Virus penyebab penyakit aids merupakan kelompok retrovirus karena

                         Selama fase akhir dari HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada penyakit yang disebut AIDS. (repository).

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Virus penyebab penyakit aids merupakan kelompok retrovirus karena

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

HIV dan AIDS di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.

Gejala HIV dan AIDS

Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.

Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV setelah memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud antara lain diare kronis, pneumonia, atau toksoplasmosis otak.

Penyebab dan Faktor Risiko HIV dan AIDS

Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut:

  • Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman
  • Menggunakan jarum suntik bersama-sama
  • Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup

Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui cara-cara di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6 minggu setelahnya.

Pengobatan HIV dan AIDS

Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

KOMPAS.com - AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejala akibat infeksi HIV dan membahayakan nyawa pasiennya. Penting untuk memahami mekanisme HIV menyerang tubuh manusia dan penyebab AIDS agar kita bisa menyadari risikonya jika terpapar virus ini.

AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus penyebab AIDS adalah HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menular melalui darah dan cairan tubuh lainya. Risiko penularannya adalah melalui penggunaan jarum suntik berulang, hubungan seksual, proses melahirkan, dan pemberian ASI dari ibu ke bayinya.

HIV tidak akan menular melalui kontak biasa, seperti bersalaman, terkena keringat, atau alir liur orang yang terinfeksi. Selain itu, sulit untuk mengetahui jika seseorang mengidap HIV hanya dari penampilan fisiknya saja. Bahkan orang bisa hidup sehat bertahun-tahun tanpa menyadari jika ia memiliki HIV.

Sesuai namanya, HIV membuat penderitanya sakit dengan cara menyerang sistem imunnya. Pasien HIV memiliki imun yang sangat lemah sehingga mudah terkena berbagai penyakit infeksi lainnya. Kondisi infeksi yang paling parah atau beberapa infeksi sekaligus mungkin terjadi dan disebut dengan AIDS.

Pertama kali terinfeksi HIV, pasien mungkin tidak merasakan gejala apapun atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan, seperti batuk pilek biasa. Gejala ini juga akan hilang tanpa pengobatan yang serius. Walaupun begitu, virus tersebut akan tetap aktif dan terus berkembang di dalam tubuh pasien.

Setelah beberapa tahun, pasien mungkin baru akan merasakan sistem imunnya melemah. Tanda yang paling awal muncul adalah pasien menjadi lebih sering sakit dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

Baca juga: 5 Fakta tentang HIV/AIDS

HIV menurunkan sistem imun pasien dengan cara menyerang sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Secara spesifik, sel imun yang diserang adalah sel CD4. CD4 adalah sel yang berfungsi mengaktivasi berbagai sel imun, seperti sel limfosit-B, limfosit-T, dan fungsi imun lainnya.

HIV akan menyerang CD4 dengan cara masuk ke dalam CD4 dan mereplikasi dirinya. Ini akan membuat sel CD4 mati. Virus yang sudah bereplikasi tersebut akan terus mencari sel CD4 lainnya dan mengulang menghancurkan sel CD4 tersebut.

Sistem imun manusia akan mencoba bertahan dari serangan ini dengan cara memproduksi lebih banyak sel CD4. Namun, kondisi ini akan sampai pada titik dimana tubuh tidak cukup cepat untuk memproduksi sel CD4 dan virus di dalam tubuh lebih tinggi dibandingkan CD4.

Pada waktu tersebutlah, sistem imun manusia akan melemah dan mudah terkena berbagai penyakit atau infeksi oportunistik lainnya. Kondisi tubuh terus menurun karena tubuh kekurangan sistem imun untuk melawan infeksi HIV dan infeksi oportunistik. Jika beberapa infeksi atau penyakit menyerang dalam satu waktu, maka kondisi ini disebut dengan AIDS.

Apa alasan virus penyebab AIDS termasuk golongan retrovirus?

Golongan retrovirus terutama HIV memiliki sifat khusus karena memiliki enzim reverse transcriptase, yaitu enzim yang mengubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel limfosit yang diserang.

Penyakit AIDS disebabkan oleh virus apa?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari serangan berbagai penyakit.

Termasuk kedalam kelompok apakah retrovirus?

Retrovirus (Retroviridae) merupakan salah satu golongan virus yang memiliki genom berupa rantai tunggal RNA dan memiliki enzim reverse transcriptase (ssRNA-RT).

Apa yang menjadi penyebab utama penyakit AIDS?

JAKARTA - Seks bebas dan seks sesama jenis memang menjadi penyebab utama terjangkitnya virus HIV/AIDS. Terjangkit virus HIV akan menyebabkan kematian perlahan-lahan terlebih jenis penyakit ini tidak mempunyai obat penangkal. Oleh karena itu pemakaian kondom sering dilakukan untuk mencegah penularan virus HIV.