Tipe tipe tim dan bagaimana menciptakan tim yang efektif

Bekerja di perusahaan, kamu tidak bisa bekerja sendirian. Walau memiliki tanggung  jawab kerja masing-masing, namun dibutuhkan rekan kerja lain untuk membantu dan mendukung pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Akan tetapi, untuk membentuk sebuah tim kerja yang efektif dan sekaligus solid. Ada hal yang harus kamu pertimbangkan dan lakukan. Karena untuk bisa menyatukan pemikiran, bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan.

Bahkan besar kemungkinan kamu bersama tim lainnya, menemukan jalan buntu yang sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Akan tetapi, jika kamu pada akhirnya bisa membentuk tim sesuai. Maka segala tantangan yang diberikan bisa diselesaikan dengan sangat baik dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perusahaan.

Penasaran bagaimana  bisa membentuk tim yang solid? Simak beberapa diantaranya.

Punya Visi dan Misi yang Sama

Untuk menjangkau lebih jauh, jelas hal pertama yang harus kamu capai bersama rekan kerja lainnya adalah menyamakan visi dan tujuan. Baik pimpinan tim dan juga anggota lainnya harus memahami bahwa dalam hal ini, kepentingan tim lebih penting dibandingkan individu.

Membangun Rasa Percaya 

 Rasa percaya adalah kunci dari sebuah tim, karena sulit untuk menjadi tim yang sukses jika antar anggotanya memiliki rasa tidak percaya yang rentan akan konflik. Dampaknya akan fatar yang bisa kembali ke arah urusan individual masing-masing.

Dengan rasa percaya, maka setiap orang dalam tim bisa mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan terlaksana dengan baik tanpa membebankan rekan lainnya.

Jalinan Komunikasi yang Lancar

 Jadikan komunikasi antar rekan dalam tim berjalan dengan lancar. Dengan begitu akan terbentuk budaya yang positif kerja yang bisa saling membantu nantinya, seperti jika terjadi masalah atau kendala.

Apalagi dengan teknologi yang ada saat ini, aplikasi chat dan perangkat yang kian canggih memungkinkan kamu tetap bisa berinteraksi dengan tim seputar pekerjaan agar terhindar dari salah paham.

Baca juga: Hubungan Baik Dengan Bos? Why Not! Lakukan Saja 5 Hal Ini

Adakan Kegiatan Bersama secara Rutin  

Terlihat sederhana, tapi dengan menjalani kegiatan bersama baik saat kerja maupun tidak. Akan mempererat chemistry antar rekan kerja. Dan lebih memahami karakter dari tim sehingga dalam momen diskusi pekerjaan akan semakin mudah menemukan titik temunya.

Kegiatan bersama yang bisa dijalani, seperti makan atau olahraga bersama. Menjadi cara sederhana yang tanpa disadari bisa memberikan efek luar biasa dalam membentuk tim kerja yang solid.

Pahami Peran dan Tanggung Jawab

Dalam membentuk tim yang efektif, maka tidak mungkin masing-masing anggota atau rekan kerja memiliki tanggung jawab yang sama. Untuk itu, diperlukan pembagian kerja yang sesuai dan pas dengan kemampuan dan peran setiap rekan kerja. Agar setiap individu lebih fokus dalam mengerjakan tugasnya masing-masing.

Meningkatkan Kompetensi Tim

 Bila dalam tim kerja, kualitas yang dimiliki setiap anggota tidak merata. Maka tidak ada salahnya untuk meningkatkannya melalui pelatihan. Dan pastikan pelatihannya disesuaikan dengan pekerjaan, tugas, dan tanggung jawabnya.

Bicara mengenai pelatihan, di Pintaria juga ada lho beragam pelatihan atau kursus yang  sangat berguna untuk dunia kerja, khususnya untuk kamu yang merupakan peserta program kartu prakerja.

Menghormati dan Menghargai

 Dengan beragam karakter dan ide yang ada, setidaknya harus diawali dengan sikap yang bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Dengan begitu akan membentuk tim yang kokoh dan kompak.  Bahkan dengan sikap tersebut, membentuk visi dan misi yang sama menjadi lebih mudah.

Melakukan Evaluasi

Tolak ukur apakah kerja tim baik atau tidak adalah melalui evaluasi. Dengan begitu kamu dan tim menjadi tahu mana yang tidak berjalan sesuai rencana dan perlu perubahan, atau memperbaiki hal yang kurang.

Ingat Pintarian, bahwa evaluasi bukan bertujuan untuk mencari kesalahan. Melainkan untuk mendapatkan arah dan masukan yang lebih baik untuk proses kerja yang maksimal. Bila dalam prosesnya terjadi perubahan, maka hal tersebut dipastikan mendapatkan kesepakatan bersama.

