Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

Jawaban terbaik adalah C. 2.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Buaya dari tanah liat dijemur selama ... hari❞ Adalah C. 2.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Tujuan pengampelasan pada permukaan buaya tanah liat adalah ... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. a. 1--2 hari
  2. b. 3 hari
  3. c. 1 minggu
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari
Lihat Foto

freepik.com/pressfoto

Ilustrasi Cara Membuat Kerajinan dari Tanah Liat

KOMPAS.com - Tanah liat sering menjadi bahan utama pembuatan kerajinan. Sifatnya yang mudah diolah, memudahkan pembuatnya untuk berkreasi sesuai dengan keinginannya.

Jika melihat teksturnya, tanah liat cenderung lengket dan mudah menyatu saat basah. Namun, saat kondisinya kering, tanah liat mudah hancur dan terpecah menjadi butiran halus.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tanah liat harus memiliki tingkat tekstur yang baik saat akan diolah menjadi kerajinan. Teksturnya tidak boleh terlalu basah ataupun terlalu kering karena akan memengaruhi hasil akhirnya.

Contoh kerajinan tanah liat yang mudah ditemui ialah gerabah, seperti kendi, celengan atau lainnya. Namun, bahan tanah liat juga bisa diolah menjadi bahan pembuatan patung ataupu lainnya.

Bagaimana cara membuat karya dari tanah liat?

Sebelum memulai proses pembuatan kerajinan, bahan dan alat harus dipersiapkan terlebih dahulu, di antarany:

  1. Tanah liat 
  2. Kuas
  3. Alat ukir
  4. Meja putar
  5. Air
  6. Minyak 

Baca juga: Contoh Karya Seni Rupa Patung dan Asal Daerahnya

Untuk bahan pendukung lainnya bisa ditambahkan sesuai dengan keinginan pembuatnya. Contoh cat air atau cat untuk memberi warna pada hasil kerajinan tanah liat.

Setelah menyiapkan bahan dan alatnya, pembuatan kerajinan tanah liat bisa dimulai. Berikut cara membuat karya dari tanah liat:

  • Membentuk tanah liat menjadi benda yang diinginkan

Proses pembentukan tanah liat ini bisa diawali dengan mengambil sedikit demi sedikit tanah liat sesuai dengan kebutuhannya. Setelah itu, berilah air secukupnya untuk mencampurkan tanah liat supaya mudah dibentuk dan lebih lentur.

Pastikan jika air yang dicampurkan dalam tanah liat sesuai dengan tekstur yang diinginkan. Disarankan untuk tidak mencampurkan air terlalu banyak, karena nanti saat dibentuk tanah liat menjadi mudah lembek atau tidak kuat.

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari
Lihat Foto

freepik.com/gorynvd

Karya seni rupa patung

KOMPAS.com - Patung termasuk karya seni rupa tiga dimensi. Patung banyak diproduksi di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai bentuk karya seni rupa, patung mengandung unsur keindahan. Patung sering digunakan sebagai hiasan atau sarana peribadatan (religi) dan lain sebagainya.

Di balik keindahan dan fungsinya, patung harus melalui proses pembuatan yang sedemikian rupa agar bisa menghasilkan patung dengan nilai keindahan dan sesuai dengan nilai fungsinya.

Mengutip dari jurnal yang berjudul Proses Pembuatan Patung Kertas oleh Komunitas "Garis Lurus" Makassar, karya Ikrar, proses pembuatan patung haruslah memperhatikan proporsi atau perbandingan ukuran dan letak patung. 

Tidak hanya itu, pembuatan patung juga harus memperhatikan dimensi atau volumenya. Hal ini bisa diraih lewat proporsi yang seimbang dalam sebuah patung.

Pembuatan patung bisa dibuat dari berbagai bahan, seperti logam, perunggu, batu, kayu, dan lain sebagainya. Salah satu bahan yang cukup sering digunakan dalam pembuatan patung ialah tanah liat.

Baca juga: Kerajinan Topeng: Alat, Bahan dan Cara Membuatnya

Cara membuat patung

Menurut Sue Nicholson dalam buku Membuat Patung (2007), berikut langkah-langkah dalam membuat patung dari tanah liat:

  • Pembuatan bahan utama dan menyiapkan alat yang dibutuhkan

Bahan utamanya menggunakan tanah liat yang sudah dibersihkan dari kotoran, seperti rumput, batu atau kerikil. Selain itu, siapkan alat pendukungnya, seperti pisau, tali pemotong ataupun alat lainnya yang dibutuhkan.

  • Campurkan tanah liat dengan air sedikit demi sedikit

Setelah menyiapkan peralatan dan membersihkan tanah liat, proses pembuatan patung bisa dimulai. Caranya yakni dengan mencampurkan air ke dalam tanah liat, sedikit demi sedikit sesuai dengan yang dibutuhkan.

Saat mencampurkan air ke dalam tanah liat, usahakan tidak terlalu banyak atau sedikit. Karena jika air terlalu banyak, tanah liat akan memiliki tekstur yang lembek. Sedangkan jika terlalu sedikit airnya, tekstur tanah liat akan mengeras dan susah dibentuk.

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

Proses Panjang Pembuatan Kerajianan Keramik (willa widiana)

Teman-teman mungkin pernah melihat celengan yang terbuat dari keramik. Ternyata... untuk membuat satu buah celengan keramik, membutuhkan proses yang cukup panjang, lo!

