Tuliskan tindakan yang sesuai dengan peraturan pertolongan pertama pada korban tenggelam

Tuliskan tindakan yang sesuai dengan peraturan pertolongan pertama pada korban tenggelam

Tuliskan tindakan yang sesuai dengan peraturan pertolongan pertama pada korban tenggelam
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi resusitasi jantung dan paru-paru

KOMPAS.com - Korban tenggelam di air membutuhkan pertolongan yang sangat cepat. Berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban, tidak hanya dari air, tetapi juga dari kehilangan nyawa.

Apa yang bisa dilakukan oleh penolong jika korban tenggelam tidak bernafas untuk sementara waktu?

Bantuan resitusi jantung dan paru atau yang lebih dikenal sebagai CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), merupakan bantuan utama yang bisa dilakukan oleh penolong terhadap korban tenggelam.

Dikutip dari buku Pertolongan Pertama dan RJP pada Anak (2001), resitusi jatung paru merupakan perawatan yang diberikan jika fungsi-fungsi vital dari pernapasan dan denyut jantung berhenti. 

Jika jantung berhenti, maka semua tubuh termasuk pernapasan juga berhenti. 

Baca juga: Jenis dan Langkah-Langkah Melakukan Pertolongan Korban Tenggelam

Lalu, bagaimana caranya untuk melakukan CPR atau resitusi jatung dan paru? 

Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  • Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi korban

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah korban tenggelam pingsan atau tidak. Caranya adalah dengan menggoyangkan atau memukul korban tenggelam secara perlahan.

  • Berusaha untuk membuka aliran udara

Jika korban tidak merespon atau dalam kondisi pingsan, penolong harus melakukan cara lainnya untuk melakukan CPR, yakni:

  1. Meluruskan kepala serta menaikkan dagu korban tenggelam
  2. Dekatkan telinga ke hidung untuk memperhatikan serta mendengarkan nafasnya (apakah bernafas atau tidak).

Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air

Jika penolong tidak mendengarkan nafas dari korban tenggelam, cobalah untuk menutup hidungnya serta berusaha untuk memberikan empat kali nafas buatan.

Tuliskan tindakan yang sesuai dengan peraturan pertolongan pertama pada korban tenggelam

Tuliskan tindakan yang sesuai dengan peraturan pertolongan pertama pada korban tenggelam
Lihat Foto

KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN

Pelatihan operasi pencarian dan pertolongan korban tenggelam yang dilaksanakan tim SAR gabungan di perairan Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020).

KOMPAS.com - Kecelakaan di air bisa dialami siapa saja tanpa terkecuali. Kecelakaan di air, seperti tenggelam, bisa berakibat fatal.

Hendaknya setiap orang senantiasa waspada dan berhati-hati ketika sedang berenang. Terlebih lagi, kecelakaan di air juga bisa diakibatkan oleh pengetahuan yang minim tentang daerah tersebut.

Contohnya tidak tahu kedalaman pantai, danau atau kolam renang. Maka dari itu, hendaknya setiap orang mematuhi peraturan dan memiliki keterampilan berenang.

Lalu, apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu seseorang yang tenggelam?

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jenis pertolongan yang bisa dilakukan untuk menolong korban tenggelam adalah pertolongan gapai serta pertolongan dari darat.

Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air

Pertolongan gapai merupakan pertolongan utama yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa terkecuali.

Pertolongan gapai adalah jenis pertolongan yang dilakukan dengan mengulurkan benda yang bisa dipegang oleh korban tenggelam.

Jenis pertolongan ini mengharuskan sang penolong untuk berdiri atau berpegangan kuat pada tepi kolam. Alasannya adalah supaya penolong tidak ikut tertarik korban tenggelam.

Selain pertolongan gapai, ada pula pertolongan dari darat. Jenis pertolongan ini dilakukan dengan melemparkan gelang pelampung kepada korban.

Tali yang ada pada gelang pelampung harus dikaitkan pada suatu benda yang berdiri kokoh. Setelah itu penolong akan menarik korban untuk diselamatkan.

Jika Anda melihat seseorang yang megap-megap keluar masuk permukaan air dan tidak bisa berteriak minta tolong, segeralah bertindak untuk menentukan apakah orang tersebut tenggelam dan menolongnya secepat mungkin. Kematian akibat tenggelam dapat terjadi dalam hitungan menit; jika tidak ada penjaga kolam atau pantai yang bertugas di sekitar, lakukan sendiri pertolongan pertama. Jika Anda sudah paham ilmunya, Anda bisa membuat perbedaan besar dan bahkan menyelamatkan nyawa korban.

  1. 1

    Tentukan apakah seseorang sedang tenggelam. Korban tenggelam aktif masih sadar diri tetapi sedang berjuang untuk hidup dan tidak bisa berteriak minta tolong. Korban juga tampak menggerak-gerakkan tangan. Anda harus mengenali gejala awal karena korban bisa tenggelam dalam 20-60 detik. [1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Korban tenggelam aktif akan megap-megap keluar masuk permukaan air. Korban juga tidak mengalami kemajuan dalam menyelamatkan diri. [2] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Seseorang yang tampaknya kesulitan tetapi tidak meminta pertolongan, mungkin karena tidak bisa mendapatkan oksigen untuk berteriak.

  2. 2

    Berteriaklah untuk memanggil pertolongan. Walaupun Anda sudah berpengalaman atau terlatih, sebaiknya panggil orang lain untuk membantu Anda. Berteriaklah untuk memberitahukan bahwa seseorang sedang tenggelam. Segera hubungi layanan darurat, terutama jika korban mengapung menghadap ke bawah. [3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Tentukan metode pertolongan yang digunakan. Tetaplah tenang dan cari tahu cara terbaik untuk menolong korban berdasarkan lokasi dan jenis perairan. Cari pelampung kalau bisa. Jika korban tidak terlalu jauh, gunakan metode penyelamatan di laut. [4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Mungkin perlu beberapa detik untuk mendapatkan perhatian. Jaga ketenangan Anda dan terus berbicara dengan korban.
    • Kalau ada, tongkat gembala (shepherd's crook) bisa membantu Anda meraih korban di kolam atau danau.
    • Gunakan ban pelampung atau alat penyelamat lain yang mudah dilempar untuk meraih korban yang jauh dari pantai atau di lautan.
    • Menyelamlah masuk air dan berenang menuju korban sebagai usaha terakhir ketika korban sulit diraih.

  4. 4

    Lanjutkan penyelamatan. Tetaplah tenang dan fokus. Penolong yang panik cenderung berbuat kesalahan dan juga membuat korban tertekan. Katakan kepada korban bahwa Anda akan datang untuk menolongnya.

  1. 1

    Berbaringlah tengkurap di pinggir kolam atau dok. Buka kedua kaki supaya posisi Anda stabil. Jangan pernah menjulurkan tubuh lerlalu banyak sampai Anda kehilangan keseimbangan. Raih korban dan teriakkan “Pegang tanganku!” Anda mungkin perlu berteriak beberapa kali sebelum korban melihat atau mendengar Anda. Berteriaklah dengan lantang, jelas, dan percaya diri. [5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Penyelamatan jenis ini hanya bermanfaat jika korban masih bisa diraih sisi kolam, dermaga, atau dekat pantai. [6] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jangan mencoba melakukan penyelamatan raihan sambil berdiri karena posisi Anda genting dan mudah jatuh ke air.
    • Raihlah dengan tangan dominan karena Anda membutuhkan kekuatan untuk menarik korban ke tempat aman.
    • Gunakan alat untuk menambah jangkauan jika korban tidak bisa diraih lengan. Anda bisa memakai benda apa pun yang panjang dan kuat, seperti dayung. Anda juga bisa menggunakan tali jika korban bisa meraihnya.
    • Tarik korban keluar dari air dan bantu dia menuju tempat yang aman dan kering. [7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Cari tongkat gembala. Alat ini berupa tongkat panjang dengan kait di salah satu ujungnya yang bisa digunakan sebagai pegangan bagi korban, atau alat untuk mengaitkan korban jika dia tidak bisa meraihnya sendiri. Banyak kolam atau tempat berenang luar ruangan yang menyimpan alat ini. [8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Peringatkan orang lain di dek untuk menjauh supaya tongkat tidak menghantam mereka. Jangan sampai mereka mengganggu usaha penyelamatan Anda.

  3. 3

    Berdiri agak jauh dari pinggiran dek. Jejakkan kaki dengan kuat seandainya korban menarik tongkat. Pastikan Anda cukup jauh sehingga tidak ikut terseret masuk air. Berikan kait di tempat yang bisa diraih korban, dan panggil korban untuk meraih kait tersebut. Jika korban tidak bisa memegangnya, masukkan kait lebih jauh ke air dan kaitkan di torso korban, persis di bawah ketiak. [9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pastikan kait tidak berada di dekat leher korban karena bisa mengakibatkan cedera.
    • Bidik dengan cermat karena biasanya korban sulit dilihat.
    • Anda akan merasakan sentakan tajam saat korban menemukan kait yang diberikan.

  4. 4

    Tarik korban keluar air. Pastikan korban telah menggenggam tongkat sebelum Anda menariknya. [10] X Teliti sumber Kunjungi sumber Tarik korban dengan perlahan dan hati-hati sampai Anda bisa merain korban dengan lengan untuk menariknya keluar air. Tengkuraplah dan pastikan Anda cukup stabil untuk melakukan penyelamatan raihan. [11] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Cari pelampung. Sebaiknya Anda menggunakan pelampung yang dipasangi tali karena dapat membantu Anda menarik korban ke tempat aman. Ban pelampung, jaket penyelamat, dan bantal pelampung biasanya disimpan di pos penjaga kolam dan tempat berenang luar ruangan lain. Biasanya perahu juga dilengkapi ban pelampung yang bisa digunakan apabila insiden terjadi ketika Anda berada di tengah-tengah perairan. [12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Lemparkan pelampung. Lemparkan pelampung sehingga mendarat di dalam jangkauan korban, tetapi jangan mengenai korban. Pertimbangkan arah angin dan arus air sebelum melempar pelampung. Pastikan korban mengetahui bahwa Anda akan melempar pelampung dan dia harus memegangnya supaya bisa ditolong. [13] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebaiknya lempar ban pelampung sehingga agak melewati korban, kemudian tarik menggunakan tali.
    • Jika lemparan Anda meleset atau korban tidak bisa meraih pelampung, tarik tali pelampung atau coba lemparkan alat lain.
    • Jika usaha Anda tidak juga berhasil walau sudah diulang beberapa kali, sebaiknya coba metode lain atau berenang untuk mendorong alat menuju korban. [14] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Coba lemparkan tali. Tali yang bisa mengapung juga dapat digunakan untuk menolong korban. Buat simpul lingkaran kecil di salah satu ujung tali, masukkan pergelangan tangan yang tidak melempar ke simpul kecil ini, lalu gulung sisa tali dengan longgar di tangan tersebut. Gunakan gerakan lemparan bawah untuk melontarkan tali dan biarkan gulungan tali di tangan nonpelempar terbuka bebas. Injaklah ujung tali sehingga Anda tidak melempar simpul tali tanpa sengaja. [15] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Incar bahu korban saat melempar tali.
    • Setelah korban menggenggam tali, jatuhkan gulungan dan mulai menarik tali sampai korban mencapai pinggiran atau bisa berdiri di air dangkal.

  1. 1

    Pastikan Anda yakin dengan keterampilan renang yang dimiliki. Penyelamatan renang harus menjadi usaha terakhir. Penyelamatan ini membutuhkan latihan dan keterampilan renang yang sangat baik. Korban sering kali meronta dan panik sehingga membahayakan usaha penyelamatan renang. [16] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Berenanglah dengan alat bantu. Jangan mencoba melakukan penyelamatan renang tanpa pelampung. Reaksi pertama korban tenggelam adalah memanjat menaiki Anda sehingga Anda membutuhkan pelampung supaya keamanan kalian terjaga dan penyelamatan dapat dilakukan dengan efektif. Kalau tidak ada pelampung, gunakan kaus atau handuk yang dapat digenggam korban. [17] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Berenang menuju korban. Gunakan gaya bebas untuk dapat mencapai korban dengan cepat. Jika Anda berada di perairan besar, gunakan teknik berenang di lautan supaya tidak didorong ombak. Lemparkan pelampung atau tali supaya bisa dipegang korban. [18] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Perintahkan korban untuk menggenggam alat bantu. Jangan lupa untuk tidak berenang ke dekat korban karena kemungkinan Anda akan didorong masuk air.

  4. 4

    Berenang kembali ke pantai. Berenanglah lurus menuju pantai sembari menarik korban di belakang Anda. Periksa korban sesekali untuk memastikan dia masih memegang pelampung atau tali. Terus berenang sampai Anda kembali ke pantai dengan selamat, lalu keluar dari air.

    • Pertahankan jarak yang aman antara Anda dengan korban.

  1. 1

    Telaah ABC korban. ABC adalah singkatan dari airway (jalur udara), breathing (pernapasan), dan circulation (sirkulasi). Pastikan seseorang telah menelepon layanan darurat dan mengecek ABC. Tentukan apakah korban menarik dan mengembuskan napas, dan tidak ada yang menghalangi jalur udaranya. Jika korban tidak bernapas, rasakan denyut di pergelangan tangan atau sisi leher. Denyut harus diperiksa selama 10 detik. [19] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Mulailah CPR. Jika korban tidak memiliki denyut, mulai lakukan CPR. Untuk orang dewasa dan anak-anak, letakkan pangkal salah satu telapak tangan di tengah dada korban dan tangan lainnya berada di atasnya. Lakukan 30 kompresi dada pada kecepatan 100 per menit. Tekan sejauh 5 cm. Biarkan dada naik sepenuhnya di antara setiap tekanan. Periksa apakah korban mulai bernapas. [20] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jangan menekan tulang rusuk korban.
    • Jika korban masih bayi, letakkan dua jari di atas tulang dada korban. Tekan ke bawah sejauh 4 cm.

  3. 3

    Berikan napas jika korban tidak bernapas. Anda hanya boleh melakukannya jika sudah terlatih melakukan CPR. Mulailah memiringkan kepala korban ke belakang dan menaikkan dagunya. Cubit hidung, tutupi mulut korban dengan mulut Anda, dan berikan 2 napas 1 detik. Perhatikan apakah dada korban terangkat. Lanjutkan dengan 30 kompresi dada. [21] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Teruskan siklus ini sampai korban mulai bernapas atau layanan darurat profesional sudah tiba.

  • Anda adalah prioritas utama. Jika Anda merasa keselamatan Anda terancam, mundurlah dan evaluasi situasi kembali. Setelah itu, coba penyelamatan kembali.
  • Ketika Anda menarik seseorang ke dinding kolam, saling tumpukkan tangan korban dan letakkan tangan Anda di atas tangan korban supaya tidak lepas. sentuh kepalanya agak ke belakang sehingga tidak masuk air.
  • Anda hanya boleh masuk air jika tidak ada apa pun yang bisa digunakan untuk menolong korban. Berada di air bersama seseorang yang sedang panik, misalnya korban tenggelam, dapat membahayakan jiwa penolong dan korban.
  • Jika korban sedang panik, sebaiknya raih dia dari belakang. Jika Anda mencoba memegangnya dari depan, korban yang panik dapat menggenggam Anda terlalu kuat dan menarik Anda masuk air. Cara terbaik adalah memegang rambut atau punggung bahu korban dari belakang. Jangan sentuh tangan korban.
  • Jangan mencoba penyelamatan raihan dari posisi berdiri atau Anda bisa tertarik masuk air.

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, penyusun sukarela menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 41.652 kali.

Daftar kategori: Kapal

Halaman ini telah diakses sebanyak 41.652 kali.