Apa yang dimaksud routing statis

Setelah artikel yang admin terbitkan sebelumnya yaitu tentang Pengertian serta kelebihan dan kekurangan dynamic routing, kali ini admin akan membahas lanjutan topik tersebut, yaitu tentang pengertian routing static (routing statis), kelebihan, kelemahan dan penjelasan lainnya. Admin berharap, tulisan ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, routing merupakan sebuah proses dimana paket-paket akan dikirim dan diteruskan dari satu jaringan ke jaringan yang lain melalui sebuah Internetwork. Routing merupakan sebuah metode yang ada pada perangkat jaringan, perangkat jaringan yang dimaksud adalah Router.

Router akan berperan sebagai penghubung antar jaringan yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi dan saling bertukar data antara satu dengan yang lain melalui jaringan tersebut. Nah disinilah metode routing diberlakukan. Ketika metode routing diterapkan, maka sebuah jaringan bisa terhubung dan dapat saling bertukar data dengan jaringan yang lainnya.

Jadi secara garis besar, jika ada 2 jaringan (atau lebih) yang berbeda, yang ingin saling terhubung dan saling bertukar data, maka kita membutuhkan perangkat yang dinamakan router. Nah di dalam router tersebut terdapat metode yang digunakan untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih. Metode yang dimaksud adalah routing.

Dan, berikut penjelasan lengkap dari routing static (routing statis) baik pengertian, manfaat, kerugian dan kelebihan nya;

Pengertian Routing Static [Routing Statis] Serta kelebihan Dan kekurangan nya

Apa yang dimaksud routing statis

Routing sendiri terbagi lagi menjadi 2, yaitu routing static (statis / diam) dan routing dynamic (dinamis / berubah-ubah). Penjelasan secara lengkap mengenai routing dinamis telah dijelaskan pada artikel sebelumnya sehingga pada kesempatan ini admin hanya akan menjelaskan pengertian dari static routing (routing statis) dan sedikit rinciannya.

Baca Juga :

Pengertian Routing :

Sebelum lanjut ke pengertian routing secara spesifiknya, alangkah baiknya kita pelajari sampai matang pengertian routing secara umum terlebih dahulu. Pengertian routing secara umum adalah proses untuk menentukan rute yang akan digunakan dalam meneruskan sebuah paket yang masuk dari suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda melalui sebuah Internetwork.

Konsep dasar dari proses routing adalah router akan meneruskan paket-paket IP berdasarkan alamat IP tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia (router) menyelaraskan IP address tujuan dengan routing table dengan maksud agar menemukan kecocokan entri. Yaitu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan.

Jika tidak ada kecocokan entri yang ada pada routing table, serta tidak ada default route (rute standar), maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Oleh sebab itu, sangatlah penting dalam mengisi routing table secara tepat dan benar.

Agar informasi tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari seorang adminstrator jaringan untuk mengisikannya. Oleh karena itu routing static dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama jaringan yang masih berskala kecil.

Sebenarnya sudah saya jelaskan pengertian tersebut diatas, namun terkadang banyak orang yang langsung melihat sub judul, sehingga saya tuliskan lagi agar informasi yang disampaikan bisa tertangkap dengan jelas.

Nah setelah mengenal pengertian routing secara umum, mari kita lanjut ke topik utamanya, yaitu pengertian routing static.

Baca Juga :

Pengertian Routing Statis :

Static routing/routing statis merupakan suatu mekanisme routing (proses menentukan rute) yang tergantung dengan routing table (tabel routing) dengan konfigurasi secara manual.

Router yang menggunakan metode static routing haruslah di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan dan di maintenance (dirawat / dipelihara) secara terpisah karena router tersebut tidak akan melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dan dinamis dengan perangkat router yang lainnya.

Static routing akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway, tujuannya yaitu agar cocok dengan IP address dari interface (antarmuka) local router (router lokal).

Router tersebut akan memeriksa routing table dan menentukan route yang paling tepat untuk digunakan dalam meneruskan paket yang akan dikirim. Static routing terdiri dari beberapa perintah-perintah konfigurasi tersendiri untuk setiap rute kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket melalui subnet-subnet yang hanya tersedia pada routing table.

Sebuah perangkat router selalu mengetahui rute yang bersentuhan langsung dengannya keluar dari interface router yang memiliki status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan aturan static route, sebuah router dapat di beritahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.

Pada routing static, Routing tabelnya diatur secara manual dan disimpan dalam router sehingga seorang administrator jaringan harus memperbarui/mengupdate tabel routing ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh sebab itu, routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang masih berskala kecil.

