Apa perbedaan teknik lingkungan dan ilmu lingkungan

Mekanika Fluida : mempelajari gerak fluida,AMDAL : mempelajari tentang penyusunan dokumen assessment mengenai dampak suatu kegiatan tertentu terhadap lingkungan,Teknik Pengolahan Limbah : mempelajari metode rekayasa limbah cair,Kimia Lingkungan : mempelajari ilmu kimia terapan yang dipakai untuk merekayasa lingkungan,Perancangan Unit Pengolahan Limbah : mempelajari bagaimana merancang suatu bangunan unit pengolahan limbah cair secara detail,Kalkulus : matematika analitik tingkat lanjut untuk keperluan engineering,Survey dan Pemetaan : mempelajari bagaimana melakukan survey ingin atau pengukuran,membuat profil,serta memetakan hasil surveying,Sistem Informasi Geografis : mempelajari bagaimana mengintegrasikan informasi geografis dalam bentuk peta digital yang mudah untuk dianalisis dan diinterpretasikan,Teknik Pengelolaan Limbah Padat dan B3 : mempelajari pengelolaan limbah padat dan B3,Keselamatan dan Kesehatan Kerja : mempelajari identifikasi bahaya,penilaian risiko,dsb.,Teknik Penyediaan Air Bersih : mempelajari bagaimana perhitungan engineering penyediaan air bersih,Plumbing (Sistem Perpipaan) : mempelajari perhitungan teknis dalam penyaluran air di perpipaan,karakteristik bahan pipa,umur teknis pipa,alur pipa,Analisis Lingkungan : mempelajari EMA (Akuntansi Lingkungan),LCA (Life Cycle Assessment),Teknologi Bersih : mempelajari proses produksi yang memperhatikan aspek lingkungan dari hulu sampai end of pipe,Pencemaran Udara : mempelajari perhitungan emisi,faktor,dan jenis emisi

Apa perbedaan teknik lingkungan dan ilmu lingkungan

Nama jurusan Enviromental Science atau Ilmu Lingkungan Hidup di Indonesia memang kurang begitu populer. Popularitasnya masih kalah jika dibandingkan dengan jurusan-jurusan lainnya atau kebanyakan mungkin mengenal jurusan Teknik Lingkungan daripada Ilmu Lingkungan Hidup.

Buat kamu yang bakal memasuki bangku kuliah, jangan menganggap sepele Jurusan Ilmu Lingkungan Hidup. Jurusan yang satu ini memiliki prospek kerja sangat menjanjikan. Tingkat kebutuhan alumni Ilmu Lingkungan Hidup juga begitu tinggi. Menariknya lagi, alumni Ilmu  Lingkungan Hidup merupakan salah satu tenaga kerja dengan gaji tertinggi dengan tingkat persaingan rendah.

Sekilas Tentang Enviromental Sccience atau Ilmu Lingkungan Hidup

Ilmu lingkungan hidup (environmental science) merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup dan mempelajari mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Tujuan dari mempelajari Ilmu Lingkungan Hidup adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, manusia terhadap lingkungan hidup secara menyeluruh.

Dalam Ilmu Lingkungan Hidup, Kamu akan mempelajari perpaduan konsep dan berbagai ilmu seperti, ekologi, biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya. Pembelajaran tersebut bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dalam jurusan Ilmu Lingkungan Hidup kamu juga akan mempelajari berbagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup dengan lingkungannya, mulai dari dari aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan. Jurusan Ilmu Lingkungan mengajarkan para mahasiswanya dalam menciptakan lingkungan yang sehat serta bebas penyakit dengan memanfaatkan teknologi. Lingkup pembelajaran dari jurusan ini juga sangat luas, termasuk di antaranya adalah cara konservasi sumber daya air, pengendalian pencemaran, pengelolaan kesehatan lingkungan, ataupun sistem drainase.

Alasan Memilih Berkuliah di Jurusan Teknik Lingkungan

Keberadaan Jurusan Ilmu Lingkungan secara khusus bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Di waktu yang sama, Ilmu Lingkungan juga berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi masa depan. Ilmu Lingkungan pun memiliki peran dalam menjaga kebersihan sumber daya air di era modern. Apalagi, perkembangan industri modern kerap dibarengi dengan dampak buruk terhadap lingkungan, utamanya sumber mata air. Dengan menjaga kualitas sumber mata air, penyebaran penyakit bisa ditekan sekecil-kecilnya.

