Apa bedanya snmptn sbmptn dan mandiri

Walau sudah mau tahun 2020, ternyata masih ada lho anak kelas 12 yang belum tahu bedanya SNMPTN, UTBK, SBMPTN dan Ujian Mandiri.

Tapi, gapapa. Nih Salman jelasin lagi ya. hehe

Pertama dari definisi jalur seleksinya

SNMPTN alias Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri berdasarkan kriteria nilai pada sekolah masing – masing dan/atau portofolio prestasi masing – masing pelajar itu

Jadi, apa yang kamu lakukan saat di SMA / MA itu menentukan banged apakah kamu bakal diterima di PTN apa ngga

Kemudian ada SBMPTN alias Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri.

SBMPTN ini seleksinya berdasarkan Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ) yang diadakan serentak se-Indonesia, sesuai hari yang dipilih.

Update tahun 2020, kamu cuma bisa ikut 1x UTBK, gak kaya tahun 2019 lalu waktu kamu punya 2x kesempatan

Selain itu, kalau kamu sudah lulus ke  PTN pilihan lewat jalur SBMPTN, kamu gak akan bisa ikut UTBK, apalagi SBMPTN, apalagi Ujian Mandiri karena data – data kamu sudah terverifikasi lulus sebagai mahasiswa PTN

Ketahui lebih lanjut tentang hal ini di artikel berikut ya

Kemudian ada Ujian Mandiri

Kalau SNMPTN, UTBK dan SBMPTN wewenangnya ada pada kementerian ( negara ) Ujian Mandiri ini hak otonomnya ada di masing – masing PTN

Pemerintah cuma mengatur kuotanya aja

Kuota daya tampung setiap daya tampung prodi yaitu

  1. SNMPTN 20 persen dari daya tampung prodi.
  2. SBMPTN 40 persen
  3. Ujian Mandiri paling banyak 30 persen

Jakarta -

Seleksi masuk perguruan tinggi negeri terdiri dari SNMPTN dan SBMPTN serta jalur mandiri dari masing-masing universitas. Namun, SNMPTN dan SBMPTN kerap membuat para siswa bingung.

Sebenarnya SNMPTN dan SBMPTN sama-sama jalur masuk universitas negeri yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Apa saja sih perbedaan antara keduanya? Simak penjelasan berikut yang telah detikEdu rangkum:

Perbedaan SNMPTN dan SBMPTN

1. Kepanjangan yang Berbeda

SNMPTN adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri sedangkan SBMPTN adalah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Perbedaan nama tersebutlah yang membuat SNMPTN dan SBMPTN memiliki metode seleksi yang tidak sama.

2. Tes Masuk

SNMPTN lebih dikenal dengan jalur rapor dan hanya dapat diikuti oleh siswa SMA kelas 12 di tahun diadakannya SNMPTN tersebut. Oleh sebab itu siswa yang mengikuti SNMPTN tidak mengikuti ujian tulis. Selain itu saat mendaftar SNMPTN, siswa juga dapat menyertakan portofolio prestasi.

Hanya beberapa siswa terbaik dari sekolah yang boleh mengikuti seleksi ini, yakni 40 persen siswa terbaik di sekolah dengan akreditasi A, 25 persen siswa terbaik pada sekolah akreditasi B, dan 5 persen siswa terbaik pada siswa di sekolah akreditasi C dan lainnya.

Sementara itu, untuk SBMPTN dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2020, 2021, dan 2022 dan lulusan paket C di tahun yang sama dengan maksimal umur 25 tahun per 1 Juli 2022. SBMPTN dilakukan dengan ujian tertulis atau lebih dikenal dengan UTBK atau Ujian Tertulis Berbasis Komputer.

3. Syarat Masuk

Dengan tes masuk yang berbeda tentu syarat masuk masing-masing seleksi juga berbeda. Berikut penjelasannya:

SNMPTN:

- Siswa kelas 12 tahun 2022 yang memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan masing-masing universitas negeri.

- Memiliki NISN yang terdaftar dalam sistem PDSS.

- Nilai rapor semester 1 sampai 5 yang telah diisikan PDSS.

- Siswa yang memilih prodi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.

SBMPTN:

- Sudah punya akun LTMPT yang sudah dipermanen

- WNI yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)

- Surat keterangan siswa kelas 12 untuk lulusan SMA/MA/SMK tahun 2022 yang disertai dengan foto terbaru berwarna, stempel sekolah, tanda tangan kepala sekolah

- Peserta lulusan paket C berusia maksimal 25 tahun pada 1 Juli 2022

- Lulusan angkatan 2020 dan 2021 harus punya ijazah, sedangkan lulusan luar negeri ijazahnya harus sudah disetarakan

- Tidak lulus jalur SNMPTN tahun 2020/2021/2022

- Khusus prodi kedokteran dan kedokteran gigi hanya bisa dipilih oleh lulusan SMA/MA jurusan IPA

- Punya kesehatan memadai yang tidak akan mengganggu proses studi

- Pelamar program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio

- Peserta tuna netra harus mengunggah Surat Pernyataan Tuna Netra

- Membayar biaya pendaftaran melalui bank mitra, yaitu Mandiri, BNI, BRI, atau BTN.

4. Biaya Seleksi

SNMPTN bersifat gratis sedangkan SBMPTN bersifat berbayar. Biaya SBMPTN yaitu Rp 200 ribu untuk kelompok Saintek dan Soshum dan Rp 300 ribu untuk kelompok ujian campuran.

5. Waktu Seleksi

SNMPTN dan SBMPTN memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda. SNMPTN dilaksanakan bulan Januari hingga Maret. Sedangkan SBMPTN dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2022.

Nah itulah perbedaan SNMPTN dan SBMPTN yang perlu detikers ketahui. Perlu diingat bagi siswa yang lolos SNMPTN tidak dapat mendaftar SBMPTN. Jadi harus berhati-hati dalam memilih program studi SNMPTN ya!

Simak Video "Terbitkan Ijazah Tanpa Kuliah, Akreditasi Perguruan Tinggi di Surabaya Dicabut"
[Gambas:Video 20detik]
(atj/pal)

Apakah jalur mandiri lebih mahal?

Biaya pendidikan untuk Jalur Mandiri memang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Jalur SBMPTN. Umumnya, PTN membebankan UKT pada golongan tinggi untuk jalur mandiri. Alasan lain yang membuat jalur mandiri terasa mahal karena adanya uang pangkal yang harus ditanggung mahasiswa.

SBMPTN itu jalur apa?

SBMPTN adalah salah satu jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. SBMPTN merupakan jalur seleksi yang berbasis pada ujian tulis dan diselenggarakan secara terbuka. Selain itu, ada pula jenis seleksi masuk PTN lainnya, yaitu SNMPTN dan jalur mandiri.

Lulus SBMPTN bayar berapa?

Mahasiswa yang lulus jalur SBMPTN bisa mendapatkan UKT rendah, seperti golongan 1 dan 2. Dalam Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020 Pasal 7, biaya studi untuk golongan UKT 1 paling tinggi sebesar Rp 500 ribu, sedangkan golongan UKT 2 paling rendah sebesar Rp 501 ribu dan paling tinggi sebesar Rp 1 juta.

Apakah jika lulus SNMPTN biaya kuliah gratis?

SNMPTN sendiri merupakan singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jalur ini menggunakan nilai rapor siswa sebagai penilaiannya. Setelah dinyatakan lolos, siswa akan membayar kuliah sesuai dengan golongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) masing-masing.