Alur cerita – Sastra mengenal tiga ragam atau genre karya, yakni puisi, drama dan prosa fiksi. Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait (KBBI). Drama merupakan prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Sedangkan prosa fiksi merupakan karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah seperti halnya puisi (baca : jenis jenis puisi) (KBBI). Genre sastra prosa seperti naskah drama, novel, dan cerpen memiliki unsur pembangun. Unsur tersebut biasa kita kenal sebagai unsur intrinsik (Baca juga: Macam-macam cerpen). Salah satu unsur intrinsik prosa yaitu alur cerita. Apa yang dimaksud alur cerita? Apa saja jenis-jenisnya? dan bagaimana tahapannya dalam karya? kita akan membahasnya sebagai berikut. PengertianAlur cerita menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Alur adalah struktur cerita yang disusun oleh rentetan peristiwa, yang mana diakibatkan atau dialami oleh pelaku. Sederhananya, Alur atau juga bisa disebut plot merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita. Peristiwa-peristiwa dalam alur memiliki hubungan sebab akibat hingga menjadikannya sebuah cerita yang utuh. Misalnya, karena ada peristiwa 1 (orang tuanya meninggal) terjadilah peristiwa 2 (tokoh A putus sekolah). Hubungan tersebutlah yang dinamakan alur/plot. Sebuah alur cerita harus membangkitkan rasa penasaran para pembacanya. Hal ini akan membuat pembaca terdorong untuk membaca cerita hingga selesai. Pembacaan juga bukan hanya sekedar membaca, tapi juga mendalami isi cerita. Dalam drama, alur disajikan dalam urutan babak dan adegan. Pergantian babak ditandai dengan perubahan pada setting panggung. Biasanya dengan dimatikannya lampu utama. Tahapan Alur1. Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi) Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang digunakan untuk mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu, dan lain sebagainya. 2. Tahap pemunculan konflik (Rising action) Tahap pemunculan konflik merupakan tahap dimunculkannya masalah. Tahap ini ditandai dengan adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh. 3. Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks) Tahap konflik memuncak atau biasa disebut klimaks merupakan tahap di mana permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak. 4. Tahap konflik menurun (Antiklimaks) Tahap konflik menurun atau biasa disebut antiklimaks merupakan tahap di mana masalah mulai dapat diatasi dan ketegangan berangsur-angsur menghilang. 5. Tahap penyelesaian (Resolution) Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik sudah terselesaikan. Sudah tidak ada permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah menemukan penyelesaiannya. Pola atau tahapan alur dapat dilihat sebagai berikut. ♦Tahap konflik memuncak ♦ Tahap konflik menurun ♦ Pemunculan konflik ♦ Tahap penyelesaian ♦ Pengenalan Jenis AlurSecara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian ini didasarkan pada urutan waktu atau kronologisnya. 1. Alur Maju Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur maju berawal dari masa awal hingga masa akhir cerita dengan urutan waktu yang teratur dan beruntut. Tahapan pada Alur maju adalah sebagai berikut. Pengenalan → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian 2. Alur Mundur Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur mundur berawal dari masa lampau ke masa kini dengan susunan waktu yang tidak sesuai dan tidak beruntut. Tahapan pada Alur mundur adalah sebagai berikut. Penyelesaian → Antiklimaks → Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan 3. Alur Campuran Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai, kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya. Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai berikut. Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan→ Antiklimaks → Penyelesaian Contoh Alur CeritaAlur cerita terdapat pada karya sastra berbentuk prosa. Berikut disajikan beberapa contoh analisis plot karya sastra. Sinopsis cerpen 1: “Impian”
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Impian” tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen (baca : macam macam cerpen) tersebut memiliki alur maju atau progresif. Sinopsis Cerpen 2: “Air”
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Air” tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen tersebut memiliki alur mundur atau regresif. Sinopsis Cerpen 3: “Menanti Kelahiran” karya Wisran Hadi
Berdasarkan tahapan pada alur cerita cerpen “Menanti Kelahiran” tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen tersebut memiliki alur campuran atau maju-mundur. Demikianlah pembahasan tentang alur cerita dan contohnya. Semoga beberapa penjelasan dan contoh dalam artikel ini bermanfaat. |