Apa saja faktor internal yang dapat mempengaruhi penerapan Pancasila kehidupan bermasyarakat

Jakarta – ‎Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menilai ada lima faktor yang mempengaruhi turunnya nilai Pancasila. Faktor pertama berkaitan dengan posisi strategis Indonesia yang adanya pengaruh yang kuat dari peradaban yang dibawa masyarakat dunia yang singgah dan kemudian menetap di Indonesia. ‎

Dikataka, faktor yang kedua adalah faktor globalisasi informasi dimana dinilainya dapat mempengaruhi turunnya nilai Pancasila. Informasi yang menyesatkkan saat ini mudah sekali sampai kepada masyarakat. “Faktor ketiga adalah perang peradaban. Perang/perbenturan peradaban antara Barat, Timur Tengah dan Cina,” kata Tjahjo Kumolo kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/11/2017).

Menurut Mendagri, faktor yang keempat yang dapat mempengaruhi‎ turunnya nilai Pancasila adalah ajaran Kapitalisme, Liberalisme dan Pasar Bebas. Karena mengikuti nilai-nilai global yang bersifat negatif dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan kebencian, LGBT, pola hidup konsumtif, individualistik, hedonistik dan lain-lain.

Sedanghkan faktor yang kelima adalah Neo-komunisme yang dikhawatirkan akan bangkitnya kembali PKI. Tjahjo Kumolo menegaskan, TAP MPR menyatakan bahwa ajaran seperti komunisme, atheisme, leninisme dan marxisme adalah yang dilarang. Undang-Undang Ormas yang lama pun, memasukan empat paham itu sebagai ajaran yang dilarang.

Apa saja faktor internal yang dapat mempengaruhi penerapan Pancasila kehidupan bermasyarakat

Apa saja faktor internal yang dapat mempengaruhi penerapan Pancasila kehidupan bermasyarakat

Pada Rabu, 10 Februari 2021, Akademi Ilmu Pancasila menyelenggarakan kegiatan Kuliah Ilmu Pancasila dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bertempat di Hotel Merlynn Park, Jakarta. Tenaga Profesional Bidang Ideologi dan Strategi Lemhannas RI Brigjen TNI (Purn.) A. R. Wetik, S.IP.,M.Sc., yang mewakili Gubernur Lemhannas RI menyampaikan materi mengenai Membumikan Pancasila: Tantangan, Hambatan dan Solusi.

“Pancasila bukan hanya ideologi bagi rakyat Indonesia, tapi juga budaya, falsafah hidup, juga sebagai cita hukum atau dasar negara yang tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan berbangsa,” ungkap Wetik. Lebih lanjut Wetik menyampaikan bahwa budaya Pancasila yang digali dari bumi kita, harus disosialisasikan untuk dibumikan kembali ke bumi nusantara.

Wetik juga menyampaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen, haruslah memiliki visi yang sama sebagai bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Sebagaimana tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Visi ini dapat tercapai bila negara menjalankan fungsinya yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang disepakati bersama. Nilai-nilai yang ada pada setiap bangsa Indonesia, yang tidak lain adalah Pancasila dengan berbagai instrumennya. Wetik berharap, Pancasila dapat diajarkan kepada masyarakat secara baik sehingga menjadi perilaku sehari-hari yang membudaya, terutama pada generasi muda.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. dan Pengajar Utama Akademi Ilmu Pancasila Brigjen TNI (Purn.) Harsanto Adi.

tolong bantu kak, mau dikumpulin pagi ini ​

UUD NRI tahun 1945 merupakan hukum dasar tertulis dan sumber tertib hukum yang tertinggi dalam negara Indonesia yang memuat sebagai berikut, kecuali a … . hak hak asasi manusia b. hak dan kewajiban dalam bidang politik c. pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara d. wilayah negara dan pembagian daerah; kewarganegaraan dan kependudukan, keuangan negara ​

Bentuk negara Indonesia ditegaskan dalam UUD NRI tahun 1945. Hal tersebut dapat ditemukan dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945 ....a. alinea 1 dan 3b. a … linea 2 dan 4c. alinea 3 dan 4d. alinea 4​

Pokok pikiran pertama yang terkandung dalam pembukaan uud nri tahun 1945 adalaha. ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradabb. pers … atuan c. keadilan sosial d. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan ​

Tuliskan rganisasi regional yang bergerak di bidang pertahanan di Indonesia !!

Tuliskan contoh sikap menggunakan fasilitas kantor secara bertanggung jawab !

Tuliskan 3 pengaruh negatif dari globalisasi dan bagaimana kita menyikapi pengaruh negatif tersebut !

Uraikan apa saja keterkaitan geopolitik dan geostrategi!

apa efek buruk bagi tata kelola pemerintahan jika pengawas DPR atau DPRD tidak maksimal?​

Tantangan penerapan pancasila di kehidupan sehari hari adalah ....

Apa saja faktor internal yang dapat mempengaruhi penerapan Pancasila kehidupan bermasyarakat
Faktor yang mempengaruhi implementasi ideologi Pancasila

NUSANTARANEWS.CO – Faktor yang mempengaruhi implementasi ideologi Pancasila yang perlu diperhatikan adalah faktor intern maupun faktor ekstern. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan ideologi Pancasila di Bumi Nusantara. Sifat pluralistik bangsa, ditinjau dari keaneka-ragaman suku, adat budaya dan agama yang dipeluk masyarakat, sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sementara itu arus globalisasi bukan mustahil dimuati oleh ideologi transnasional yang dapat mengganggu perkembangan dan kokohnya ideologi nasional.

Baca: Pancasila Sebagai Ideologi

Faham liberalisme yang mendukung prinsip kebebasan dan kesetaraan menyuburkan berkembangnya sikap materialistik, pragmatik, konsumeristik dan hedonistik sehingga melumerkan sikap terpuji sebagai pencerminan ideologi nasional Pancasila. Demikian pula ideologi yang mengusung prinsip-prinsip agama tertentu, kemungkinan menjadikan suatu ideologi sempit yang tidak akomodatif terhadap kemajemukan bangsa dapat mengundang terjadinya konflik yang dapat bermuara pada pertumpahan darah. Kita harus bersikap inklusif, saling menghormati antar umat beragama dan berkepercayaan dengan tidak merasa benar sendiri, merasa bahwa agama dan kepercayaanya yang paling benar dan menganggap salah agama  atau kepercayaan yang lain.

Perlu pula diwaspadai kemungkinan berkembangnya faham komunisme, dalam berbagai dimensi dan lembaga kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar tetap diingat bahwa  komunisme/Marxisme/Leninisme masih dilarang di negara ini, sesuai dengan TAP MPRS No. XXV/MPRS /1966 masih tetap berlaku. Dalam Ketetapan MPRS tersebut dinyatakan bahwa ajaran komunisme/Marxisme/Leninisme dan yang sejenis bertentangan dengan ideologi nasional Pancasila.

Baca: Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Tertib Hukum

Dari uraian dan ketentuan-ketentuan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:

  1. Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi karena telah mengandung konsep, prinsip dan nilai yang membentuk sistem nilai yang utuh, bulat dan mendasar yang merupakan pencerminan dari pandangan hidup, filsafat hidup dan cita-cita bangsa Indonesia.
  2. Upaya implementasi Pancasila dapat dilakukan melalui penjabaran nilai dasar ke dalam nilai instrumental dan nilai praksis. Untuk melaksanakan hal tersebut perlu ditempuh tiga tahapan yaitu pemahaman (artikulasi), internalisasi dan aplikasi.[]

Penulis: Soeprapto (Ketua LPPKB)