Sosial Tanya Psikologi
Psikologi pendidikan merupakan studi yang sistematis terhadap proses dan faktor – faktor yang berhubungan dengan dunia pendidikan (Whiterington, 1982).
Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi pendidikan menurut Muhammad dan Wiyani (2013), yaitu :
Psikologi Pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan terhadap pendidilan secara teoritis maupun praktis, adapun sumbangan psikologi pendidikan adalah sebagai berikut :
Disamping sumbangan-sumbangan tersebut di atas, psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap praktik pendidikan antara lain:
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu: 1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon guru untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda- beda seperti di bawah ini.
2. Untuk Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar
Setiap ilmu pasti mempunyai manfaat dan kegunaan. Begitu juga psikologi pendidikan, tentu terdapat manfaat padanya. Beberapa tokoh telah menjelaskan mengenai manfaat psikologi ini. Menurut Lindgren sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah-yang dikutip pula dari kutipan Surya-, manfaat psikologi pendidikan ialah untuk membantu para guru dan para calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya. Sedangkan Chaplin (1972) menitikberatkan manfaat psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah- masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan metode- metode yang disusun secara rapi dan sistematis. Hal ini tecermin dalam ungkapannya: . . . the application formalized methods for solving these problems. Tak perlu dibedakan apakah masalah-masalah psikologis yang timbul itu dari pihak guru, siswa, atau situasi mengajar-belajar yang dihadapi guru dan siswa yang bersangkutan Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis, yakni:
Dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut, diperlukan adanya figur-figur guru yang kompeten. |