Bagaimana bila murid tidak mengerjakan tugas dari guru

Pekerjaan rumah (PR) pada dasarnya memang tidak menyenangkan. Tetapi secara umum, PR adalah salah satu persyaratan yang sangat memengaruhi nilai anda. Jadi jika Anda ingin (atau harus) berprestasi dalam sebuah kelas, menyelesaikan PR adalah hal yang penting. Jadi apa yang terjadi jika Anda lupa mengerjakan salah satu tugas yang diberikan? Anda memiliki beberapa pilihan; pilihan pertama dan terbaik adalah tentu saja dengan tidak melupakannya. Tetapi jika hal itu bukan pilihan, ada beberapa cara lain yang bisa Anda coba untuk kabur dari PR Anda. Bacalah artikel ini untuk mengetahuinya.

  1. 1

    Katakan sejujurnya. Di beberapa kasus, bersikap jujur dan berterus terang adalah tindakan yang paling benar. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anda mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Anda juga menunjukkan bahwa Anda menghargai guru Anda untuk tidak membuatnya bingung dengan cerita yang mengada-ada.

    • Jelaskan alasan Anda tidak mengerjakan PR—mungkin Anda lupa tentang tugas tersebut, pulang ke rumah larut malam, tertidur, dan lain-lain. Jangan tutup-tutupi alasan Anda, tetapi batasilah keterangannya; jika Anda tidak mengerjakan PR karena berpesta semalaman, jagalah agar Anda hanya menjelaskan hal-hal yang umum (contohnya, “Saya pulang larut malam”), daripada mengatakan hal yang terlalu spesifik (contohnya, “Saya sibuk pesta semalam suntuk”).
    • Meminta maaflah. Setelah menyampaikan alasan Anda, meminta maaflah dengan tulus. Jangan lakukan langkah ini dengan setengah hati—ketulusan permintaan maaf akan berdampak pada seberapa besar kemungkinan guru Anda akan membantu Anda.
    • Jelaskan bahwa Anda tidak akan mengulanginya lagi—dan pastikan itulah yang Anda lakukan. Biarkan guru Anda mengetahui bahwa hal ini hanyalah kekhilafan semata dan Anda tidak akan mengulanginya lagi. Dan—bagian ini sangatlah penting—jagalah ucapan Anda. Jika Anda terbiasa untuk tidak mengerjakan PR, guru Anda tidak hanya berhenti memercayai alasan Anda, tetapi ia juga tidak akan terlalu simpatik terhadap permohonan maaf Anda.
    • Tanyakan hari lain untuk menyelesaikan tugas tersebut. Skenario terbaiknya adalah guru Anda akan mengabulkan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas itu dan tidak akan menghukum Anda karena terlambat mengumpulkan tugas. Kemungkinan besar, guru Anda akan membiarkan Anda mengumpulkan tugas tersebut dengan batas waktu yang lebih lama tetapi nilai Anda akan dipotong sebagian. Jangan bersungut-sungut atau merasa tidak tahu terima kasih ketika nilai Anda dipotong—kemungkinan besar, guru Anda akan memberikan kesempatan yang sama di masa depan.

  2. 2

    Jelaskan bahwa Anda sudah mencoba mengerjakannya, tetapi masih tidak mengerti tugas yang diberikan. Alasan ini membuat Anda terlihat mencoba mengerjakan tugas tersebut tetapi terhalang oleh alasan yang logis.

    • Mintalah guru Anda untuk membantu Anda memahami tugas tersebut dan memberikan Anda kesempatan lain untuk menyelesaikannya. Kedua hal ini akan mengulur waktu dan Anda akan diberi bantuan oleh guru Anda secara langsung.

  3. 3

    Jadilah kreatif. Jika cara lain agal dan Anda harus mengarang cerita, setidaknya buatlah alasan yang bagus.

    • Jika cerita tersebut cukup kreatif dan menarik, guru Anda tidak akan menghukum Anda karena Anda selalu memberikan alasan yang berbeda.
    • Sebagai contoh, mungkin kebetulan orang tua Anda sedang ke luar kota malam kemarin dan Anda menginap di rumah teman. Ternyata teman Anda itu adalah peramal yang membakar semua PR Anda karena ia menerawang masa depan dan melihat bahwa jika ia tidak menghancurkannya, kucing Anda akan merobek-robek PR Anda ketika Anda sedang tertidur dan sobekan kertas akan terhirup sehingga Anda bisa mati tercekik karenanya.