Hal-Hal yang Dipelajari Mahasiswa Jurusan Ilmu Lingkungan

Lalu, bagaimana mahasiswa Ilmu Lingkungan mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan? Solusi yang diberikan oleh mahasiswa Ilmu Lingkungan bisa dilihat dari berbagai mata kuliah yang mereka pelajari. Ada beberapa topik pembelajaran yang wajib dipelajari oleh seorang mahasiswa Ilmu Lingkungan, yaitu

  • Ekologi dan ilmu lingkungan
  • Fisiografi lingkungan
  • Biologi Lingkungan
  • Ekologi Manusia
  • Ekonomi Lingkungan
  • Hukum Lingkungan
  • Metode Penelitian Lingkungan
  • Ekosistem laut
  • Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
  • Energi dan ekologi sumber daya
  • Meteorologi dan Klimatologi Lingkungan
  • Manajemen Lingkungan
  • Penginderaan Jauh untuk Studi Lingkungan
  • Tanah dan Lingkungan  Hidup
  • Ekologi bentang lahan
  • Ekologi tumbuhan
  • Ekologi hewan
  • Teknik lingkungan
  • Lingkungan Sosial
  • Filsafat Ilmu Geografi
  • Pengelolaan DAS
  • Teori Penduduk dan Pembangunan
  • Toksikologi Lingkungan
  • Hidrologi
  • Geomorfologi
  • Konservasi Ekosistem

Prospek Kerja Alumni Teknik Lingkungan

Tidak hanya memiliki potensi gaji yang besar. Lulusan Ilmu Lingkungan juga menjanjikan prospek kerja yang sangat luas. Bahkan, alumni Ilmu Lingkungan bisa bekerja di berbagai sektor industri. Sebagai bahan pertimbangan beberapa prospek kerja jurusan ini diantaranya 1) Ilmuwan Lingkungan Hidup (Environmental Scientist). Pekerjaan utama sebagai seorang Ilmuwan Lingkungan Hidup adalah mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan hidup. Selain itu seorang Ilmuwan Lingkungan Hidup melakukan penelitian data-data dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi di sekitar lingkungan hidup, seperti cara menangani masalah polusi udara, dan apa efek-efeknya. 2) Manajer / Pengelola Lingkungan (Environmental Manager). Pekerjaan seorang manajer atau pengelola lingkungan hidup adalah untuk memastikan bahwa perusahaan atau industri yang mereka jalani bersifat ramah lingkungan hidup.Seorang manajer lingkungan hidup juga memastikan bahwa perusahaan atau industri beroperasi sesuai dengan peraturan (undang-undang lingkungan). 3) Environmental Engineer. Pekerjaan teknisi lingkungan hidup tidak hanya berkaitan dengan konstruksi bangunan ramah lingkungan atau fasilitas energi terbarukan. Pekerjaan tersebut melibatkan semua cara pembangunan dan situs dapat berdampak pada lingkungan hidup sekitar, termasuk cara mengatasi kontaminasi atau berurusan dengan air limbah ataupun mengembangkan peraturan untuk mencegah kecelakaan selama konstruksi. 

Itulah informasi terkait Jurusan Ilmu Lingkungan, jurusan dengan potensi gaji tertinggi. Kamu pun dapat menemukan berbagai perguruan tinggi, baik swasta ataupun negeri di Indonesia yang menawarkan perkuliahan di jurusan ini.

Ayo cari tahu lebih banyak soal jurusan ini dan kampus mana yang paling rekomended seperti Adelphi Univerisity di USA  dalam

TOP 5 Education Fair 2020

Ilmu lingkungan adalah disiplin ilmiah yang menggabungkan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi secara kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.[1] Dasar dari ilmu lingkungan sekaligus penerapannya yaitu pada ekologi.[2] Ilmu lingkungan memiliki prinsip dasar yaitu prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, kegunaan, arus informasi aktual, dan keberlanjutan.[3] Secara fisik, ilmu lingkungan meliputi segala unsur dan faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup manusia. Ilmu lingkungan berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, hukum, filsafat, dan agama.[4] Cabang keilmuan dari ilmu lingkungan sangat beragam karena ilmu lainnya dapat diterapkan pada kajian lingkungan.[5]

Biodiversitas terumbu karang. Pemanasan global mampu menyebabkan keasaman laut meningkat, sehingga alga penutup tubuh terumbu karang terganggu dan terkikis oleh asam tersebut. Terumbu karang juga bereaksi dengan polutan, sehingga ekosistem terumbu karang dapat menjadi indikator kerusakan lingkungan, global maupun lokal

Bidang terkait untuk dipelajari yaitu pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan. Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan sering kali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.

Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun 1960-an dan 1970-an, didorong oleh:

  • kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
  • kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
  • tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan

Publikasi bertemakan lingkungan karya Rachel Carson, Silent Spring, mendorong berkembangnya ilmu lingkungan,[6] bersamaan dengan bencana lingkungan seperti tumpahan minyak Santa Barbara tahun 1969 dan sungai Cuyahoga di Cleveland, Ohio, juga pada tahun 1969.

National Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan sebagai:

Program yang fokus pada aplikasi prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam. Termasuk kaidah permodelan dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan matematika.[7]

Ilmu lingkungan merupakan ilmu murni dengan sudut pandang yang tunggal. Sudut pandang llmu lingkungan berkaitan dengan pertahanan kehidupan manusia yang kompleks di dalam lingkungan alam dengan menggunakan metode ilmiah. Ilmu lingkungan menggabungkan antara hukum manusia dan hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan penerapannya. Landasan yang digunakan dalam penerapannya ialah nilai kemanusiaan melalui keterampilan profesional dan sistematika ilmiah. Ilmu lingkungan mengatur sikap atau perilaku manusia dalam berbagai disiplin ilmiah yang saling berkaitan satu sama lain. Sudut pandang keilmuannya berkaitan dengan persoalan lingkungan yang dihadapi oleh manusia. Ilmu lingkungan dapat diarahkan ke dalam berbagai disiplin ilmiah.[8]

Interaksi di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai hubungan timbal-balik yang terjadi antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Kualitas interaksi di dalam lingkungan hidup didasarkan pada keberadaan interaksi itu sendiri. Adanya interaksi menandakan tingginya kualitas lingkungan. Sebaliknya, kualitas lingkungan rendah bila tidak terjadi interaksi di dalam lingkungan.[9]

Ketergantungan

Ketergantungan di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai kebutuhan secara timbal-balik antara lingkungan biotik dan lingkungan abiotik dalam interaksi yang terjadi. Tingginya kualitas lingkungan ditandai dengan adanya ketergantungan antara lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Sebaliknya, kualitas lingkungan rendah bila tidak ada ketergantungan antara keduanya.[10]

Keanekaragaman

Keanekaragaman di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai tingkat keankekaragaman hayati dan non-hayati. Daya tahan dan ketahanan dari keberadaan suatu lingkungan ditentukan oleh keanekaragaman yang ada. Daya tahan dan ketahanan yang kuat terjadi jika semakin beragam keberadaan hayati dan non-hayati pada suatu lingkunga. Sebaliknya, lingkungan dengan keberadaan hayati dan non-hayati yang tidak beragam menandakan lemahnya daya tahan dan ketahanan lingkungan tersebut.[11]

Keselarasan

Keselarasan di dalam ilmu lingkungan berkaitan dengan hubungan baik antara komponen-komponen penyusun suatu lingkungan. Semakin baik hubungan antarkomponen penyusun lingkungan, maka semakin baik kualitas lingkungan tersebut. Sebaliknya, hubungan yang buruk antarkomponen penyusun lingkungan menandakan buruknya kualitas lingkungan.[11]

Kegunaan

Kegunaan di dalam ilmu lingkungan berkaitan dengan fungsi dari komponen-komponen penyusun lingkungan. Masing-masing komponen dianggap memiliki kegunaan yang berkaitan dengan pembentukan lingkungan. Informasi tentang kegunaan ini dapat digunakan dalam pengelolaan dan perlindungan keadaan suatu lingkungan.[11]

Arus informasi aktual

Arus informasi aktual merupakan informasi yang berkaitan dengan peristiwa-peritiwa terbaru yang terjadi di dalam suatu lingkungan. Kegunaan dari informasi terbaru adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam pembentukan teori baru. Teori yang dikembangkan kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas suatu lingkungan.[12]

Keberlanjutan

Keberlanjutan merupakan lamanya keberadaan prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, dan kegunaan komponen penyusun lingkungan. Upaya keberlanjutan merupakan bagian dari pertahanan suatu lingkungan terhadap prinsip penyusunnya secara positif.[12]

Ilmu atmosfer

Ilmu atmosfer fokus pada atmosfer bumi, dengan menitik beratkan pada hubungan ke sistem lainnya. Ilmu atmsfer mencakup pembelajaran meteorologi, fenmena gas rumah kaca, permodelan persebaran atmosfer terkait kontaminasi di udara,[13][14] fenomena propagasi suara terkait dengan polusi suara, hingga polusi cahaya.

Pada kasus pemanasan global, ahli fisika membuat permodelan komputer terhadap sirkulasi atmosfer dan transmisi radiasi inframerah, ahli kimia memeriksa susunan kimia atmosfer dan reaksinya, ahli biologi menganalisis kontribusi karbon dioksida hewan dan tumbuhan, dan pakar di bidang meteorologi dan oseanografi memperkaya pemahaman dinamika atmosfer.

Ekologi

Ekologi adalah studi interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ahli ekologi menginvestigasi hubungan antara populasi organisme dan karakteristik fisik dari lingkungan mereka, seperti konsentrasi bahan kimia; atau menginvestigasi interaksi antara dua populasi organisme yang berbeda melalui hubungan simbiotik atau kompetisi.