Dan dengan evaluasi, kesuksesan kerja tim bisa selalu dipantau dan diawasi.

Dr. Meredith Belbin mengembangkan teori peran tim berdasarkan atribut perilaku umum. Model Belbin membagi peran ke dalam kategori yang berorientasi pada tindakan, pemikiran, dan manusia untuk menyeimbangkan tim dan meningkatkan produktivitas.

Bekerja dalam tim membutuhkan organisasi dan kolaborasi. Agar menjadi tim yang sangat produktif, semua orang harus memiliki peran spesifik yang sesuai dengan kekuatan mereka. 

Dr. Meredith Belbin mengembangkan teori peran tim berdasarkan atribut perilaku. Sembilan peran tim Belbin dibagi ke dalam tiga kategori yang berorientasi pada: tindakan, pemikiran, dan manusia.

Anggota tim yang berorientasi pada tindakan siap melakukan banyak hal dan bekerja dengan baik dalam batas waktu yang ketat. Anggota tim yang berorientasi pada pemikiran adalah para pemikir kritis yang dapat menghadirkan gagasan baru. Anggota tim yang berorientasi pada manusia memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, yang dapat membantu mereka mendukung tim secara keseluruhan. 

Dalam panduan ini, kami akan membahas sembilan peran tim Belbin dan menjelaskan bagaimana keseimbangan tim bisa mendorong produktivitas tim.

1. Shaper

Shaper adalah anggota tim yang memajukan tim. Mereka berorientasi pada tindakan, memotivasi diri mereka dan orang lain terlepas dari masalah yang timbul. Shaper adalah pemimpin yang natural, jadi mereka bekerja dengan baik dalam peran manajemen. Saat krisis terjadi, para Shaper akan segera mencari solusi.

Contoh peran tim shaper: Dalam tim pemasaran produk, shaper akan menjadi kepala produk yang mengawasi visi tim dan peta jalan untuk mencapai visi tersebut.  

2. Implementer

Implementer juga merupakan anggota tim yang berorientasi pada tindakan dan mempertahankan keteraturan dalam lingkungan. Mereka bersikap praktis dan mampu mewujudkan gagasan. Sekalipun suka bertindak, implementer juga sangat disiplin. Orang-orang ini dapat menjadi tulang punggung tim karena bisa mendukung anggota tim lain dengan penuh percaya diri.  

Contoh peran tim Implementer: Implementer akan menjadi analis bisnis berbasis data dalam tim pemasaran produk, mengevaluasi beragam cara agar proses organisasi menjadi lebih efisien.

Baca: Efisiensi vs. efektivitas dalam bisnis: Mengapa tim Anda butuh keduanya

3. Completer finisher

Peran tim terakhir yang berorientasi pada tindakan adalah completer finisher. Sesuai dengan namanya, completer finisher adalah individu dengan fokus tinggi yang memperhatikan detail kecil dan mengupayakan kesempurnaan. Anggota tim ini mungkin lebih introver, tetapi sangat penting dalam lingkungan pekerjaan karena mereka mendorong anggota tim untuk menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi. 

Contoh peran tim completer finisher: Completer finisher akan bekerja dengan baik dengan dukungan teknologi. Mereka mengetahui cara mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat dan efisien.

4. Plant

Plant merupakan anggota tim yang berorientasi pada pemikiran. Mereka adalah pemikir yang inovatif dan kreatif. Sekalipun membantu menyeimbangkan tim, plant lebih suka bertukar pikiran dan memantapkan gagasan sebelum membagikannya dengan semua anggota tim. Plant mungkin lebih suka bekerja sendirian, tapi mereka memberikan masukan yang begitu penting sekalipun tidak seberani anggota tim lain dalam berpendapat.

Contoh peran tim plant: Plant sangat kreatif, karenanya mereka akan menjadi desainer produk yang hebat.

5. Monitor evaluator

Peran tim lain yang berorientasi pada pemikiran adalah monitor evaluator. Tipe ini adalah pemikir rasional dan dapat mengesampingkan emosi demi menyelesaikan masalah. Monitor evaluator bekerja dengan sangat baik ketika proyek membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi dan perencanaan strategis. Mereka mengevaluasi gagasan untuk menentukan nilai dan kelayakannya, lalu mengambil langkah untuk memajukan gagasan itu. 

Contoh peran tim monitor evaluator: Monitor evaluator adalah manajer proyek yang sangat teratur yang secara strategis memantau proyek dan mengumpulkan informasi dalam tim. 