  1. 1

    Jangan terlihat membual. Salah satu bagian terpenting untuk mendapat ampunan dari guru Anda adalah dengan tidak menghina kepintarannya. Anda bukanlah siswa pertama yang lupa mengerjakan PR dan mencoba terhindar dari masalah karenanya. Guru Anda mungkin sudah banyak mendengar alasan murid-murid seusia Anda, jadi jangan gunakan alasan pertama yang terbersit di benak Anda. Alasan itu tidak akan meloloskan Anda.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Alasan Anda harus jelas, tetapi jangan gunakan alasan “anjingku memakan PR itu”. Jika Anda melakukannya, sebaiknya Anda tidak perlu susah-susah untuk beralasan karena akan ketahuan.
    • Jangan hanya mengatakan “saya menghilangkannya” kecuali jika Anda bisa menerangkan sebuah situasi yang logis untuk menjelaskan bagaimana Anda menghilangkannya. Jika Anda mengatakan bahwa Anda menghilangkannya saja, Anda akan mudah ketahuan.

  2. 2

    Jangan salahkan teknologi. Mengatakan bahwa mesin pencetak Anda tidak bekerja atau komputer Anda bermasalah adalah alasan generasi terdahulu. Dengan kecanggihan teknologi mesin pencetak dan penyimpanan awan (cloud storage), mengatakan bahwa teknologi menyabotase PR Anda adalah alasan yang tidak mudah dipercaya.

    • Daripada menyalahkan mesin pencetak, laptop, atau perangkat lainnya, jelaskan bahwa Anda mengalami masalah ketika mencoba mencetak PR tersebut sebelum kelas dimulai, tetapi Anda akan mengirimkannya sebagai surel kepada guru Anda di penghujung hari. Anda akan lebih dipercaya guru Anda.
    • Pastikan saja Anda benar-benar mengirimkannya di penghujung hari—sebaiknya pada pukul 5 sore.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Jangan mengandalkan ketidakpedulian. Mengatakan bahwa Anda tidak tahu bahwa tugas itu harus dikumpulkan hari ini atau tidak berada di kelas saat guru memberikan tugas tidak akan berhasil, untuk 3 alasan.

    • Pertama, karena tugas itu adalah tanggung jawab Anda, bukan guru Anda, untuk memastikan bahwa Anda mengetahui tugas-tugas terbaru, alasan ini seakan mengatakan bahwa hal ini adalah kesalahan Anda sendiri.
    • Kedua, dari sudut pandang guru Anda, karena seluruh teman sekelas Anda mengetahui tugas tersebut dan menyelesaikannya, mengetahui waktu pengumpulan tugas tidaklah sesulit kelihatannya.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Dan terakhir, alasan yang menunjukkan ketidakpedulian tidak akan berhasil karena ketika Anda tidak masuk sekolah, guru Anda akan berekspektasi bahwa Anda akan mencari tahu apa yang Anda lewatkan. Jika tidak, guru Anda juga akan menganggapnya sebagai kesalahan Anda sendiri.

  1. 1

    Buatlah rancangan pengerjaan PR. Mengandalkan alasan untuk meloloskan diri dari PR bukanlah rencana yang bagus untuk jangka panjang. Jika Anda menyadari bahwa Anda sering melupakan tugas atau malas mengerjakannya, Anda membutuhkan rancangan yang lebih baik.

    • Mulailah dengan menuliskan semua tugas dan tanggal pengumpulannya sesaat setelah tugas diberikan.
    • Pastikan Anda menuliskan semua tugas tersebut di tempat yang sama sehingga Anda tidak ketinggalan informasi atau mencari-cari tanggal pengumpulan saat membutuhkannya. Buku jadwal harian, catatan yang dibuat khusus untuk PR, atau aplikasi pengatur jadwal adalah pilihan-pilihan yang bagus.

  2. 2

    Buatlah jadwal mengerjakan PR. Ketahuilah kapan tugas Anda harus dikumpulkan dan buatlah jadwal yang akan membantu Anda menyelesaikan tugas tersebut sebelum waktu pengumpulan.

    • Kapan pun Anda menerima tugas, estimasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, lalu catatlah waktu tersebut dengan tepat.
    • Jika tugas ini membutuhkan beberapa hari bahkan beberapa minggu untuk diselesaikan, siapkan waktu sebanyak mungkin karena Anda harus menyelesaikannya di jangka waktu tersebut.

  3. 3

    Jadikan PR sebagai rutinitas Anda. Sediakan beberapa jam untuk mengerjakan PR setiap malamnya. Lebih baik Anda melakukannya di jam yang sama setiap malamnya sehingga mengerjakan PR menjadi bagian dari rutinitas Anda.

