Tuliskan Ayat tentang orang yang berpuasa punya dua kegembiraan

Jakarta -

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1441 Hijriyah. Pada bulan inilah umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa.


Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menulis bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Sebab Allah SWT yang langsung memberikan balasan ganjarannya.


Rasulullah shallallahu'alahiwa sallam menyampaikan Firman Allah SWT dalam sebuah hadits:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى


"Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku."


Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Selain hadits ini ada sejumlah ayat dalam Al Qur'an dan hadits yang menyebutkan tentang perintah serta keutamaan puasa.

Berikut ayat dan hadits tentang puasa:

A. Ayat Al Quran tentang Puasa:

1. Surat Al-Baqarah Ayat 183


Perintah untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan tercantum dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 183. Disebutkan bahwa salah satu tujuan diwajibkan berpuasa dalah agar menjadi orang yang bertakwa. Berikut ini bunyi Surat Al Baqarah ayat 183.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.".


Di ayat selanjutnya, Allah SWT memberikan keringanan boleh tidak berpuasa kepada orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh untuk tujuan ibadah. Mereka bisa membayar puasa di lain hari.

2. Surat Al-Baqarah Ayat 184

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.".

3. Surat Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah, Ayat 185).

4. Surat Al-Baqarah Ayat 187


أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ


"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."


Selain di dalam Al Qur'an, tentang ibadah puasa juga banyak disebutkan di sejumlah hadits.


B. Hadits tentang Puasa

1. HR Ahmad Ahmad


قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ


"Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."

2. HR Muslim


الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ


"Sholat lima waktu, antara sholat Jum'at ke Sholat Jum'at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara keduanya, jika dijauhi dosa-dosa besar,".

(nwy/erd)

Tuliskan Ayat tentang orang yang berpuasa punya dua kegembiraan

Tips untuk anda yang sering mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa.* /lintasusaha.com

GALAMEDIA - Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa hal yang paling bahagia ditunggu adalah waktu berbuka.

Namun sebenarnya ada dua kenikmatan yang akan diberikan Allah bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini:

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُ بِهِمَا فَرْحَةٌ عِنْدَ إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ}.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Nabi saw. bersabda, “Bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan, ia berbahagia ketika berbukanya dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.”

Baca Juga: Berkomentar Negatif Tentang Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Oknum Polisi Diperiksa Polda DIY

Hadis ini sama dengan hadis sebelumnya yang merupakan penggalan hadis yang diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah. Hanya saja, imam As-Suyuthi menyebutkannya dengan riwayat bilmakna.

Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

1- Bahwa maksud kebahagiaan orang yang berpuasa saat berbuka adalah dengan hilangnya rasa lapar dan dahaga ketika diperbolehkan baginya berbuka.

Kamis, 14 Mei 2020 - 00:06 WIB

Tuliskan Ayat tentang orang yang berpuasa punya dua kegembiraan

Jika kamu berpuasa, tentu akan merasa bahagia ketika sebelumnya menahan lapar dan haus, menahan diri dari perbuatan maksiat. Foto : Ilustrasi/Istimewa

MAKASSAR - Jika kamu berpuasa, tentu akan merasa bahagia ketika sebelumnya menahan lapar dan haus, menahan diri dari perbuatan maksiat, serta hal-hal lain yang rela ditinggalkan sejenak sebagai bukti ketakwaan seorang hamba kepada sang pencipta, Allah SWT.Demikian pula ketika tiba waktu untuk bertemu Allah, maka puncak kenikmatan paling tinggi akan pula dirasakan, dikarenakan ganjaran dari pahala puasa tidak terbatas dan Allah sendiri yang akan membalasnya.

Baca : 10 Malam Terakhir yang Istimewa, Jangan Sampai Terlewati Sia-sia

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, " Setiap amalan kebaikan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman yang artinya."Kecuali aman puasa. Amalan puasa tersebut adalah untu-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Dsebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi," (Hadist riwayat Bukhari No. 1904, 5927 dan Muslim No.1151.

Baca Juga : Ajaibnya Surah Al-Fatihah, Amalkan dan Lihat Apa yang Terjadi Pada Hidupmu