Al qur an merupakan sumber hukum yang pertama karena

Jakarta -

Al-Qur'an merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman umat manusia hingga akhir zaman. Dalam sumber hukum Islam, kedudukan dan fungsi Al-Qur'an adalah sebagai sumber hukum yang pertama.

Mengutip buku Al-Qur'an Hadits oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada, Al-Qur'an tertulis dalam mushaf-mushaf yang dimulai dari surah Al Fatihah dan diakhiri surah An-Nas. Kitab suci ini diturunkan secara mutawatir (berangsur-angsur) dalam bahasa Arab.

Nama Lain Al-Qur'an

Al-Qur'an memiliki sejumlah nama lain. Beberapa di antaranya adalah Al-Kitab sebagaimana dinyatakan dalam surah Al Baqarah ayat 2,

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ٢

Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,"

Kemudian, Az-Zikr yang artinya peringatan, Al-Furqan yang artinya pembeda antara yang hak dan yang batil, Suhuf yang artinya lembaran, dan Tanzil yang artinya diturunkan.

Kedudukan dan Fungsi Al-Qur'an

Kedudukan Al-Quran adalah sebagai pedoman utama bagi umat Islam. Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Bachrul Ilmy, maksud dari pedoman utama ini adalah tidak boleh ada satu aturan pun yang bertentangan dengan Al-Qur'an. Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nisa ayat 105:

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُ ۗوَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ خَصِيْمًا ۙ ١٠٥

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak agar kamu memutuskan (perkara) di antara manusia dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) para pengkhianat."

Kedudukan Al-Qur'an sebagai pedoman atau sumber hukum Islam yang pertama ini juga dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 59. Dia berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ٥٩

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya."

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara. Apabila kamu berpegang teguh kepada dua perkara tersebut niscaya kamu tidak akan tersesat selamanya. Kedua perkara tersebut, yaitu Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah Rasul (hadits)."

Tujuan Diturunkannya Al-Qur'an

Selain sebagai sumber hukum utama, Al-Qur'an diturunkan juga sebagai petunjuk bagi umat manusia dan peringatan sekaligus pelajaran bagi mereka. Menukil buku Pendidikan Agama Islam: Al-Qur'an Hadits untuk Madrasah Aliyah Kelas X oleh Prof Moh. Matsna HS, berikut penjelasan selengkapnya.

1. Petunjuk bagi manusia

Al-Qur'an memberikan petunjuk dalam berbagai persoalan, mulai dari akidah, syariah, hingga akhlak dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai persoalan tersebut. Allah SWT juga mengutus Rasul-Nya untuk memberikan keterangan-keterangan lengkap mengenai dasar tersebut.

Sebagaimana firman-Nya dalam surah An Nahl ayat 44:

بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ ٤٤

Artinya: "(Kami mengutus mereka) dengan (membawa) bukti-bukti yang jelas (mukjizat) dan kitab-kitab. Kami turunkan aż-Żikr (Al-Qur'an) kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan."

2. Sumber pokok ajaran Islam

Al-Qur'an diturunkan sebagai sumber pokok ajaran Islam telah dijelaskan melalui firman-Nya, antara lain:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ

Artinya: "...Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qu'ran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu..." (QS. An Nahl: 89),

مَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ

Artinya: "...Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab..." (QS. Al-An-am: 38).

Sebagai sumber pokok ajaran Islam, Al-Qur'an menerangkan tentang kaidah-kaidah syariat serta hukumnya yang cocok diterapkan di segala zaman dan tempat. Dalam hal ini, tidak ada pembatasan untuk satu golongan atau bangsa saja.

3. Peringatan dan pelajaran bagi umat manusia

Al-Qur'an juga berfungsi sebagai peringatan dan pelajaran bagi umat manusia. Al-Qu'ran memuat berbagai kisah para nabi atau rasul beserta umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran.

"Kisah-kisah dalam Al-Qur'an tidak hanya dimaksudkan untuk menguraikan sejarah, melainkan yang terpenting ialah menggambarkan bagaimana cara yang ditempuh oleh para nabi atau rasul terdahulu dalam mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran," jelas Moh. Matsna.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(kri/lus)

Al-Qur'an seperti yang telah kita ketahui bersama merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada kita melalui bentuk mushaf secara berangsur-angsur.  Al-Qur'an adalah sumber pertama dan utama dalam ilmu hukum Islam (fiqih). Ia juga merupakan hujjah yang termat sangat agung antara kita dan Tuhan kita.

Al-Qur'an merupakan tali yang kokoh dapat menjadikan hidup kita selamat apabila berpegang teguh padanya. Ia juga merupakan ikatan yang teramat sangat kuat (al 'urwah al-wutsqo) yang tidak akan putus, sebagaimana Firman-Nya:

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai". (QS Ali Imron: 103).

وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

...."Dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung". (QS Al-A'raf : 157).

Nabi Muhammad Saw juga bersabda mengenainya:

تركتُ فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما؛ كتاب الله وسنة نبيه

"Kutinggalkan kalian dua perkara, yang mana kalian tidak akan tersesat selagi madih berpegang teguh padanya: yaitu Al-Qur'an dan hadits". 

Imam Maziry dalam kitabnya Jami' Al-Mi'yar berkata: "Al-Qur'an merupakan pondasi agama Islam, porosnya hukum, tempat berlindungnya penganut agama, ayat kerasulan, serta bukti kebenaran agama yang dibawanya. Kehujjahan dan kewajiban mengamalkannya merupakan sesuatu yang sudah barang tentu diketahui (ma'lum bi dhorury) oleh kita tanpa membutuhkan adanya dalil penguat. Inilah yang dimaksud dari makna'at-tamassuk bid diin'.

Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa ayatnya lebih dari enam ribu ayat. Sebagian besar darinya berkaitan dengan tauhid dan dalil-dalilnya serta penolakan akidah yang menyimpang dan melampaui batas. Selain itu juga berkaitan dengan pembuktian kenabian, akhirat beserta gambaran kehidupan didalamnya, surga, neraka, berita umat terdahulu, petuah serta pengingat, pujian kepada Allah SWT, penyebutan berbagai nikmat-Nya, penjelasan sifat-sifat-Nya yang luhur dan nama-nama-Nya yang bagus, serta tatacara memuliakan dan mensucikan-Nya, dan sebagainya.

Ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih seperti yang dikatan Imam Ibnu Qoyim dalam kitab I'lam al-Muwaqqi'in berjumlah seratus lima puluh ayat. Sebagian Ulama ada yang berpendapat bahwasanya jumlahnya lebih dari itu, yaitu sekitar dua belas juz darinya atau hampir seperenam setengah darinya. Sedangkan menurut Sayyid Muhammad al-Maliky jumlahnya lebih dari bilangan yang telah disebutkan.

Ibnu Aroby dalam kitabya 'al-Ahkam' berkata dari sebagian gurunya: "Surah Al-Baqarah saja sudah memuat seribu perintah, seribu larangan, seribu hukum, dan seribu berita. Oleh karena saking banyaknya permasalahan fiqih yang ada  di dalam surah tersebut, Sahabat Ibnu Umar RA sampai menghabiskan waktu delapan tahun untuk mempelajarinya". 

Ibnu Aroby mengambil sembilan puluh ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih dari surah Al-Baqarah. Bahkan beliau mengambil lima ayat yang berkaitan dengan hukum dari surah Al-Fatihah yang jumlah keseluruhan ayatnya ada tujuh. Adapun jumlah ayat-ayat Al-Qur'an yang beliau jadikan sebagai landasan hukum berjumlah 864 ayat yang terpisah-pisah dalam 105 surah. Akan tetapi sebagian besar berada di bagian depan dari 30 surah lebih.

Al-Qur'an tidak akan pernah habis keajaiban-keajaibannya, takkan pernah terhitung hukum-hukumnya, setiap hari akan terus menerus nampak kelembutan dan rahasia-rahasianya, selagi masih ada orang yang mau memikirkannya. Tidaklah suatu generasi atau bahkan seseorang yang mentadaburinya kecuali ia akan  menyangka bahwa ia lah yang sedang diajak bicara oleh Al-Qur'an. Di dalamnya terkandung hukum-hukum dan isyarat-isyarat Allah SWT karena ia merupakan Firman Dzat yang paling bijaksana, Allah SWT.

Ketika kita merujuk pada bab-bab yang ada dalam kitab fiqih, maka jarang sekali kita menemukan suatu bab kecuali asal pengambilannya dari Al-Qur'an, baik secara tersurat maupun tersirat. Pengarang kitab 'al-Mi'yar' berkata dari Syekh Abi Madyan: "Sesungguhnya Al-Qur'an itu mempunyai masa 'nuzul' dan 'tanzil'.  Adapun masa 'nuzul'-nya sudah sempurna dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sedangkan masa 'tanzil' nya berdasarkan kejadian dan istinbath hukum akan terus menerus sampai akhir masa". 

Berkaitan dengan hal ini, Imam Ali bin Muhammad al-Habsy berkata:

تنزله على العلماء باق   لديهم وهو منقطع النزول

(Sayyid Muhammad al-Maliky, Syariatulloh al-Kholidah: 12-14)

Wallahu a'lamu bishshowab

M Ryan Romadon, mahasantri Ma'had Aly Pesantren Al-Iman Bulus, Purworejo, Jawa Tengah 

Editor: M Ngisom Al-Barony