6. Specialist

Peran tim terakhir yang berorientasi pada pemikiran adalah specialist. Specialist memiliki pemahaman mendalam dalam bidangnya dan suka berkontribusi dalam satu bidang keahlian. Specialist mengikuti pola seluruh peran tim yang berorientasi pada pemikiran, karenanya, mereka bekerja dengan lebih baik secara individu, bukan dalam tim. Sekalipun lebih mandiri, specialist memberi nilai besar kepada tim dengan serangkaian keterampilan spesifiknya.

Contoh peran tim specialist: Specialist dapat termasuk coder, analis SEO, atau kru teknis dalam tim Anda. Pekerjaan mereka memerlukan spesialisasi keterampilan yang mungkin tidak begitu dipahami anggota tim lainnya, dan untungnya, mereka bisa menanganinya. 

7. Coordinator

Selanjutnya, peran tim yang berorientasi pada manusia. Coordinator adalah seorang anggota tim dengan keterampilan komunikasi yang hebat. Coordinator sering berada di posisi kepemimpinan karena ia mendorong kolaborasi dan memotivasi tim untuk mencapai gol. Anggota tim lain menghormati coordinator dan memercayakan pengambilan keputusan kepadanya.

Contoh peran tim coordinator: Coordinator sangat suka berkolaborasi dan memotivasi orang lain, jadi mereka akan bekerja dengan baik sebagai pemimpin tim developer produk. 

Baca: 12 kiat komunikasi efektif di tempat kerja

8. Teamworker

Teamworker juga berorientasi pada manusia. Kepribadian ekstrover membantu mereka bekerja sama dengan baik dan mendengarkan rekan tim. Anggota tim ini dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan di lingkungan dan mengetahui cara menciptakan keharmonisan apabila konflik terjadi. Jika beban kerja seorang anggota tim berlebihan atau anggota tim lainnya memiliki urusan keluarga yang mendesak, teamworker-lah yang pertama turun tangan dan menawarkan bantuan. 

Contoh peran tim teamworker: Karena teamworker adalah kolaborator natural, mereka akan menjadi pemasar produk yang hebat dalam tim yang lebih besar.

9. Resource investigator

Peran tim kesembilan adalah resource investigator. Individu yang berorientasi pada manusia ini sangat suka mengeksplorasi peluang baru seperti menemukan peluang pemasaran potensial untuk perusahaan atau mengobrol dengan pemangku kepentingan untuk peluncuran produk baru. Sikap positif membuat mereka menjadi networker atau fasilitator yang natural untuk bisnis baru. 

Contoh resource investigator: Karena suka membangun relasi dengan orang lain, resource investigator akan sukses dalam penjualan produk.

Baca: Rahasia dinamika grup yang hebat

Cara menciptakan tim yang seimbang

Menciptakan tim yang seimbang di tempat kerja mungkin akan lebih menantang apabila ada beragam kepribadian dan kekuatan yang berperan. Umumnya, tim tidak mungkin memiliki orang-orang yang dapat mengisi sembilan peran tim, itulah sebabnya Anda harus mengetahui cara bekerja sama dengan tim yang ada dan memanfaatkan setiap kekuatan anggota tim. 

Bangun kekuatan tim

Setiap peran tim memiliki kekuatan dan kelemahan. Memahami hal ini dapat membantu Anda menciptakan tim yang lebih seimbang. Contoh, plant mungkin kurang nyaman berkomunikasi, tetapi mereka mengetahui cara menyelesaikan masalah kompleks. Completer finisher mungkin tidak memiliki banyak pengalaman dalam kerja tim, tetapi mereka selalu selesai tepat waktu. 

Saat menetapkan tanggung jawab kepada anggota tim, fokuslah pada kekuatan setiap anggota tim. Anda dapat melakukan ini dengan tugas praktik atau evaluasi pegawai. Ketika anggota tim dapat menggunakan kekuatannya saat bekerja setiap hari, tim akan bekerja dengan sangat baik.

Evaluasi kesenjangan dalam tim

Jika memiliki terlalu banyak individu dengan kekuatan yang sama dalam satu tim, perselisihan dan kesenjangan dapat terjadi. Contoh, memiliki terlalu banyak anggota yang berorientasi pada pemikiran dan terlalu sedikit anggota yang berorientasi pada tindakan dapat menyebabkan terlalu banyak gagasan tanpa eksekusi. 

Anda dapat mendeteksi kesenjangan pada tim dengan evaluasi rutin. Anda tidak hanya harus menilai kinerja anggota tim, tetapi juga mengamati cara anggota tim bekerja sama. Anda dapat mengalihkan tanggung jawab dan tugas kerja berdasarkan perilaku alami dan jenis kepribadian. Permainan pembangunan tim adalah cara terbaik mendekatkan anggota tim dan mengetahui cara bekerja sama dengan baik.