Dipilih

Keramik terbuat dari tanah liat. Tanah liat itu kenyal dan lembut, berbeda dengan tanah yang di gunakan untuk membuat batu bata. Untuk mendapatkan tanah liat, pengrajin harus menggali tanah mulai dari satu meter, hingga enam meter. Saat proses penggalian berlangsung, pengrajin juga harus memilih mana yang tanah liat dan mana yang bukan. Ribet juga, ya!

Diolah

Setelah mendapat tanah liat yang bagus, para pengrajin harus mengolahnya. Cara mengolahnya di mulai dengan menyiram tanah liat. Setelah itu, tanah liat harus dikesrik supaya tidak menggumpal dan tidak ada kerikil yang terolah. Jika sudah dikesrik, tanah liat akan diluluh menggunakan kaki, supaya lembut. Selesai diluluh, tanah liat masih harus dikeplok supaya mudah dibentuk.

Dileler atau Dicetak

Tanah liat yang sudah lembut bisa dileler (dibentuk dengan cara diputar-putar di tempat khusus). Tanah liat yang akan dibuat menjadi guci atau vas bunga, biasanya dibentuk dengan cara dileler. Selain dileler, tanah liat juga bisa dicetak. Celengan tanah liat yang selama ini kita lihat, dibuat dengan cara dicetak.

Dikeringkan dan Dijemur

Tanah liat yang sudah dibentuk menjadi kerajinan akan pecah kalau terkena sinar matahari langsung. Untuk menghindari hal itu, kerajinan akan diangin-angin selama tiga hari di rak. Setelah itu, barulah kerajinan itu dijemur selama setengah hari di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Desa Sakok, Penghasil Keramik Singkawang

Setelah dijemur, kerajinan akan dimasukkan ke dalam tungku pembakaran selama kurang lebih delapan jam. Kerajinan itu harus disusun sedemikian rupa, supaya pembakarannya merata. Pembakaran di lakukan dengan api kecil terlebih dahulu. Setelah 1 – 1 1/2 jam, kerajinan mulai dibakar dengan api besar hingga delapan jam.

Dicat

Setelah delapan jam pembakaran, api akan dimatikan. Kerajinan yang ada di dalam tungku akan didiamkan di sana selama empat jam hingga satu hari penuh. Setelah itu, barulah kerajinan itu diambil dan dicat sedemikian rupa. Jika sudah dicat, kerajinan keramik siap untuk di jual.

Panjang, kan, proses pembuatan kerajinan keramiknya?

Sumber: Majalah Bobo, Foto: Celengan Keramik pixabay.com - Steve Buissinne


Page 2


Page 3

Agar kreasi buaya tanah liat tidak pecah maka harus dijemur selama titik titik hari

willa widiana

Proses Panjang Pembuatan Kerajianan Keramik

Teman-teman mungkin pernah melihat celengan yang terbuat dari keramik. Ternyata... untuk membuat satu buah celengan keramik, membutuhkan proses yang cukup panjang, lo!

Dipilih

Keramik terbuat dari tanah liat. Tanah liat itu kenyal dan lembut, berbeda dengan tanah yang di gunakan untuk membuat batu bata. Untuk mendapatkan tanah liat, pengrajin harus menggali tanah mulai dari satu meter, hingga enam meter. Saat proses penggalian berlangsung, pengrajin juga harus memilih mana yang tanah liat dan mana yang bukan. Ribet juga, ya!

Diolah

Setelah mendapat tanah liat yang bagus, para pengrajin harus mengolahnya. Cara mengolahnya di mulai dengan menyiram tanah liat. Setelah itu, tanah liat harus dikesrik supaya tidak menggumpal dan tidak ada kerikil yang terolah. Jika sudah dikesrik, tanah liat akan diluluh menggunakan kaki, supaya lembut. Selesai diluluh, tanah liat masih harus dikeplok supaya mudah dibentuk.

Dileler atau Dicetak

Tanah liat yang sudah lembut bisa dileler (dibentuk dengan cara diputar-putar di tempat khusus). Tanah liat yang akan dibuat menjadi guci atau vas bunga, biasanya dibentuk dengan cara dileler. Selain dileler, tanah liat juga bisa dicetak. Celengan tanah liat yang selama ini kita lihat, dibuat dengan cara dicetak.

Dikeringkan dan Dijemur

Tanah liat yang sudah dibentuk menjadi kerajinan akan pecah kalau terkena sinar matahari langsung. Untuk menghindari hal itu, kerajinan akan diangin-angin selama tiga hari di rak. Setelah itu, barulah kerajinan itu dijemur selama setengah hari di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Desa Sakok, Penghasil Keramik Singkawang

Setelah dijemur, kerajinan akan dimasukkan ke dalam tungku pembakaran selama kurang lebih delapan jam. Kerajinan itu harus disusun sedemikian rupa, supaya pembakarannya merata. Pembakaran di lakukan dengan api kecil terlebih dahulu. Setelah 1 – 1 1/2 jam, kerajinan mulai dibakar dengan api besar hingga delapan jam.

Dicat

Setelah delapan jam pembakaran, api akan dimatikan. Kerajinan yang ada di dalam tungku akan didiamkan di sana selama empat jam hingga satu hari penuh. Setelah itu, barulah kerajinan itu diambil dan dicat sedemikian rupa. Jika sudah dicat, kerajinan keramik siap untuk di jual.

Panjang, kan, proses pembuatan kerajinan keramiknya?

Sumber: Majalah Bobo, Foto: Celengan Keramik pixabay.com - Steve Buissinne