Kimia lingkungan

Kimia lingkungan adalah studi perubahan kimia di dalam lingkungan. Prinsip studi mencakup kontaminasi tanah dan polusi air. Topik analisis mencakup degradasi kimia di dalam lingkungan, transportasi multi-fase kimiawi (evaporasi pelarut bahan kimia yang mencemari lingkungan) dan efek bahan kimia terhadap biota.

Geosains

Geosains mencakup geologi lingkungan, ilmu tanah lingkungan, fenmena vulkanik, dan efolusi kerak bumi. Dalam beberapa sistem klasifikasi, geosains juga mencakup hidrologi, termasuk oseanografi.

Ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmiah yang berasal dari pemikiran para ilmuwan dan para pemerhati masalah lingkungan . Perkembangan ilmu lingkungan sejalan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Sumbangan baru dalam ilmu lingkungan berasal dari karya ilmiah hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, orasi ilmiah maupun demonstrasi. Pengelolaan sumber daya dalam ilmu lingkungan mencakup materi, manusia dan keterampilan menggunakan teknologi, seni dan budaya. Penelitian ilmu lingkungan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Pemikiran positivisme menjadi landasan dalam metodologi kuantitatif, sedangkan metode kualitatif dilandasi oleh pemikiran fenomenologi. Metode kuantitatif membahas fakta kehidupan dengan melihat pada kenyataan objektif serta teori sebagai asumsi. Sedangkan metodologi kualitatif membahas objektivitas berdasarkan pada situasi atau keadaan tertentu yang dialami dalam kehidupan manusia. Metode kuantitatif maupun metode kualitatif digunakan secara seimbang dalam penelitian ilmu lingkungan. Perumusan kesimpulan penelitian didasarkan kepada perumusan kualitatif, sedangkan perumusan prosedur didasarkan kepada perumusan kuantitatif.[15]

Ciri-ciri pokok penelitian dalam ilmu lingkungan yaitu:[16]

  1. Perumusan masalah lingkungan dilakukan dengan memberi penjelasan lengkap terhadap persoalan yang ada.
  2. Penyelesaian masalah lingkungan dilakukan dengan mengkaji secara cermat dan memperhatikan kausalitas serta mengutamakan kegiatan pencegahan dibandingkan dengan kegiatan penanggulangan.
  3. Seluruh tindakan pengelolaan dilakukan dengan perilaku ramah lingkungan.
  4. Pengelolaan lingkungan dilandasi oleh kewajiban menaati perintah Tuhan selaku pencipta alam semesta.

  1. ^ Environmental Science: Iowa State University. Environmental Sciences provides an integrated and interdisciplinary approach to understand and mitigate hazards arising from anthropogenic and natural activities by focusing on key areas of environmental chemistry, earth sciences, environmental engineering, atmospheric sciences, and sustainable systems. http://www.ensci.iastate.edu (Accessed 17 February 2010)
  2. ^ Wiryono 2013, hlm. 2.
  3. ^ Rizal 2017, hlm. 14-15.
  4. ^ Wiryono 2013, hlm. 4-5.
  5. ^ Wiryono 2013, hlm. 5.
  6. ^ Carson, Rachel. Silent Spring (Boston: Houghton Mifflin, 1962), Mariner Books, 2002, ISBN 0-618-24906-0
  7. ^ National Center for Education Statistics. Classification of Instructional Programs. United States Department of Education, Institute of Education Sciences, 2000. (Accessed 29 January 2010)
  8. ^ Utina dan Baderan 2009, hlm. 12-13.
  9. ^ Rizal 2017, hlm. 15.
  10. ^ Rizal 2017, hlm. 15-16.
  11. ^ a b c Rizal 2017, hlm. 16.
  12. ^ a b Rizal 2017, hlm. 17.
  13. ^ Beychok, M.R. (2005). Fundamentals Of Stack Gas Dispersion (edisi ke-4th Edition). author-published. ISBN 0-9644588-0-2. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  14. ^ Turner, D.B. (1994). Workbook of atmospheric dispersion estimates: an introduction to dispersion modeling (edisi ke-2nd Edition). CRC Press. ISBN 1-56670-023-X. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
  15. ^ Utina dan Baderan 2009, hlm. 13.
  16. ^ Utina dan Baderan 2009, hlm. 13-14.

  1. Rizal, Reda (2017). Analisis Kualitas Lingkungan (PDF). Jakarta: Penerbit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. ISBN 978-602-19087-6-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. Utina, R., dan Baderan, D. W. K. (2009). Ekologi dan Lingkungan Hidup (PDF). Gorontalo: UNG Press. ISBN 978-979-1340-13-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. Wiryono (2013). Pengantar Ilmu Lingkungan (PDF). Bengkulu: Pertelon Media. ISBN 9786029071054.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Daftar masalah lingkungan
  • Kajian lingkungan hidup strategis
  • Kerusakan lingkungan
  • Konservasi tanah

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ilmu_lingkungan&oldid=19051687"