidupan manusia.

Baca Juga: Kemenpora Dorong Atlet Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Perkembangan manusia dapat mengalami perubahan seperti pola pikir, emosional, intelektual dan yang lainnya hingga tua. Oleh karena itu proses perkembangan manusia merupakan fase kehidupan manusia.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Faktor tersebut merupakan hal yang penting dalam menjaga pertumbuhan dan perkembangan kea rah yang lebih baik dari sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia telah melekat sejak dalam kandungan hingga kelahiran dan berubah seiring dengan kehidupan.

Pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh faktor makanan, tingkatan kesehatan, gen turunan dari orangtua dan lainnya. Proses perkembangan manusia kini dapat dipengaruhi dalam kegiatan keseharian, pengalaman, faktor lingkungan dan proses belajar dalam memahami sesuatu.

Berikut adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia:

Baca Juga: Minta Murid Kerjakan Tugas Online, Guru Ini Kirimkan Doa Menggelitik

1.     Keturunan

Ada delapan tahapan pertumbuhan manusia, mulai dari fase di dalam kandungan, bayi (termasuk bayi baru lahir alias neonatus, infant, hingga batita), hingga nantinya ia menginjak usia lansia. Kemandirian biasanya mulai muncul di tahap remaja, meski bisa diajarkan sejak dini.

16 Apr 2021|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Tahapan pertumbuhan manusia terus berlangsung dari waktu ke waktu

Tahapan pertumbuhan manusia

Manusia melewati proses pertumbuhan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Tahapan pertumbuhan manusia terjadi mulai dari dalam kandungan, lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga tua. Selain menjalani perubahan secara fisik, kemampuan berpikir, motorik, emosi, dan sosial juga ikut berubah. Hal ini terbagi ke dalam beberapa tahapan yang terus berlanjut hingga manusia tutup usia.

Tahapan pertumbuhan manusia

Bayi yang tumbuh menjadi anak-anak ataupun orang dewasa yang menua menjadi lansia, merupakan bagian dari tahapan pertumbuhan manusia. Berikut adalah delapan tahapan pertumbuhan manusia yang terjadi dari dalam kandungan hingga kematian.Fase prenatal merupakan periode di antara pembuahan dan kelahiran. Dari hasil pembuahan, terbentuk zigot yang berkembang menjadi janin. Organ dan seluruh anggota tubuh janin pun terus tumbuh dan berkembang dalam kandungan kurang lebih selama 9 bulan.Fase bayi dibagi berdasarkan usianya
  • Newborn (neonatus): 0 hari – 1bulan
  • Infant: 1 bulan – 1 tahun
  • Toddler: 1 – 3 tahun
Pada tahapan pertumbuhan manusia ini, bayi sangat bergantung pada orangtua dan mulai belajar memercayai orang-orang di sekitarnya.

Fase bayi sangat bergantung pada orangtua

Bayi juga baru mempelajari bahasa, berjalan, koordinasi sensorik dan motorik, maupun sosialisasi. Bayi umumnya akan berkomunikasi melalui tangisan. Ia akan menangis saat lapar, mengantuk, popoknya penuh, hingga kepanasan atau kedinginan. Semakin bertambahnya usia, maka anak akan semakin pandai bicara, bernyanyi hingga gerakan motorik seperti menendang bolaFase kanak-kanak awal disebut juga sebagai pra sekolah yaitu usia 5-6 tahun. Dalam tahap pertumbuhan manusia ini, anak belajar melakukan banyak hal sendiri, seperti makan, buang air di toilet, dan bermain bersama teman. Anak juga mulai mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan sekolah, seperti belajar membaca dan menulis. 