Tinjau peran tim secara berkala

Anda harus meninjau peran dan tanggung jawab tim secara berkala agar dapat membangun tim yang berkinerja tinggi. Dengan menggunakan penilaian kuartalan, Anda dapat mengevaluasi progres anggota tim dan menilai apakah mereka telah meningkatkan keterampilan seiring waktu, akan lebih cocok dalam peran berbeda, atau dapat menerima manfaat dari pelatihan tambahan. 

Contohnya, seseorang yang biasanya introvert dan lebih banyak berpikir bisa mendapatkan kepercayaan diri dan mengembangkan keterampilan komunikasinya. Setelah evaluasi lebih lanjut, Anda bisa saja mendapati bahwa dia pandai bergaul dan akan berkembang pesat dalam perannya sebagai pemimpin. Tanpa tinjauan rutin dan komunikasi yang terbuka, anggota tim tidak dapat mengembangkan diri untuk peran baru. 

Baca: Cara mengelola beban kerja tim Anda secara efektif

Alat manajemen tim

Alat manajemen tim dapat memberikan kejelasan saat memberikan tugas dan menyelesaikan proyek dalam grup. Pada akhirnya, kolaborasi menjadi lebih mudah saat semua orang memiliki visibilitas tentang siapa melakukan apa dan hingga kapan. Dengan kejelasan dan wawasan seputar prioritas setiap anggota tim, tim dapat bekerja sama dengan lebih baik.

Manajemen beban kerja

Bagian penting dalam manajemen tim adalah bersikap proaktif dalam mengelola beban kerja. Manajemen beban kerja melibatkan visualisasi jadwal, pemahaman siklus proyek, dan penggunaan alat untuk mendapatkan wawasan tentang manusia dan proyek. Ini adalah kunci agar proyek selalu berjalan lancar tanpa memberikan terlalu banyak tekanan pada setiap orang. 

Kelola beban kerja tim dengan Asana

Alokasi sumber daya

Berhasil mengalokasikan sumber daya sangat penting bagi proyek dan kesuksesan tim. Alokasi sumber daya membantu Anda menentukan ketersediaan sumber daya, jumlah sumber daya yang dibutuhkan setiap proyek, dan anggota tim yang paling cocok untuk menyelesaikan setiap proyek. Membuat rencana manajemen sumber daya adalah cara terbaik untuk menjaga proyek tetap sesuai rencana dari awal hingga akhir. 

Bagan RACI

Matriks peran dan tanggung jawab, juga dikenal sebagai bagan RACI, membantu tim menjelaskan peran proyek dan mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk tugas tertentu. RACI adalah singkatan dari responsible, accountable, consulted, dan informed. Untuk membuat bagan RACI, uraikan setiap tugas dalam proyek. Kemudian, tetapkan satu dari keempat label tersebut kepada setiap anggota tim untuk setiap tugas yang ditangani.

Papan Kanban

Papan Kanban adalah cara terbaik bagi anggota tim untuk memvisualisasikan tahap proyek sehingga Anda mengetahui hal yang harus ditangani untuk menyelesaikan proyek. Dengan menggunakan kartu untuk merepresentasikan item pekerjaan, papan Kanban memungkinkan anggota tim untuk merencanakan proyek dan alur kerja secara visual. Sistem ini membuat proyek lebih mudah divisualisasikan dengan memberikan gambaran yang jelas tentang tahap dan prioritas setiap inisiatif.

baca: Panduan papan Kanban untuk pemula

Alat kolaborasi tim

Kolaborasi tim akan jauh lebih mudah saat Anda memiliki alat yang tepat. Siapa yang tidak ingin mengeliminasi pekerjaan remeh? Anda dapat menyederhanakan tugas dan anggota tim juga bisa menyelaraskan peran mereka, mengelola perubahan, membagikan file, dan lainnya.

Memiliki satu alat kolaborasi tim dapat mencegah terjadinya risiko proyek dan meningkatkan manajemen tugas di semua proyek. Untuk membantu semua pegawai bekerja dengan baik dalam peran mereka, buat alat dapat diakses sehingga pekerjaan semua orang menjadi lebih mudah. 

Tim yang seimbang meningkatkan produktivitas tim

Menggunakan sembilan peran tim Belbin dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang seimbang, jadi tim bisa lebih produktif. Saat mengetahui cara memainkan kekuatan tim, anggota tim akan lebih bahagia dalam peran mereka dan kalian dapat berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien. 

Setelah mengetahui peran setiap anggota dalam tim, alat kolaborasi dapat mempercepat alur kerja Anda. Alat ini memungkinkan tim untuk membagikan informasi terkini, menjadwalkan tugas, dan berkomunikasi dengan lebih lancar.

Tingkatkan kolaborasi tim dengan Asana