    • Jangan menunda-nunda PR—Jangan biarkan Anda bermain gim video atau mengobrol di Facebook sampai Anda menyelesaikan PR Anda di malam itu.
    • Selesaikan tugas yang berat terlebih dahulu. Mendahulukan tugas yang sulit akan terasa lebih efisien dan lebih bisa memanfaatkan waktu Anda.

  4. 4

    Sediakan waktu santai saat mengerjakan PR. Jika Anda menyadari bahwa Anda kesulitan menyelesaikan semua PR karena batas waktu yang ada, sediakan waktu bersantai untuk membuat Anda lebih berfokus pada PR tersebut.

    • Jika Anda memiliki waktu istirahat di sekolah, waktu bebas, atau waktu sekitar 10-15 menit di bus, gunakan waktu-waktu tersebut sebagai jam Anda mengerjakan PR. Tentu saja Anda lebih memilih untuk mengobrol bersama teman-teman Anda atau melihat-lihat ponsel Anda, tetapi jika ingin menyelesaikan PR, Anda harus menyediakan waktu untuk mengerjakannya.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Mintalah bantuan. Jika Anda menyadari bahwa Anda “diserang” PR dan tidak bisa menyelesaikan PR tersebut karena Anda tidak memahami permasalahan tersebut, mintalah bantuan.

    • Mulailah dengan mendekati sang guru. Jelaskan tentang kesulitan Anda dan mintalah bantuannya. Itulah alasan guru ada dan membantu Anda belajar (dan jika guru terlihat tidak ingin membantu, ingatkan ia dengan fakta ini). Guru adalah sumber bantuan yang baik karena dialah yang membuat dan menilai PR Anda. Mendapat pertolongan dari orang dalam adalah hal yang tak ternilai.
    • Mintalah bantuan teman sekelas Anda. Jika guru tidak bisa membantu Anda sebanyak yang Anda inginkan, tambahkan bantuan dengan memintanya kepada teman sekelas yang memahami materi dan berprestasi di kelas. Jika Anda tidak yakin siapa yang bisa melakukannya, mintalah saran guru Anda.
    • Sewalah seorang tutor. Kebanyakan sekolah menawarkan layanan tutorial teman sebaya yang gratis dan bisa membantu Anda. Tanyakan kepada guru atau pihak administrasi apakah layanan itu sudah tersedia atau belum. Jika belum, pertimbangkan untuk menyewa seorang tutor. Ada sejumlah layanan tutorial profesional yang bisa dipilih, atau Anda mungkin akan mencoba menyewa mahasiswa untuk menjadi tutornya.

  6. 6

    Hindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian. Suka atau tidak, belajar membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi. Konsekuensinya, sebagian besar tidak selesainya PR ada hubungannya dengan pengalihan.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Meskipun Anda merasa bahwa Anda bisa melakukan berbagai hal sekaligus, mencoba mengerjakan PR sambil mengetik, mengobrol di Facebook, dan mengunggah “tweet” tentang seberapa besar rasa benci Anda terhadap PR sebenarnya melukai Anda lebih dalam lagi.
    • Terlebih lagi, meskipun melakukan berbagai hal sekaligus (multitask) bisa menjadi aset bagi beberapa aktivitas, tetapi kemampuan ini bukalah aset yang cukup penting saat Anda belajar. Saat Anda melakukan berbagai hal secara bersamaan, pikiran Anda akan menjauh dari fokus utama Anda (contohnya, trigonometri) dan memikirkan hal lainnya (seperti mengirim pesan kepada seorang teman untuk rencana besok), dan hasilnya, Anda akan gagal menyelesaikan tugas dengan benar.
    • Carilah tempat yang tenang dan bebas dari pengalihan untuk belajar. Semakin baik konsentrasi Anda, semakin baik kinerja kerja Anda ketika mengerjakannya, dan Anda akan semakin cepat melaksanakannya. Jauhkan atau matikan apa saja yang membuat pikiran Anda teralihkan (ponsel, Facebook, apa saja).[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jika Anda menyadari bahwa fokus Anda teralihkan oleh pemikiran hal lain yang harus dan ingin Anda kerjakan, bawalah selalu secarik kertas sehingga Anda bisa menuliskan pemikiran tersebut saat muncul. Jangan memendamnya, tuliskan saja dan ketahuilah bahwa Anda akan menanganinya kembali.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Aturlah target yang kecil dan beri diri sendiri hadiah saat Anda menyelesaikannya. Sebagai contoh, aturlah target untuk membaca selama 15-20 menit, lalu hadiahi diri Anda dengan camilan kecil saat berhasil melakukannya.[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 18 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 18.286 kali.

Daftar kategori: Sekolah dan Universitas

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.286 kali.