Anak sudah terlibat dalam kegiatan akademis di fase kanak-kanak 

Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah masa pertumbuhan manusia yang berlangsung sejak umur 6-11 tahun. Pada tahapan ini, anak umumnya sudah menguasai keterampilan dalam membaca, menulis, dan berhitung.Ia juga terlibat dalam kegiatan akademis, interaksi sosial dengan teman di sekolah, dan mulai memerhatikan pencapaian prestasi. Ketika dipuji, Si Kecil akan mengembangkan rasa bangga dan kompeten. Namun, ketika gagal, ia akan merasa rendah diri.Fase remaja adalah tahapan pertumbuhan manusia yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Sebenarnya pre pubertas sudah terjadi pada usia pada usia 7-8 tahun dan sudah masa pubertas akan selesai pada usia 14-15 tahun lalu masa remaja akan berakhir pada usia 18 tahuDalam fase ini, terjadi proses yang disebut sebagai pubertas. Proses ini mendorong perubahan fisik yang sangat cepat, misalnya tinggi dan berat badan bertambah, membesarnya alat kelamin dan payudara, tumbuhnya rambut pada area tertentu, menstruasi atau mimpi basah, hingga perubahan pada suara.Remaja juga mulai mandiri dan mencari jati dirinya sendiri. Ia akan berpikir secara lebih logis, tapi memiliki perasaan yang sensitif. Selain itu, remaja umumnya lebih senang menghabiskan waktunya bersama teman.

Fase dewasa muda membuat seseorang menjadi lebih prima

Fase dewasa muda berlangsung sekitar usia 19-40 tahun. Pada tahap pertumbuhan manusia ini, telah tercapai kematangan dalam berbagai aspek. Fokus kehidupan di masa dewasa muda terletak pada pekerjaan, pernikahan, dan keluarga.Orang-orang dalam fase ini juga lebih prima, mandiri, dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk diri sendiri ataupun orang lain, dan mempertimbangkan konsekuensi yang akan dihadapi atas perbuatan Anda.Fase dewasa tengah adalah tahap pertumbuhan manusia yang terjadi di usia 40-60 tahun. Pada masa ini, Anda berfokus untuk membesarkan anak, bekerja, dan ikut berkontribusi dalam masyarakat. Namun, kondisi Anda tidak seprima sebelumnya. Wanita juga cenderung mengalami menopause di fase ini.

Fase lansia ditandai dengan proses penuaan

Fase dewasa akhir adalah masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang mengalami kemunduran. Tahap ini terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Anda akan mengalami proses penuaan, yang ditandai dengan kulit menjadi keriput, massa tubuh berkurang, sampai menurunnya daya tahan fisik.Fungsi kognitif dan psikomotorik lansia juga mengalami kemunduran. Anda mungkin tidak mudah memahami perkataan seseorang, aktivitas menjadi terbatas, dan kurang cekatan. Selain itu, lansia cenderung berfokus pada spiritual untuk bersiap menghadapi kematian.

Baca Juga

9 Ciri-Ciri yang Mungkin Ditunjukkan Seseorang 40 Hari Jelang AjalnyaAmankah Menggunakan Minyak Zaitun untuk Bayi? Ini PenjelasannyaHati-Hati, Stres Bisa Memengaruhi Produksi ASI, Begini Penjelasannya

Catatan SehatQ

Tahapan pertumbuhan manusia terjadi dari waktu ke waktu. Mulai dari sebelum lahir hingga menjadi seorang lansia. Bukan hanya perubahan pada fisik, tapi juga meliputi aspek pemikiran, emosional, dan sosial.Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

bayi & menyusuilansiatumbuh kembang anakanak praremajaorangtua

Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/psychosocial-stages-2795743
Diakses pada 05 April 2021
Kemdikbud. https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/87965/mod_resource/content/1/Fase%20dan%20Tugas%20Perkembangan.pdf
Diakses pada 05 April 2021
Kemdikbud. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/PERTUMBUHAN-DAN-PERKEMBANGAN-MANUSIA-2012-/konten10.html
Diakses pada 05 April 2021

Cara mengajarkan toleransi ke anak harus dilakukan sejak dini oleh orangtua. Orangtua bisa mengajarkan toleransi dengan memberikan contoh perilaku dan sikap, serta melibatkan anak dalam situasi keberagaman di dunia nyata.

13 Feb 2021|Bayu Galih Permana

Yogurt untuk bayi aman diberikan jika anak sudah berusia 9 hingga 10 bulan. Sebelum memberikan produk olahan susu ini, pastikan yogurt tidak mengandung gula tambahan agar giginya tidak keropos dan mengurangi risiko obesitas.

20 Des 2019|Dina Rahmawati

Risiko minum kopi untuk bayi perlu orangtua waspadai. Hal tersebut bisa menyebabkan suasana hati si kecil memburuk, jantung berdebar, meningkatkan asam lambung, gangguan tidur, hingga obesitas.

03 Jun 2021|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq