Lihat Foto KOMPAS.com - Korban tenggelam di air membutuhkan pertolongan yang sangat cepat. Berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban, tidak hanya dari air, tetapi juga dari kehilangan nyawa. Apa yang bisa dilakukan oleh penolong jika korban tenggelam tidak bernafas untuk sementara waktu? Bantuan resitusi jantung dan paru atau yang lebih dikenal sebagai CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), merupakan bantuan utama yang bisa dilakukan oleh penolong terhadap korban tenggelam. Dikutip dari buku Pertolongan Pertama dan RJP pada Anak (2001), resitusi jatung paru merupakan perawatan yang diberikan jika fungsi-fungsi vital dari pernapasan dan denyut jantung berhenti. Jika jantung berhenti, maka semua tubuh termasuk pernapasan juga berhenti. Baca juga: Jenis dan Langkah-Langkah Melakukan Pertolongan Korban Tenggelam Lalu, bagaimana caranya untuk melakukan CPR atau resitusi jatung dan paru? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah korban tenggelam pingsan atau tidak. Caranya adalah dengan menggoyangkan atau memukul korban tenggelam secara perlahan.
Jika korban tidak merespon atau dalam kondisi pingsan, penolong harus melakukan cara lainnya untuk melakukan CPR, yakni:
Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air Jika penolong tidak mendengarkan nafas dari korban tenggelam, cobalah untuk menutup hidungnya serta berusaha untuk memberikan empat kali nafas buatan.
Lihat Foto KOMPAS.com - Kecelakaan di air bisa dialami siapa saja tanpa terkecuali. Kecelakaan di air, seperti tenggelam, bisa berakibat fatal. Hendaknya setiap orang senantiasa waspada dan berhati-hati ketika sedang berenang. Terlebih lagi, kecelakaan di air juga bisa diakibatkan oleh pengetahuan yang minim tentang daerah tersebut. Contohnya tidak tahu kedalaman pantai, danau atau kolam renang. Maka dari itu, hendaknya setiap orang mematuhi peraturan dan memiliki keterampilan berenang. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu seseorang yang tenggelam? Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jenis pertolongan yang bisa dilakukan untuk menolong korban tenggelam adalah pertolongan gapai serta pertolongan dari darat. Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air Pertolongan gapai merupakan pertolongan utama yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa terkecuali. Pertolongan gapai adalah jenis pertolongan yang dilakukan dengan mengulurkan benda yang bisa dipegang oleh korban tenggelam. Jenis pertolongan ini mengharuskan sang penolong untuk berdiri atau berpegangan kuat pada tepi kolam. Alasannya adalah supaya penolong tidak ikut tertarik korban tenggelam. Selain pertolongan gapai, ada pula pertolongan dari darat. Jenis pertolongan ini dilakukan dengan melemparkan gelang pelampung kepada korban. Tali yang ada pada gelang pelampung harus dikaitkan pada suatu benda yang berdiri kokoh. Setelah itu penolong akan menarik korban untuk diselamatkan.
Jika Anda melihat seseorang yang megap-megap keluar masuk permukaan air dan tidak bisa berteriak minta tolong, segeralah bertindak untuk menentukan apakah orang tersebut tenggelam dan menolongnya secepat mungkin. Kematian akibat tenggelam dapat terjadi dalam hitungan menit; jika tidak ada penjaga kolam atau pantai yang bertugas di sekitar, lakukan sendiri pertolongan pertama. Jika Anda sudah paham ilmunya, Anda bisa membuat perbedaan besar dan bahkan menyelamatkan nyawa korban.
wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, penyusun sukarela menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 41.652 kali. Daftar kategori: Kapal Halaman ini telah diakses sebanyak 41.652 kali. |