Penggunaan  routing  statis  dalam  sebuah  jaringan yang relatif kecil  tentu  bukan merupakan suatu masalah,  hanya saja ada beberapa entri yang perlu di-isikan pada forwarding table di setiap perangkat router. Namun kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak terkira dalam jaringan yang besar.

Cara kerja Routing Statis ada 3 bagian, diantaranya yaitu :

  • Konfigurasi perangkat router dilakukan oleh administrator jaringan
  • Routing dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Administrator jaringan menggunakan perintah IP Route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis. Routing statis ini berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan

Ada beberapa parameter yang terdapat pada Routing Static, yakni :

  • Destination : Merupakan alat tujuan dan network mask yang biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk seluruh jaringan
  • Gateway : Merupakan datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
  • Pref. Source : Merupakan alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
  • Distance (0-255) : Merupakan jarak administrator jaringan dari perangkat router

Setelah memahami penjelasan diatas, mungkin kita perlu mencari tahu apa saja sih kelebihan/keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan routing statis. Selain itu, kita juga perlu mencari tahu apa saja kekurangan/kerugian yang dimiliki oleh routing statis ini. Berikut keuntungan dan kerugian menggunakan static routing :

Keuntungan Menggunakan Routing Static :

  • Meringankan kinerja dari processor router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan dalam pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat proses pengiriman paket
  • Routing statis diyakini lebih aman dibandingkan routing dinamis
  • Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik

Kerugian Menggunakan Routing Static :

  • Seorang administrator jaringan wajib mengetahui semua informasi dari masing-masing perangkat router yang digunakan
  • Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan yang berskala kecil
  • Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Terlebih lagi jika banyak router yang terhubung dan harus di konfigurasi secara manual
  • Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data routing statis karena dilakukan secara manual.

Kesimpulan :

Metode static routing merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table yang di konfigurasi secara manual. Disisi lain, dynamic routing merupakan suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router pada jaringan dilakukan secara dynamic (dinamis/berubah-ubah).

Dalam skala jaringan yang relatif kecil, yang mungkin masih terdiri dari dua atau tiga perangkat router saja, pemakaian static route akan menjadi pilihan yang umum di pakai.

Static router (yang menggunakan metode static route) harus di konfigurasi secara manual dan di maintenance secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara otomatis dengan perangkat router yang lainnya.

Metode static routing hanya akan berfungsi secara sempurna jika routing table berisi suatu rute untuk setiap jaringan di dalam suatu internetwork yang mana di konfigurasi secara manual oleh seorang administrator jaringan. Setiap host pada suatu jaringan harus di konfigurasi agar mengarah kepada default route atau default gateway supaya cocok dengan IP address dari interface local router. Router akan memeriksa routing table dan menentukan rute yang paling sesuai untuk digunakan dalam meneruskan paket yang dikirim.

Konsep dasar dari routing adalah router meneruskan IP paket yang bersumber pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Router akan mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan maksud agar menemukan kecocokan entri.

Entri yang dimaksud yaitu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya akan diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada pada routing table, serta tidak ada default route, maka router akan membuang paket tersebut. Oleh sebab itu, sangatlah penting mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.

Jika diatas kita telah berbicara keuntungan dan kerugian dari static route secara umum, di bawah ini merupakan keuntungan dan kerugian dari sistem static route secara garis bersarnya :

Keuntungan static route secara garis besar :

  • Routing static lebih aman dibanding Routing dynamic
  • Routing statis lebih kebal dari segala usaha hacker dalam men spoof suatu jaringan dengan tujuan membajak traffik.

Kerugian static route secara garis besar :

  • Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis. Apalagi jika terdapat banyak router yang perlu di konfigurasi secara manual.
  • Lebih rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data static route dengan cara manual.

Dari kesimpulan diatas, maka dapat kita petik poin penting dalam menggunakan static routing. Poin penting tersebut adalah :

  • Penggunaan static routing sebaiknya dterapkan pada jaringan yang sederhana saja. Karena jika diterapkan pada jaringan yang relatif rumit, dikhawatirkan akan susah saat mengisi static route-nya.
  • Dalam melakukan entri data, seorang administrator jaringan diharapkan bisa lebih hati – hati dan teliti, karena dalam pengisian data dengan metode static route rentan terjadi kesalahan.

Nah demikianlah artikel tentang pengertian routing static, keuntungan, kegunaan dan rinciannya. Semoga penjelasan diatas bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua, selain itu admin berharap agar tulisan ini bisa membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Jangan lupa untuk selalu update postingan terbaru dan postingan menarik lainnya dari blog ini, caranya cukup berlangganan melalui email, sekian yang dapat saya sampaikan hari ini dan sampai jumpa lagi di lain artikel

Demikian Pengertian Routing Static [Routing Statis] Serta kelebihan Dan kekurangan nya